PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator
penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat secara umum.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 AKB di dunia
sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB di Indonesia lebih
rendah yaitu sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih
jauh dari target Suitable Development Goal’s (SDG’s) yaitu menurunkan
AKB menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab tingginya angka
kematian bayi di Indonesia pada masa perinatal salah satunya yaitu Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) (WHO, 2012).
Berat bayi lahir erat kaitanya dengan keadaan gizi ibu sebelum dan
selama hamil. Masalah gizi yang sering dialami ibu hamil salah satunya
yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK). Ibu hamil yang menderita KEK
mempunyai risiko 2 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR
dibanding dengan ibu yang tidak mengalami KEK. Untuk mengetahui
status gizi ibu hamil yang mengalami KEK yaitu dengan melakukan
pengukuran Lingkar Lengan Atas (Lila). Lila menggambarkan keadaan
konsumsi makanan terutama energi dan protein dalam jangka panjang.
Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil tidak
mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan, akibatnya pertumbuhan dan perkembangan janin
terhambat dan lahir dengan berat yang rendah (Susilani, 2015).
Persalinan dapat berlangsung dengan baik atau tidak antara lain
tergantung pada luasnya jalan lahir yang terutama ditentukan oleh bentuk
dan ukuran-ukuran panggul. Maka untuk meramalkan apakah persalinan
dapat berlangsung biasa atau tidak, pengukuran panggul diperlukan.
Seorang ibu yang sudah beberapa kali melahirkan anak yang
a’terme dengan spontan dan mudah, dapat dianggap mempunyai panggul
1
yang cukup luas. Walaupun begitu jalan lahir seorang ibu yang dulunya
tidak menimbulkan kesukaran kadang-kadang dapat menjadi sempit,
misalnya kalau timbul tumor tulang (exostose, osteoma, osteofibroma dll)
dari tulang panggul/ tumor dari bagian lunak jalan lahir.
1.3 Tujuan
A. Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan maternitas
B. Mengetahui cara mengukur panggul dan LILA pada ibu hamil
C. Menambah ilmu pengetahuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian
Pemeriksaan panggul luar adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk
menilai bentuk dan keadaan panggul apakah terdapat kelainan atau
keadaan yang dapat menyulitkan dalam persalinan, apakah terdapat
penyempitan panggul atau kelainan panggul.
3
2. Panggul kecil (pelvis minor), berfungsi untuk membentuk jalan lahir
dan tempat alat genitalia
4
4. Tinggi badan kurang dari 150cm
5
1. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
2. Jelaskan tentang tujuan peeriksaan
3. Jelaskan bahwa prosedur pemeriksaan mungkin akan
menimbulkan perasaan kuwatir atau kurang menyenangkan
tetapi tidak akan menimbulkan gangguan pada kandungan.
4. Pastikan bahwa ibu telah mengerti prosedur dan tujuan
pemeriksaan.
5. Mintakan persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan.
b. Persiapan
Alat dan bahan :
1. Ibu
2. Pita meteran (pita pengukur)
3. Jangka panggul
4. Buku catatan
Distansia kristarum
6
4. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing tulang
tersebut
5. Jarak normal 26-29 cm
Konjugata Eksterna
1. Klien berbaring miring membelakangi perawat dengan kedua
kaki di luruskan
2. Perawat dengan posisi di belakang klien mengambil jangka
panggul
3. Cari dengan telunjuk tulang lumbal V tempatkan ujung jangka
panggul kemudian cari tulang simfisis pubis bagian atas dan
tempatkan ujung jangka panggul yang lain
7
A. Tujuan pengukuran LILA pada ibu hamil
1. Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu,
untuk menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan BBLR.
2. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih
berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.
3. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
4. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS
yang menderita KEK
D. Persiapan
8
3. Responden diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks,tidak
memegang apapunserta otot lengan tidak tegang.
4. Baju pada lengan kiri disingsinggkan ke atas sampai pangkal bahu
terlihat.
E. Pengukuran
9
merekomendasikan LILA sebagai alat screening pada ibu hamil. LILA
relatif stabil selama masa hamil sehingga pengukuran LILA dianjurkan
satu kali pada saat pertama kali diukur atau pada bulan pertama
kehamilan.
2. Hidup sehat
3. Tunda kehamilan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran panggul pada ibu hamil.
Pengukuran LILA
Pengukuran LILA dapat digunakan untuk mengetahui status gizi
bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah, serta dewasa.
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan deteksi dini
Kurang Energi Kronis (KEK). Bumil yang KEK berpotensi melahirkan
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak.
B. Saran
Pada ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan Panggul luar dan
LILA, dengan pemeriksaan tersebut resiko BBLR dan kesulitan dalam
melahirkan dapat dihindarkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12