Anda di halaman 1dari 5

KLIPING PERGAULAN SEHAT

ANGGOTA KELOMPOK :
AFIKA NINDYA TRIAULIA VIII-A (01)
AZZA ESA AIDIL ADKHA VIII-A (06)
GARNETHA ARTHA FITRIA PUTRI VIII-A (12)
KANAYA CIKHAL PUTRI VIII-A (15)

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


SMP NEGERI 1 MAOS
Pengertian Pergaulan Sehat
Seorang filsuf dan ilmuwan Yunani Kuno mengatakan manusia sebagai zoon politicon, yang
artinya manusia adalah makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia
lain.Pengaruh pergaulan sangat besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Selain itu
juga, pergaulan yang dilakukan akan mencerminkan kepribadiannya, baik itu pergaulan yang
sehat maupun tidak.Salah dalam memilih pergaulan akan menjerumuskan kita menjadi pribadi
yang tidak baik. Maka dari itu, perlu memiliki prinsip dasar agar tetap dalam pergaulan yang
sehat. Lantas, seperti apa pergaulan yang sehat?
Pergaulan sehat adalah kerja sama untuk melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan,
pergaulan yang tidak sehat itu lebih mengarah kepada pergaulan bebas, dan hal-hal negatif
lainnya.Hal ini yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja biasanya seseorang masih labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan
bahkan ingin mencoba hal baru yang mungkin belum diketahui baik atau buruknya.
Untuk menghindari pergaulan yang tidak sehat, ada prinsip dasar yang harus dimiliki tiap
remaja. Berikut penjelasannya dikutip dari buku Candrajiwa Indonesia Glosarium karya Budhi
Setianto Purwowiyoto, yaitu:
1.Memiliki akhlak yang baik.
2.Sopan dan ramah kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua.
3.Saling menghargai perbedaan yang ada.
4.Saling memahami satu sama lain.
5.Saling memberi nasihat yang baik pada prang lain.
6.Tidak saling berprasangka buruk.
7.Menyadari bahwa satu sama lain saling membutuhkan.
8.Tidak suka membicarakan aib orang lain.
9.Tidak mudah iri dan dengki kepada orang lain.
10. Senang membantu orang lain.

Mengutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMA Kelas 10 karya Damar
Pamungkas dan Bambang Kusnanto, berikut ini merupakan contoh-contoh pergaulan sehat,
yaitu:
1.Ikut aktif dalam kegiatan remaja masjid atau karang taruna, sebab anggotanya akan ikut serta
dalam kegiatan sosial.
2.Ikut serta dalam kegiatan pecinta alam, seperti mendaki, menyelam dan lain sebagainya yang
dapat meningkatkan keberanian dan mengajarkan menjaga alam sekitar, serta cara bertahan
hidup di alam.
3.Kelompok belajar juga termasuk salah satu pergaulan sehat karena dalam suatu kelompok
terdiri dari berbagai anak dengan tingkat kecerdasan yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan semangat belajar untuk lainnya.
4.Kegiatan ekstrakurikuler, juga membuat seseorang memiliki keterampilan dan juga dapat
mengembangkan bakatnya.
Dengan mengikuti ekstrakurikuler maka pergaulan akan semakin luas karena akan berkumpul
dengan orang yang hobinya sama dari latar belakang yang berbeda.

Karakteristik Pergaulan Sehat


1.Saling menghargai
Prinsip pergaulan sehat yang tak boleh diremehkan adalah saling menghargai. Teman dekat
anak harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai seorang individu sehingga tidak ada
privasi yang dilanggar dalam pergaulan sehat tersebut.
2.Percaya
Kepercayaan adalah hal positif yang dibangun secara bertahap seiring berlangsungnya
pergaulan sehat. Namun, rasa ini bisa hancur ketika ada janji yang tidak ditepati.
3.Jujur
Pergaulan yang sehat tidak akan membuat anak malu dengan kondisinya sendiri karena teman-
temannya dapat menerima mereka dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
4.Komunikasi
Komunikasi yang dimaksud adalah mampu menjadi pendengar yang baik saat temannya
memiliki masalah dan memberi nasehat yang baik bila diperlukan.
Konsep pergaulan sehat ini dapat membantu anak ketika dilanda masalah. Pasalnya, si kecil
bisa merasa didengarkan oleh teman-teman di sekitar ketika ingin mengutarakan unek-unek
yang menghantuinya selama ini.
5.Adanya dukungan
Salah satu prinsip dasar pergaulan yang sehat adalah adanya dukungan di dalam pertemanan.
Dikutip dari Scoop Empire, dukungan dari teman dapat membuat anak menjadi lebih semangat
dalam menghadapi permasalahannya.
Ketika teman-teman anak memberikan dukungan, mereka dapat merasakan dukungan
emosional yang dibutuhkan.Ada banyak hal positif yang dapat dilakukan oleh anak ketika
mereka berada di dalam pergaulan yang baik.
6.Adanya cinta dan kasih sayang
Ciri-ciri pergaulan sehat adalah adanya cinta dan kasih sayang dari teman-teman di sekitar
anak. Jika teman-temannya menyayangi dan mencintai mereka meskipun memiliki kekurangan,
itulah yang dinamakan dengan pergaulan sehat.Teman-teman yang berada di dalam pergaulan
sehat tidak akan berekspektasi lebih terhadap anak. Mereka mau bermain dan mencintainya
tanpa embel-embel apa pun. Contoh pergaulan sehat ini juga bisa membuat anak merasa
diterima di lingkungannya.
7.Saling memaafkan
Contoh pergaulan sehat selanjutnya adalah saling memaafkan. Teman-teman anak tidak akan
mengungkit-ungkit kesalahan di masa lalu. Justru sebaliknya, mereka bisa membantu si kecil
untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
Tujuh karakteristik pergaulan sehat di atas juga harus dicapai dengan cara yang positif, yakni
dengan tidak melibatkan alkohol dan obat-obatan terlarang.Alkohol dan narkoba dapat
mengakibatkan anak berlaku agresif, melakukan seks bebas, serta melakukan tindak kriminal
yang akan menjerumuskannya pada pergaulan tidak sehat.

Manfaat Pergaulan Sehat untuk anak


Seperti disinggung di atas, pergaulan sehat dapat membentuk karakter positif pada anak.
Selain itu, mereka juga akan mendapat berbagai manfaat lain, seperti:
• Membuat anak memiliki tujuan yang positif dalam hidup
• Meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres
• Meningkatkan kepercayaan dan harga diri anak
• Menyemangati anak untuk menghindari pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum
alkohol, narkoba, dan seks bebas.

Cara menjaga Pergaulan Sehat


• Saling menghargai, percaya, jujur, dan komunikasi
Pergaulan bebas harus didasarkan pada berbagai karakteristik yang disebutkan di atas. Jika
ada salah satunya saja yang tidak dilakukan anak, maka mereka dapat kesulitan untuk
mempertahankan pergaulan sehat.
• Jangan menghakimi
Semua orang punya pilihan dan pertimbangan masing-masing dalam bertindak. Hal ini
terkadang tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut anak. Ketika masalah ini terjadi, mereka
harus mengingat bahwa menghakimi perbedaan hanya akan merusak pertemanan yang telah
dibangun.
• Jangan membicarakan keburukan
Setiap orang punya kesalahan dan kelemahan sehingga bukan kapasitas kita untuk
menggunjingnya. Jika ada hal yang harus diperbaiki dari seseorang yang ada dalam lingkup
pergaulan sehat anak, sebaiknya langsung biacarakan dengan orang tersebut melalui bahasa
yang baik dan tidak menyinggung perasaan.
• Saling memaafkan
Pergaulan sehat bukan berarti tidak pernah ada konflik yang terjadi di dalamnya. Namun,
pertemanan yang solid akan selalu membuka ruang untuk saling memaafkan sehingga
hubungan baik kembali tersambung tanpa ada dendam maupun rasa sakit hati.

Ciri-ciri Pergaulan yang Sehat bagi Remaja


• Berakhlak Mulia
• Senantiasa berprasangka baik
• Pemaaf
• Jauh dari rasa iri dengki
• Memiliki sifat malu
• Berusaha menepati janji
• Selalu mengingat pada kebaikan
• Membantu teman
• Memberi nasehat yang baik
• Tidak membicarakan aib teman

Prinsip Pergaulan Sehat


Berikut ini adalah prinsip dalam pergaulan sehat seorang remaja:
1.Menyadari adanya perkembangan diri bertambah, sehingga melahirkan kebutuhan untuk
berelasi dengan teman sejenis maupun dengan lawan jenis.
2.Relasi yang dibangun hendaknya memberi nilai positif pada kedua belah pihak. Relasi yang
dibangun hendaknya sama-sama menyenangkan, menciptakan rasa aman, mengatasi masalah
yang mungkin muncul, dan membangun simpati sehingga memberi makna bagi remaja dalam
bergaul tetap di tingkatan yang wajar.
3.Mau belajar untuk mengerti, menghargai, serta bersikap dengan tepat terhadap sahabat,
khususnya lawan jenis. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan.
4.Tidak berprasangka bahwa bersahabat dengan lawan jenis pasti akan memunculkan masalah
“perasaan suka”. Persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak harus menjadikan mereka
“saling suka”. Mereka tetap dapat berteman dengan baik dan wajar.
5.Apabila dalam persahabatan antar lawan jenis timbul “perasaan suka”, hal itu wajar saja dan
seharusnya tidak mengurangi arti persahabatan.
6.Persahabatan antara lawan jenis sering berlanjut pada proses pacaran. Apabila demikian, di
antara keduanya harus ada komitmen untuk saling terbuka, menghormati kelebihan dan
kekurangan, dan membuat kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai