Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
P17310214055
JURUSAN KEBIDANAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS JANTI, KOTA MALANG
Malang, April 2023
Mahasiswa
Didien
NIP. NIP.
1. Pengertian Pemeriksaan
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik terhadap wanita hamil, persetujuan dan
kenyamanan pasien harus diperhatikan oleh bidan. Meskipun ibu hamil tidak secara
rutin diukur untuk menetapkan tinggi badannya, tinggi badan yang pendek dikaitkan
dengan komplikasi kehamilan dan kelahiran, misalnya distosia (olugibile dan
mascarenhas, 2000). Oleh karena itu penting untuk mengkaji bu hamil dan
keluarganya secara holistic serta mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin dan
mengenali tanda tanda yang berkaitan dengan pengetehuan ini. (Asuhan Kebidanan
Antenatal :135).
A. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi,
tingat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan. Selain itu pemeriksaan umum
juga meliputi pemeriksaan, jantung, paru, reflex, serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah,
denyut nadi, suhu dan pernafasan.
B. Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi
2. Palpasi
a. Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada dalam
fundus,
b. Leopold II
Leopold II ini digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada disebelah kanan atau kiri.
c. Leopold III
Leopold III ini digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada dibawah uterus.
Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba bagian tang bulat,
melenting keras, dan dapat digoyangkan maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian
yang bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan, maka itu adalah bokong. Jika dibagian bawah
tidak ditemukan kedua bagian seperti yang diatas, maka pertimbangan apakah janin dalam
letak melintang.
d. Leopold IV
Leopald IV ini digunakan untuk menentukan apa yanag menjadi bagian bawah dan seberapa
masuknya, bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul.
Refleks Patela (KPR) : ketukan pada tendon patella dengan hammer. Respon : plantar fleksi
longlegs karena kontraksi m.quadrises femoris. ( keterampilan dasar praktik klinik:140-141)
3. Peralatan Pemeriksaan
Alat yang dipakai bervariasi namun yang terpenting adalah bagaimana seorang
perawat memanfaatkan mata, telinga, hidung dan tangannya untukk mengetahui hamper
semua hal penting tentang ibu hamil yang diperiksanya.Peralatan hanyalah penunjang bila
ada dapat membantu pemeriksaan bila tidak semua tersedia, pemeriksaan kehamilan dapat
dilakukan dengan baik dengan ketrampilan memanfaatkan inderanya dan mempunyai
kemampuan untuk menilai serta menangkap hal-hal yang perlu diperhatikan pada ibu
hamil.Peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan bersih dan siap pakai.
Adapun alat – alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ibu hamil diantaranya adalah:
1. Tinggi Badan
2. Berat badan
a. Edema diwajah
c. Mulut pucat
2. Pemeriksaan ekstremitas
Untuk melihat adanya edema pada jari (perhatikan apakah cincin menjadi terlalu
sempit dan tanyakan apakah lebih sempit dari biasanya, tanyakan juga apakah ia tidak
mengenakan cincin yang biasa ia kenakan karena sudah terlalu sempit, atau apakah ia
memindahkan cinicin tersebut ke jari yang lain)
e. Massa
f. Nodul axilla
4. Abdomen
servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup
atau terbuka
vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)
uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester petama
6. Pemeriksaan Panggul
Setelah pemeriksaan awal, bidan harus melakukan beberapa atau semua komponen
pemeriksaan panggul berikut sesuai indikasi, yakni:
a. Pemeriksaan dengan speculum jika wanita tersebut mengeluh terdapat rabas pervagina.
1. Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi vagima yang muncul dan ambil materi untuk
pemeriksaan diagnostic dengan menggunakan preparat apusan basah; ambil specimen
gonokokus dan klamidia untuk tes diagnostic.
2. Evaluasi terapi yang telah dilakukan untuk mengatasi infeksi vagina (tes
penyembuhan ) jika muncul gejala; evaluasi tidak perlu dilakukan bila wanita tidak
menunjukkan gejala
3. Ulangi pap smear, jika diperlukan
4. Ulangi tes diagnostic gonokokus dan klamidia pada trimester ke tiga.
5. Konfirmasi atau singkirkan kemungkinan pecah ketuban dini
b. Pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi ulang atau
jika
tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi ini pada pemeriksaan awal karena
2. Penipisan (effacement)
3. Pembukaan
4. Kondisi membrane
5. Penancapan / stasiun
7. Bagian presentasi
Beberapa bidan juga melakukan pemeriksaan pervaginan secara rutin pada kehamilan
40 minggu menurut penanggalan dan setelahnya guna menentukan “kematangan”
(kesiapan)seviks untuk menghadapi persalinan.
Banyak bidan, meski tidak semua, yakin bahwa mereka harus melakukan pemeriksaan
panggul pada kehamilan 36 minggu termasuk mengulangipelvimetri klinis, mengambil
specimen untuk tes diagnostic gonokokus, klamidia dan GBS dan mengevaluasi kondisi
serviks. Para bidan memandang hal ini sebagai bagian evaluasi ulang total pada seorang
wanita pada saat tersebut. Evaluasi ulang total ini juga mencakup setiap tes laboratorium.
8. Pemeriksaan fisik, waspadai tiap ketidak sesuaian antara cerita pasien dan hasil
pemeriksaanfisik.
9. Diskusikan semua hal yang ditemukan pada pasien. (Asuhan Kebidanan
Antenatal:135,136 ) .
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul, Alimul Hidayat Azis. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: salemba medika.
Pustaka sekolah. Gerak Refleks.http://www.pustakasekolah.com/gerak-refleks.html.14:15.