Anda di halaman 1dari 22

VAGINITIS TRICHOMONIASIS

Kelompok 3

Dosen Pengampu : 
Jenny Js Sondakh, S.Si.T., M.Clin.Mid
Anggota kelompok :

1. Naafilah Salsabil Kaamilah. Z P17310214054


2. Sabrina Maharani ArtameviaP17310214055
POKOK PEMBAHASAN
Pengertian Vaginitis  Tanda dan Gejala Vaginitis
01 trichomoniasis 02 trichomoniasis

Penyebab Vaginitis Faktor Predisposisi


03 trichomoniasis 04 Vaginitis trichomoniasis

Cara Mengangani Cara Pencegahan


05 Penyakit Vaginitis
Trichomoniasis
06 Penyakit Sifilis
01
Pengertian Vaginitis  trichomoniasis
Pengertian Trichomoniasis

Vaginitis Trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual yang umum


dialami oleh seorang wanita. Penyebabnya adalah akibat infeksi dari
vaginalis Trichomonas yang dapat masuk akibat hubungan seksual atau
lingkungan dan ekosistem vagina yang kurang higenis.
02
Tanda dan Gejala Vaginitis
trichomoniasis
Tanda dan Gejala Vaginitis trichomoniasis

1. Menurut Qomariyah (2008) gejala klinis trikomoniasis pada


perempuan adalah sebagai berikut:

2. a. Rasa gatal-gatal atau rasa panas pada vagina. Kemungkinan juga


ada keputihan yang berbau tidak normal (busuk).
3. b. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga
merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita trikomoniasis.
d. Penderita trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasa sanggama dan
nyeri perut bagian bawah.

e. Pada pemeriksaan panggul dengan spekulum, tanda-tanda trikomoniasis


diantaranya colpitis macularis (disebut sebagai strawberry cervix), keputihan yang
purulen yang dapat berwarna putih krem, kuning, hijau atau abu-abu, keputihan
yang berbusa, eritema vagina dan vulva. Colpitis macularis dan keputihan yang
berbusa sama-sama memiliki spesifisitas 99,00% dan secara sendiri-sendiri
memiliki nilai prediksi positif (positive predictive value) 90,00% dan 62,00%.
f. Sebagian besar dari gejala-gejala yang disebutkan diatas tidak spesifik untuk infeksi
trikomoniasis dan dapat terjadi pada berbagai infeksi vagina dan serviks yang lain.
Sehingga jika hanya bergantung pada pemeriksaan fisik saja banyak penderita
trikomoniasis akan tidak terdiagnosis. Diagnosis pasti trikomoniasis ditegakkan
dengan adanya protozoa berflagel yang terlihat dari pemeriksaan sediaan basah,
Pap smear atau media kultur.Qomariyah (2008) juga menyebutkan gejala klinis
trikomoni adalah sebagai berikut:

a. Kebanyakan infeksi trikomoniasis pada laki-laki bersifat asimptomatik.

b. Mungkin ada keluhan nyeri pada saat kencing, nyeri pada uretra, testis atau nyeri
perut bagian bawah.
c. Pada beberapa kasus, laki-laki dengan infeksi ini mungkin menunjukkan adanya
discharge dari penis.Selain itu, gejala klinis trikomoniasis pada anak-anak sebelum
usia pubertas adalah sebagai berikut (Qomariyah, 2008):

a. Anak-anak sebelum usia pubertas yang terkena trikomoniasis akan menunjukkan


gejala yang mirip dengan gejala pada penderita remaja dan dewasa.

b. Adanya T.vaginalis pada anak-anak sebelum pubertas harus dicurigai kemungkinan


adanya kekerasan seksual.
03
Penyebab Vaginitis trichomoniasis
Penyebab terjadinya Vaginitis Trichomoniasis adalah parasite bernama
Trichomonas vaginalis yang masuk ke dalam vagina melalui hubungan seksual,
yang kemudian menyerang epitel squamosa vagina dan mulai bermultiplikasi
secara aktif. Hal ini menyebabkan suplai glikogen untuk lactobacillus menjadi
berkurang bahkan menjadi tidak ada sama sekali. Dan diketahui secara in vitro
ternyata Trichomonas vaginalis ini memakan dan membunuh lactobacill us dan
bakteri lainnya. Akibatnya jumlah lactobacillus Döderlein menjadi sedikit dan dapat
hilang sama sekali sehingga produksi asam laktat akan semakin menurun. Akibat
kondisi ini, pH vagina akan meningkat antara 5,0 dan 5,5. Pada suasana basa
seperti ini selain Trichomonas vaginalis berkembang semakin cepat, akan
memungkinkan untuk berkembangnya mikroorganisme patogen lainnya seperti
04
Faktor Predisposisi Vaginitis
trichomoniasis
Faktor Predisposisi Vaginitis trichomoniasis

1. Qomariyah (2008) menyebutkan beberapa faktor risiko terjadinya


trikomoniasis yaitu:

2. a. Jumlah pasangan seks selama hidupnya.

3. b. Pasangan seksual saat ini.

4. c. Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual.


5. d. Memakai kontrasepsi oral (pil KB).
05
Cara Mengangani Penyakit Vaginitis
Trichomoniasis
Metronidazole adalah antibiotik pilihan pertama dan yang paling baik untuk kasus-
kasus trichomoniasis, meskipun kini telah hadir sejumlah turunannya seperti
tinidazole, ornidazole, memorazole, tioconazole, dll.

Pengobatan trichomoniasis dengan menggunakan metronidazole pertama kali


diperkenalkan oleh Cosar dan Julou ya ng mendemonstrasikan aktivitas in vitro
metronidazole terhadap Trichomonas vaginalis.

Dosis yang disarankan untuk trichomoniasis ini adalah :

• 2 gram, dosis sekali minum (single dose)

• 250 mg 3 kali sehari selama 7-10 hari

• 500 mg 2 kali sehari selama 5-7 hari


Pada kasus-kasus gagal terapi maka dapat diberikan dosis 2 gram metronidazole
sehari sekali selama 3-5 hari.

Pemberian metronidazole secara topikal pada vagina dapat mengurangi gejala-


gejala klinis, tetapi tidak dapat menyembuhkan infeksi ini karena Trichomonas
vaginalis juga menginfeksi urethra dan kelenjar periurethtral, sehingga bila
dilakukan pemberian topikal saja tidak akan dapat membunuh semua organisme
ini yang nantinya dapat menyebabkan terjadinya re-infeksi. Pemberian secara
topikal dianjurkan pada kehamilan yang kurang dari 20 minggu atau pada
penderita yang peka terhadap metronidazole.
Sebaiknya terapi juga diberi kan kepada kedua pasangan, agar tidak terjadi re-
infeksi dan dapat meningkatkan persentase penyembuhan sampai dengan 95%.
06
Cara Pencegahan Penyakit Sifilis
Pencegahan infeksi yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dapat dilakukan
dengan penyuluhan dan pendidikan terhadap pasien dan masyarakat umumnya
tentang infeksi ini serta diagnosis dan penanga nan yang tepat pada pasangan
penderita trichomoniasis.

Menjaga kebersihan dapat mencegah terjadinya beberapa jenis vaginitis, mulai


dari menyembuhkan peradangan berulang hingga meredakan gejala yang dialami.
Yang bisa dilakukan ialah:

1. Jangan mandi, berendam, atau melakukan spa untuk sementara waktu.

2. Hindari hal-hal yang dapat menambah parah iritasi, seperti menggunakan pembalut
dengan tambahan bahan pewangi atau membersihkan area genital dengan sabun
beraroma dan antibakteri.
4. Jangan menyemprotkan air ke dalam vagina. Ini akan mengganggu organisme
normal yang tinggal di area vagina dan berpotensi meningkatkan risiko terkena
infeksi.

5. Menggunakan kondom ketika berhubungan intim mampu menghindari Anda


mengalami atau tertular infeksi.

6. Mengenakan celana dalam berbahan katun.


7. Pemakaian kondom dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah
tertularnya pasangan seksual terhadap infeksi ini.
KESIMPULAN

Trichomonas vaginalis adalah protozoa patogen dari saluran urogenital. Cara infeksinya
terutama melalui hubungan seksual, sehingga dimasukkan sebagai organisme
penyebab Sexual Transmitted Disease. Trichomoniasis pada wanita sering menimbulkan
gejala vaginitis sedangkan pada pria biasanya asimptomatis sehingga sering
menyulitkan untuk menegakkan diagnosanya. Berhubungan seksual dengan tidak
berganti-ganti pasangan dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah
tertularnya infeksi yang disebabkan parasit ini. Dan apabila salah satu pasangan
menderita trichomoniasis, maka sebaiknya pengobatan diberikan kepada kedua orang
pasangan tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai