PENDAHULUAN
1 | Page
Kegagalan untuk mengkontrol PMS adalah mungkin disebabkan prioritas
kurang diberikan oleh policy-makers atau planners untuk mengalokasikan
sumber (resources) yang sewajarnya serta fasilitas untuk mendiagnosa dan health
care kurang diberi perhatian oleh pemerintah. Selain itu, trikomoniasis juga sering
asimptomatik pada laki-laki maka resiko tertularan meningkat karena gagal
mengenali terdapat masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2 | Page
2.1 Definisi Trichomoniasis
Trikomoniasis merupakan
penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh parasit Trichomonas
vaginalis. Parasit ini paling sering
menyerang wanita, namun pria dapat
terinfeksi dan menularkan ke
pasangannya lewat kontak seksual.
Vagina merupakan tempat infeksi
paling sering pada wanita, sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan tempat
infeksi paling sering pada pria.
Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut
maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental berwarna
kekuning-kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding vagina
tampak kemerahan dan sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di
vagina. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan
keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan
trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut
bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha
atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret
vagina biasanya tidak berbusa.
3 | Page
Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar cairan keruh namun tidak
banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.
4 | Page
e) (derajat keasaman) pH vagina yang tinggi
5 | Page
Adapun pathogenesis dari trichononiasis adalah sebagai berikut :
Peradangan
Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan vaginitis (peradangan pada
vagina), sedangkan pada pria dapat menyebabkan urethritis (peradangan
pada saluran kencing) di dalam penis.
Keluarnya nanah berwarna kuning kehijau-hijauan atau abu-abu dari
vagina (bahkan terkadang berbusa).
Bau yang kuat dan rasa sakit pada saat kencing ataupun berhubungan
seksual.
Iritasi atau gatal-gatal di sekitar vagina.
Sakit perut bagian bawah (jarang ditemukan).
Pada pria biasanya keluar nanah dari penis.
6 | Page
Menyerang uretra, prostat, preputium, vesikula seminalis, epididimitis
sakit saat buang air kecil
Pada urine dijumpai benang-benang halus
sakit dan pembengkakakn dalam skrotum
a. Wet Mount
Wet mount adalah metode yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosis trikomoniasis. Metode ini menujukkan sensitivitas sebesar
60%. Untuk metode ini, spesimen ditempatkan dalam medium kultur
selama 2-7 hari sebelum diperiksa. Jika trichomonads hadir dalam
spesimen asli, mereka akan berkembang biak dan lebih mudah untuk
dideteksi. Hal ini baik sangat sensitif dan sangat spesifik.
b. VPIII Tes Identifikasi Mikroba (BD)
VPIII Tes Identifikasi mikroba (BD) adalah uji yang
mengidentifikasi DNA mikroba yang ada pada kompleks penyakit
vaginitis. Identifikasi spesies Candida, Gardnerella vaginalis, dan
Trichomonas vaginalis dapat ditemukan dari sampel vagina tunggal.
Sensitivitas tes untuk mendeteksi T. vaginalis tinggi, dan dapat
memberikan hasil hanya dalam 45 menit.
c. Trichomonas Rapid Test
Trichomonas Rapid Test adalah tes diagnostik yang mendeteksi
antigen untuk trikomoniasis. Dengan memasukkan sampel usap vagina ke
dalam tabung reaksi dengan 0,5 ml buffer khusus dengan beberapa
perlakuan dan kemudian hasilnya dapat dibaca dalam waktu 10 menit. Uji
ini lebih sensitif dibandingkan uji wet mount.
d. Polymerase Chain Reaction
Dalam Polymerase Chain Reaction (PCR), sampel diperlakukan
dengan enzim yang memperkuat daerah tertentu dari DNA T. vaginalis.
7 | Page
PCR telah terbukti sebagai metode diagnostik yang paling akurat dalam
studi baru-baru ini. Namun, PCR saat ini hanya digunakan dalam
penelitian, bukan pengaturan klinis.
e. Kalium Hidroksida (KOH) "Test Whiff"
Uji ini adalah teknik dasar yang dapat digunakan sebagai bagian
dari diagnosis klinis. Pengujian dilakukan dengan mencampurkan usapan
cairan vagina dengan larutan kalium hidroksida 10%, kemudian
menciumnya. Bau amina (amis) yang kuat bisa menjadi indikasi
trikomoniasis atau vaginosis bakteri.
f. Test pH vagina
Trichomonads tumbuh terbaik di lingkungan asam kurang, dan pH
vagina meningkat mungkin merupakan indikasi trikomoniasis. Sebuah
penyedia layanan kesehatan melakukan tes dengan menyentuhkan kertas
pH pada dinding vagina atau spesimen usap vagina, kemudian
membandingkannya dengan skala warna untuk menentukan pH.
g. Pap Smear
Uji Pap Smear adalah pemeriksaan mikroskopis dari spesimen. Hal
ini terutama digunakan sebagai tes diagnostik untuk screening berbagai
kelainan serviks dan infeksi kelamin. Meskipun kadang-kadang dapat
mendeteksi trichomonads, uji diagnosa ini memiliki tingkat kesalahan
tinggi dan tidak cocok untuk screening kecuali digunakan bersamaan
dengan tes yang lebih sensitif.
8 | Page
Pencegahan primer adalah untuk mencegah orang untuk terinfeksi dengan
trikomoniasis dan pengamalan perilaku koitus yang aman dan selamat.
Pencegahan tahap sekunder adalah memberi terapi dan rehabilitasi untuk individu
yang terinfeksi untuk mencegah terjadi transmisi kepada orang lain (CDC, 2007).
9 | Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10 | P a g e
Mengingat trikomoniasis merupakan salah satu penyakit menular
seksual, maka kami sebagai penyusun menyarankan agar pemerintah senantiasa
memberikan penyuluhan guna menambah pengetahuan masyarakat terhadap
bahaya dari penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
Available On : http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/05/makalah
trikomoniasis-trichomoniasis.html
Available On : http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-
penatalaksanaan-penyakit-trikomoniasis.html
Available On :
http://health.detik.com/read/2009/12/16/152625/1261282/7
70/trichomoniasis
11 | P a g e
Anonym. 2010. Trokomoniasis.
Available On :
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/187/tri
komoniasis
Anonim. Trikomoniasis.
http://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:MO2CeYBXWbgJ:eprints.undip.ac.id/25004
/1/Fitriana_Yuliawati_Lokollo.pdf+penyakit+trikonomiasis
+filetype:pdf&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShImD
Fq4cRqMWFLlppaZRiU5_Ris81GC4lPXBqJLu7IE2jgpzx
9IQUKe76EKzX_NyzYRU8qOmJ9LW1igb8m0HsUqeLrh
RTgnBR8TLr2Depzn8eaGbC0Pu8mMBxo8I6EiiZwVhgq
&sig=AHIEtbS5kv6ZP7XMPYga20_bNKobgBeKbQ
12 | P a g e