Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN UMUM PEMBELJARAN :


1. Mahasiswa mampu malaksanakan pengkajian pada ibu hamil
normal dan komplikasi.
2. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu
hamil normal dan komplikasi
3. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan keperawatan ibu hamil
dan komplikasi
4. Mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu
hamil normal dan komplikasi
5. Mahasiswa mampu melaksanakan program terapi pada ibu hamil
normal dan komplikasi sebagai hasil kolaborasi.
6. Mahasiswa mampu evaluasi asuhan keperawatan pada ibu hamil
normal dan komplikasi.
7. Mahasiswa mampu melaksanakan dokumentasi asuhan
keperawatan pada ibu hamil normal dan komplikasi.

INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian proses terjadinya
kehamilan,perubahan fisik dan psikologis ibu hamil.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian konsep komplikasi
kehamilan meliputi : APB: (abortus,KET,placenta previa,Solutio
placenta) PIH : (Pre-Eklamsia,Eklamsia),Penyakit infeksi :
( Torch,HIV).Hiperemisis
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tahap pengkajian ibu hamil.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ibu hamil dengan komplikasi
APB : (abortus,KET,placenta previa,Solutio placenta), PIH :( Pre-
Eklamsia,Eklamsia),Penyakit infeksi : (Torch ,HIV ).Hiperemisis
5. Mahasiswa mampu menyusun diagnosa keperawatan ibu hamil
Trimester I, II,III.dan komplikasi.
6. Mahasiswa mampu menyusun diagnosa keperawatan ibu hamil
dengan komplikasi APB: (abortus,KET,placenta previa,Solutio
placenta), PIH : ( Pre-Eklamsia,Eklamsia), Penyakit infeksi :
(Torch ,HIV ).Hiperemisis.
7. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian palpasi metode Leopold.
8. Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan ibu hamil
Trimester I,II,III dan komplikasi.
Konsep keperawatan maternitas
Adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan,didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual
yang komperhensif,ditujukan pada ibu,keluarga dan
masyarakat,baik sakit maupun sehat yang menyangkut proses
kehidupan manusia.

Tujuan keperawatan maternitas


1. Membantu wanita usia subur dan keluarganya dalam
mengatasi masalah reproduksi dan mempersiapkan diri
untuk mengatur dan menghadapi kerhamilan.
2. Membantu calon ibu untuk melihat kehamilan dan
persalinan sebagai proses fisik dan psikis yang normal
3. Memberi dukungan yang membuat ibu hamil memandang
kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan
menyenangkan.
4. Membantu memberi informasi yang adekuat untuk calon
orang tua selama kehamilan dan persalinan
5. Memahami keadaan sosial dan ekonomi dari calon ibu.
6. Membantu dalam mendeteksi penyimpangan 2 secara dini
dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan
melalui penelitian ilmiah.
7. Melindungi dan membela hak semua anggota keluarga
termasuk janin yang dikandung.

Peran dan ruang lingkup keperawatan maternitas


Sebagai pendehatan dalam mengidentifikasi dan kompetensi
keperawatan maternitas melalui pemjabaran peran antara lain
pelaksanakeperawatan/caregiver,Pendidik/educator,
Pengelola/manager,Peneliti,Advocate/pembela,Change
Agent ,Consultant dan innovator.
A. Pelaksanaan/caregiver dan pengelola/manager
Fungsi
Memberikan pelayanan keperawatan yang holistik,kepada
wanita hamil, masa persalinan,masa nifas s/d 6 mgg,bayi
lahir sampai umur 28 hari.
a. Memberikan pelayanan keperawatan yang
berkelanjutan
b. Berpartisipasi dalam mengelola perawatan
,memprioritaskan kebutuhan pasien ( tim leader )
.bertangung jawab untuk Quatity Asurance melalui
evaluasi.
B. Pelaksana
Fungsi
a.Mendeteksi secara dini penyimpangan dari keadaan normal
pasien.
b.Melakukan rujukan bila ditemulkan penyimpangan yang
lebih serius dari normal.
C. Pendidik dan counselor
Fungsi
a. Memberi pendidikan dan penyuluhan
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan pasien
c. Menyediakan informasi sesuai tahap kemampuan pasien
D. Peneliti
Fungsi
a. meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki
b. Melakukan penelitian secara ilmiah
E. Change Agent
Fungsi
a. Melakukan perubahan 2 yang efektif yang dapat
memberikan jaminan kesehatan,kepuasan,dan
menyenangkan dalam pengalaman ibu melahirkan dan
keluarganya.
b. Memberi garansi/jaminan untuk pelayanan yang kompeten
pada ibu dan bayinya.

TREND KEPERAWATAN MATERNITAS.


1,Sosial Trend
a. Perubahan struktur keluarga yang semakin kecil
b.Bertambahnya ibu bekerja
c. Pola hidup dan bertambah biaya kesehatan.
2.Teknologi yang canggih
Transformasi ilmu dan teknologi mempengaruhi dinamika keluarga.
FAKTOR RISIKO SOSIAL DAN REPRODUKSI
1. Sosiodemografi
2. Sosioekonomi
3. Behavioral
4. Ketegangan

1.Faktor risiko sosiodemografi :


- Kehamilan masa usia lanjut ( misal hamil usia > 35 tahun ).
- Kehamilan remaja
- ( Hamil usia < 15 tahun ).
Masalah timbul pada kehamilan remaja :
- Bayi ; IUFD,Premature,BBLR
- Ibu : PIH,Anemia, kurang bisa dalam perawatan bayi,
malnutrisi,psikoemosional.
2. Faktor risiko sosioekonomi
Tingkat pendidikan dan keadaan ekonomi yang kurang mendukung
tercapainya kesehatan optimal.
3. Faktor risiko bahavioral
- Merokok
- Drugs abuse
- Alkhohol
4. Faktor Ketegangan
Faktor penyabab :
a. Perceraian
b. Penyakit
c. Kematian ,Kehilangan pekerjaan
d. Bantuan sosial kurang
e. Emosi tidak seimbang
f. Sikap.
ANATOMI ALAT REPRODUKSI
Bag. Luar dan dalam
Bag. Dalam :

UTERUS
Bagian
Letak Uterus : Fisiologi adalah Ante Fleksi
Fungsi - Mentruasi
- Tempat janin dan melekatnya placenta
- Mengadakan kontraksi
Dibagi menjadi 3 bagian : 1).Bag. Fundus uteri. 2).Corpus
uteri dan 3). Cervix uteri.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapis yaitu
1. Perimetrium yaitu bagian luar.
2. Myoometrium merupakan lapisan yang paling
tebal, terdiri atas otot polos .
3.Endometrium merupakan bagian dalam dari
Corpus uteri yang membatasi cavum uteri.

Pembuluh darah di aliri oleh 2 arteri


- Arteri Uterina
- Arteri Ovarika

TUBA FALUPII
Bagian
Fungsi : - Saluran telur(ovum), menangkap dan membawa
ovum ke Cavum Ureri
- Tempat terjadinya konsepsi
Panjangnya : kurang lebih 12 cm
Pada tuba ini di bedakan 4 bagian ;
- Pars interstitialis : bag. Tuba yg berjalan dlm dd uterus,
mulai pd ostium internum tuba.
- Pars isthmica : bag tuba sth keluar dari dd uterus, mrp bag
tuba yg lurus dan sempit.
- Pars ampullaris : bag. Tuba antara antara pasr isthmica
dan infundibulum mrp bag tuba yg paling lebar.
- Infundibulum ; ujung dari tuba dg umbai-umbai yg di
sebut fimbriae.

OVARIUM

Ada 2 kiri dan kanan uterus.


Terdapat Follikel primer : 100.000
Fungsi :
- Mengeluarkan Hormon Progesteron dan Estrogen
- Mengeluarkan telur setiap bulan

Gbr : genetalia interna


ANATOMI PANGGUL
Panggul terdiri dari :
Bagian : - Keras yg dibentuk oleh tulang-tulang
- Lunak yg di bentuk otot-otot dan ligamen

Bagian keras bentuknya merupakan suatu corong.


Bagian atas disebut :Panggul besar
Bawah disebut : Panggul kecil yg menjadi wadah alat
kandungan untuk menentukan tempat bag. Depan anak
dalam panggul.

Tulang Panggul
Terdiri atas 4 tulang
2 tl pangkal paha ( ossa coxae )
1 tl kelangkang ( sacrum)
1 tl tungging ( coccyges)

a. Tl pangkal paha di bagi 3 ialah


Tl usus ( os ilium)
Tl duduk ( os ischium )
Tl kemaluan ( os pubis )

Tl ilium : Batas atas disebut crista illiaka


Bagian depan maupun belakang dari crista disebut
Spina illiaka anterior superior ( SIAS) dan spinna
illiaka posterior superior.
Di bawah SIAS terdapat tonjolan tl lagi ialah spina
illiaka anterior inferior, dan sebelah bawah spina iliaka
posterior superior terdapat spina iliaka posterior inferior
Tl duduk ;
Sebelah bawah ,pinggir belakang berduri di sebut Spina
schiadica Pinngir bawah tl duduk sangat tebal, yg
mendukung berat waktu duduk disebut Tuber ischiadica.

Tl kemaluan ;
b.Tl kelangkang ( os Sacrum).
Letak sebelah belakang antara kedua pangkal paha, tl ini terdiri
dari 5 ruas tl yg senyawa.
Bagian atas dari sacrum yg menonjol ke depan disebut
Promontorium
c.Tl tungging
Berbentuk segi tiga dan terdiri atas 3-5 ruas yg bersatu.

1. P A P
Batas batas : Promontorium,sayap sacrum,linia inominata,ramus
superior osis pubis dan pinggir atas sympisis.
Ada 3 ukuran :
a. Ukuran muka belakang ( diameter antero
posterior,/conjugata vera), ukuran 11 Cm, pada wanita
ukuran normal tak dapat di capai, tp bias diperhitungkan
dari Conjugata diagonalis ( dari promontorium ke pinggir
bawah symphisis).Dapat di ukur dgn pemeriksaan dalam.
( CV = CD 1,5 Cm).
b. Ukuran melintang ( diameter transversa).Adalah ukuran
terbesar antara linia innominata di ambil tegak lurus pada
Conj. Vera ( Ind. 12,5 Cm)
c. Kedua ukuran serong ( diameter oblique).Dari articulo sacro
iliaca ke Tuberculum pubicum dari belahan panggul yg
tyerbentang ( 13 Cm).

4.Pintu Bawah Panggul.


Terdiri dari 2 segitiga dgn dasar yg sama yaitu garis yg
menghubungkan ke 2 tub er ischiadicum kiri dan kanan.

P B P ditentukan 3 ukuran :
1. Ukuran muka belakang : dari pingir bawah symphisis ke
ujung sacrum ( 11,5 Cm).
2. Ukuran melintang ialah ; ukuran antara tuber ischiadicum kiri
dan kanan sebelah dalam ( 10,5 Cm),
3. Diameter sagitalis posterior : darimujung sacrum ke
pertengahan ukuran melintang ( 7,5 Cm ).
BIDANG HODGE.
Untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak itu turun ke dalam
rongga panggul,maka Hodge telah menentukan beberapa bidang khayalan
dalam panggul :
- H I ; ialah sama dgn P A P
- H II : ialah sejajar dgn H I melalui pinggir bawah symphisis
- H III : ialah sejajar dgn H I melalui spina ischiadica.
- H IV : ialah sejajar H I melalui ujung os coccyges.

UKURAN LUAR YANG TERPENTING adalah :

1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaca superior kiri dan kanan
( I nd. 23, Ero pa 26 Cm )
2. Distansia cristarum : jarak yg terjauh antara crista illiaca kanan dan
kiri ( Ind, 26, Er. 29 Cm).
3. Conjugata externa ( Baudeloque) : Jarak antara pinggir atas symphisis
dan ujung procesus spinosus ruas tl. Lumbal ke V ( Ind.18, Er. 20).
4. Ukuran lingkar panggul : dari pinggir atas symphisis ke pertengahan
antara spina illiaca anterior dan trochanter mayor sepihak dan
kembali melalui tempat-tempat yg sama di pihak yg lain ( IND. 80 Er.
90 Cm).
Gbr : Bidang hodge
KONSEP KEHAMILAN

Kehamilan yang normal dan keadaan fisik yang sehat selalu diharapkan
bagi seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan. Untuk mencapai
hal ini diperlukan pengawasan yang rutin oleh tim kesehatan termasuk
perawat maternitas. Banyak adaptasi kehamilan yang tidak diketahui
baik oleh ibu maupun keluarga, sehingga perlu pembelajaran tentang
perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi pada ibu.

Beberapa tahapan kejadian kehamilan meliputi hal-hal dibawah ini :

Konsepsi
Didefinisikan sebagai pertemuan antara sel telur wanita & pria ( sperma
dan ovum ) di ampula tuba falupi ( bagian terluas saluran telur ).
Sperma bergerak cepat dari vagina ke uterus dan ke saluran telur ( tuba ),
dipengaruhi kantraksi otot.Kemudian terjadi Kapasitasi dan Reaksi
Akrosom.
Kapasitasi
Merupakan penyesuaian di Tuba 7 jam

Reaksi Kromosom
Terjadi saat pendekatan dengan oosit, dipengaruhi oleh zat yang
dikeluarkan korona radiata.

Pelepasan akrosom diperlukan untuk menembus korona radiata & zona


pelusida, dikeluarkan zat-zat :
1. Hialuronidase ( mencerna Korona Radiata ).
2. Zat mirip tripsin ( untuk mencerna zona pelusida ).
3. Zona lisin ( membantu spermatozoa ) melewati zona pelusida.

Terdapat 3 tahapan pada peristiwa konsepsi :


Tahap I.
1. Penembusan korona radiata.
2. Dari 200 300 juta sperma, 300-500 buah saja yang mencapai tempat
pembuahan,dan 1 saja yang membuahi.
3. Enzim Hialuronidase yang merusak korona radiata.
Tahap II
1.Zona Pelusida ditembus oleh sperma
2.Sekali spermatozo menyentuh akan melekat.
3.Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma menyentuh
permukaan sel telur hanya 1 sperma yang masuk,sperma lain tidak
akan masuk lagi.
Tahap III
1. Setelah spermatozoa menyentuh selaput sel selur ,kedua selaput
plasma menyatu.
2. Kepala sperma masuk, ekor tertinggal di permukaan.

HASIL UTAMA PEMBUAHAN


1. Pemulihan jumlah kromosom diploid
2. Penentuan jenis kelamin
3. Permukaan pembelahan.

Setelah zygot mencapai 2 sel mitosis secara cepat menjadi 3-4 kali ( 12-
16 sel ) disebut Morula dan 32 sel disebut Blastokist

Masa sel dalam ( bakal embrio/janin )


Masa sel luar ( bakal placenta )

PROSES IMPLANTASI
1. Tropoblas menyusup diantara sel epitel selaput lendir uterus pada hari
ke 6
2. Atas pengaruh enzim proteolitik yang di hasilkan oleh tropoblas,
dibantu selaput lendir uterus.
3. Pada saat ini selaput lendir dalam kala pengetalan/progesterone.
4. Dalam keadaan normal, blastokist berimplantasi dalam endometrium
sepanjang dinding anterior/posterior corpus uteri.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN


Terdapat 3 stadium perkembangan :
1. Zygote, stadium primer mulai terjadi pembuahan sampai dengan 15
hari.
2. Embrio,second stage, yaitu mulai umur 15 hari sampai dengan 8
minggu.
3. Fetus, yaitu mulai umur 8 minggu sampai dengan 40 minggu.
PERKEMBANGAN ZYGOT EMBRIO
1.Hari ke 8
- Blastokist terbenam endometrium
* Tofoblas ( masa sel luar ),berdeferensiasi menjadi sitotrofoblast &
Sinsitium trofoblast.
* Embrioplast ( masa sel dalam ), berdeferensiasi menjadi Hipoblas &
Epiblast.

2.Hari ke 9
- Blastokist semakin terbenam dalam endometrium.
- Hipoblast membentuk selaput eksoselon yang membatasi lapisan
dalam sitrofoblast.

3.Minggu ke 3
- Ukuran 2 mm (0,08 inc) dari kepala ke pantat.
- Sudah terbentuk potongan embrio.
- Pembentukan primitif streak ( garis sederhana)& primitif nod ( simpul
sederhana ).

4.Minggu ke 4
- Ukuran 5 mm
- Berat 0,4 gr
- Terbentuk struktur primitive,mata,telinga & rahang
5.Minggu ke 5
- Ukuran 8 mm ( 0,3 inc).
- Mata & hidung tampak nyata
- Terbentuk 10 pasang nervus cranial berbentuk 2 atrium

6.Minggu ke 6
- 12 mm ( 0,5 inc )
- Terbentuk tunas kaki
- Perkembangan otot skeletal
- Tunas trachea,brochi dan paru-paru

7.Minggu ke 7
- Ukuran 18 ( 0,7 inc)
- Berat tidak lebih dari 2 gr ( 0,07 inc )
- Terbentuk wajah & isi mulut ( lidah )
- Terbentuk diafragma, vacum thorax,vacum abdomen.
- Terbentuk optik nervus & mulai tampak kelopak mata
- Terbentuk organ reproduksi internal
8.Minggu ke 8
- Ukuran sudah mencapai 2,5 3 cm
- Berat 2 gr 9 0,07 ounce )
- Jenis kelamin teridentifikasi

PERTUMBUHAN JANIN

1. Dari 0 - 2 minggu sth fertilisasi disebut OVUM

3 5 minggu di sebut Embryo ( mudigah ).

Lebih dari 5 minggu disebut foetus ( janin sudah mempunyai bentuk manusia ).
Dalam prakteknya,tuanya kehamilan di hitung dari haid yg terakhir, jadi ada
perbedaan kurang lebih 2 minggu dgn umur kehamilan yg di tentukan dari
ovulasi.
Tuanya kehamilan di hitung dalam bulan, masing-masing dari 4 minggu.Jadi
kehamilan 3 bl sama dgn kehamilan 12 minggu.

2. Akhir 2 bulan
Mukanya : sudah jelas berbentuk manusia, mempunyai lengan dan tungkai dg jari
tangan dan kaki

Alat kelamin : sudah nampak, walaupun belum dapat di tentukan jenisnya

Panjangnya : kurang lebih 2,5 cm


3. Akhir 3 bulan
Panjangnya : 7-9 cm, sdh ada pertulangan kuku dan jenis kelamin sdh dpt di
tentukan

Pergerakan janin : sdh ada halus, shg blm dpt di rasakan oleh
Ibu

Ginjal : sdh membentuk sedikit air kencing

4. Akhir 4 bln
Panjangnya : 10-17 cm, beratnya 100 gr.

Alat kelamin luar : sdh dpt menentukan jenisnya

Kulit : tumbuh lanugo

Pergerakan anak : sdh dirasakan oleh ibu

5. Akhir 5 bln
Panjangnya : 18 27 cm, berat nya 300 gr
Bunyi jantung sdh dpt di dengar

6. Akhir 6 bln
Panjangnya 28 34 cm, beratnya 600 gr,

Kulitnya : keriput, lemak mulai di timbun di bawah kulit,kulit tertutup oleh


vernix caseosa untuk melindungi kulit

7. Akhir 7 bln
Panjangnya 35 38 cm, beratnya kurang lebih 1000 gr

Kalau lahir dpt hidup di dunia luar,walaupun untuk hidup terus sangat kecil

Tangisan : suara lemah

8. Akhir 8 bln
Panjangnya 42,5 cm, beratnya 1700 gr

Kulit : permukaan masih merah, keriput spt kulit orang tua

9. Akhir 9 bln
Panjangnya 46 cm, berat 2500 gr.

Kulit : sdh ada lapisan lemak di bawah kulit dan sdh berisi

10. Akhir 10 bln


Janin sdh cukup bln ( matur)

Panjangnya : 50 cm, beratnya 3000 gr


Kulit : halus hampir tak ada lanugo, masih terdapat vernix caseosa ( campuran

sel-sel epitel kulit,lanugo dan secret kelenjar lemak)

Kepala : ditumbuhi rambut,

Kuku : melebihi jari-jari

Pada laki-laki : testis sdh turun di scrotum dan pada wanita labio mayor sdh
menutup labia minor.

PERTUMBUHAN PLACENTA
Placenta manusia merupakan tipe placenta Hemokorio Endotelial yaitu darah ibu
membasahi sinsitio trofoblast dipisahkan darah janin oleh dinding endothelial.

Sirkulasi maternal plecenta - fetus terjadi pada 22 hari setelah konsepsi, terdiri dari
15-20 segmen kotoledon, panjang tali pusat 55 cm yang terbungkus jelly waton,
berat 500 gr. Sirkulasi placenta ke fetus melalui 2 arteri umbilicus dan 1 vena
umbilicus.
1. 2 arteri membawa darah mengandung C02 dan sisa metabolisme dari fetus ke
placenta.
2. 1 vena umbilicus membawa darah mengandung 02 dan nutrisi dari placenta ke
fetus.
Saat pertumbuhan awal terdapat 2 bagian bakal placenta yaitu :
1. Sitotrofoblas menghadap embrio
2. Sinsitio trofoblas ( villi korialis ) menghadap maternal

FUNGSI PLACENTA.

1. Placenta merupakan organ untuk fungsi respirasi & ekspirasi juga kelenjar
endokrin
2. Pertukaran Nutrien dan Elektrolit
3. Pertukaran Antibodi Ibu
4. Pembentukan Hormon : progesterone,estrogen,HCG ( Human Chorionik
Gonadotropin ) dan HPL ( Human Placenta Lactogenic).
5. Perpindahan obat dan juga infeksi

FUNGSI ESTROGEN
1. Menebalkan dinding otot uterus
2. Memperbesar payudara
3. Memepermudah perkembangan embrio
4. Mempermudah vascularisasi ke placenta

FUNGSI PROGESTERON
1. Mencegah ovulasi
2. Perkembangan endometrium
3. Relaksasi otot uterus
4. Menyiapkan kelenjar mamae
5. Meningkatkan sekresi uterus, untuk nutrisi stadium morola dan blastokist.
FAAL AIR KETUBAN jumlah normal adalah 1 liter.
a.Memungkinkan anak untuk bergerak bebas dan tumbuh dengan bebas.
b.Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar.
c.Mempertahankan suhu yg tetap bagi bayi
d.Waktu persalinan membantu membuka Cervix dgn mendorong selaput janin ke
dalam Ostium uteri

Asal air ketuban ( liquor amnii),kemungkinan dari


1. Kencing janin
2. Transudat darah ibu
3. Sekret epithel amnion
4. Campuran 1,2 dan 3

TALI PUSAT
Tempat : antara pusat janin dan permukaan foetal placenta
Warna : putih
Bentuk : berpilin
Panjang : kurang lebih 55 Cm ( 30 100 cm)
Insersi : Centralis di tengah.
Para centralis sedikit ke samping
Lateral di samping
Marginal di pinggir
Velamentosa di selaput.

BATAS-BATAS ISTILAH PADA UMUR KEHAMILAN

Abortus : bila berat badan kurang dari 500 gr, tuanya kehamilan kurang dari 22
mg
Partus imaturus : Berat badan anak antara 500-1000 gr, tuanya kehamilan 22 28
mg
Partus praematurus :berat badan anak antara 1000 2500 gr,tuanya kehamilan 28-37
mg.
Partus matures : berat badan anak lebih 2500 gr, tuanya kehamilan antara 37-
42 mg
Partus serotinus : tuanya kehamilan lebih dari 42 mg

PERUBAHAN pada BADAN IBU


1.Uterus
Bertambah besar dari berat 30 gr, menjadi 1000 gr.
Karena regangan dd rahim menjadi tipis, dgn kekuatan regang isthmus uteri tertarik
ke atas dan menjadi bag. Terbawah dari dd rahim yg terkenal dgn SEGMEN
BAWAH RAHIM

Kalau rahim sdh dapat di raba dari luar, maka kontraksi uterus dapat di rasakan
dgn Palpasi, Kontraksi ini di anggap his palsu

Peredaran darah rahim bertambah sesuai dgn bertambahnya besarnya rahim.


Perubhan pada cervix : menjadi lunak,karena pembuluh darah bertambah,
timbulnya oedem dari cervix dan hyperplasic dari kelenjar-kelenjar cervix.

pada akhir kehamilan cervix menjadi lunak dan porsio menjadi pendek.
2. Vagina
Pembuluih darah dd vagina bertambah , shg warna membiru yg disebut ( tanda
Chadwick).
3.Ovarium
Pd salah satu ovarium dpt ditemukan corpus lutium graviditas, tetapi sth bl ke IV
Corpus ini mengisut.
4.Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada premi gravida ada garis-garis memanjang atau serong
yg di sebut Striae gravidarum
Garis-garis yg berwarna biru disebut Striae livide dan yg putih disebut Striae
albicans.
5.Kulit
Terjadi hyperpigmentasi pd areola dan papilla mamae dan linia alba yg disebut
Linia nigra
6.Buah dada
Untuk mencari tanda kehamilan areola mamae dpt di pijat apakah keluar Colostrum
atau tidak.
7.Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pd kehamilan, terjadi penimbunan protein, sedangkan dlm
darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada ketosis.
Kebutuhan akan calsium dan phosphor bertambah pembuatan tl. Janin, dan ferum
u/ pembentukan Hb. Janin.
8. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erythrocytnya,penambahan
plasma meningkat shg kadar Hb. turun..
Jantung lebih berat bebannya, o.k penambahan volume darah, perluasan aliran,
dan posisi jantung terdorong ke atas.

Kegiatan paru-paru bertambah u/ mencukupu keb. Ibu dan janin.Pada kehamilan


tua o.k posisi diafragma shg sering merasa sesak.

Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin
menyebabkan muntah dan kembung dakam kehamilan.
Kegitan ginjal bertam,bah o.k hrs mengeluarkan racun-racun dari badan janin.
9. B B idealnya bertambah berat kira-kira 12-14 Kg selama kehamilan.
250 gr/mgg untuk 28 mgg pertama, dan 500 gr/mgg pada mgg seterusnya.
Pertambahan berat lebih dari 2,5 kg tiap mgg pada akhir kehamilan, mungkin
merupakan tanda pre-eklamsi,protein urin serta tekanan darah diperiksa denga
ketat.Penurunan berat yang terjadi pada lebih dari satu kunjungan harus mendapat
perhatia n khusus.
10.Tekanan darah
Waspada jika : diastolik > 85,Sistolik > 140.
11. Udema : 75 % wanita hamil mengeluh udema,waspada apabila di ikuti dengan
peningkatan tekanan darah dan adanya protein urin.
CARA MENENTUKAN TUANYA KEHAMILAN

1. Dihitung dari tanggal haid terakhir, menggunakan rumus Naegel ( + 7 -3 + 1 )


Contoh : Haid terakhir tgl 15-9-2004 -- > ( + 7 3 + 1 )
Perhitungan tgl. Persalinan 22 6 2005
2. Perhitingan berdasarkan tgl.
a. Hr pertama haid normal terakhir 2 Februari , caranya
- Tambahkan 7 pd hr, dan tambahkan 9 pada bln.
- Jadi perkiraan tgl. Persalinan 9 11 pada tahun yg sama
b. Hr. pertama haid normal terakhir 27 September caranya
- Tambahkan angka 7 pd hari dan tambahkan 9 pd bln
- Jadi perkiraan persalinan 4 juli ( bln 7 ) pd th berikutnya.
3. Quinckening ( goyang anak )
Bila riwayat haid tidak pasti, tidak ingat tanggalnya,pd kasus ini kita tanyakan
saat goyangnya anak yg terasa pertama kali di catat tgl nya kemudian
ditambahkan ( 4,5 5 bln).
4. Tinggi fundus uteri
a. Menurut Spiegelberg : dengan cara mengukur tinggi fundus uteri dari
symfisis maka diperoleh table :
22 - 28 mgg 24 - 25 Cm di atas symfisis
28 mgg 26,7 Cm di atas simfisis
30 mgg 29,5 - 30 Cm di atas simfisis
32 mgg 29,5 - 30 Cm di atas simfisis
34 mgg 31 Cm di atas simfisis
36 mgg 32 Cm di atas simfisis
38 mgg 33 Cm di atas simfisis
40 mgg 37,7 Cm di atas simfisis
b. Menurut Mac Donald yaitu jarak fundus simfisis dalam Cm dibagi 3,5
adalah tuanya kehamilan dalam bulan .
c. Palpasi secara Leopold

TINDAKAN PALPASI SECARA LEOPOLD


Leopold 1
a.Untuk menentukan tinnginya fundus uteri usia kehamilan
b.Menetukan bagian apa terdapat dalam fundus uteri.
Leopold 2
a.Menetukan batas samping kanan dan kiri rahim
b.Mencari letak punggung pada letak memanjang
c.Mencari letak nya kepala pada letak melintang
Leopold 3
Menentukan bagian apa yg terletak paling bawah,paling depan atau bagian yg akan
lahir lebih dulu.
Leopold 4
a.Sama dengan bagian 3
b.Menetukan masuknya bagian terdepan ke dalam pintu atas panggul

Cara melakukan palpasi sebagai berikut


Bagian 1
a. Penderita berbaring terlentang,kaki di bengkokkan,agar dinding perut menjadi
lebih kendur dan mudah di raba
b. Memperhatikan uterus sudah terletak di tengah-tengah perut penderita, bila
belum di ketengahkan
c. Kedua tangan dengan jari-jari berdiri miring diletakkkan diatas fundus
uteri/horizontal.
d. Fundus uteri di ukur dengan jari-jari atau pembagian daerah dengan mamakai
batas pedoman yg terdekat dengan fundus,misalnya : sympisis,pusar dan
procesus Xypoideus.
e. Setelah mengukur tinggi fundus uteri,meraba bagian atas uterus yaitu meraba
bagian anak yg terdapat dalam fundus uteri apakah kepala atau bokong janin.
Perbedaan meraba kepala dan bokong
- Bokong : lebih besar,lembek,kadang-kadang teraba bubdar tetapi tidak
mudah digoyangkan karena berhubungan dengan badan, biasanya
bokong bergoyang apabila badan di goyangkan.
- Kepala : Dapat digoyangkan dengan mudah dengan jari-jari dari kedua
tangan,bundar dank eras.Untuk merasakan keras atau tidak dicoba
dengan menekan kepala itu kebawah dengan jari-jari diatas dinding
perut.
- Ballotement/lentingan dari kepala anak mudah dirasakan apabila
kepala diraba dengan 2 tangan,satu tanga untuk merasakan
lentingan,tangan lain meraba kemudian melepaskan.Mengapa ada
lentingan karena kepala bebas bergerak.
Mengukur tinggi fundus uteri yg menetukan usia kehamilan dari T FU---.> sympisis

Bila diukur denga jari-jari


- Hamil 0 -12 mgg belum teraba
- Hamil 16 mgg TFU lebih kurang 3 jari diatas sympisis
- Hamil 20 mgg lebih kurang tiga jari di bawah pusar
- Hamil 24 mgg setinngi pusar
- Hamil 28 mgg lebih kurang 3 jari diatas pusar
- Hamil 32 mgg lebih kurang antara pusar dan processus Xypoideus
- Hamil 36 mgg sampai lengkungan tl iga atau lebih kurang 3 jari di
bawah P X
- Hamil 40 mgg tingginya F U sama denga kehamilan 34 mgg jadi
lebih rendah dari pd kehamilan 36 mgg karena kepala anak sudah
masuk ke dalam rongga panggul.

Perbedaan kehamilan 34 mgg dan 40 mgg


Kehamilan 40 mgg
- Perut lebih membucit,tegang karena sudah sering berkontraksi.
- Pusar menonjol ke luar karena besarnya uterus dan tegangnya perut
- Epigastrium lembek karena tidak terdesak lagi oleh fundus uteri.
- Bagian yg terendah sudah masuk dalam pintu atas panggul
Bagian 2
Caranya sebagai berikut
1. Pemeriksa masih menghadap muka penderita.
2. Tangan di turunkan ke samping uterus kanan dan kiri sejajar dengan pusar
3. Dengan kedua belah telapak tangan membedakan perasaan sebelah kanan dan
kiri denga cara saling mendorong,saling menekan dan saling merasakan.
4. Pada perasaan sesuatu yg keras,datar,memanjang itu adalah punggung anak.
5. Pada perassaan sesuatu yg keras tetapi bundar dan dapat digoyangkan ini
adalah kepala anak.Bila perasan itu lembek,agak besar itu adalah bokong
anak.
Bagian 3
Menentukan dan mencari bagian apa yg terletak pada uterus bagian bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum perpegang di pintu atas panggung.
Caranya
1. Satu tangan di bagian bawah uterus,ibu jari disebelah kanan dan jari-jari lain
disebelah kiri.
2. Meraba dan menentukan apa yg terletak di bagian bawah uterus dengan
merasakan apa yg terdapat pd bagian bawah itu.
a. Bila terdapat bagian yg bundar,keras,melenting dan dapat di
goyangkan,bagian ini adalah kepala anak.
b. Bila terdapat bagian yg lebih besar lembek dan sukar
digoyangkan,bagian ini adalah bokong anak.
Perbedaan ini udah dilakukan jika kepala anak belum masuk pintunatas panggul.
Bagian 4
Untuk menetapkan bagian apa yg terletak di bawah juga untuk menetapkan sampai di
mana masuknya kepala anak ke dalam pintu atas panggul.

Caranya
1. Pemeriksa membelakangi penderita ( menghadap kaki penderita )
2. Kedua belah telapak tangan meraba perut bagian bawah.
3. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul,dan
berapa masuknya bagian bawah ked lam ronnga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari yg masih
teraba dari luar dan :
a. Kedua tangan convergent,hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam
rongga panggul.
b. Jika kedua tangan itu sejajar,maka separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul.
c. Jika kedua tangan divergent,maka bagian terbesar kepala masuk ke dalam
rangga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu atas
panggul.
- Leopold 4 tidak dilakukan jika kepala masih tinggi.
- Pemeriksaan Leopold dapat dilakukan scr lengkap bila janin sudah cukup besar
kira-kira dari bulan 6 keatas.
- Sebelum bulan ke 6 cukup menentukan apakah ada benda( janin ) yg melenting
didalam rahim ( ballottement in toto ).

TINDAKAN AUSKULTASI ( Periksa dengar ).


Biasanya dipergunakan stetoskop monoaural tetapi dapat juga dipergunakan Doptone.

Dengan stetoskop dapat didengarkan bermavam-macam bunyi yg berasal :


A. Dari anak
- Bunyi jantung anak
- Bising tali pusat
- Gerakan anak
B. Drai ibu :
- Bising rahim
- Bunyi aorta
- Bising usus
Bunyi jantung anak
- Baru dapat didengar pada akhir bulan ke V, walaupun dengan
untrasound ( doptone ) sudah dapat didengar pd akhir bulan ke 3.
- Karena badan anak dalam kyphose dan di depan dada terdapat lengan
anak maka bunyi jantung paling jelas terdengar di pihak punggung
anak dekat pada kepala.
- Pada presentasi biasa(letak kepala)tempat ini kiri atau kanan di bawah
pusat.
- Jika bagian-bagian anak belum dapat ditentukan,maka bunyi jantung
harus dicari pada garis tengah di atas sympisis.
- Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan dibawah pusar, maka
presentasinya kepala, kalau terdengar.

Cara mendengarkan DJJ


1. Lingkungan tenang,pintu,jendela di tutup/sampiran
2. Ibu tidur terlentang,kaki lurus,bagian.yang tak perlu diperiksa di tutup.
3. Mencari daerah tempat dimana kita akan mendengarkan,setelah mendengar
detik jantung anak kemudian di hitung.
4. Cara menhitung 5 skon dihitung,5 skon tidak,5 skon dihitung,5 skon tidak 5
skon dihitung , 5 skon tidak kemudian hasilnya ditambahkan dikalikan 4.

Pemeriksaan penunjang
1.Kadar Hb : WHO minimal 11 gr %
2. Gula darah
3. Ultrasonografi
4.Imunisasi TT, di indonesia masih menjadi program untuk mencegah tetanus
neonatarum, diberikan 2 kali dengan interval 1 bln pemberian ke 1 dan ke2

ANTE PARTUM CARE

Bersifat preventif.
Ante Partum : perawatan sebelum anak lahir, jadi perawatan dalam kehamilan dan
lebih di tujukan pada ibu.

Prenatal care : perawatan sebelum anak lahir, terutama di tijukan thp anak dalam
kehamilan dan dalam kala I dan kala II dari persalinan
Ante partum : di tujukan thp ibu dan anak.

TUJUAN ANTE PARTUM THP IBU


1. U/ me< ngi penyulit masa ante partum
2. U/ mempertahankan kesehatan jasmani maupun rokhani pd ibu.
3. Supaya persalinan dpt ber langsung dgn aman
4. Supaya ibu sehat dan dpt memenuhi keb. Janinnya

TERHADAP ANAK
1. Me< ngi prematuritas, kelahiran mati dan kematian Neonatal
2. Kesehatan yg optimal dari bayi
3. Diet dlm kehamilan : lebih diperhatikan dari pd di luar kehamilan o.k di
pergunakan :
U/ mempertahankan kes.dan kekuatan badan

1. U/ tumbuhnya janin
2. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh, hamil dan laktasi

KEBUTUHAN BBRP ZAT YG PENTING pd WANITA


Kebutuhan Tidak hamil Hamil Laktasi

Kalori 2.500 2.500 3.000

Protein (g) 60 85 100

Calcium ( g ) 0,8 1,5


2
Ferrum (mg) 12 15 15

Vit.A (satuan 5.000 6.000 8.000


Internas )
Vit. B ( mg) 1,5 1,8 2.3

Vit C ( mg) 70 100 150

Riboflavin (mg) 2,2 2,5 3


As nicotin (mg) 15 18 23

HYGIENE UMUM dalam KEHAMILAN


Pekerjaan dan gerak badan :
- Bekerja spt biasanya yg bersifat ringan cegah kelelahandan hrs ada selingan
istirahat.
Istirahat di perlukan siang 1 jam, malam 8 jam, meskipun tak tidur tetapi tetap
istirahat
Kebersihan badan
-Me< ngi kermungkinan infeksi
-Pemeliharaan buah dada, putting susu di bersihkan, putting yg masuk di pijat-
pijat spy keluar setiap kali mandi.
-Perawatan gigi
-Wanita hamil jangan melakukan irigasi vagina, kecuali nasehat dokter
Pakaian
1.Pakaian yg enak, longgar ( tak menekan) o.k dpt menyebabkan bendungan
vena ---- Varises
2.Dianjurkan memakai hak pendek o.k wanita hamil sulit mempertahankan
keseimbangan badannya Nyeri pinggang

Buang air besar


.Obstipasi : Haemoroid dan pyelitis
1. Oleh karena kurang gerak badan
2. Peristaltik usus kurang o.k pengaruh hormon
3.Tekanan rectum oleh kepala
Upaya tidak terjadi Obstipasi
Minum banyak, gerak badan cukup
Makan banyak mengandung serat spt sayuran dan buah-buahan
Coitus
Pada wanita yg mudah terjadi keguguran sebaiknya tidak melakukan Coitus pd
hamil muda atau dgn hati-hati

Coitus pd akhir kahamilan lebih baik tidak melakukan o.k kadang-kadang


menimbulkan
- Infeksi pd persalinan dan nifas
- Kontraksi o.k Prostaglandin

ADAPTASI (PSIKOSOSIAL) INDIVIDU DAN KELUARGA TERHADAP


KEHAMILAN.

a.Kehamilan sebagai suatu krisis.


Perubahan selama kehamilan tidak dapat di hindari, sering dlm waktu yg singkat ,
ada beberapa ahli sosial dan ahli klinis menyatakan bahwa kehamilan adalah
salah satu tipe krisis.Khususnya kehamilan pertama mrpk pengalaman baru yg
dpt menjadi stressor bagi suami istri.
Stresor dpt menimbulkan krisis atau tidak tergantung dari coping individu /
pasutri dan keluarga.
b.Adaptasi fisik dan psikososial yg spesifik pada ibu hamil :
Perubahan ini setiap ibu berbeda-beda ,sehingga dpt memberikan informasi dan
membantu pasutri utk mengidentifikasi keb.mereka mengungkapkan perasaan
dan perhatiannya, mencari jalan utk mengatasinya,msh-msh yg umum di hadapi
pd ibu hamil adalah :
1.Pd trimester I adalah :
a.Penerimaan keluarga khusausnya pasutri thp kehamilannya.
b.Bagaimana perubahan kehidupan sehari-hari
c.Bagaimana reaksi keluarga thp perubahan tersebut.
d.Bagaimana cara keluarga memberikan dorongan kepada ibu hamil.
e.Siapa yg bertagung jawab thp perawatan bayi.
Hal-hal yg perlu mendapat perhatian pada masa ini adalah :
a). Mual dan muntah
b). Pengaruh obat terhadap janin
c). Perubahan body image/citra tubuh
d). Kebutuhan nutrisi
2.Trimester II
Memasuki masa transisi yaitu dari masa penerimaan kehamilan ke masa penyiapan
kelahiran dan penerimaan bayi.
Hal hal yg perlu di perhatikan pd masa ini adalah :
a). Peningkatan berat badan
b). Rasa ketidak nyamanan
c). Aktifitas seksual
3.Trimester III
Pada masa ini petugas lebih di arahkan pada :
a).Persiapan utk melahirkan
b).Persiapan menyusui
c).Rencana perawatan bayi
d).Kemungkinan-kemungkinan yg mungkin timbul.
TANDA-TANDA KEHAMILAN
1. Tanda-tanda pasti
2. Tanda-tanda mungkin
1.Tanda-tanda pasti
a. Terdengarnya bunyi jantung anak
b. Melihat,meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa.
c. Melihat rangka janin pada sinar Ro atau denga ultrasound.
Tanda-tanda pasti ini baru timbul sth kehamilan lanjut diatas 4 bulan.Jika
dgn untrasound bunyi jantung janin dpt didengar pada kehamilan 12 mgg.
2.Tanda-tanda mungkin
Dibagi lagi dalam :
Tanda-tanda obyektip
Tanda-tanda subyektip
Tanda-tanda mungkin adalah
1.Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim
Pd pemeriksaan dalam dpt diraba uterus membesar dan makin bundar
bentuknya.Kadang bentuknya tak rata ttp pada daerah nidasi lebih cepat
tumbuhnya di sebut tanda PISKACEK.
Konsistensi rahim juga berubah,ttm daerah isthmus uteri, maka isthmus ini tidak
teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix tanda ini disebut
HEGAR.
2.Perubahan pada cervix
Tidak hamil cervix teraba keras spt meraba ujung hidung,pada kehamilan cervix
teraba lunak spt meraba bibir atau ujung bawah daun telinga.
3.Kontraksi Broxton Hicks
Waktu palpasi atau waktu periksa dalam rahim yg lunak sekonyong-konyong
menjadi keras karena berkontraksi.
4.Balotemen
Pada bl ke IV dan V janin kecil di banding banyaknya ketuban, shg jika
digoyangkan anak melentingg di dalam rahim.
5.Meraba bagian anak
Dilakukian kalau anak sdh besar,kadang tumor dalam rahim dpt menyerupai bentuk
anak.
6.Pemeriksaan biologis
Tidak di masukkan tanda pasti karena keadaan lain dpt menimbulkan reaksi yg
positip.
7.Pembesaran perut
Sth bl ke III rahim dpt di raba dari luar.
8.Keluarnya Colostrum
9.Hyperpigmentasi kulit
Pada muka (chloasma gravidarum),pada areola mamae,papilla mamae, dan di
perut.
10. Tanda Chadwick
11. Adanya amenorhoe
Kadang-kadang di sebabkan oleh penyakit, atau karena pengaruh psychis.
12. Mual dan muntah
13. Ibu merasa pergerakan anak
14. Sering kencing,ok pembesaran rahim menekan k.kemih
15. Perasaan payudara berisi dan agak nyeri

Tanda-tanda 1 - 10 tanda obyektip


Tanda tanda 11 - 15 tanda subyektip

PERBEDAAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA.

Premi Multi

- Payudara tegang - lembek,menggantung


- putting susu runcing - putting susu tumpul
- perut tegang dan menonjol - perut lembek dan tergan
ke depan tung
- Striae livide - striae livide dan albicans
- Perineum utuh - perineum berparut
- vulva tertutup - vulva mengangah
- hymen perforatus - carunculae myrtiformis
- vagina sempit dan teraba - vagina longgar, selaput len
rugae dir licin
- portio runcing,ostium - portio tumpul dan terbagi
uteri externum menutup dlm bibir depan dan bela
kang

PERBEDAAN ANTARA KEHAMILAN 8 BLN DAN 10 BLN


Hamil 8 bln Hamil 10 bln
1.Perut > kecil 1. Perut > besar

2.Epigastrium tegang pd premi 2. Epigastrium lembek

3.Pusar mendatar 3. Pusar menonjol

4.Kepala kecil 4. Kepala besar

5. Kepala belum turun ke PAP 5. Kepala sdh turun ke PAP pd premi

PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1.Biodata

2.Keluhan utama

3.Tentang haid

4.Tentang perkawinan

5.Kehamilan,persalinan dan nifas yg lalu


Gravida adalah wanita yg hamil
Primi gravida ialah wanita yg pertama kali hamil
Multi gravida seorang wanita yg telah melahirkan lebih dari satu orang.
Lambang G = Gravida
P=Para ( pernah partus ) Aterem,Prematur,Imatur,Abortus,Anak hidup.
Disingkat : APIAH atau PAPIAH
Contoh : G 3 P 2 000 2 ( hamil ke 3 Aterem 2 Prematur 0 Imatur 0
Abortus 0 Hidup 2
A.= Abortus, KET,Mola (perdarahan dibulan tribulan pertama).
PAPIHA
Contoh : G 3 P2 002 Ab.000 ( Hamil ke 3,Atetem 2 Prematur 0 Imatur 0
Hidup 2 Ab 0 KET 0 Mola 0 ).

6.Kehamilan sekarang

7.Anamnese keluarga

8. Kesehatan badan

PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum
2. Kepala,leher
3. DadaPerut
4. Genetalia
5. Reflek
6. Pemeriksaan lab
Diagnosa keperawatan
1. Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia,mual dan muntah.
2. Ketidak nyamanan b.d perubahan fisik dan hormonal
3. Perubahan eliminasi urin b.d penekanan uterus pada kandung kemih.
4. Ansietas b.d krisia maturasi
5. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi ttg perubahan fisik dan psikologis
6. Kurang pengetahuan b.d persiapan persalinan dan perawatan bayi.
7. Perubahan pola seksual b.d ketidaknyamanan.
8. Risiko tinggi terjadi cedera janin b.d malnutrisi
9. Risiko tinggi kekurangan volume cairan b.d gangguan masukan/ kehilangan
cairan yg berlebihan( muntah ), peningkatan kebutuhan cairan.
10.Ketidak efektifan pola pernafasan b.d pergeseran diafragma karena pembesaran
uterus.

Hiperemisis gravidarum
Adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil shg menganggu
pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk ( dehidrasi).

Penyebab pasti belum jelas


a). Sering pada premigravida,molahidatidosa,diabetes dan kehamilan ganda akibat
kenaikan kadar HCG.
b). Faktor organik karena masuknya villi khorionik dlm sirkulasi maternal dan
perubahan metabolisme.
c). Faktor psikologis, rasa takut akan kehamilan,kehilangan pekerjaan dll.

Frequensi : 2 per 1000 kehamilan.

Gejala dan tingkat


Batas muntah tak ada kesepakatan,ada yg mengatakan bisa lebih dari 10 x
muntah,apabila kondisi ibu terpengaruh maka di anggap hyperemisis.

Tingkat I = ringan
Mual muntah terus menerus menyebabkan wanita lemah,tidak mau makan,berat
badan menurun dan rasa nyeri di epigastrium, nadi sekitar 100/menit,tekanan darah
turun,turgor kulit kurang,lidah dan mata cekung.
Tingkat II = Sedang
Mual dan muntah yg hebat menyebabkan keadaan umum ibu lebih
parah,lemah,apatis,turgor kulit mulai jelak,lidah kering dan kotor,nadi kecil dan
cepat,suhu badan naik,dehidrasi,ingan,berat badan turun, mata cekung tensi
turun,hemokosentrasi,oliguri, dan konstipasi.
Tingkat = III berat
Keadaan umum jelek,kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma,nadi kecil
halus dan cepat, dehidrasi hebat suhu badan naik, tensi turun sekali,ikterus.

Masalah keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi
3. Kurangnya pengetahuan tentang perubahankehamilan

Penanganan
1.Pencegahan :
a.Memberi informasi dan edukasi ttg kehamilannya dgn maksud menghilangkan
rasa takut dan menghilangkan faktor psikis.
b. Diet ibu hamil , makan jangan sekaligus banyak,ttp porsi sedikit 2 tapi sering,
c. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong mual muntah.
d. Defikasi hendaknya teratur
2. Terapi obat
a. Sedativa : Luminal ,stesolit
Anti muntah : B 6

HYPERTENSI DALAM KEHAMILAN ( P I H ).

Kehamilan akan menyebabkan hipertensi pada wanita yang sebelumnya dalam


keadaan normal atau memperburuk hipertensi pada wanita yang sebelumnya telah
menderita hipertensi.Kejang akan menyertainya terutama jika hipertensi tidak
tertangani. Di USA hipertensi sebagai penyulit kehamilan merupakan salah satu dari 3
besar selain perdarahan dan infeksi.
Di Indonesia perdarahan PIH merupakan penyebab kematian ibu dan janin yang
utama disamping perdarahan dan infeksi, sehingga perlu sedini mungkin ditemukan
diagnosa dan penanganannya.

Penyakit hypertensi yg khas untuk kehamilan merupakan penyakit hypertensi


yang akut pada wanita hamil dan wanita dalam nifas.

Pada tingkat tanpa kejang disebut preeklampsi dan pada tingkat dengan kejang
di sebut Eklampsi
Preeklamsi adalah syndrom TRIAS, hypertensi,udema dan proteinurie, yang
terjadi pada pertengahan trimester kedua, umumnya terjadi setelah minggu ke 20
( William 95 ).

Gejala gejala preeklampsi


1. Tekanan darah systolis 140 mm Hg atau lebih atau kenaikan 30 mmHg di atas
tekanan yang biasa.
Tekanan diastolis 90 mm Hg atau kenaikan 15 mmHg diatas tekanan yang
biasa. Tekanan darah yang meninggi di ukur 2 x dengan antara 6 jam.
2. Proteinuria yaitu lebih dari 0,3 g/l dalam urine 24 jam atau lebih dari 1 g/l
pada urin yang sembarangan. Proteiuria pada 2 hari berturut-turut.
3. Oedema yang tetap pada jari tangan dan mata.

Preeklampsi disebut berat kalau :


Tekanan darah systolis 160 mmHg atau lebih atau diastolis 110 atau lebih, diukur
2 x dengan antara 6 jam dan pasien dalam keadaan istirahat rebah.
1. Proteinuria 5 gram atau lebih dalam 24 jam
2. Oliguri , jumlah urin kurang dari 500 cc dalam 24 jam
3. Gangguan cerebral atau gangguan penglihatan
4. Odema paru-paru atau cyanosis

Eklamsi , jika terdapat kliteria preeklamsi dan adanya kejang yang terjadi bukan
kelainan neurologist/epilepsi.
- Stadium invasi/awal, mata terpaku/terbuka tanpa melihat,kelopak mata dan tangan
bergetar,kepala kekanan dan kekiri.
- Stadium kejang tonik, seluruh otot badan kaku,tangan mengenggam,kaki
membengkok,pernapasan terhenti,muka mulai kelihatan cianosis.
- Stadium kejang klonik, seluruh otot berkontraksi berulang, mulut membuka-
menutup,kelur ludah atau busa( lidah tergigit) cianosis.
- Kejang terjadi 1-2 menit klien tak sadar
- Mendengkur
- Stadium koma,berlangsung beberapa menit sampai berjam-jam TD
meningkat,nadi cepat dan sebagainya.

Dampak pada berbagai organ :


1.Kardiovaskuler,terjadi gagal jantung dan oedema paru.
2. Perubahan cairan dan elektrolit, ttm pada cairan extravaskuler denga mekanisme
yang tidak diketahui.
3. Ginjal, pada kehamilan kecepatan filtrasi meningkat,dgn hipertensi kehamilan
perfusi darah ginjal dan kecepatan filtrasi glomerulus menurun kemungkinan karena
vasospasme.
4.Protein uria, keadan normal molekul protein yang besar tidak melewati filtrasi
glomerulus, adanya protein urie menunjukkan pada glomerulopati,kondisi ini segera
pulih setelah persalinan, jika tidak ada penyakit ginjal kronis yang mendasari.
5.Otak, sebagian mengalami kejang tergantung dari luasnya lesi ischemia akibat
hipoksia.
6.Kebutaan,gangguan penglihatan sering terjadi pada preeklamsi, ini karena lesi yang
berlebih pada lobus oksipitalis.
7.Koma, dari CT Scan tampak adanya uedema otak yang luas,atau penyebab yang lain
karena erdarahan intrakranial.

Pengkajian
Berkaitan dengan riwayat
1.Adanya keluhan pandangan ganda,kabur,nyeri kepala,nyeri epigastrium,mual-
muntah,kejang.
2.Peningkatan BB 1 Kg > dalam 1 minggu sampai overwight sekitar 20 % atau lebih,
dengan rendah protein/intake kalori .
3. Adanya riwayat keluarga PIH,Diabetes,Cronic Renal problem,hipertensi.
4. Adanya multi pregnancy,polidydramnion.molahidatidosa,diabetes.
5. Umur klien terlalu muda 15 tahun atau tua 35 pada primigravida.

Pemeriksaan fisik
4. Adanya peningkatan tekanan darah 15 mmHg diastolik 30 mmHg sistolik,pada
keadaan yang berat TD 160/110 atau lebih.
5. Udema ringan sampai berat dan menyeluruh,yaitu pada extrimitas,wajah,gastro
intestinal ( mual-muntah),liver dengan nyeri epigastrium,paru dengan
rales,cerebral dengan nyeri kepala,kerusakan visus dan hiperrefleksia.
6. Peningkatan BB 1 Kg/> dalam 1 mgg atau 3 kg dalam 1 bulan.
7. Nadi menurun,RR menjadi kurang dari 14 x / mt
8. Fungsi ginjal menurun dengan produksi urine 400 ml/24 jam
9. Proteinurine.
10. Pergerakan janin menurun
11. Kemungkinan adanya abrupsio plasenta
12. Kemungkinan adanya hematom spontan, perdarahan atau epiktasis.
13. Kemungkinan adanya odema retina atau spasme.

Diagnosa
1.Aktual/Potensial kekurangan cairan.
2.Potensial injury pada janin
3.Perubahan perfusi ginjal
4. Potensial injury maternal

Prinsip intervensi
1. Monitor BB
2. Berikan intake kalori protein untuk menghindari hypo protein dan hypoperfusi
prenatal.
3. Pertahankan lingkungan yang tenang,untuk menurunkan rangsangan serangan.
4. Monitor RR,produksi urine,selama pemberian MgSO4, hentikan jika RR < 12 x/
mt
5. Hindari pemberian sesuatu lewat mulut.
6. Siapkan peralatan emergency, 02,suction,partum set, dll
7.Kaji intake dan output cairan
8. Kolaborasi pemasangan kateter jika produksi kurang dari 50 cc/jam dan mendapat
Terapi : MgSo4 ( Sulfas Magnesikus )
9.Kaji respon janin.

PENCEGAHAN
1. Pemeriksaan antenatal yang teratur
2. Istirahat yang cukup
3. Diet tinggi protein dan rendah lemah,karbohidart,garam
4. Pantau penambahan berat badan

------- ********* -------


MASALAH PENYAKIT JANTUNG CARDIA DISEASES

- Dalam keadaan hamil, volume dan curah jantung meningkat 40 % hypervol


mulai 8-32 mgg
- Dlam keadaan normal hal ini(jantung) dapat mengkompensasi tambahan kerja.
- Jika jantung telah mengalami masalah mis .kelainan bawaan.-> tidak dapat
mengkompensasi beban tambahan kerja DECOMPENSASI CORDIS.sehingga
menjadi letih,sesak nafas dengan kegiatan biasa,perasaan
tercekik,palpitasi,tachycadi,rales,murmur.

Pengaruh kehamilan terdahap penyakit jantung


1. Kehamilan 32-36 mgg -> volume darah mencapai puncaknya.
2. Kala II ibu mengerahkan tenaga untuk mengedan dan memerlukan kerja
jantung yang berat.
3. Pada pasca persalinan, darah dari ruang intervilus placenta yang sudah lahir,
masuk ke sirkulasi ibu.
4. Pada masa nifas kemingkinan infeksi.

Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan


1. Dapat terjadi abortus
2.Prematuritas
3.Dismatur ( cukup bulan BBL kurang ).
4.Lahir mati,Intra uterin hypoxia,fetal growth retardasi,birth asphyxia
5.IUFD ( kematian dalam rahim).

KLASIFIKASI & INTERVENSI


Digolongkan menjadi 4 sesuai tingkatan
1. Golongan 1
Wanita yang tidak memiliki batasan aktivitas
a. Pengawasan ketat pranatal
b. Istirahat cukup pada malam hari
c. Kala 2 mengejan dibatasi
d. Mempersingkat tahap persalinan
e. Mengurangi ketegangan jantung
f. Tanpa gejala pada kegiatan biasa

2.Golongan II
Aktifitas sedikit dibatasi
a.Menjalani periode istirahat harian
b.Kunjungan prenatal teratur
c.MRS mendekati aterem
d. Antibiotik propilak
e.02 sungkup
f.Mempersingkat tahappersalinan
g.Dianjurkan kontrasepsi
h.Kegiatan fisik muncul gejala lelah,palpitasi,sesak nafas,nyeri dada
3.Golongan III
Aktifitas dibatasi karena ada gejala saat melakukan kegiatan sehari-hari
a.Istirahat 1 hari penuh dalam 1 mgg
b.MRS sampai persalinan
c.Tidak di anjurkan menyusui
d.Abortus terateutik
e.Operasi steril di anjurkan
f.Sewdikit kegiatan keluhan bertambah

4.Golongan IV
Tidak dapat melakukan aktifitas, gejala meningkat
a. Jantung hanya berfungsi sebagai pemelihara
b.Kehamilan harus di hentikan
c.Kematian bayi lebih besar
d.Aborsi sangat di anjurkan
e.Bila ingin hamil istirahat total, MRS, perawatan intensif

PENANGANAN
1.Saat kehamilan
a. Mengajurkan ibu pengawasan antenatal secara teratur dan sesuai jadwal.
b. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi yang berlebihan.
c.Kunjungan 2 mgg sekali menjelang s/d 28 mgg dan 1 mgg sekali setelahnya.
d. Sebaiknya dirawat 1-2 mgg sebelum persalinan.
2.Sat persalinan
a. Penderita grade I,II, biasanya dapat meneruskan kehamilannya dan melahirkan
pervaginam.
b. Mengawasi his,pernafasan,nadi,tekanan darah,setiap 15 menit pada kala I dan
setiap 10 menit pada kala II
c. Bila tanda-tanda payah jantung di obati denga digital( sesuai terapi-> kolaborasi)
d. Kala II, bila tidak ada tanda payah jantung, diawasi dapat ditolong secara
spontan. Jika dalam 20-30 mt belum lahir segera di lanjutkan/diper[endek
dengan vakum ekstraksi.
3. Saat nifas
a. Awasi kejadian perdarahan post partum akibat kolaps.
b. Perawatan sekurang-kurangnya 2 mgg setelah persalinan.

Secara umum klien grad III,IV tidak boleh hamil, dan segera abortus jika terjadi
kehamilan.
ASKEP PATOLOGI

Kelainan tuanya kehamilan :


1.Abortus (Keguguran).
Definisi : adh pengeluaran hasil konsepsi sblm janin dpt hidup di luar kandungan.

Abortus adh pengeluaran hasil konsepsi sblm janin dpt hidup didunia luar dgn
berat ,<dr 500 gr,atau kehamilan < dr 20 mgg
( Sarwono )
Abortus adh terputusnya kehamilan,fetus blm dpt hidup di dunia luar,berat 400-
1000gr kehamilan , dr 28 mgg.(Eastman)

Etiologi : faktor penyebab sangat banyak.pd umumnya abortus hampir selalu


didahului oleh matinya fetus.
Faktor yg menyebabkan matinya fetus :
1. Faktor telur sendiri
2. Faktor ibu
3. Faktor bapak
1.Kelainan dari ovum : terjadi pertumbuhan yg abnormal fetus sering
terjadi abortus spontaneus.
a.Kelainan kromosom.
b.Lingkungan kurang sempurna.
c.Pengaruh dari luar.
2.Kelainan pd placenta -> endarteritis
3.Penyakit ibu
4.Kelainan traktus genitalis
Patologi :
a.Permulaan terjadi perdarahan dlm desidua basalis,diikuti nekrose jaringan
sekitarnya.
b.Sebagian/seluruhnya terlepas.
c. Karena benda asing,uterus kontraksi
utk.mengeluarkan.
d.kehamilan< 8 mg.dpt keluar seluruhnya, villi 2 blm menembus terlalu
dalam.
e.8-14 mg.menembus dalam shg sebagian dpt keluar dan ada yg
tertinggal.
Klasifikasi
Ab dpt dibagi 2 gol.
1.Ab.spontaneus (alami) tanpa tindakan
2.Ab.provakatus (disengaja) dgn obat/alat
a.Ab.Medisinalis(therapeutica)-> tindakan
utk pengakhiran persetujuan 2-3 tim dr.
b.Ab.kriminalis (tind.tidak berdasarkan
medis atau legal).

Klinis abortus spontan dpt di bagi :
1.Ab.kompletus(lengkap)Tx. Uterus tonika.
2.Ab.inkompletus ( bersisa)
Sisa yg tertingal desidua atau plasenta.
Gejala-gejala
- Amenorea
-Perdarahan sedikit atau banyak biasanya berupa stolsel
Sakit perut mules
- Sdh ada keluar fetus atau jaringan.
Pd VT bila ab.baru terjadi didapati ada pembukaan servikalis.
- Uterus lebih kecil dari seharusnya.
Tx.Bila ada tanda syok -> pemberia cairan
Obat uterus tonika dan antibiotik.
3.Ab.insipien (keguguran sedang berlangsung).Ostium sdh terbuka dan dpt
diraba ketuban.-> tak bisa dipertahankan.
4.Ab.Iminens(keguguran membakat).
Keluarnya fetus masih dpt dicegah dengan
- Istirahat
- Obat hormon
- Tes kehamilan 2 x negatip->kuret
5.Missed abortion.
Difinisi :janin sdh mati tapi tetap dlm rahim.
Nasib fetus.
-Bisa keluar dgn sendirinya 2-3 bln.
-bisa diresorbsi kembali shg hilang
-bisa terjadi kering dan tipis.
-bisa jadi mola karsinoma

6.Ab.Habitualis ( keguguran berulang) > dari 3 kali.

Komplikasi abortus
1.Perdarahan -> syok
2.Preporasi-> pelaksanan curet
3.Infeksi
4.Tetanus

PERDARAHANANTEPARTUM

Definisi :Perdarahan yg terjadi setelah 28 mgg.


Klasifikasi : perdarahan dpt berasal dari :
a.Bersumber dr kelainan plasenta
1.Plasenta previa.
2.Solutio plasenta
3.Perdarahan antepartum yg blm jelas
sumbernya.

Insertiovelamentosa
-Rupturasinusmarginalis
- Plasenta sirkumvalata
b.Tidak bersumber dr plasenta (erosi,polip
varises yg pecah) dan trauma.

PLASENTA PREVIA

Adh.plasenta yg berimplantasi di tempat yg abnormal di segmen bawah


rahim shg menutupi sebagian at. seluruh pembukaan jln.lahir(Ostium
Uteri internum ).
Klasifikasi :
1.Plasenta Previa sentralis.( totalis) bila pd
pembukaan 4-5 cm teraba plasenta
menutupi seluruh ostea.

2.Plasenta Previa lateralis.pd pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh


plasenta.

2.1.Plasenta lateralis posterior


2.2.Plasenta lateralis anterior
2.3.Plasenta previa marginalis bila
sebagian kecil atau hanya pinggirnya
ostea yg ditutupi.

Faktor-faktor etiologi

1.Umur dan paritas


Pd premi gravida umur> 35 th sering terjadi.
Paritas tinggi > sering terjadi.
Kawin dan hamil umur muda,endometrium
blm siap menerima hasil konsepsi.
2.Endometrium bercacat (bekas persalinan berulang,bekas operasi,curet dan plasenta
manual).

3.Adanya tumor,mioma di endometrium.

Kadang 2 pd malnutrisi.
Gejala klinis dan beberapa pemeriksaan
1.Anamnese
1.1.Perdarahan sth kehamilan 28 mg,atau kehamilan lanjut trimester III.
1.2.Sifat perdarahan: tanpa sebab.tanpa
nyeri. Dan berulang.

2.Inspeksi
2.1.Perd.banyak,sedikit drh.beku.

2.2.Bila perd.banyak kelihatan pucat,


anemis.
3.Palpasi Abdomen :
3.1Janin sering blm cukup blnTFU rendah
3.2 Sering dijumpai kesalahan letak janin
3.3 Bag.terendah janin blm turun,pd letak
kepala masih dpt di goyangkan.

4.Pemeriksaan inspiculo -> hrs hati-hati.

5. U S G
6. Pemeriksaan dalam -> di OK
Indikasi VT :
1.Perd.banyak > 500 cc
2.Perd.berulang
3.Perd.sekali banyak Hb.< 8 gr%,dan siap transfusi darah.
4.His sdh.mulai dan janin sdh dpt hidup di luar.

SOLUTIO PLASENTA

Definisi :adh.suatu keadaan dimana plasenta yg terletak normal terlepas


dari perlekatannya sblm.anak lahir.dihitung sejak kehamilan 28 mg.
Klasifikasi :
Menurut derajat lepasnya plasenta
1.Solutio plasenta partialis,bila hanya
sebagian saja yg terlepas dr perlekatan.
2.Solutio plasenta totalis ( komplit)
seluruh plasenta terlepas.
3.Kadang plasenta ini turun kebawah dan teraba pd pemeriksaan dalam
(prolapsus plasenta).
Etiologi :
Penyebab pasti blm.diketahui.
Bbrp ahli menyampaikan :oleh karena turunya tekanan darah scr tiba-tiba oleh
spasme dr arteri yg menuju ke R.intevillair maka terjadi
anoksemia,pemb.rapuh.

Faktor yg mempengaruhi :
2.Glomerulonepritis kronis
3.Hipertensi esensial-> desakan yg tinggi
pemb.mudah pecah.
4.Faktor trauma
Tarikan tali pusat yg pendek
Trauma langsung (jatuh,tendangan dll).
5.Pengaruh lain (anemia,malnutrisi ).
Perbedaan

Klinis Sol.Plasenta Plas.Previa


1. Terjadinya Hamil dan inpartu Hamil
Tiba-tiba
2. Cara Perlahan
mulainya Tdk terulang
3. Perdarahan Tua dan beku Terulang
4. Warna drh Tak sebanding dgn drh Darah baru
5. Anemia yg keluar Sesuai dgn drh yg
keluar

KEHAMILAN EKTOPIK
Adalah :gangguan reproduksi yang berkaitan dengan kegagalan dalam
proses nidasi yang benar.( william 93).
Suatu kehamilan dimana janin terimplitasi di luar rangga rahim.
Klasifikasi menurut tempat inplantasi ( mis :di Tuba dan Ovarium )
Tanda dan gejala :
Secara dini tak ada tanda
Adanya menstruasi terlambat
Adnexa terasa penuh serta nyeri tekan.
Dalam keadaan ruptur (50% kasus) terjadi amenorhoe,perdarahan
ringan,teraba masa di anexa dan cavum doglas, serta nyeri di pelvic
unilateral,dimana terdapat masa.

Pada curet ditemukan desidua tanpa vilus.


Demam ringan,leokositosis,Gb rendah.
Perdarahan dapat berlanjut setelah plasenta lahir karena kemampuan
kontraksi yang jelek pada SBR di banding di korpus.
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN LANJUT
Perdarahan terjadi setelah kehamilan 20 mgg kehamilan dan selama
sebelum malahirkan ( Ferer, H, 91 )

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU


KEHAMILAN KOMPLIKASI (PENYAKIT INFEKSI )

HIV /AIDS
Adalah virus penyebab AIDS, virus ini sensitive terhadap panas tidak tahan pada suhu
diatas 60 derajat C, HIV terdapat diseluruh cairan tubuh spt, darah,cairan
sperme,cairan vagina.
Penularan dpt terjadi melalui
1. Hubungan sex
2. Transfusi darah
3. Penggunaan jarum suntik
4. Ibu hamil yg terinfeksi HIV pd bayinya.
Jumlah wanita penderita AIDS didunia terus bertambah,khususnya pada usia
reproduksi.Sekitar 80 % penderita AIDS anak-anak mengalami infeksi perinatal dari
iunya. Hasil penelitian 20-40% di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa risiko
transmisi perinatal pd ibu hamil dapat terjadi melalui plasenta,perlukaan dalam proses
persalinan atau melalui ASI.
WHO menganjurkan ibu dengan HIV (+) tetap menyusui bayinya,mengingat manfaat
ASI lebih besar di bandingkan risiko penularan HIV.
Menejemen ibu hamil dengan AIDS.
Ibu hamil tanpa gejala,atau dengan gejala sebaiknya dilakukan langkah-langkah sbt
1. Identifikasi risiko tinggi yaitu (pemakai obat obat narkotika,pekerja sebagai
WTS,Penderita PHS (Penykit Hub.seksual).
2. Dilakukan pemeriksaan darah terhadap HIV
3. Diberi peingkatan pengetahuan tentang HIV
4. Konsling masalah HIV
5. Pencegahan sumber infeksi
Bila ibu telah di diagnosa adanya AIDS perlu dilakukan pemeriksaan adakah infeksi
PHS lainnya spt Gonorhoe,hepatitis,herpes dll

PENGOBATAN
Infeksi HIV dan penyakit opportunistiknya dalam kehamilan merupakan masalah,
karena banyak obat belum diketahui dampak buruknya terhadap kehamilan.
Dengan demikian yang terpenting pencegahan yaitu hub. Seksual yg
sehat,menggunakan alat kontrasepsi dan tes terhadap HIV sebelum kehamilan.

PADA PERSALINAN
Seksio sesaria bukan merupakan indikasi untuk menurunkan risiko infeksi terhadap
bayi yg dilahirkan. Penularan pd penolong rata-rata 0-1% / th.
Pencegahan terhadap penularan bagi perugas kamar bersalin a.l
1. Gunakan gaun,sarung tangan dan masker yg kedap air dlm menolong
persalinan.
2. Gunakan sarung tangan saat menolong bayi
3. Cucilah tangan setiap selesai menolong penderita AIDS
4. Gunakan pelindung mata ( kacamata).
5. Peganglah placenta dengan sarung dan beri label sebagai barang infeksius.
6. Jangan menggunakan oengisap lender bayi nelalui mulut
7. Bila curiga adanya kontaminasi,lakukan konsling dan periksa antibody
terhadap HIV serta dapatkan AZT sebagai profilaksis.

PERAWATAN PASCA PERSALINAN


1. Perhatikan kemungkinan penularan melalui pembalut wanita,lochea,luka
episiotomi,ataupun luka seksio sesaria.
2. Pengelolaan bayi sebaiknya oleh dr anak yg khusus menangani kasus ini, ibu
dan bayi tidak perlu di pisahkan.
3. Perawatan tali pusat hrs dilakukan dengan cermat
4. Jangan melalukan perlukaan ( sunat )
5. Imunisasi yg menggunakan virus hidup sebaiknya ditunda sampai dinyatakan
tidak terbukti terinfeksi virus HIV.
6. Antibodi yg didapat pasif dari ibunya akan bertahan samapai 15 bulan.
7. Pemeriksaan ulang berkala untuk menentukan adanya perunahan kearah
negative atau tudak, infeksi pada bayi mungkin baru tampak pada usia 12-18
bulan.

INFEKSI VIRUS
Banyak jenis virus yang ada pada tubuh bayi, tetapi hanya 3 yang mempunyai
pengaruh teratogenik yaitu virus Rubella,sitomegalovirus, dan herpes virus hominis.
Ketiga virus ini bersama parasit Toksoplasma dikelompokkan penyalit TORCH

RUBELLA ( German Measles).


Merupakan penyakit yang tidak berati di luar kehamilan tetapi jelas dapat
meningkatkan angka kematian perineal dan sering dapat menyebabkan cacat bawaan
pada janin.
Yang terjadi dalam kehamilan trimester 1 (30 50 %) lebih dini kehamilan lebih besar
kemungkinan tekena.
Alat tubuh anak yang biasanya menderita adalah
1. Mata : katarak,glaucoma,mikroftalmia.
2. Jantung : duktus arteriosus persisten,stenosis pulmonalis,septum terbuka.
3. Alat pendengaran : tuli.
4. Susunan syaraf pusat : meningoensefalitis,kebodohan.
Dapat juga terjadi hambatan pertumbuhan intrauterine,kelainan haematologi
(trobositopeni dan anemia),hematospenomegali dan ikterus,dan kelainan kromosom.

Gejala gejala klinis : hampir sama dengan penyakit yang lain,kadang-kadang tidak
jelas atau tidak ada sama sekali.Pada setiap viremia baik yang klinis jelas maupun
yang sub klinis virus sering mencapai dan merusak embrio dan fetus.
Pada wanita sebelum hamil atau yang hamil dalam triwulan 1 menderita virenia,maka
abortus buatan perlu dipertimbangkan.setelah triwulan I kemunkinan cacat bawaan
menjadi kurang yaitu ( 6,8% ), pada triwulan II dan (5,3 % ) pada triwulan III.

Pengobatan : belum ada, yang lebih manjur ialah [emberian vaksin rubella.
Vaksin ini diberikan sebelum perkawinan,karena pada saat kehmilan dapat
menyebabkan infeksi pada janin.

TOKSOPLASMOSIS
Adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh protozoa Toksoplasma gondii dan biasanya
diderita oleh binatang : herbivora,karniora,omnivore termasuk mamalia dan burung.
Manusi dapat terinfeksi ini melalui makanan yang mengandung kista parasit, malaui
transfusi darah,transplantasi organ atau melalui tangan yg terkontaminasi .

Gejala gejala
Kadang pd orang dewasa tidak menimbulkan gejala yg jelas, kadang hanya ditemukan
pembesaran kelenjar getah bening leher disertai rasa nyeri
,peneumonia,miokarditis,dan limfangitis ( tergantug organ yg diserang ).
Penyakit ini akan menjadi berat apabila penderita dalam keadaan defisiensi
imunologik seperti penderita AIDS,penyakit keganasan,janin pada usia kehamilan
kurang dari 6 bulan dll.

Perjalanan penyakit
Bila ibu hamil mengalami infeksi primer mula-mula terjadi parasitemia, kemudian
masuknya darah ibu ke janin yg mengandung parasit tersebut ke dalam plasenta,
terjadi keadaan plasentitis menimbulkan patologik yang manifestasinya
tergantung usia kehamilan.
Hal ini dapat dilihat pada plasenta, terdapat gambaran pd plasenta denga reaksi
inflamasi menahun pada desidua kapsularis dan fokal reaksi pada villi.

Wanita hamil dengan toksoplasmosis mendadak atau menahun dapat menularkan


penyakitnya kepada janin.Bagaimana cara toksoplasma melintasi ritangan plasenta
tidak diketahui.Dengan demikian toksoplasma ibu dapat menyebabkan abortus
,pertumbuhan janin terhambat, dan kematian neonatal.Bayi yang lahir hidup dapat
menyebabkan cacat bawaan, spt hidrocpalus,anencephalus,meningo-
ensefalomeilitis,dengan perkapuran di otak, korioretinitis, dll. Dikemudian hari anak
mudah terjadi serangan kejang-kejang dan hambatan dalam perkembangan mental.

Penatalaksanaan
- Ibu hamil dengan daya tahan tubuh yang baik,tidak menumbuhkan penanganan
khusus.
- Pengobatan yg diberikan lebih banyak bertujuan untuk menurunkan risiko infeksi.
- Tindakan abortus bila kehamilan muda denga toksoplasmosis akut ( belum sepakat
di tiap Negara ).

Pencagahan
1.Jangan makan daging mentah
2.Tinja kucing dibakar atau diberi zat antiseptic
3.Mencegah kontaminasi makanan terhadap lalat atau kecoa
4.Mencuci tangan sebelum makan dan setelah memegang daging mentah
5. Bila berkebun gunakan sarung tangan
Bila ibu hamil serologis toksoplasma positif,boleh hamil setelah diyakini tidak ada
infeksi.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU


POSTPARTUM/PUERPURIUM

Puerpurium ialah masa sesudah persalinan yang di perlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minngu.

TUJUAN PERAWATAN IBU NIFAS

1. Untuk memulihkan kembali kesehatan umum ibu :


a. Penyediaan makanan yang memadai dengan kebutuhan.
b. Menghilangkan anemia
c. Pencegahan terhadap infeksi dengan memperhatikan kebersihan dan sterisasi
d. Pergerakan alat yang cukup, agr tonus otot menjadi lebih baik sehingga
oeredaran darah lancar.

2 .Untuk mendapatkan kesehatan emosi


Perubahan psikologis semasa hamil,akan berpengaruh, demikian pula denga masa
nifas, untuk itu masa ini perlu di pulihkan kembali,- agar ibu menjadi sehat
secara fisik, psikologis dan sosial.

3.U/ mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi,bila terdapat infeksi dan komplikasi
masa pemulihan akan lebih panjang shg akan menggangu kesehatan ibu scr fisik
dan psikologis.

4.U/ memperlancar pembentukan ASI , keb. Bayi sth lahir masih di dapatkan dari
ibunya ( ASI ), untuk itu anak perlu aktif ( harus mengisap ). ASI lancar keb.
Bayi terpenuhi.

5. Ibu dapat melaksanakan perawatan nifas hingga selesai masanya, dan dapat
merawat bayinya dengan baik.

PENGKAJIAN
Pengkajian tanda vital: Fundus uteri,Lokea,Kandung kemih,asupan/haluaran
perineum dan episiotomi,
payudara,eliminasi dan status emosional.Bika ada masalah dilakukan pemeriksaan
penunjang.

DIAGNOSA KEPERAWATAN a.l


1.Potensial Terjadi infeksis/d penyembuhan jaringan belum terjadi dan involusi uteri.
2. Potensial kunagnya perawatan diri.
3.Gangguan rasa nyaman s/d afterpain,episiotomi yg belum sembuh dan
pembengkaan payudara.
4.Gangguan eliminasi usus atau kandung kemih s/d ketidaknyamanan postpartum.

INTERVENSI
1.Asepsi ( perlawanan terhadap infeksi ) Sumber infeksi terbesar ibu postpartum
adalah staf,terutma tangan
hidung,dan mulut mereka, untuk ini perawat harus melindungi dirinya dari sekresi
tubuh sebagaimana mencegah kontaminasi silang antar pasien.
2. Kebersihan diri untuk membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan kenyamnan.
3. Perawatan perinel ,Prinsip dasar (1.) Mencegah kontainasi dari rectum,
(2).Menangani dengan lembut pd jaringan yg terkena,(3). Bersihkan semua
keluaran yg menjadi sumber bakteri dan bau.
Bila terdapat luka episiotomi , perawat melakukan
Inspeksi tanda-tanda infeksi dan bukti penyembuhan minimal 8 jam
sekali.Kebanyakan luka epis semuh sebelum minggu ke 6 postpartum,dan
pemberian obat-obatan untuk meningkatkan penyembuhan.
4. Eliminasi, Secara spontn pasien dapat berkemih dalam 8 jam setelah
melahirkan.BAB biasanya tertnda selam 2 sampai 3 hari.
5. Involusi uterus ,setelah melahirkan tinggi fundus uteri berkurang 1 sampai 2 cm
setiap hari sampai akhir minggu ke enam.
7. Lokea , pd awalnya jumlah lokea banyak kemudian sedang dan biasanya berhenti
dalam 2 minggu.Keluaran selurunya setelah melahirkan adalah 400 -1200 cc.
Bau normalnya anyir atau apak,apabila berbau amis atau busuk menandakan terjadi
infeksi.
8. Afterpain adalah Nyeri saat kontrakasi yg dialami ibu multipara selama 3-4 hr
pertama postpartum,jarang terjadi pada nulipara.Karena menyusui merangsang
kontraksi uterus,maka afterpain ini umum terjadi pada saat ibu menyusui bayinya.
9. Payudara, setelah melahirkan hormon yg dihasilkan placenta tidak lagi
menghambat,kelenjar pituitari mengeluarkan prolaktin (Hormon
laktogenik).Sampai hari ke 3 ,timbul efek dari prolaktin yaitu pembuluh payudara
menjadi bengkak terisi darah,menyebabkan hangat,dan rasa sakit.Sel-sel acini
( penghasil ASI) mulai berfungsi.Ketika bayi menghisap puting reflek saraf
merangsang lobus posterior kel.pituitari untuk mensekresi H.oxytosin.Oksytosin
reflek let-down (Mengalir),menyebabkan ASI keluar.
10.Aktivitas dan istirahat, aktivitas ini amat berguna bagi semua sistem
tubuh,terutama fungsi usus,siakulasi,
kandung kemih dan paru-paru.Hal ini juga membantu mencegah pembentukan
bekuan (trombosis) pada pembuluh darah tungkai dan membantu kemajuan ibu
dari ketergantungan.Mereka disorong untuk melakukan aktivitas secara
bertahap,dan istirahat sebelum mereka menjadi keletihan.
11.Makanan dan minuman, Ibu menyusui butuh protein,mineral,dan cairan ekstra,
bisa mendapatkan semuanya dengan menambahkan 4 sampai 6 cangkir susus
rendah lemah setiap hari.Tambahan mineral dan multi vitamin.
12. Hubungan seksual,bisa dilakukan bila luka episiotomo sudah sembuh dan
keluaran lokea sudah berhenti.

PERUBAHAN PERUBAHAN FISIOLOGIS NIFAS

1. Involusio uterus

Proses pengembalian alat kandungan ( uterus ) dan jalan lahir sth bayi lahir hingga
mencapai keadaan seperti sebelum hamil.

Proses ini terjadi oleh karena :


a. Autolysis adalah penghancuran jaringan otot otot uterus yg timbul saat hamil.
Faktor penyebabnya
- hormon dan enzym
- penghancuran protoplasma di serap oleh darah dan di keluarkann oleh
ginjal melalui air kencing.
b. Aktivitas otot : kontraksi dan relaksasi otot rahim, saat setelah anak lahir,
sehingga aliran darah tak lancar, mengakibatkan jaringan otot kekurangan zat
yg diperlukan shg ukuran otot tsb mangecil.
c. Ischemia ( local anemia ) yaitu kekurangan darah pada uterus.Sewaktu hamil
aliran darah lebih banyak di alirkan ke uterus, sth anak lahir di butuhkan oleh
buah dada shg payudara menjadi tegang yg di perlukan untuk pembentukan
( produksi ASI)
Perubahan pada cervix dan vagina

Oleh karena proses persalinan cervix tidak rata ( retak ) terjadi robekan o.k
proses penyembuhan terbentuklah sel-sel baru, walaupun kembali seperti
semula ttp masih terdapat bekas robekan/ retak-retak

Vagina : pada minggu ke 3, rugae mulai kembali,juga alat-alat lain yaitu tonus
otot panggul akan kembali seperti semula.

2. Lochea

Adalah suatu cairan yg di keluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas.
Lochea normalnya berbau anyir tak busuk, berasal dari proses penyembuhan dari
bekas luka pelekatan placenta.
a.Lochea rubra ( merah ) terjadi pada hari ke 1- 3 hr sth melahirkan.
b. Lochea sanguilenta hr ke 3-7 sth melahirkan warna merah kuning berisi darah
dan lendir.
c.Lochea serosa hr ke 7- 14 sth melahirkan, berisi selaput lendir,serum , leococyt
dan kuman yg telah mati.
d. Lochea alba , sth 2 minggu persalinan warna putih kekuningan berisi selaput
lendir,leococyt dan kuman yg telah mati.

Apabila pengeluaran salah satu lochea lebih lama kemungkinan adanya kelainan
a.l
1.Tertinggalnya placenta.
3. Ibu tidak menyusui, kurang kuatnya kontraksi.
4. Infeksi pada jalan lahir.

3.Perubahan pada dinding perut dan peritoneum,peregangan akan pulihh kembali


sth 6 minggu.

4.Saluran kencing

Oleh karena penekanan pada kehamilan dan proses persalinan, kandung kemih
memperlihatkan oedema dan hyperemia.
5.Ligamen

Yg teregang secara berangsur-angsur akan pulih kembali.


6.Hemo kensentrasi

Pada masa hamil ada hub. Pendek antara sirkulasi ibu dan placenta ( shunt).

Adaptasi psikososial

a.Fase-fase transisi
Fase antisipasi kehamilan
1. Fase antisipasi menjadi orang tua
- membuat keputusan dan harapan
- membagi pekerjaan dengan keluarga
2. Fase bulan muda
- kontak lebih lama dan intim
- menggali anggota keluarga yg baru
b.Fase adaptasi ibu
1. Toking in : sth melahirkan 2-3 hari post partum
Keadaan lebih berorientasi pada diri sendiri ( pasip),ketergantungan
( dependent).
Kebutuhan nutrisi dan istirahat meningkat.
2. Toking hold : 3 sampai dengan 2 minggu,
Ibu mulai tertarik dan perhatian pada bayi.
Mampu merawat diri --.> tepat u/penyuluhan.
3. Letting go : sampai dengan 4 minggu
Adanya perhatian pada bayi sebagai individu.
Independent ( mandiri ).

Tahap-tahap postnatal

1. Immediate : tahap 2 jam postpartum


2. Early : minggu pertama
3. Late : minggu 2-4

PENYULUHAN KESEHTAN
.

Anda mungkin juga menyukai