Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Trichomoniasis
Sub topik : mengenali penyakit menular seksual Trichomoniasis
Hari/tanggal : 30 November2018
Waktu : 30 Menit
Penyuluhan/Pembicara :
Peserta/Sasaran : usia Remaja/ pubertas
Jumlah : 30 orang

Tujuan Umum :
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu memahami tentang Trichomoniasis

Tujuan Khusus :
Pada akhir pertemuan, peserta dapat :
1. Mengerti dan menjelaskan tentang Trichomoniasis
2. Mengetahui penyebab dari trichomoniasis
3. Mengetahui klasifikasi dari trichomoniasis
4. Mengetahui tanda dan gejala trichomoniasis

Metode : Ceramah, Tanya Jawab


Media : LCD, Laptop , PPT
KEGIATAN

No. Materi Kegiatan


1. Pembukaan 1. Menjelaskan pertemuan dan mengucapkan salam.
(3 Menit) 2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
pertemuan ini.
3. Menyampaikan waktu dan kontrak waktu yang akan
digunakan dan mendiskusikannya.

2. Proses Isi Materi Penyuluhan


(17 Menit )
Menjelaskan definisi Trichomoniasis
Menjelaskan penyebab dari trichomoniasis
Menjelaskan klasifikasi dari trichomoniasis
Menjelaskan tanda dan gejala trichomoniasis
Menjelaskan epidemologi trichomoniasis
Menjelaskan penatalaksanaan trichomoniasis

3. Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan kepada peserta secara


( 7 Menit ) bergantian.
2. Memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk
menjawab.
3. Peserta mengerti seluruh materi penyuluhan yang
telah disampaikan.

4. Penutup 1. Penyuluh mengucapkan terima kasih atas perhatian


( 3 Menit ) peserta.
2. Mengucapkan salam penutup
MATERI

A. Definisi Trichomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit
Trichomonas vaginalis. Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun pria dapat
terinfeksi dan menularkan ke pasangannya lewat kontak seksual. Vagina merupakan
tempat infeksi paling sering pada wanita, sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan
tempat infeksi paling sering pada pria.
Trikomoniasis adalah salah satu tipe dari Vaginitis, merupakan penyakit infeksi
protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui
hubungan seksual, terutama sebagai Penyakit Menular Sexual (PMS), dan sering
menyerang traktus urogenitalis bagian bawah yang dapat bersifat akut atau kronik dan
pada wanita maupun pria, namun pada pria peranannya sebagai penyebab penyakit masih
diragukan.
B. Etiologi Trichomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini
menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit ini.
Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria, namun biasanya tanpa gejala,
sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk
terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut. Beberapa faktor resiko
untuk terkena penyakit ini antara lain :
1. Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
2. Pasangan seksual saat ini
3. Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual

Trichomonas vaginalis, organisme bersel tunggal yang memiliki ekor seperti


cambuk. Meskipun organisme ini bisa menginfeksi saluran kemih-kelamin pria dan
wanita, tetapi gejala-gejalanya lebih sering ditemukan pada wanita. Sekitar 20% wanita
pernah mengalami trikomoniasis vagina selama masa reproduktifnya. Pada pria,
organisme ini menginfeksi uretra, prostat dan kandung kemih, tetapi kasusnya jarang
menimbulkan gejala. Organisme ini lebih sulit ditemukan pada pria.
1. T vaginalis adalah protozoa dengan flagela.
2. Trikomoniasis umumnya merupakan penyakit menular seksual.
3. Risiko untuk terkena infeksi ini tergantung pada aktifitas seksual klien.
4. Faktor-faktor risiko untuk terkena T vaginalis termasuk hal berikut ini:
5. Jumlah pasangan seks selama hidupnya
6. Pasangan seksual saat ini
7. Tidak memakai kondom saat hubungan seksual
8. Memakai kontarsepsi oral (pil KB)

C. Klasifikasi Trichomoniasis
Klasifikasi Trichomonas vaginalis adalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Protozoa
Kelas : Zoomastigopho
Ordo : Mastigophora
Genus : Trichomonas
Species : Trichomonas vaginalis

D. Tanda Dan Gejala


Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun
kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental berwarna kekuning-kuningan,
kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan
sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di vagina. Rasa sakit sewaktu
berhubungan seksual mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita
dengan trikomoniasis. Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan
pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar, dapat
timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus yang kronis, gejala
lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.Berbeda dengan wanita, pada pria
biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan
dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar cairan
keruh namun tidak banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.

Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina.


Pada kasus akut terlihat :

1. Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya agak kekuning-


kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental, berbusa, dan berbau. Trichomonas
vaginalis menghasilkan produk metabolit misalnya amin, yang menaikkan pH
vagina dan menyebabkan pelepasan sel-sel vagina. Amin juga merupakan
penyebab timbulnya bau pada flour albus pada vaginosis bacterial.
2. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab (Strawberry Appearance)
3. Perdarahan kecil – kecil pada permukaan serviks.
4. Didapatkan rasa gatal dan panas di vagina.
5. Dysuria
6. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual (dispareunia) mungkin juga merupakan
keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis.
7. Dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah.
8. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar
bibir vagina.
9. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak
berbusa.

Pada pria biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih
ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain :

1. iritasi di dalam penis


2. keluar cairan keruh namun tidak banyak
3. rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.
E. Epidemologi Trichomoniasis
Angka kejadian di Amerika Serikat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun.
Angka pastinya sukar didapat karena kebanyakan kasus ini tidak dilaporkan atau tidak
terdiagnosis. Secara global, WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru
tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada
klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks. Trikomoniasis memiliki angka infeksi
gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain, seperti dengan gonore, yang
diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis. Trikomoniasis
juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV). Trikomoniasis
terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih sering ditemukan pada
perempuan.

Terjadi diseluruh dunia , mengenai sekitar 180 juta/tahun , 15% pada wanita dan
10% pria dengan seksualitas aktif . Di USA, infeksi ini merupakan salah satu penyebab
terbanyak PMS dengan insiden 2-3 juta/tahun.

Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada
perempuan muda dan aktif seksual. Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada
perempuan dan laki-laki.

F. Penatalaksanaan Trichomoniasis
a. Pengobatan dapat diberikan secara topikal atau sistemik.
· Secara topikal dapat berupa :
1. Bahan cairan berupa irigasi,misalnya Hidrogen peroksida 1- 2 % dan
larutan asam laktat 4%
2. Bahan berupa supositoria,bubuk yang bersifat trikomonoasidal
3. Jel dan krim yang berisi zat trikomonoasidal
· Secara sistemik (oral) :
Obat yang sering digunakan tergolong derivat nitromidazol seperti :
1. Metronidazol : dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg / hari selama 7 hari
2. Nimorazol : dosis tunggal 2 gram
3. Tinidazol : dosis tunggal 2 gram
4. Omidazol : dosis tunggal 1,5 gram
b. Pengobatan Mitra Seksual
Mitra seksual harus diobati sesuai dengan rejimen penderita. Dosis yang
dianjurkan untuk mitra seksual pria adalah dosis multiple selama 7 hari.
Efektifitas dosis tunggal belum banyak diteliti. Latief melaporkan 40% kegagalan
pengobatan pada pria dengan dosis tunggal.
c. Pengobatan Pada Kehamilan
Pengobatan Trichomoniasis dalam kehamilan perlu dilakukan. Mengingat
bahwa infeksi pada bayi dapat mengakibatkan secret vagina yang berlebihan,
piuria dan irritability. Metronidazol kontra indikasi dalam kehamilan trimester I,
sedangkan obat yang lain tidak ada yang manjur, oleh karena itu metronidazol
diberikan pada trimester II atau ke III dengan dosis tunggal sebanyak 2 gram.
Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita :
1. Pemeriksaan dan pengobatan kepada pasangan seksual untuk mencegah
jangan terjadi infeksi
2. Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan sebelum dinyatakan
sembuh
3. Hindari pemakaian barang – barang yang mudah menimbulkan transmisi.
4. Infeksi Pada Neonatus
Bayi dengan trikomoniasis simtomatik atau dengan kolonisasi T. vaginalis
melewati umur 4 bulan, harus diobati dengan metronidasol, 5 mg/kg oral, 3 x
sehari selama 5 hari.

d. Infeksi Oleh Galur Resisten

Dengan munculnya laporan-laporan mengenai galur T. vaginalis yang resisten


terhadap metronidasol, maka dalam menghadapi kegagalan pengobatan selalu harus
diperhatikan bahwa pengobatan konvensional sampai saat ini sangat jarang
mengalami kegagalan. Berdasarkan hal tersebut, maka sebelum menyatakan galur
penyebab tersebut resisten terhadap metronidasol, hendaknya disingkirkan dahulu
factor-faktor yang dapat menimbulkan kegagalan pengobatan, yaitu:
· Konsentrasi metronidasol yang tidak mencukupi,
· Inaktivasi metronidasol oleh bakteri,
· Konsentrasi seng dalam serum yang rendah,
· Reinfeksi.
Pengobatan local tidak dianjurkan, karena jarang sekali diperlukan kecuali
pada penderita yang tidak tahan terhadap pemberian obat oral atau telah
terjadi kegagalan pada pengobatan oral. Infeksi dengan galur resisten kadang-
kadang responsive dengan pengobatan local.
· Vaksinasi
Usaha mengadakan vaksinasi telah dilaksanakan dengan menggunakan vaksin
Lactobacillus acidophilus, namun kegagalan vaksiasi telah dilaporkan. Telah
dilaporkan pula bahwa ternyata tidak ada reaktivitas silang antara L.
acidophilus dengan T. vaginalis.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

salah satu tipe dari Vaginitis, merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan
oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, terutama sebagai
Penyakit Menular Sexual (PMS), dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah
yang dapat bersifat akut atau kronik dan pada wanita maupun pria, namun pada pria
peranannya sebagai penyebab penyakit masih diragukan.

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyebar melalui
hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit ini.

Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :


1. Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
2. Pasangan seksual saat ini
3. Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual

Saran

Hindari hubungan seksual secara bebas ataupun orang yang terinfeksi dengan
trichomonas serta menjaga kebersihan terutama di bagian alat reproduksi
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Sjaiful. 2001. Penyakit Menular Seksual, Edisi 2. Jakarta. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Mandals, dkk. 2006. Penyakit Infeksi, Edisi 6. Jakarta. Erlangga

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan, Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Paniker’s. Textbook of medical parasitology. 7th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers; 2013: 34-6

Anda mungkin juga menyukai