Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

Disusun oleh :

Nama : Nofia Riyandani

Kelas : IX - G

Absen : 20

SMP NEGERI 2 MARGOREJO


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel
kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin
manusia yang dihasilkan oleh perempuan.

Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis
berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis.
Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut skortum. Saluran
pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis merupakan saluran
yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium
terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba
Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong
dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan
ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina
merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.

Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki
dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah masalah yang dapat di identifikasi dari
system Reproduksi, gangguan tersebut dapat berupa penyakit menular maupun penyakit
yang tidak menular.
C. Tujuan
Untuk mengetahui masalah-masalah atau gangguan-gangguan yang dapat timbul pada
system atau alat reproduksi beserta tanda dan gejalanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gangguan Sistem Reproduksi Pria
1. Prostatitis

Prostatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan


peradangan (-itis) prostate.
Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dan kelenjar prostat
sebagai akibat dan proses penuaan pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan obstruksi
saluran kemih (Thomson, 1993: 1997).       
Benigna prostat hipertropi adalah tumor jinak dan kelenjar prostat bagian paling
dalam (medial prostat) membesar oleh karena pembesaran ke arah tepi-tepi menimbulkan
penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat menyebabkan dorongan sampai ke arah
basis vesika urinaria. Penyebab dari Prostatitis
Prostatitis adalah infeksi dari prostate yang seringkali disebabkan oleh beberapa
dari bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi-infeksi kantong kemih. Ini termasuk E.
coli, Klebsiella, dan Proteus.   
Penyebab secara pasti pada hipertropi prostat benigna belum jelas tetapi ada
dugaan oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun) akan terjadi perubahan
keseimbangan testosteron karena produksi testosteron menurun dan terjadi konveksi
testosteron menjadi esterogen pada jaringan adipose di perifer.

Tanda/Gejala-Gejala Dari Prostatitis


 Kesulitan-kesulitan dengan ejakulasi.
 Disfungsi ereksi.
 Biasanya ada urgensi.
 Frekwensi dari membuang air kecil.
 Dysuria (kencing yang menyakitkan atau sulit).
 Demam.

2. Epididimitis

Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat peradangan
pada epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang testis tempat
penyimpanan sperma yang sudah dewasa.
Penyebab dari Epididimitis
Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi. Pada pria yang aktif secara
seksual (sering berganti-ganti pasangan seksual), Chlamydia trachomatis adalah mikroba
penyebab yang paling sering, diikuti oleh E. coli dan Neisseria gonorrhoeae.
Tanda dan gejala dari Epididymitis
 Epididimitis biasanya menimbulkan rasa sakit yang menyerang secara bertahap
seperti nyeri pada testis atau epididimis.
 Testis mungkin menjadi hangat dan / atau merah.
 Darah di dalam air mani (hemospermia)
 Demam
 Ejakulasi yang menyakitkan
 Nyeri pada testis
 Nyeri saat buang air kecil (disuria)
 Sebuah benjolan atau gumpalan di testis

3. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana testis tidak dapat memproduksi
hormon testosteron yang memadai. Hipogonadisme bisa dialami sejak janin berkembang
di perut, sebelum masa puber, atau saat dewasa
Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer dan
hipogonadisme sekunder. Pada hipogonadisme primer testis mengalami kelainan, kadar
testoteron rendah disertai meningkatnya hormon gonadotropik. Kondisi ini disebut
dengan hipogonadotropik-hipogonadisme.
Sementara pada hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di otak yang
mengalami gangguan. Pada kasus ini kadar hormon testosteron dan hormon
gonadotropik berada pada tingkat yang rendah. Kondisi ini disebut hipogonadisme-
hipogonadotropik.
Penyebab Hipogonadisme
 Infeksi pada testis
 Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
 Sindrom Klinefelter
 Pengobatan kanker
 Radang buah zakar
 Hemokromatosis
 Sindrom Kallman
 HIV/AIDS
 Penuaan
 Obesitas
 Tumor
Tanda dan gejala  dari Hipogonadisme
Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin
a.    Pada pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
b.    Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
Hipogonadisme yang terjadi saat puber
a.    Suara kurang mendalam
b.    Massa otot menurun
c.    Pertumbuhan penis dan testikel terganggu
Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
a.    Mandul
b.    Disfungsi ereksi
c.    Kelelahan
d.    Penurunan gairah seksual

4. Impotensi

Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala


ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk
berlangsungnya hubungan sex suami istri. Pria impotensi tidak dapat mempertahankan
penis dari awal kegiatan hubungan seks suami istri sampai selesai.
Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat, dikalangan
medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan impotensi adalah tingkat
gangguan yang sangat berat, artinya hampir tak mempunyai kemampuan sama sekali
untuk ereksi.
Penyebab  Impotensi
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam beberapa kategori
berikut :
 Impotensi Organik.
Impotensi organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana penis
penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi.
 Impotensi Fungsional.
Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit seperti:
komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan yang salah, pemakaian
alkohol yang berlebihan atau juga sebagai akibat kegiatan merokok yang sangat
kronis.
 Impotensi Psikis.
Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal
yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel pada
pasangan, rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut,
was-was, dan lain-lain.
 Tanda dan Gejala dari Impotensi
Impotensi merupakan penyakit yang sangat personal dan hanya bisa dirasakan oleh
penderita bersama pasangannya saat melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu,
gejala-gejala akan terjadinya impotensi pun biasanya tidak diketahui. Kecuali, yang
bersangkutan memeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis (wawancara terstruktur)
dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter akan dapat diketahui adanya tanda dan
gejala impotensi.
Gangguan Sistem Reproduksi Wanita

1. Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh


lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik
uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999).
Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah tumor
ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian terendah dari
rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat
sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus- menerus yang tidak terbatas, tidak
terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat
berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).
Penyebab Kanker serviks
Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat
menyebabkan kanker.
Tanda/gejala dari Kanker Serviks.
 Pendarahan setelah senggama/berhubungan
 Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
 Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
 Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
 Nyeri ketika berhubungan seksual.

2. Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri,
parasit atau jamur (Manuaba,2001)
Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada
vagina atau melalui perineum (Wikniosastro 1999)
Penyebab dari Vaginitis
 Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal
di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih
kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
 Bakteri
Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial
vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma
amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti
pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
 Virus
    Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids,
condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim.
Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka
melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan
condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang
sering menyerang ibu hamil
 Parasit
    Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang
menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau
kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi.
Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-
meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain
sebagainya.
Tanda dan Gejala :
o Pruritus vulvae
o Nyeri vagina yang hebat
o Disuria eksterna dan interna
o Rash pada vulva
o Eritematosa
o Sekret khas seperti keju lembut.
o Secret banyak dan bau busuk
o Edema vulva
o Vagina berbau busuk dan amis
o Perdarahan pervaginam
o Dispareunia
3. Bartolinitis

Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat
menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan
disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai
demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.
Penyebab Bartolinitas
 Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
 Jamur : kandida albikan.
 Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
 Bakteri : neiseria gonore.
Tanda/Gejala Bartolitis
 Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar,
nyeri tekan.
 Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau
duduk,juga dapat disertai demam
 Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa
sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada
benjolan di sekitar alat kelamin.
 Terdapat abses pada daerah kelamin
 Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan
darah.
4. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau
padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling
sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup
besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-
halangi masuknya kepala ke dalam panggul  (Winkjosastro, et. all, 1999).
    Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh
hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ).
    Kista  ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau
korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium
ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).
Panyebab Kista Ovarium
Gaya hidup tidak sehat.
 Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
 Zat tambahan pada makanan
 Kurang olah raga
 Terpapar denga polusi dan agen infeksius
 Sering stress
Faktor genetik
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang
disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang
bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi,
protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
 menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
 perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
 nyeri saat bersenggama.
 perdarahan.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
 Gangguan haid
 Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering
berkemih.
 Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
 Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut :
 Asites
 Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus
dan hati)
 Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
 Gangguan buang air besar dan kecil.
 Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan fertilisasinya secara internal
(di dalam tubuh), oleh karena itu memiliki alat-alat reproduksi yang mendukung fungsi
tersebut. Alat-alat reproduksi tersebut dibagi menjadi alat reproduksi bagian dalam dan alat
reproduksi bagian luar yang masing-masing alat reproduksi tersebut telah disebutkan dan
dijelaskan dalam makalah ini.
Untuk itu memiliki kelainan atau gangguan pada salah satu system Reproduksi dapat
berakibat buruk pada kelangsungan hidup dan keturunan kita.
Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses terjadinya dan
penyebab kelainan dan gangguan system Reproduksi.

B. Saran
 Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan mempelajari lebih dalam
tentang sistem reproduksi pada manusia karena sistem reproduksi ini sangat penting bagi
kelangsungan hidup agar tetap lestari.
 Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing mahasiswa/i dengan baik
agar mahasiswa/i dapat memahami dengan mudah tentang konsep materi ini. Dan yang
paling penting adalah setelah mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak mengarah kepada
hal-hal yang negatif.

Anda mungkin juga menyukai