Pergaulan tidak selamanya selalu memberikan efek yang baik. Pergaulan yang buruk atau
sering disebut dengan pergaulan bebas merupakan salah satu contoh pergaulan dengan efek
yang buruk. Dampak negatif dari pergaulan bebas tersebut di antaranya sebagai berikut:
Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif.
Contohnya narkoba.
Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting.
Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya.
Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.
Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, atau rasa
malas.
Sikap mental yang tidak sehat dan pola pikir yang salah, remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang tidak sepantasnya. Mereka melakukannya hanya semata-mata untuk
menyenangkan diri dan tidak ingin dianggap rendah karena rasa gengsi yang berlebih.
Hayo, hati-hati nih kamu yang memiliki gengsi berlebihan..
Pelampiasan rasa kecewa, ketika remaja mengalami tekanan karena kekecewaan terhadap
orangtuanya yang terlalu otoriter ataupun membebaskan, sekolah yang memberikan
tekanan terus-menerus (banyaknya tugas dan menurunnya prestasi), dan lingkungan
masyarakat yang memberikan masalah sosialisasi memicu pola pikir negatif dan
cenderung mengambil langkah salah untuk menghibur diri. Haduh... kalau kamu mau
melepas penat dari tugas sekolah yang menumpuk bisa loh dengan mengembangkan hobi
misalnya menulis ataupun bermusik, jadi tidak perlu mencari pelarian yang negatif dan
merugikan diri sendiri.
Kegagalan remaja dalam menyerap norma, majunya perkembangan zaman, globalisasi.
Lagi-lagi globalisasi mempengaruhi pola pikir remaja, hanya karena ingin terlihat
modernisasi atau bergaya, banyak diantaranya yang mengikuti beberapa budaya Barat
yang tidak sesuai dengan nila Pancasila, misalnya bergaya pakaian sesuai artis-artis yang
mengenakan pakaian kurang pantas. Coba kamu pikirkan lagi, menjadi diri sendiri tentu
lebih menyenangkan, bergaya boleh saja asalkan tidak memaksakan diri dan tentunya
sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Rasa penasaran dan pemahaman perasaan yang labil, ‘kisah kasih di sekolah.. dengan si
dia..” wah-wah siapa yang tidak tahu penggalan lirik lagu tersebut? Ya, lagu tersebut
jelas menggambarkan bagaimana indahnya masa-masa di Sekolah Menengah Atas ketika
kamu merasakan debaran jantung tak menentu saat seseorang yang kamu idolakan lewat
didepanmu, ups. Apakah kamu mengenal istilah ‘pacaran’ ? istilah tersebut sudah tidak
asing lagi di kalangan remaja, apalagi pelajar Menengah Atas. Tetapi banyak diantaranya
yang salah pemahaman, misalnya mereka yang memiliki ikatan hubungan dengan
gejolak perasaan yang labil dan hanya memikirkan kesenangan sementara tanpa berpikir
panjang, dengan melakukan hubungan intim yang tak sepantasnya dilakukan di kalangan
pelajar. Pepatah mengatakan “penyesalan datang diakhir” kalau di awal namanya
pendaftaran, haha.. Jadi, berteman itu boleh saja, tapi ingat batasannya ya jangan sampai
bertindak terlalu jauh yang nantinya akan mendatangkan penyesalan mendalam bagi
dirimu sendiri.
Memperbaiki cara pandang, cobalah untuk bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, jadi jika kamu memiliki angan-angan lebih baik yang sesuai dengan
kemampuanmu, sehingga apabila mendapat kekecewaan, kamu dapat menanggapinya
dengan hal yang positif.
Menjaga keseimbangan pola hidup, perlunya remaja belajar disiplin dengan mengatur
waktu dan mengendalikan emosinya. Cobalah untuk berpikir jernih dalam mengambil
sebuah tindakan dan gunakanlah waktu luang untuk melakukan kegiatan yang positif.
Berpikir untuk masa depan, cita-cita sangat memotivasi setiap anak dalam menentukan
arah hidupnya. Dalam hal ini, kamu perlu menentukan prioritas atau tujuan utama dalam
hidupmu dan berperilaku baik untuk mencapai cita-citamu. Menegakkan aturan hukum
dan memperdalam ajaran agama, kedua hal ini sangat mendasar dan perlu diperhatikan
dalam kehidupan. Bertindaklah seperti remaja yang berpendidikan dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai HAM dan Pancasila dalam kehidupan. Seperti menghargai sesama,
menjaga ketertiban lingkungan, dsb.
RENANG GAYA DADA
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan
dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan
tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan
dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua
kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil
dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang
pemula belajar gaya dada atau gaya bebas.
Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45
menit. Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor
gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor
gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik atau
nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam
senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Rangkaian
senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan
putaran tangan.
Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan
dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.Senam ritmik dapat
dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah
ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 –
1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat
itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat
kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan
system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang
guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya
sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode,
berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya
terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan
penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang memberikan latihan dengan alat
seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 –
1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung: Dressur dan Prestasi olahraga
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 –
1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat
itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat
kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan
system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang
guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya
sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode,
berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya
terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan
penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang memberikan latihan dengan alat
seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 –
1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung: Dressur dan Prestasi olahraga
SENAM LANTAI
Jenis senam lantai Pada dasarnya, senam lantai terdiri dari gerakan akrobatik dan
tumbling baik yang menggunakan alat maupun tidak.
Senam tanpa alat Senam lantai tanpa alat dilalukan di atas lantai menggunakan matras.
Senam lantai ini biasa juga di sebut dengan senam bebas karena ketika melakukan gerakan-
gerakan senam tidak menggunakan alat.
Senam dengan alat Senam ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa unsur gerak
sehingga terjadi rangkaian gerak yang tidak terputus. Gerakan-gerakan dalam senam ini juga
dilakukan dengan menggunakan beberapa alat untuk mendapatkan efek artistik. Ragam
gerakan senam lantai
1. Sikap lilin Gerakan sikap lilin diawali dengan posisi tidur terlentang dilanjutkan dengan
mengangkat kedua kaki lurus ke atas (rapat). Pada gerakan ini, pinggang ditopang oleh
kedua tangan, lalu posisi pundak tetap menempel di lantai. Pada gerakan sikap lilin ini,
kekuatan otot perut fungsinya sebagai pengangkat kaki. Kemudian kelenturan otot pinggang,
punggung dan leher berfungsi memudahkan kedua tangan menopang pinggang. Baca juga:
Ragam, Elemen Gerak, dan Sejarah Awal Senam Irama di Olimpiade
2. Handstand Gerakan handstand adalah berdiri dengan kedua tangan. Gerakan dimulai
dengan sikap berdiri, lalu meletakkan kedua telapak tangan di atas matras. Gerakan
selanjutnya adalah menarik kaki ke belakang ke bagian atas dengan gerakan mengayun,
mulai dengan kaki kanan kemudian diikuti dengan kaki kiri atau sebaliknya, kemudian
gerakan tersebut dipertahankan selama beberapa detik
Berguling ke depan (forward roll) Gerakan senam ini adalah berguling ke depan dengan
urutan gerak dimulai dan tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang. Cara
melakukannya diawali dengan sikap jongkok lalu rapatkan kaki. Kemudian letakkan lutut ke
dada dan kedua tangan menumpu di depan. Lalu dilanjutkan dengan berguling ke depan dan
ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering untuk menuju posisi jongkok.
Berguling ke belakang (back roll) Guling ke belakang merupakan kelompok dari senam
lantai yang bergerak ke belakang (dinamis). Gerakan guling belakang adalah gerakan
menggulingkan atau menggelindingkan badan ke belakang dengan bentuk membulat seperti
roda. Gerakan tersebut dilakukan dengan posisi badan ketika berguling adalah membulat.
Secara garis besar, tidak ada perbedaan teknik yang cukup signifikan antara guling depan
dengan guling belakang. Perbedaannya adalah posisi tubuh. Guling depan mengharuskan
pesenam menghadap ke arah matras. Sedangkan guling belakang, posisi tubuhnya
membelakangi matras.
Guling lenting (neck spring) Gerakan guling lenting merupakan gerakan tubuh ke atas dan
depan yang dilakukan dengan melempar kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Ketika
melakukan gerakan guling lenting, tumpuan tubuh berada di bagian tengkuk serta kepala
Kayang Kayang merupakan gerakan senam lantai yang dilakukan dengan cara posisi kedua
tangan dan kaki bertumpu ke matras dengan posisi terbalik, lalu meregang dan panggul serta
perut diangkat ke atas. Manfaat kayang adalah untuk melatih kelenturan tubuh terutama di
bagian bahu
Loncat harimau Secara teoritis teknik senam lantai loncat harimau ini tidak terlalu jauh
berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan. Sehingga dalam teknik ini perlu adanya
penguasaan gerakan roll depan supaya tidak terjadi cidera dan mempermudah dalam latihan
teknik loncat harimau. Loncat harimau dimulai dengan sikap jongkok dengan telapak tangan
menumpu kuat ke matras. Selanjutnya, pandangan ke atas bersamaan dengan gerakan
loncatan. Saat kedua telapak tangan menyentuh matras, secara cepat kedua siku ditekuk dan
kepala dimasukkan di antara kedua tangan. Gerakan ini diteruskan dengan gerak
menggelinding, yang diawali dari pundak, punggung, pinggang dan panggul bagian
belakang. Gerakan loncat harimau diakhiri dengan kembali ke sikap jongkok lalu berdiri.
Bila belum mampu melakukan semua gerakan, hendaknya didampingi oleh guru atau
ahlinya.
Manfaat senam lantai Gerakan-gerakan dalam senam lantai memiliki banyak manfaat.
Berikut adalah manfaat dari senam lantai.
6. Melatih fokus
Bahaya Pergaulan Bebas, Renang Gaya Dada, Senam Irama, Senam Lantai
Disusun Oleh :
Nama :
Kelas :
No.Abs :