Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)


PUSKESMAS KLEDUNG KECAMATAN KLEDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ……………….
TAHUN 2020
LAPORAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)
TAHUN 2020

UPTD PUSKESMAS KLEDUNG


KECAMATAN KLEDUNG

Jalan Raya ___________________


Telp. ________ HP. __________
Email : ____________________

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG


DINAS KESEHATAN
TAHUN 2020
IKHTISAR EKSEKUTIF
Keterangan : Berupa rangkuman, semacam abstrak
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. Manfaat
C. Ruang Lingkup

BAB II PROFIL PUSKESMAS


A. Identitas Puskesmas
B. Kondisi Geografis
C. Kondisi Demografi
D. Sumber Daya Puskesmas
1. Manajemen Puskesmas
2. Gedung dan Sarana Puskesmas
3. Jejaring Puskesmas, Lintas Sektor, dan Potensi
Sumber Daya Lain
4. Sumber Daya Manusia Kesehatan
5. Ketersediaan dan Kondisi Peralatan Kesehatan
(Berdasarkan ASPAK)
6. Peran Serta Masyarakat/UKBM (Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat)

BAB III KINERJA TAHUNAN


A. Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
B. Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
C. Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
D. Kinerja Manajemen Puskesmas
E. Kinerja Mutu Puskesmas

BAB IV ANALISIS CAPAIAN KINERJA PUSKESMAS


A. Penyajian Data
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
3. Mencari Akar Penyebab Masalah
4. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah

BAB V TINDAK LANJUT RENCANA PEMECAHAN

BAB VI PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang
obyektif dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan
menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan
efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang
dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas.
Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas
dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh dinas
kesehatan kabupaten. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian pelaksanaan pelayanan kesehatan dan manajemen
Puskesmasn. Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten untuk menetapkan Puskesmas ke
dalam kelompoknya sesuai dengan pencapaian kinerjanya.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib
Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten dan kegiatan
kesehatan pengembangan/inovasi yang ditetapkan oleh kabupaten
dan bisa ditambahi oleh Puskesmas, apabila di wilayah puskesmas
tersebut mempunyai program unggulan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan
sumberdaya termasuk ketersediaan dan kompetensi tenaga
pelaksananya, degan tetap memperhatikan arahan dan kebijakan
tingkat kabupaten, yang dilandasi oleh kepentingan daerah dan
nasional termasuk konsesnsus global/kesepakaan dunia (antara
lain penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta dan
lain lain).
Puskesmas …………… telah melaksanakan upaya kesehatan
pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun sub
variabel upaya kesehatan inovasi, tetap dilakukan penilaian. Hasil
kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan puskesmas
merupakan nilai tambah dalam penilaian kinerjanya dan tetap
harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan. Upaya kesehatan
pengembangan tersebut merupakan kebutuhan masyarakat yang
telah didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya
di puskesmas …………….
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang
berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan kabupaten.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil
cakupan kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen
Puskesmas) pada akhir tahun kegiatan.
2) Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana
kegiatan di tahun yang akan datang.
3) Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan
masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja.
4) Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi
dokumen untuk persyaratan akreditasi Puskesmas.
5) Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang
akan datang berdasarkan prioritasnya.

2. Manfaat
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)
kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (output dan outcome)
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten dapat
menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk
dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan dan
mendukung kebutuhan sumber daya Puskesmas dan
urgensi pembinaan Puskesmas.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian
pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen
Puskesmas dan mutu pelayanan. Secara garis besar lingkup
penilaian kinerja puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-
upaya puskesmas dalam menyelenggaraka pelayanan kesehatan
yang meliputi :
1. Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan meliputi:
a. UKM esensial yang berupa pelayanan Promosi kesehatan,
pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu,
anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi, dan
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
b. UKM pengembangan, dilaksanakan setelah Puskesmas
mampu melaksanakan UKM esensial secara optimal,
mengingat keterbatasan sumber daya dan adanya
prioritas masalah kesehatan.
c. UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat
darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care;
dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan
kegiatan, meliputi:
a. Proses penyusunan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan
dan pelaksanaan penilaian kinerja;
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana,
prasarana, alat, obat, sumber daya manusia dan lain-lain;
c. Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/Daerah;
d. Manajemen pemberdayaan masyarakat;
e. Manajemen data dan informasi; dan
f. Manajemen program, termasuk Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
g. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi:
1) Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang
ditetapkan.
2) Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat
kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
3) Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya
kesehatan yang diselenggarakan, dimana masing-
masing program/kegiatan mempunyai indikator
mutu sendiri yang disebut Standar Mutu Pelayanan
(SMP). Sebagai contoh: Angka Drop Out Pengobatan pada
pengobatan TB Paru.
4) Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa
pelayanan Puskesmas dan pencapaian target
indikator outcome pelayanan.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS

A. Identitas Puskesmas
Keterangan : Berisi data umum Puskesmas, Visi dan Misi
Puskesmas, Struktur Organisasi Puskesmas, Nilai/ Motto/ Slogan
yang dianut Puskesmas

B. Kondisi Geografis
Keterangan : Berisi kondisi geografi dan wilayah kerja Puskesmas

C. Kondisi Demografi
D. Sumber Daya Puskesmas
1. Manajemen Puskesmas
Keterangan :
Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan
kegiatan, meliputi:
a. Proses perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, dan
pelaksanaan penilaian kinerja
b. Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/ Daerah
c. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
d. Manajemen Data dan Informasi
e. Manajemen Program, termasuk PIS-PK
f. Mutu Pelayanan Puskesmas, meliputi :
1) Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang
ditetapkan
2) Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat
kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan
3) Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya
kesehatan yang diselenggarakan, dimana masing-masing
program atau kegiatan mempunyai indikator Standar
Mutu Pelayanan
4) Penilaian outcome pelayanan antara lain, melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan
Puskesmas dan pencapaian target indikator outcome
pelayanan
2. Gedung dan Sarana Puskesmas
Keterangan : Termasuk di dalamnya jaringan Puskesmas,
seperti Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
POSKESDES, dan Bidan Desa

3. Jejaring Puskesmas, Lintas Sektor, dan Potensi Sumber Daya


Lain
Keterangan : Jejaring Puskesmas, seperti Klinik, Rumah Sakit,
Apotik, laboratorium, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
lainnya

4. Sumber Daya Manusia Kesehatan


5. Ketersediaan dan Kondisi Peralatan Kesehatan
Berdasarkan ASPAK

6. Peran Serta Masyarakat/UKBM (Upaya Kesehatan


Bersumberdaya Masyarakat)
BAB III
KINERJA TAHUNAN

A. Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Berdasarkan dari Tabel Kinerja UKP

B. Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial


Berdasarkan dari Tabel Kinerja UKM Esensial

C. Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Berdasarkan dari Tabel Kinerja UKM Pengembangan

Interpretasi rata-rata kinerja

1. Baik bila nilai rata-rata ≥ 91%


2. Cukup bila nilai rata-rata 81% - 90%
3. Kurang bila nilai rata-rata < 80%

D. Kinerja Manajemen Puskesmas


Berdasarkan dari Tabel Kinerja Manajemen Puskesmas

Interpretasi rata-rata kinerja

1. Baik bila nilai rata-rata ≥ 8,5


2. Cukup bila nilai rata-rata 5,5 – 8,4
3. Kurang bila nilai rata-rata < 5,5

E. Kinerja Mutu Puskesmas


Berdasarkan dari Tabel Kinerja Mutu Puskesmas
BAB IV
ANALISIS CAPAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. Penyajian Data
Keterangan : Sebelum data dianalisis, data disajikan dalam
bentuk grafik sarang laba-laba atau diagram radar. Grafik sarang
laba-laba atau diagram radar berfungsi untuk memudahkan
dalam melihat pencapaian hasil kinerja pelaksanaan suatu
program atau antar program terkait pada setiap desa/kelurahan
di wilayah kerja Puskesmas. Dengan grafik sarang laba-laba atau
diagram radar diharapkan dapat lebih mudah diketahui tingkat
kesenjangan pencapaian dan ketidakserasian antara hasil
cakupan kegiatan pada setiap desa/kelurahan di wilayah kerja
puskesma. Grafik radar juga dapat digunakan untuk
menganalisis kinerja puskesmas dalam capaian kinerja program,
dimana data yang satu dengan data lain yang terkait dapat
dimanfaatkan untuk menyimpulkan kerasionalan kinerjanya.

Contoh grafik Laba-Laba atau Diagram Radar :

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Keterangan : Membuat daftar masalaha (kegiatan yang
capaiannya di bawah target) yang dikelompokkan menurut jenis
upaya, target pencapaian, dan masalaha yang ditemukan.
Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W 1H
No Upaya Target Pencapaian Masalah
1 UKP
2 UKM Esensial
3 UKM Pengembangan
4 Manajemen
5 Mutu Puskesmas

2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Keterangan : Bisa menggunakan metode USG atau CARL dsb.
Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth (USG)) adalah
salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki
total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih
jelasnya, dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya
waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
b. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti
bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut
terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.
c. Growth : Seberapa kemungkinannya isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
metode USG, yakni sebagai berikut:
a. Hasil analisa situasi
b. Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
c. Dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta
kebijakan pemerintah yang berlaku.

Contoh Matriks Penentuan Prioritas Masalah menggunakan


metode USG:

No Masalah U S G Total
1 Masalah A 5 3 3 11
2 Masalah B 4 4 4 12
3 Masalah C 3 5 5 13
dst

Keterangan:
Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar,
3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil). Atas dasar contoh tersebut
maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu C.

3. Mencari Akar Penyebab Masalah


Semua masalah yang dihadapi Puskesmas dicari akar
penyebab masalahnya dengan menggunakan metode, antara
lain :
a. Diagram Fishbone/ Tulang Ikan

Contoh diagram sebab akibat Fishbone :

b. Problem Trees/ Pohon Masalah


4. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
Keterangan : Cara pemecahan masalah dapat dilakukan
dengan metode brainstorming, bila tidak terjadi kesepakatan
maka dapat mengguanakan metode tabel Cara Pemecahan
Masalah.

Contoh tabel Pemecahan Masalah sebagai berikut :

Alternatif Pemecahan
N Prioritas Penyebab
Pemecahan Masalah Keterangan
o Masalah Masalah
Masalah Terpilih
BAB V
TINDAK LANJUT RENCANA PEMECAHAN

Keterangan : Uraikan usulan-usulan kegiatan untuk perbaikan


pelayanan yang menjelaskan juga terkait dengan lokasi, volume, dan
anggaran (bila memungkinkan)

Masuk dalam
usulan RUK
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai