PENDAHULUAN
2.1 Produktivitas
Secara umum yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah perbandingan
antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input). Menurut Cahyono (1996:281), konsep produktivitas dikembangkan untuk
mengukur besarnya kemampuan menghasilkan nilai tambah atas komponen masukan yang
digunakan.
Menurut Simanjuntak (1998:26), produktivitas kerja pegawai mengandung
pengertian adanya kemampuan pegawai untuk dapat menghasilkan barang atau jasa yang
dilandasi sikap mental bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus
lebih baik dari hari ini. Sikap kerja yang demikian ini akan tetap melekat dalam diri
pegawai yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Penilaian terhadap
produktivitas kerja pegawai dapat diukur melalui pelaksanaan kerja yang relatif baik, sikap
kerja, tingkat keahlian dan disiplin kerja. Dan untuk mengukur produktivitas kerja
pegawai itu sendiri harus mencakup aspek kuantitas dan kualitas pekerjaannya.
2.2 Disiplin Kerja
Menurut Moekijat (1989 : 139), disiplin merupakan suatu kekuatan yang
berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri
dengan sukarela kepada keputusan-keputusan, peraturan- peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari
pekerjaan dan tingkah laku.
2.3 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dan kata “movere” yang berarti mendorong atau menggerakkan.
Siagian yang dikutip dalam buku Manullang (2000 : 193) mengemukakan motivasi
merupakan keseluruhan proses pemberian motif bekerja para bawahan sedemikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan
efesien dan ekonomis.
Dalam membicarakan motivasi, sering kali dikaitkan dengan “motif” atau “motive”.
Gie (1998;56) bahwa motif adalah suatu dorongan seseorang melakukan sesuatu atau
bekerja.
Menurut Wahjosumadjo yang dikutip dalam buku M. Manullang (2000;194) bahwa
motivasi merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan
persepsi dan kepuasan pada diri seseorang.
2.3.1 Pengukuran Motivasi Kerja
Pengukuran motivasi kerja dapat diketahui dengan melakukan survey dalam
bidang masalah tertentu para pegawai. Misalnya pengguanaan kuesioner untuk
mengetahui tentang kepuasan pegawai terhadap kompensasi yang mereka terima
selama bekerja.
Robbins menyebutkan bahwa pengukuran motivasi dapat dilakukan dengan
melihat beberapa aspek (Gustiyah, 2009;54) yaitu :
a. Mempunyai sifat agresif
b. Kreatif dalam pelaksanaan pekerjaan
c. Mutu pekerjaan meningkat dari hari ke hari
d. Mematuhi jam kerja
e. Tugas yang diberikan dapat dislesaikan sesuai kemampuan
f. Inisatif kerja yang tinggi dapat mendorong prestasi kerja
g. Kesetiaan dan kejujuran
h. Terjalin hubungan kerja antara karyawan dan pimpinan
i. Tercapai tujuan perseorangan maupun organisasi
j. Menghasilkan informasi yang akurat dan tepat
Dari uraian diatas pengukuran motivasi dapat diketahui dengan melakukan
survey dengan mengacu beberapa aspek tentang kepuasan kerja, kompensasi. pola
kerja kebijakan kantor.
2.4 Peneliti Terdahulu
No. Nama Peneliti Variabel Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Sumarno Pengaruh - Kompensasi Adanya pengaruh
(2010) Kompensasi dan - Motivasi positif antara
Motivasi terhadap - Kepuasan kompensasi,
Produktivitas Kerja kerja motivasi,
Melalui Kepuasan - Produktivitas kepuasan kerja
Kerja Sebagai kerja terhadap
Variabel Interving produktivitas
pada Karyawan kerja
Karyawan Bagian
Produksi PT Estika
Pulau Mas Tegal
2 Mulyadi Pengaruh Motivasi - Motivasi Motivasi kerja
(2010) dan Kompetensi kerja dan kompetensi
Kerja terhadap - Kompetensi berpengaruh
Produktivitas Kerja kerja positif terhadap
Karyawan PT - Produktivitas tingkat
Galamedia Bandung kerja produktifitas
Perkasa kerja
3 Sari (2008) Hubungan Motivasi adanya Hubungan
Kerja dan Disiplin - Motivasi yang signifikan
Kerja dengan - Disiplin Motivasi dan
Produktivitas Kerja - Produktivitas disiplin terhadap
Pegawai Dinas produktivitas
Pekerjaan Umum
Kabupaten
Grobogan
2.5 Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kualitatif yang diubah menjadi kuantitatif dengan menggunakan skala likert.
Adapun teknik analisis data yaitu
x3 = Disiplin kerja
β1β2β3 = Koefisien regresi
e = Variabel tidak terkontrol
3. Koefisien Determinasi
Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model
Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa prosentase
yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Dan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
DAFTAR RUJUKAN
Handoko.2003. Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia. Edisi Kedua.
BPFE. Yogyakarta
Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen Sumber daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta :
PT Bumi Aksara
Jakarta
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media
Gruoup. Jakarta.