MOTIVASI
DAN
KARAKTERISTIK PEKERJAAN
Tidak semua bidan memiliki kinerja yang baik, ada juga bidan yang
masih memiliki motivasi rendah dan kurang dapat menghayati atau
memahami profesi pekerjaannya sebagai bidan
2
2. Rumusan Masalah
3
3. TUJUAN PENELITIAN
4
4. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Bagi Instansi/Lembaga
Sebagai bahan pertimbangan Dinas Kesehatan Pasuruan dalam rangka
pengelolaan sumberdaya manusianya khususnya upaya peningkatan
kinerja para bidan terkait dengan motivasi dan karakteristik pekerjaan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori-teori sumberdaya manusia
dengan permasalahan secara nyata sehingga dapat diketahui kerelevansian
teori dan praktek dalam hubungannya dengan pengaruh motivasi dan
karakteristik pekerjaan terhadap kinerja. 5
3. Bagi Akademis
6
5. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian motivasi
Gitosudarmo (2000:28) menyatakan bahwa ”Motivasi
adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang
menggerakkan dan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi
tujuan tertentu”. Sehingga motivasi yang terdapat pada diri
seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada
tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.
7
Menurut Robbin (2001:166) motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya di dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual. Sedangkan kebutuhan itu sendiri adalah suatu
keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak
menarik.
8
B. Teori-teori Motivasi
9
2. Teori hirarki kebutuhan (A.H. Maslow)
1. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, mulai dari
hirarki kebutuhan paling dasar sampai ke kebutuhan yang paling
tinggi tingkatannya.
2. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, dimana hanya kebutuhan yang belum
terpuaskan yang dapat menggerakkan perilaku.
3. Kebutuhan yang lebih tinggi berfungsi sebagai motivator apabila
kebutuhan yang hirarkinya lebih rendah paling tidak telah
terpuaskan secara minimal.
10
3. Teori ERG oleh Clayton Alderfer
Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori kebutuhan yang
dikemukakan oleh A.H. Maslow. Alderfer mengemukakan bahwa
manusia memiliki tiga hirarki kebutuhan (Gitosudarmo, 2000:32),
yaitu :
a. Kebutuhan akan eksistensi (existence needs)
Kebutuhan eksistensi berupa semua kebutuhan yang termasuk dalam
kebutuhan fisiologis, material dan kebutuhan rasa aman, seperti: upah,
kondisi kerja, jaminan sosial.
11
b. Kebutuhan akan keterikatan (relatedness needs)
12
Gambar 1
Proses Motivasi
Kemampuan
Keterampilan
Pengalaman
Kepuasan
13
Sumber: Gitosudarmo (2000:29)
4. Karakteristik Pekerjaan
14
b. Identitas tugas
Pekerjaan itu menuntut diselesaikannya seluruh potongan kerja secara utuh
dan dapat dikenali.
c. Pentingnya tugas
Pekerjaan itu mempunyai dampak yang cukup besar pada pekerjaan orang
lain.
15
d. Otonomi
Pekerjaan itu memberikan kebebasan, ketidaktergantungan, dan
keleluasaan yang cukup besar kepada individu dalam menjadwalkan
pekerjaan itu dan menentukan prosedur yang digunakan dalam
menyelesaikan pekerjaan itu.
e. Umpan Balik
Pelaksanaan kegiatan pekerjaan yang dituntut oleh pekerjaan itu
sehingga menghasilkan informasi yang langsung dan jelas mengenai
keefektifan kinerja individu
16
5. Pengertian Kinerja
17
6. Pengukuran Kinerja
18
6. Kajian Penelitian Terdahulu
Tabel 1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil
1. Hendra Pengaruh Motivasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(2001) dan Karakteristik karakteristik pekerjaan dan variabel motivasi
Pekerjaan secara berpengaruh signifikan terhadap
Terhadap Kinerja kinerja pegawai, di mana variabel motivasi
Karyawan Bank merupakan variabel yang berpengaruh
BCA Cabang dominan terhadap kinerja.
Pasuruan
2. Riza Pengaruh Aspek Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
(2002) Pekerjaan, aspek pekerjaan, motivasi dan lingkungan
kerja berpengaruh positif dan signifikan
Motivasi serta terhadap kinerja, di mana variabel yang
Lingkungan Kerja berpengaruh dominan adalah karakteristik
Terhadap Kinerja pekerjaan.
Pegawai Dinas
Perhubungan Kota
Malang 19
Motivasi
* Kebutuhan eksistensi
* Kebutuhan keterikatan
* Kebutuhan pertumbuhan Kinerja
* Kualitas Kerja
* Kuantitas kerja
Karakteristik Pekerjaan * Waktu kerja
* Keanekaragaman keterampilan
* Identitas tugas
* Pentingnya tugas
* Otonomi
* Umpan balik
Keterangan :
: Simultan
: Parsial
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah survey yang bersifat
explanatory yaitu untuk mengetahui, menjelaskan pengaruh
variabel motivasi dan karakteristik pekerjaan terhadap kinerja
Bidan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.
23
2. Ruang Lingkup Penelitian
3. Obyek Penelitian
24
10. Sumber dan Jenis Data
Sumber Data
a. Data Internal
Data internal yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan
dalam organisasi, misalnya : gambaran umum organisasi, struktur
organisasi maupu personalia.
b. Data Eksternal
Dan eksternal yaitu data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di luar
organisasi. Data eksternal meliputi : informasi maupun penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan kajian penelitian 25
IDENTIFIKASI VARIABEL
1. Variabel bebas
a. Motivasi (X1)
b. Karakteristik pekerjaan (X2)
2. Variabel terikat
Kinerja (Y)
26
11. Instrumen Penelitian
27
12. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sebanyak yaitu
sebanyak 428 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel
menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan
sampel dari semua anggota populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata tertentu, karena anggota populasi
dianggap homogen (sama) (Sugiyono, 2001: 59).. Dengan
pertimbangan terbatasnya waktu, tenaga dan pikiran, maka
penentuan jumlah sampel digunakan rumus yang mengacu
pendapat Slovin dalam Umar (2001:108) sebagai berikut :
28
N
n =
1 Ne 2
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat diterima, dalam penelitian ini ditentukan 10% (0,10).
29
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji Validitas
Untuk menguji kevalitan/ keakuratan instrumen
penilitian dengan teknik dualisis korelasi product
moment
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji konsistensiinstrumen yang
dinyatakan valid pada pengujian sebelumnya
dilakukan dengan teknik Alpha Comback
30
ASUMSI KLASIK
Pengujian yang digunakan sebagai prasyarat pada
analisis regresi linier berganda.
a. Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
hubungan antarvariabel bebas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah dalam sebuah
persamaan regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain.
31
c. Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu
dengan variabel pengganggu tertentu pada periode
sebelumnya.
32
ANALISIS REGRESI LINEAR KLASIK
33
UJI HIPOTESIS
a. Uji F menguji pengaruh variabel bebas secara
simultan terhadap variabel terikat
34
HASIL PENELITIAN
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
35
b. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai realibilitas
variabel X1 = 0,8453, X2 = 0,9251, dan Y= 0,9201
lebih besar dari 0,6. Jadi, instrumen yangdigunakan
dalam penelitian ini reliabel karena lebih besar dari
0,6.
36
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
37
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas diketahui bahwa
seluruh variabel bebas memiliki nilai signifikan lebih
besar dari α = 0,05 jadi variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap absolut residual sehingga
artinya residual konstan tidak dipengaruhi oleh
perubahan variabel bebas sehingga dalam model regresi
tidak terjadi heteroskedasitas.
a. Motivasi (X1)
Berdasarkan hasil akumulasi jawaban r
esponden tentang variabel motivasi diperoleh skor
rata-rata jawaban responden sebesar 3,459. Hal
ini menunjukkan sebagian besar responden
memiliki motivasi yang cukup tinggi
39
b. Karakteristik Pekerjaan (X2)
Berdasarkan hasil akumulasi jawaban responden
tentang variabel karakteristik pekerjaan diperoleh
skor rata-rata jawaban responden sebesar 3,633.
Hal ini mengindikasikan sebagian besar responden
selama ini cukup memahami karakteristik yang
dijalaninya sebagai bidan.
41
b. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai t hitung
variabel motivasi sebesar 2,000 sehingga t hitung> t
tabel dengan nilai signifikansi variabel moticasi
sebesar 0,000 < α= 5%. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel motivasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja bidan.
44
SARAN
1. Hendaknya Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan meningkatkan motivasi para bidan,
mengevaluasi dan menindaklanjuti keinginan dan
harapan para bidan yang belum terealisasi
2. Dalam upaya meningkatkan pemahaman bidan
terhadap karakteristik pekerjaannya dihimbau
para bidan senantiasa meningkatkan
pengetahuannya, mempelajari, dan memahami
prosedur kerja dan lebih mencintai profesinya
sebagai bidan serta menghargai atas
keberhasilannya dalam melaksanakan
pekerjaanya 45
3. Disarankan kepada peneliti lain yang meneliti
permasalahan yang sama untuk memasukkan
variabel-variabel yang belum tercakup dalam
penelitian ini
46
47