Anda di halaman 1dari 51

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
PERSALINAN

ELSIE ANGGRENI, SST


• Power  Kontraksi Uterus,
Kekutan ibu mengejan
• Passage  jalan lahir lunak dan
jalan lahir tulang
• Pasanger  janin, plasenta dan air
ketuban
• psikis wanita ( ibu )
• penolong
Power

Adalah kekuatan yang mendorong janin


keluar. Kekuatan yang mendorong janin
keluar dalam persalinan ialah : his,
kontraksi otot-otot perut, kontraksi
diafragma dan aksi dari ligament, dengan
kerjasama yang baik dan sempurna.
Lanjutan
• His (kontraksi otot rahim) Dengan Sifat :
– kontraksi simetris
– fundus dominan
– Relaksasi
• Kontraksi otot dinding perut
• Kontraksi diafragma pelvis /
kekuatan mengejan
• Ketegangan dan kontraksi
ligamentum rotundum
• HIS (kontraksi uterus)
• Adalah kontraksi uterus karena
otot-otot polos rahim bekerja dengan
baik dan sempurna dengan sifat-
sifat:
•   Kontraksi simetris
•   Fundus dominant, kemudian diikuti
Relaksasi
2. Pada saat kontraksi otot-otot rahim
menguncup sehingga menjadi tebal
dan lebih pendek. Kavum uteri
menjadi lebih kecil mendorong janin
dan kantong amnion kearah bawah
rahim dan serviks.
3. Sifat-sifat lainnya dari his adalah :
(A) Involuntir
(B) Intermitten
(C) Terasa sakit
(D) Terkoordinasi dan simetris
(E) kadang-kadang dapat dipengaruhi
dari luar secara fisis, chemis dan
psikis.
4. Dalam melakukan observasi pada
ibu bersalin, hal-hal yang harus
diperhatikan dari his adalah:
• Frekuensi his : adalah jumlah his
dalam waktu tertentu biasanya
permenit atau per 10 menit.
• Intensitas his : adalah kekuatan his
(adekuat atau lemah)
Lanjutan
• Durasi (lama his) : adalah lamanya
setiap his berlangsung dan
ditentukan dengan detik, misalnya
50 detik.
• Interval his : adalah jarak antara his
satu dengan his berikutnya,
misalnya his datang tiap 2 – 3 menit.
• Datangnya his : apakah sering,
teratur atau tidak.
5. Pace maker adalah pusat koordinasi
his yang berada di sudut tuba dimana
gelombang his berasal. Dari sini
gelombang his bergerak ke dalam dan
ke bawah.
6. Fundus dominant adalah kekuatan
paling tinggi dari his yang sempurna
berada di fundus uteri.
7. Kekuatan his yang paling lemah
berada pada segmen bawah rahim
(SBR).
8. Perubahan-perubahan akibat his:
• Pada uterus dan serviks : Uterus
teraba keras / padat karena kontraksi.
Serviks tidak mempunyai otot-otot
yang banyak, sehingga setiap muncul
his maka terjadi pendataran
(effacement) dan pembukaan (dilatasi)
dari serviks.
Lanjutan
• Pada ibu : Rasa nyeri karena
iskemia rahim dan kontraksi rahim,
terdapat pula kenaikan nadi dan
tekanan darah.
Lanjutan
• Pada janin : Pertukaran oksigen pada
sirkulasi utero – plasenter kurang
sehingga timbul hipoksia janin. Denyut
jantung janin melembat dan kurang
jelas didengar karena adanya iskemia
fisiologis. Kalau betul-betul terjadi
hipoksia yang agak lama, misalnya
pada kontraksi tetanik, maka terjadi
gawat janin asfiksia dengan denyut
jantung janin diatas 160 permenit dan
tidak teratur.
9. Pembagian his dan sifat-sifatnya:
•His pendahuluan: his tidak kuat &
tidak teratur namun menyebabkan
keluarnya bloody show..
• His pembukaan (Kala I) :
menyebabkan pembukaan serviks,
semakin kuat, teratur dan sakit.
Lanjutan
• His pengeluaran (Kala II) : Untuk
mengeluarkan janin; sangat kuat,
teratur, simetris, terkoordinir dan
lama ; Koordinasi bersama antara
kontraksi otot perut, diafragma dan
ligament.
• His pelepasan uri (Kala III) :
kontraksi sedang untuk melepaskan
dan melahirkan plasenta.
Lanjutan
• His pengiring (Kala IV) : kontraksi
lemah, masih sedikit nyeri (merian),
terjadi pengecilan rahim dalam
beberapa jam atau hari.
TENAGA MENGEDAN
• Setelah pembukaan lengkap dan
setelah ketuban pecah tenaga yang
mendorong anak keluar selain his,
terutama disebabkan oleh kontraksi
otot-otot dinding perut yang
mengakibatkan peninggian tekanan
intraabdominal.
• Tenaga ini serupa dengan tenaga
mengejan waktu kita buang air besar
tapi jauh lebih kuat lagi.
Lanjutan
• Saat kepala sampai pada dasar
panggul, timbul suatu reflek yang
mengakibatkan ibu menutup
glottisnya, mengkontraksikan otot-
otot perutnya dan menekan
diafragmanya kebawah.
• Tenaga mengejan ini hanya dapat
berhasil, bila pembukaan sudah
lengkap dan paling efektif sewaktu
ada his..
Lanjutan
• Tanpa tenaga mengejan ini anak
tidak dapat lahir, misalnya pada
penderita yang lumpuh otot-otot
perutnya, persalinan harus dibantu
dengan forceps
• Tenaga mengejan ini juga
melahirkan placenta setelah
placenta lepas dari dinding rahim
PASSAGE
Passage atau faktor jalan lahir dibagi
atas:
1.Bagian  keras Tulang-tulang panggul
(Rangka panggul).

2. Bagian lunak : Otot-otot, jaringan-


jaringan dan ligament-ligamen
1. Tulang panggul
– Os coxae
– Os sacrum=promontorium
– Os coccygis

2. Artikulasi
– Simpisis pubis, di depan pertemuan os
pubis
– Artikulasi sakro-ilika yang
menghubungkan os sakrum & os ilium
– Artikulasi sakro-koksigium yang
menghubungkan os sakrum &
koksigius
3. Ruang Panggul
• Pelvis mayor (False pelvis)
• Pelvis minor (True pelvis)
Pelvis mayor terletak di atas linea
terminalis yang di bawahnya
disebut pelvis minor.
4. Pintu Panggul
– PAP= inlet dibatasi oleh linea
terminalis ( linea innominata )
– RTP= kira-kira pada spina ischiadika
( midlet )
– PBP=dibatasi simfisis dan arkus pubis
( outlet )
5. Sumbu Panggul
– Garis yang menghubungkan titik-titik
tengah ruang panggul yang
melengkung ke depan ( sumbu carus )
6. Bidang-Bidang
• 1. Bidang Hodge I : jarak antara
      

promontorium dan pinggir atas


simfisis, sejajar dengan PAP.
• 2. Bidang Hodge II : sejajar dengan
      

PAP, melewati pinggir bawah


simfisis.
• 3. Bidang Hodge III : sejajar dengan
      

PAP, melewati Spina ischiadika


• 4. Bidang Hodge IV : sejajar dengan
      

PAP, melewati ujung coccygeus.


7. Ukuran Panggul
Alat pengukur ukuran panggul
• pita meter

• jangka panggul

• pelvimetri klinik denan periksa dalam

• pelvimetri rontgenologis
Ukuran Panggul Dalam
Pintu atas panggul : Merupakan suatu
bidang yang dibentuk oleh promontorium,
line inominata dan pinggir atas simfisis pubis.
•Conjugata Vera : dengan periksa dalam
diperoleh conjugate diagonalis 11 cm – 1,5
cm
•Conjugata Transversa 12-13 cm
•Conjugata oblique 13 cm
• Conjugata obstetrica adalah jarak bagian
tengah simfisis ke promontorium
Ruang tengah panggul
•Bidang terluas ukurannya 13 x 12,5
cm
• Bidang sempit ukurannya 11,5 x 11
cm
•Jarak antar spina ischiadika 11 cm
Pintu bawah panggul
•Ukuran antero-posterior 10-11 cm
•Ukuran melintang 10,5 cm
•Arcus pubis membentuk sudut 900
lebih
• Inklinasi pelvis (miring panggul) :
Adalah sudut yang dibentuk dengan
horizon bila wanita berdiri tegak
dengan inlet 55-60 derajat.
ukuran-ukuran luas panggul
• Distansia spinarum jarak antara kedua
sias 24-26 cm
• Distansia cristarum jarak antara kedua
crista iliaka kanan & kiri 28-30 cm
• Conjugata externa ( boudeloque ) 18-
20 cm
• Lingkaran panggul 80-90 cm
• Conjugata diagonalis 12,5 cm
• Distansia tuberum 10,5 cm
Stasiun
• Merupakan hubungan antara bagian
paling bawah presentasi dan garis
imajiner yang ditarik di antara spina
isciadica pelvis wanita.
• Bagian terbawah dari presentasi
janin yang terletak sejajar dengan
spina isciadica disebut stasiun 0.
• Stasiun diukur di atas atau di bawah
tingkat spina isciadica (dalam cm)
Lanjutan…
• Jika diatas ditulis stasiun -1,-2,-3,-4
dan -5 dan jika di bawah ditulis
stasiun +1,+2.+3,+4 dan +5. Stasiun
-5 menunjukkan kepala masih
mengapung dan stasiun +5 berarti
kepala berada di orifisium vagina.
• Penilaian stasiun sulit dilakukan bila
terjadi molase pada tengkorak janin,
terbentuk kaput suksedenum
Lanjutan…
• jenis panggul
• ginekoid
• android
• antropoid
• platipeloid
Jalan lahir lunak berperan pada persalinan
adalah segmen bawah rahim (SBR )

BAGIAN LUNAK JALAN LAHIR


Otot dasar panggul dibagi:
1.Bagian luar:
• M.Sfingter ani externus
• M. Bulbokavernosus
• M. Perinei transversus superfisialis
Lanjutan…

2. Bagian tengah:
• M. Sfingter uretra

• M. Iliokoksigeus

• M. Iskiokoksigeus

• M. Perinei transversus profundus


Lanjutan…

3. Bagian dalam:
• Diagfragma pelvis, terutama M.
Levator ani
PASSENGER
a. Janin.

Kepala janin dan ukuran-ukurannya


Bagian yang paling besar dan keras dari janin
adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala
dapat mempengaruhi jalan persalinan.
• Tulang Tengkorak ( Cranium )
a. Bagian muka dan tulang-tulang
dasar tengkorak
b. Bagian tengkorak :
- Os Frontalis
- Os Parientalis
- Os Temporalis
- Os Occipitalis
• Sutura
- Sutura Frontalis
- Sutura Sagitalis
- Sutura Koronaria
- Sutura Lamboidea
• Ubun-ubun ( Fontanel )
- Fontanel mayor / bregma
- Fontanel minor
• Ukuran-ukuran kepala
a. Diameter
- Diameter Occipito frontalis 12 cm
- Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm
- Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5
cm
- Diameter Biparietalis 9,25 cm
- Diameter Ditemporalis 8 cm
• Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )
- Cirkumferensial fronto occipitalis
34 cm
- Cirkumferensia mento occipitalis
35 cm
- Cirkumferensia sub occipito
bregmatika 32 cm
• Postur janin dalam rahim
i. Sikap (habitus)
Menunjukkan hubungan bagian-
bagian janin dengan sumbu janin,
biasanya terhadap tulang
punggungnya. Janin umumnya dalam
sikap fleksi, di mana kepala, tulang
punggung, dan kaki dalam keadaan
fleksi, serta lengan bersilang di dada.
ii. Letak janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu
panjang janin berada terhadap sumbu
ibu, misalnya letak lintang di mana
sumbu janin sejajar dengan dengan
sumbu panjang ibu; ini bisa letak
kepala, atau letak sungsang.
Iii Presentasi
Presentasi digunakan untuk
menentukan bagian janin yang ada di
bagian bawah rahim yang dapat
dijumpai pada palpasi atau
pemeriksaan dalam. Misalnya
presentasi kepala, presentasi bokong,
presentasi bahu, dan lain-lain.
.
Vi Posisi
Posisi merupakan indicator untuk
menetapkan arah bagian terbawah
janin apakah sebelah kanan, kiri,
depan atau belakang terhadap sumbu
ibu (maternal pelvis). Misalnya pada
letak belakang kepala (LBK) ubun-
ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK
kanan belakang
• b. Placenta.
Placenta juga harus melalui jalan
lahir, ia juga dianggap sebagai
penumpang atau pasenger yang
menyertai janin namun placenta
jarang menghambat pada persalinan
normal.
• Air Ketuban.
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu
membran yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion
adalah jaringan yang menentukan hampir semua
kekuatan regang membran janin dengan demikian
pembentukan komponen amnion yang mencegah
ruptura atau robekan sangatlah penting bagi
keberhasilan kehamilan. Penurunan adalah gerakan
bagian presentasi melewati panggul, penurunan ini
terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya adalah
tekanan dari cairan amnion dan juga disaat
terjadinya dilatasi servik atau pelebaran muara dan
saluran servik yang terjadi di awal persalinan dapat
juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh
cairan amnion selama ketuban masih utuh.
IBU
• 4. Psikis (psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah
benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa
bangga bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah
mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai
suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.

Psikologis meliputi :
• Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
• Pengalaman bayi sebelumnya
• Kebiasaan adat
• Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:


a. Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
b. Persalinan sebagai ancaman pada self-image
c. Medikasi persalinan
d. Nyeri persalinan dan kelahiran
Penolong

Peran dari penolong persalinan dalam


hal ini Bidan adalah mengantisipasi
dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin.
Proses tergantung dari kemampuan
skill dan kesiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai