Anda di halaman 1dari 41

FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERSALINAN

YULIZA ANGGRAINI, S.ST.M.Keb


•Jalan Lahir ( Passage )
•Kekuatan / Dorongan
( Power )
•Janin ( Passager )
•Psikis dari ibu
•Penolong
1. PASSAGE
Jalan Lahir

Bagian Yang Keras Bagian yang Lunak

Tulang – tulang Otot – otot Dasar panggul


Panggul ( Kerangka Panggul, Uterus .

Perineu m
Rangka Panggul :
Hal – hal yang harus diperhatikan :
 Tulang – tulang panggul
 Articulatio
 Ruang panggul
 Pintu panggul
 Sumbu panggul
 Bidang – bidang panggul
 Ukuran – ukuran panggul
 Jenis – jenis panggul
JALAN LAHIR KERAS (PANGGUL)
Panggul dibentuk oleh empat buah tulang yaitu: 2 tulang
pangkal paha (os coxae) terdiri dari os illium, os ischium dan os
pubis, 1 tulang kelangkang (os sacrum), dan 1 tulang tungging
(os cocygis) .
TERDIRI DARI
1. Os ilium/tulang usus;
2. Os Ischium/tulang duduk;
3. Os Pubis/tulang kemaluan:
4.Os Sacrum/tulang kelangkang
5. Os Cocsygis/tulang ekor
6. Bidang Hodge  Bidang hodge adalah bidang semu sebagai
pedoman untuk menentukan kemajuan persalinan yaitu
seberapa jauh penurunan kepala melalui pemeriksaan
dalam/vagina toucher (VT).
7. Ukuran-ukuran panggul
Adapun bidang hodge sebagai berikut:
1) Hodge I: Bidang yang setinggi Pintu Atas Panggul (PAP)
yang dibentuk oleh promontorium, artikulasio sakro iliaca,
sayap sacrum, linia inominata, ramus superior os pubis,
dan tepi atas symfisis pubis.
2) Hodge II: Bidang setinggi pinggir bawah symfisis pubis
berhimpit dengan PAP (Hodge I).
3) Hodge III: Bidang setinggi spina ischiadika berhimpit
dengan PAP (Hodge I)
4) Hodge IV: Bidang setinggi ujung os coccygis berhimpit
dengan PAP (Hodge I).
Bidang Hodge panggul
Jenis-jenis panggul
Jenis panggul dasar dikelompokkan sebagai berikut:
•1) Ginekoid (tipe wanita klasik)
•2) Android (mirip panggul pria)
•3) Anthropoid (mirip panggul kera anthropoid)
•4) Platipeloid (panggul pipih)
2. POWER
 Tenaga yang Mendorong anak
keluar:
His / Kontraksi Uterus
Macam – macam His :
 His Pendahuluan
 His Persalinan
• His Pendahuluan ( His Palsu )
Peningkatan kontraksi Braxton Hicks, Sifatnya :
1. Nyeri. Nyeri ini hanya terasa di perut bagian
bawah
2. Tidak teratur
3. Lamanya his pendek
4. Tidak bertambah kuat dengan majunya waktu
5. Kalau dibawa jalan tidak bertambah kuat
malahan sering berkurang
6. Tidak ada pengaruh pada pendataran /
pembukaan servik
• His Persalinan
His yang datangnya berulang – ulang yang menimbulkan
pembukaan pada servik, Sifatnya :
1. Nyeri melingkar dari punggung memancar
keperut bagian depan
2. Teratur
3. Makin lama makin pendek intervalnya dan
makin kuat intensitasnya
4. Kalau dibawa berjalan bertambah kuat
5. Mempunyai pengaruh pada pendataran dan
pembukaan
His Persalinan Ada 4 :
His Palsu
His Persalinan kala I
His Kala II
His Kala III
His Pengiring Kala IV
Akibat Dari His :
• Terhadap Ibu :
a. Nyeri yang disebabkan karena kontraksi dari
otot rahim yang akan menjepit pembuluh –
pembuluh syaraf, maka terjadi nyeri di
pinggang dan diatas simfisis
b. Penjepitan pada pembuluh – pembuluh darah
ditandai dengan kenaikan tensi dan nadi dari
ibu menjadi cepat
c. Servik menjadi pendek
d. Terjadi pembukaan ostium uteri
• Terhadap Anak
a. BJA menjadi lebih cepat dan kurang jelas
b. Adanya kemajuan dari anak

Pemeriksaan his harus dilakukan setiap jam dalam


fase laten dan setiap 30 menit dalam fase aktif.
Tujuannya Adalah :
• frekuensi : Berapa banyak frekuensi his dalam 10
menit
• Lama His : Berapa lamanya his yang terjadi dalam
hitungan detik
• Kekuatan Kontraksi : Menimbulkan naiknya
tekanan intrayterin sampai 35 mmHg.
• Interval antara dua kontraksi : Pada permulaan
persalinan his timbul sekali dalam 10 menit, pada
kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.
Tenaga Mengedan

Setelah pembukaan
lengkap, his kuat, kepala sudah
turun maka timbullah perasaan
mengedan
3. PASSANGER
• Janin
• Plasenta
• Air Ketuban
JANIN

Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah


kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat
mempengaruhi jalan persalinan.Kepala ini pula yang
paling banyak mengalami cedera pada persalinan,
Sehingga dapat membahayakan hidup dan
kehidupan janin kelak.
Biasanya apabila kepla janin sudah lahir,
maka bagian – bagian yang lain
dengan mudah menyusul
kemudian.
TULANG TENGKORAK JANIN
1. Bagian muka dan tulang – tulang dasar tengkorak ( basis kranii ) :

 Os nasalis ( tulang hidung )


 Os maksilaris ( tulang rahang atas )
 Os mandibularis ( tulang rahang
bawah )
 Os Zygomatikum ( tulang pipi )
2. Bagian Tengkorak
Os Frontalis ( Tulang Dahi )
Os Parietalis ( Tulang Ubun –
Ubun )
Os Temporalis ( Tulang Pelipis )
Os Occipitalis ( Tulang Belakang
Kepala )
3. Sutura
Sutura Sagitalis ( Sela Panah )
Sutura Koronaria ( Sela
Mahkota )
Sutura Lamboidea
Sutura Frontalis ( Sela Dahi )
4. Ubun – Ubun ( Fontanel ) :
 Ubun - Ubun Besar ( UUB )
/ Fontanel Mayor
 Ubun – Ubun Kecil ( UUk )
5. Daerah – Daerah :
/ Fontanel Minor
 Sinsiput ( Depan Kepala )
 Vertex ( Puncak Kepala )
 Occiput ( Belakang Kepala )
6. Ukuran Diameter
 D. Occipito – Frontalis : 12 cm ( letak
puncak kepala )
 D. Mento – Occipitalis : 13,5 cm ( letak
dahi )
 D. Suboccipito – Bregmatika : 9,5 cm
( LBK )
 D. Biparietalis : 9,25 cm
 D. Bitemporalis : 8 cm
7. Ukuran Cirkumferensia ( keliling ) :
 Circ. Fronto – Occipitalis : 34 cm
 Circ. Mento – Occipatalis : 35 cm
 Circ. Subooccipito – Bregmatika : 32 cm

8. Planum ( Bidang )
 Plan. Fronto – Occipitalis : 34 cm
 Plan. Maxilo – Parietalis : 35 cm
 Plan . Tracheo – Parietalis : 34 cm
Presentasi janin
1) Presentasi janin: bagian janin yang pertama kali memasuki
PAP dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai
aterm.
2) Bagian presentasi: bagian tubuh janin yang pertama kali
teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan pemeriksaan dalam
3)Bagian presentasi: presentasi kepala, presentasi bokong,
presentasi bahu, presentasi muka, dll.
Letak janin
• Letak janin: hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin
terhadap sumbu panjang (punggung) ibu.
• Letak janin: memanjang, melintang, obliq/miring
• Letak janin memanjang: letak kepala, letak bokong.

SIKAP JANIN
• Sikap: hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan yang
lain, hal ini sebagian merupakan akibat pola pertumbuhan
janin dan sebagian akibat penyesuaian janin terhadap bentuk
rongga rahim.
• Sikap: Fleksi umum, punggung janin sangat fleksi, kepala fleksi
kearah sendi lutut, tangan disilangkan di depan toraks dan tali
pusat terletak di antara lengan dan tungkai.
Posisi Janin
• Posisi: hubungan antara bagian presentasi (occiput, sacrum,
mentum, sinsiput/puncak kepala menengadah) yang
merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian
terbawahjanin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau
belakang terhadap empat kuadran panggul ibu, missal pada
letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan,
UUK kanan belakang.
URI ( PLASENTA )
Uri berbentuk bundar atau oval
dengan ukuran diameter 15 – 20 cm,
tebal 2 – 3 cm, berat 500 – 600 gram.
Biasanya plasenta akan berbentuk
lengkap pada kehamilan kira – kira 16
minggu, dimana ruang amnion telah
mengisi seluruh rongga rahim.
PEMBAGIAN URI :
1. Bagian Janin ( fetal portion ) : terdiri dari korion frondosum dan
vili.
2. Bagian maternal ( maternal portion ) : terdiri dari desidua
kompaktayang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon ( 15
– 20 buah )
3. Tali Pusat : Tali Pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian
permukaan janin. Panjangnya rata – rata 50 -55 cm

bagian maternal bagian fetal


Variasi anatomi plasenta :
• 1) Plasenta suksenturiata
• 2) Plasenta sirkumvalata  insersi lateralis
• 3) Insersi battledore tali pusat  insersi marginalis
• 4) Insersi velamentosa
• 5) Plasenta bipartite
• 6) Plasenta tripartite
Faal Uri :
1. Nutrisasi : Alat pemberi makanan pada janin
2. Respirasi : Alat penyalur zat asam dan pembuang CO2
3. Ekskresi : Alat pengeluaran sampah metabolisme
4. Produksi : Alat yang menghasilkan hormon – hormon
5. Imunisasi : Alat penyalur bermacam – macam antibodi ke janin
6. Pertahanan ( Sawar ) : Alat yang menyaring obat – obatan dan
kuman – kuman yang bisa melewati uri
AIR KETUBAN
Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira – kira
1000 – 1500 cc. Air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis dan
berasa manis. Reaksinya agak alkalis atau netral, dengan berat jenis
1,008. komposisinya terdiri atas 90 % air, sisanya albumin, urea,
asam urik, kreatinin, sel – sel epitel, rambut lanugo, verniks caseosa
dan garanm an organik. Kadar protein kira – kira 2,6 % g/l, terutama
albumin
Asal Air Ketuban :
1. Kencing Janin (Fetal Urine)
2. Transudasi Dari Ibu
3. Sekresi Dari Epitel Amnion
4. Asal Campuran ( Mixed Origin
)
Faal Air Ketuban :
a. Untuk proteksi janin
b. Mencegah perlekatan janin dengan amnion
c. Agar janin dapat bergerak dengan bebas
d. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
e. Menambah suplai cairan janin, dengan cara ditelan atau
diminum, yang kemudian dikeluarkan melalui kencing janin.
4. PSIKOLOGI
• Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan
seorang ibu dan keluarganya. Banyak ibu mengalami psikis
(kecemasan, keadaan emosional wanita) dalam menghadapi
persalinan, hal ini perlu diperhatikan oleh seseorang yang
akan menolong persalinan.
• Perasaan cemas, khawatir akan mempengaruhi hormone
stress yang akan mengakibatkan komplikasi persalinan. Tetapi
sampai saat ini hampir tidak ada catatan yang menyebutkan
mengenai hormone stress terhadap fungsi uteri, juga tidak
ada catatan mengenai hubungan antara kecemasan ibu,
pengaruh lingkungan, hormone stress dan komplikasi
persalinan.
• Namun demikian seseorang penolong persalinan harus
memperhatikan keadaan psikologis ibu yang akan melahirkan
karena keadaan psikologis mempunyai pengaruh terhadap
persalinan dan kelahiran
5. PENOLONG
• Penolong persalinan perlu kesiapan, dan menerapkan asuhan
sayang ibu.
• Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan sang ibu.
• Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikut
sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran
bayi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu
diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran
bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan
asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa
aman dan hasil yang lebih baik (Enkin, et al,2000).
• Disebutkan pula bahwa hal tersebut diatas dapat mengurangi
terjadinya persalinan dengan vakum, cunam, dan seksio sesar, dan
persalinan berlangsung lebih cepat (Enkin, et al, 2000).
Prisip umum dari asuhan sayang ibu
a. Rawat ibu dengan penuh hormat.
b. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang
dikatakan ibu. Hormati pengetahuan dan pemahaman
mengenai tubuhnya. Ingat bahwa mendengar sama
pentingnya dengan memberikan nasihat.
C. Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang
bermutu serta sopan.
d. Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi.
e. Selalu menjelaskan apa yang akan dikerjakan sebelum
anda melakukannya serta meminta izin dahulu.
f. Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta
kepada siapa saja yang ia inginkan untuk berbagi informasi
ini.
g. Selalu mendiskusikan rencana dan intervensi serta
pilihan yang sesuai dan tersedia bersama ibu.
h. Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan
menemaninya selama persalinan, kelahiran dan pasca
salin.
i. Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang
diinginkan selama persalinan dan kelahiran.
j. Menghindari penggunaan suatu tindakan medis yang
tidak perlu (episiotomy,pencukuran dan enema).
k. Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru
lahir (Bounding and attachment).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai