Anda di halaman 1dari 5

SENAM NIFAS

A. Pengertian

Senam nifas pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan


kontinu. Masa Nifas (Puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2002 : 122).

B. Tujuan
1) Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk
semula)
2) Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula
3) Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas
4) Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta
otot pergerakan
5) Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus
otot pelvis, regangan otot tungkai bawah
6) Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises

C. Manfaat
1) Membantu penyembuhan rahim, perut dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk
normal
2) Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan

D. Indikasi
1) Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan
2) Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di Rumah Sakit
atau Rumah Bersalin dan di ulang kembali di rumah

E. Kontraindikasi
Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan untuk
melakukan senam nifas. Demikian juga ibu yang mempuyai kelainan seperti :
1) Jantung,
2) Ginjal,
3) Diabetes
4) Anemia
Mereka diharuskan untuk beristirahat total sekitar 2 minggu.

F. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas


1) Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan
2) Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan
yang abnormal dapat dihindarkan
3) Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
4) Timbul varises

CARA MELAKUKAN SENAM NIFAS

Gerakan setiap hari ditingkatkan sampai 10 kali. Adapun gerakan-gerakannya


sebagai berikut :
1) Dengan mulut tertutup, tarik dan tiupkan napas dengan lembut, juga
cukup santai dan biarkan dinding perut naik dengan tarikan napas dam
turunkan dengan pengeluaran napas. (Gambar. 1)

Gambar. 1
2) Posisi tidur lurus, kedua tangan diangkat dan diluruskan ke atas kemudian
telapak tangan saling bertepuk.
(Gambar. 2)

Gambar. 2

3) Relaksasikan kedua kelompok otot dengan hati-hati dan konsentrasikan


otot-otot pinggang bahwa untuk membuat saluran di bawahnya.
(Gambar. 3)

Gambar. 3

4) Posisi tidur, kaki ditekuk keduanya, tangan sebelah kanan diletakkan di


atas perut, tarik napas lalu kepala diangkat kemudian diturunkan lagi,
lakukan sampai beberapa kali. (Gambar. 4)

Gambar. 4

5) Posisi kaki sebelah kiri ditekuk, kaki sebelah kanan dipanjangkan dan
tangan sebelah kanan diangkat ke atas sambil leher diangkat sedikit ke
atas dilakukan bergantian dengan tangan kiri. (Gambar. 5)
Gambar. 5

6) Posisi kaki kiri dipanjangkan, kaki kanan ditekuk lalu dipanjangkan lagi,
lakukan secara bergantian dengan kaki kiri dan kanan. (Gambar. 6)

Gambar. 6

7) Posisi kaki kanan dipanjangkan keduanya, kemudian kaki kiri berjauhan


dengan kaki kanan dan dirapatkan lagi, dilakukan secara bergantian
dengan kaki kanan.
(Gambar. 7)

8) Posisi kaki diangkat keduanya secara tegak lururs lalu ditahan sebentar
dan diturunkan lagi.
9) Merangkak dengan tangan tepat dibawah bahu dan lutut tepat dibawah
panggul. (Gambar. 8)

Gambar. 8

10) Posisi badan terlentang kemudian badan dan tangan dibawah kepala lalu
diangkat kaki lurus ke depan dilakukan sampai beberapa kali.
(Gambar. 9)

Gambar. 9
DAFTAR PUSTAKA

Anik Maryuani (1998). Artikel Masa Nifas. Jakarta : Majalah Ayah Bunda

Anik Maryuani (2008). Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta : Tiga

Suherni, APP dkk (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya

Anda mungkin juga menyukai