Anda di halaman 1dari 47

PENGARUH

MOTIVASI
DAN
KARAKTERISTIK PEKERJAAN

TERHADAP KINERJA BIDAN


1

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASURUAN


I. LATAR BELAKANG MASALAH

Tidak semua bidan memiliki kinerja yang baik, ada juga bidan yang
masih memiliki motivasi rendah dan kurang dapat menghayati atau
memahami profesi pekerjaannya sebagai bidan

2
2. Rumusan Masalah

a. Apakah motivasi dan karakteristik pekerjaan secara simultan


berpengaruh signifikan terhadap kinerja bidan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasuruan ?
b. Apakah motivasi dan karakteristik pekerjaan secara partial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja bidan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasuruan ?
c. Di antara variabel motivasi dan karakteristik pekerjaan,
manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja bidan pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan ?

3
3. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan karakteristik pekerjaan


secara simultan terhadap kinerja bidan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan karakteristik pekerjaan
secara partial terhadap kinerja bidan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan.
3. Untuk mengetahui di antara variabel motivasi dan karakteristik
pekerjaan, yang berpengaruh dominan terhadap kinerja bidan pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

4
4. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Bagi Instansi/Lembaga
Sebagai bahan pertimbangan Dinas Kesehatan Pasuruan dalam rangka
pengelolaan sumberdaya manusianya khususnya upaya peningkatan
kinerja para bidan terkait dengan motivasi dan karakteristik pekerjaan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori-teori sumberdaya manusia
dengan permasalahan secara nyata sehingga dapat diketahui kerelevansian
teori dan praktek dalam hubungannya dengan pengaruh motivasi dan
karakteristik pekerjaan terhadap kinerja. 5
3. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca pada


umumnya dan sebagai rujuan atau referensi bagi peneliti yang meneliti
permasalahan yang sama.

6
5. Tinjauan Pustaka

A. Pengertian motivasi
Gitosudarmo (2000:28) menyatakan bahwa ”Motivasi
adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang
menggerakkan dan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi
tujuan tertentu”. Sehingga motivasi yang terdapat pada diri
seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada
tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.

7
Menurut Robbin (2001:166) motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya di dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual. Sedangkan kebutuhan itu sendiri adalah suatu
keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak
menarik.

8
B. Teori-teori Motivasi

1.Teori Kepuasan (Content Theory)

Menurut Nawawi (2001:352): Teori Kepuasan (content theory)


berfokus pada ”apa" yang mendorong manusia melakukan kegiatan.
Teori-teori ini membahas tentang segala yang mendorong (motivator)
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan, termasuk juga yang disebut
bekerja di sebuah organisasi/perusahaan.

9
2. Teori hirarki kebutuhan (A.H. Maslow)
1. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, mulai dari
hirarki kebutuhan paling dasar sampai ke kebutuhan yang paling
tinggi tingkatannya.
2. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, dimana hanya kebutuhan yang belum
terpuaskan yang dapat menggerakkan perilaku.
3. Kebutuhan yang lebih tinggi berfungsi sebagai motivator apabila
kebutuhan yang hirarkinya lebih rendah paling tidak telah
terpuaskan secara minimal.

10
3. Teori ERG oleh Clayton Alderfer
Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori kebutuhan yang
dikemukakan oleh A.H. Maslow. Alderfer mengemukakan bahwa
manusia memiliki tiga hirarki kebutuhan (Gitosudarmo, 2000:32),
yaitu :
a. Kebutuhan akan eksistensi (existence needs)
Kebutuhan eksistensi berupa semua kebutuhan yang termasuk dalam
kebutuhan fisiologis, material dan kebutuhan rasa aman, seperti: upah,
kondisi kerja, jaminan sosial.
11
b. Kebutuhan akan keterikatan (relatedness needs)

Kebutuhan akan keterikatakan meliputi kebutuhan yang berkaitan


dengan kepuasan hubungan antar pribadi di tempat kerja.

c. Kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs).

Kebutuhan akan pertumbuhan meliputi semua kebutuhan yang


berkaitan dengan pengembangan potensi seseorang termasuk
kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dari Maslow.

12
Gambar 1
Proses Motivasi

Kemampuan
Keterampilan
Pengalaman

Kebutuhan yang Mencari dan memilih Perilaku yang


belum terpenuhi cara-cara untuk diarahkan pada
memuaskan kebutuhan tujuan

Menilai kembali Imbalan atau Evaluasi prestasi


kebutuhan yang belum hukuman
terpenuhi

Kepuasan

13
Sumber: Gitosudarmo (2000:29)
4. Karakteristik Pekerjaan

Robbins (2001:168) mengemukakan bahwa karakteristik pekerjaan


merupakan upaya mengidentifikasi karakteristik tugas dari pekerjaan,
bagaimana karakteristik itu digabung untuk membentuk pekerjaan-
pekerjaan yang berbeda, dan hubungannya dengan kepuasan dan kinerja
pegawai.
Robbins (2001:169) menjelaskan tentang model karakteristik pekerjaan
bahwa setiap pekerjaan dapat dideskripsikan dalam lima dimensi pekerjaan
inti, yaitu sebagai berikut:
a. Keanekaragaman keterampilan
Pekerjaan menuntut keanekaragaman kegiatan yang berbeda sehingga
pekerja itu dapat menggunakan sejumlah keterampilan dan bakat yang
berbeda.

14
b. Identitas tugas
Pekerjaan itu menuntut diselesaikannya seluruh potongan kerja secara utuh
dan dapat dikenali.

c. Pentingnya tugas
Pekerjaan itu mempunyai dampak yang cukup besar pada pekerjaan orang
lain.

15
d. Otonomi
Pekerjaan itu memberikan kebebasan, ketidaktergantungan, dan
keleluasaan yang cukup besar kepada individu dalam menjadwalkan
pekerjaan itu dan menentukan prosedur yang digunakan dalam
menyelesaikan pekerjaan itu.
e. Umpan Balik
Pelaksanaan kegiatan pekerjaan yang dituntut oleh pekerjaan itu
sehingga menghasilkan informasi yang langsung dan jelas mengenai
keefektifan kinerja individu

16
5. Pengertian Kinerja

Menurut Hasibuan (2002:93) kinerja diartikan sebagai hasil kerja


yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor
penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan
penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat
motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor diatas semakin
besarlah kinerja seseorang.

17
6. Pengukuran Kinerja

Menurut Mangkunegara (2001:67) bahwa pengukuran kinerja dapat


dilakukan melalui :
• Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yaitu kesanggupan
pegawai menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
• Penyelesaian pekerjaan melebihi target yaitu apabila pegawai
menyelesaikan pekerjaan melebihi target yang ditentukan oleh
organisasi
• Bekerja tanpa kesalahan yaitu tidak melakukan kesalahan terhadap
pekerjaan merupakan tuntutan bagi setiap pegawai.

18
6. Kajian Penelitian Terdahulu
Tabel 1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil
1. Hendra Pengaruh Motivasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(2001) dan Karakteristik karakteristik pekerjaan dan variabel motivasi
Pekerjaan secara berpengaruh signifikan terhadap
Terhadap Kinerja kinerja pegawai, di mana variabel motivasi
Karyawan Bank merupakan variabel yang berpengaruh
BCA Cabang dominan terhadap kinerja.
Pasuruan
2. Riza Pengaruh Aspek Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
(2002) Pekerjaan, aspek pekerjaan, motivasi dan lingkungan
kerja berpengaruh positif dan signifikan
Motivasi serta terhadap kinerja, di mana variabel yang
Lingkungan Kerja berpengaruh dominan adalah karakteristik
Terhadap Kinerja pekerjaan.
Pegawai Dinas
Perhubungan Kota
Malang 19

Sumber : data sekunder diolah, 2008


3. Herman Pengaruh Motivasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
(2003) dan Karakteristik motivasi dan karakteristik pekerjaan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
Pekerjaan terhadap kerja karyawan bagian Perawatan. Sedangkan
Kepuasan Kerja variabel yang berpengaruh dominan adalah
Karyawan Bagian karakteristik pekerjaan.
Perawatan Rumah
Sakit Islam
Samarinda

4. Nuryati Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga


(2004) Karakteristik variabel bebas yang terdiri dari karakteristik
Individu, individu, karakteristik pekerjaan dan
Karakteristik karakteristik organisasi secara simultan dan
Pekerjaan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap
Karakteristik kinerja pegawai.
Organisasi terhadap
Kinerja Pegawai
Negeri Sipil Pada
Dinas Pertanian dan 20
Kehutanan Kota Batu
Sumber : data sekunder diolah, 2008
7. Kerangka Pemikiran
Gambar 3
Kerangka Pemikiran

Motivasi
* Kebutuhan eksistensi
* Kebutuhan keterikatan
* Kebutuhan pertumbuhan Kinerja
* Kualitas Kerja
* Kuantitas kerja
Karakteristik Pekerjaan * Waktu kerja
* Keanekaragaman keterampilan
* Identitas tugas
* Pentingnya tugas
* Otonomi
* Umpan balik

Keterangan :

: Simultan
: Parsial

Sumber data : Gitosudarmo, (2000:32), Robbin (2001:169), dan Mangkunegara (2001:67). 21


8. Hipotesis

1. Diduga Motivasi dan karakteristik pekerjaan secara simultan


berpengaruh signifikan terhadap kinerja bidan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasuruan.
2. Diduga Motivasi dan karakteristik pekerjaan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja bidan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasuruan.
3. Diduga Karakteristik pekerjaan berpengaruh dominan
terhadap kinerja Bidan bidan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan. 22
9. METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah survey yang bersifat
explanatory yaitu untuk mengetahui, menjelaskan pengaruh
variabel motivasi dan karakteristik pekerjaan terhadap kinerja
Bidan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

23
2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan


dengan pengaruh motivasi dan karakteristik pekerjaan terhadap
kinerja bidan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

3. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah bidan di puskesmas-


puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan, dengan sasaran para bidan.

24
10. Sumber dan Jenis Data

Sumber Data
a. Data Internal
Data internal yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan
dalam organisasi, misalnya : gambaran umum organisasi, struktur
organisasi maupu personalia.

b. Data Eksternal
Dan eksternal yaitu data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di luar
organisasi. Data eksternal meliputi : informasi maupun penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan kajian penelitian 25
IDENTIFIKASI VARIABEL

1. Variabel bebas
a. Motivasi (X1)
b. Karakteristik pekerjaan (X2)

2. Variabel terikat
Kinerja (Y)

26
11. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan kuisioner yang pengukurannya


dengan skala interval yang didasarkan pada skala liket 1-5

27
12. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sebanyak yaitu
sebanyak 428 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel
menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan
sampel dari semua anggota populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata tertentu, karena anggota populasi
dianggap homogen (sama) (Sugiyono, 2001: 59).. Dengan
pertimbangan terbatasnya waktu, tenaga dan pikiran, maka
penentuan jumlah sampel digunakan rumus yang mengacu
pendapat Slovin dalam Umar (2001:108) sebagai berikut :

28
N
n =
1  Ne 2

n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat diterima, dalam penelitian ini ditentukan 10% (0,10).

Jadi besarnya sampel dapat dihitung sebagai berikut:


428
n =
1  428 (0,10) 2
= 428 = 81 Orang
1  428 (0,01)

29
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji Validitas
Untuk menguji kevalitan/ keakuratan instrumen
penilitian dengan teknik dualisis korelasi product
moment
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji konsistensiinstrumen yang
dinyatakan valid pada pengujian sebelumnya
dilakukan dengan teknik Alpha Comback

30
ASUMSI KLASIK
Pengujian yang digunakan sebagai prasyarat pada
analisis regresi linier berganda.
a. Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
hubungan antarvariabel bebas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah dalam sebuah
persamaan regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain.
31
c. Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu
dengan variabel pengganggu tertentu pada periode
sebelumnya.

32
ANALISIS REGRESI LINEAR KLASIK

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk


mengetahui pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat/ tergantung

33
UJI HIPOTESIS
a. Uji F  menguji pengaruh variabel bebas secara
simultan terhadap variabel terikat

b. Uji t  untuk menguji pengaruh variabel bebas


secara parsial

c. Uji Koefisien Beta  menguji variabel yang


berpengaruh dominan

34
HASIL PENELITIAN
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian

a. Hasil penentuan validitas instrumen dengan


membandingkan nilai korelasi masing-masing butir
pernyataan dengan nilai korelasi tabel (r tabel). Nilai
tabel product moment pada α= 0.05 dan n = 30
sebesar 0,361. Hasil uji validitas diketahui bahwa
butir pertanyaan digunakan valid, ditunjukkan nilai r
hitung > r tabel sehingga dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data yang baik.

35
b. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai realibilitas
variabel X1 = 0,8453, X2 = 0,9251, dan Y= 0,9201
lebih besar dari 0,6. Jadi, instrumen yangdigunakan
dalam penelitian ini reliabel karena lebih besar dari
0,6.

36
2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolinieritas


Dari hasil penelitian diketahui Variabel
Inflatition Factor (VIF) variabel motivasi sebesar
2,189 dan VIF variabel karakteristik pekerjaan
sebesar 2,189, masing-masing variabel bebas
dalam penelitian jauh di bawah nilai 10 artinya
dalam model regresi ini tidak terdapat gejala
multikolinieritas.

37
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas diketahui bahwa
seluruh variabel bebas memiliki nilai signifikan lebih
besar dari α = 0,05 jadi variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap absolut residual sehingga
artinya residual konstan tidak dipengaruhi oleh
perubahan variabel bebas sehingga dalam model regresi
tidak terjadi heteroskedasitas.

c. Hasil Uji Autokorelasi


Nilai Durbin Watson (d) = 1,864 dimana nilai berada
di antara -2 sampai +2 berarti dalam model regresi ini
tidak terjadi autokorelasi 38
3. Hasil Deskripsi Jawaban Responden

a. Motivasi (X1)
Berdasarkan hasil akumulasi jawaban r
esponden tentang variabel motivasi diperoleh skor
rata-rata jawaban responden sebesar 3,459. Hal
ini menunjukkan sebagian besar responden
memiliki motivasi yang cukup tinggi

39
b. Karakteristik Pekerjaan (X2)
Berdasarkan hasil akumulasi jawaban responden
tentang variabel karakteristik pekerjaan diperoleh
skor rata-rata jawaban responden sebesar 3,633.
Hal ini mengindikasikan sebagian besar responden
selama ini cukup memahami karakteristik yang
dijalaninya sebagai bidan.

c. Kinerja Bidan (Y)


Berdasarkan hasil akumulasi jawaban responden
tentang variabel kinerja bidan diperoleh skor rata-
rata sebesar 3,364. Hal ini mencerminkan kinerja bidan
di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
dikategorikan cukup baik 40
4. Hasil Analisis Data

a. Hasil Uji F diperoleh nilai F hitung sebesar


177,538 sedangkan tingkat kepercayaan
95% atau tingkat kesalahan 5% (α=5%) diperoleh
nilai F tabel= 3,15 maka F hitung > F tabel
dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti variabel motivasi dan karakteristik
pekerjaan secara simultan berperan signifikan
terhadap kinerja bidan

41
b. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai t hitung
variabel motivasi sebesar 2,000 sehingga t hitung> t
tabel dengan nilai signifikansi variabel moticasi
sebesar 0,000 < α= 5%. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel motivasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja bidan.

c. Nilai koefisien beta yang distandardisasi dari variabel


motivas sebesar 0,273 dan variabel karakteristik
pekerjaan sebesar 0,686. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai koefisien beta yang distandardisasi variabel
motivasi lebih kecil dibandingkan variabel
karakteristik pekerjaan. Artinya, Variabel karakteristik
berpengaruh dominan terhadap kinerja bidan. 42
KESIMPULAN
1. Motivasi dan karakteristik pekarjaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja bidan pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan yang
ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih besar dari F
tabel sehingga hipotesis I yang digunakan bisa
diterima.
2. Motivasi dan karakteristik pekerjaan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja bidan pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan yang
ditunjukkan dari t hitung lebih besar dari t tabel
sehingga hipotesis II yang diajukan dapat diterima.
43
3. Karakteristik pekerjaan berpengaruh dominan
terhadap kinerja bidan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan yang ditunjukkan dari nilai
koefisien beta variabel karakteristik pekerjaan
lebih besar daripada variabel motivasi, sehingga
hipotesis III dapat diterima.

44
SARAN
1. Hendaknya Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan meningkatkan motivasi para bidan,
mengevaluasi dan menindaklanjuti keinginan dan
harapan para bidan yang belum terealisasi
2. Dalam upaya meningkatkan pemahaman bidan
terhadap karakteristik pekerjaannya dihimbau
para bidan senantiasa meningkatkan
pengetahuannya, mempelajari, dan memahami
prosedur kerja dan lebih mencintai profesinya
sebagai bidan serta menghargai atas
keberhasilannya dalam melaksanakan
pekerjaanya 45
3. Disarankan kepada peneliti lain yang meneliti
permasalahan yang sama untuk memasukkan
variabel-variabel yang belum tercakup dalam
penelitian ini

46
47

Anda mungkin juga menyukai