Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERGAULAN SEHAT DAN PERGAULAN TIDAK


SEHAT

Disusun Oleh:

NAMA : EGA WILDAN KHOIRI

KELAS :X1

ABSEN : 14

MATA PELAJARAN : PJOK

GURU MAPEL : WRESTI SUSILO

SMA NEGERI 1 KALIREJO


LAMPUNG TENGAH
THN PRLAJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Pendahuluan
   Kita semua sudah mengetahui saat ini banyak sekali pergaulan yang
tidak sehat di lingkungan sekitar kita ini terutama pergaulan anak remaja
ataupun anak-anak yang baru masuk masa pubertas.Bagaimana kita dapat
mengupayakan agar para remaja memiliki pergaulan yang baik yang sehat
sehinggga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai pondasi untuk
tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam
pergaulan kurang baik atau kurang sehat. Dalam hal ini Peran orang-orang
disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran
dari orang tua membantu membentuk karakter anak supaya menjadi lebih
baik, di sekolah guru juga membantu pembentukan karakter
siswa.Lingkungan adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu baik
atau menyimpang,karena remaja itu banyak menghabiskan waktu mereka
bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak
berinterkasi sosial dengan lingkungan umum. 

Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang


sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan
sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi
perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat
mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan
dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.

1.2   Rumusan Masalah
 Apa pengertian pergaulan sehat?
 Bagaimana bentuk – bentuk pergaulan sehat?
 Apa yang bisa dilakukan agar mempunyai pergaulan yang sehat?
 Apa pengaruh positif dan negatif dari pergaulan?

1.3 Tujuan
           Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa
kini terarah pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif
yang berguna untuk dirinya sendiri,keluarga,dan masyarakat sekitar. Agar
remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu kiranya
remaja membentengi diri dengan iman yang kuat.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pergaulan Sehat

Pengertian Pergaulan Sehat


Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang
dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga
terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan
kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam
lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi
erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak yang selalu bertemu
dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan
membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang hanya sesekali
bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung.
Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto,
2007) pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua
kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu
bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal
positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.
Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang
sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan
sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi
perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat
mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan
dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada
pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial,
kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

2. Prinsip Pergaulan sehat

1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja Bagi anak remaja sangat


diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap
ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan,
bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar
kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus
memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan
yang tidak sehat.
2. Memiliki rasa setia kawan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja
yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab
kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat
menjadi tentram.
3. Memilih teman maksud dari memilih teman adalah untuk
mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak
baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk
tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya
tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif bagi mereka yang
mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya
novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat
menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada
waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif.
Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
5. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja
harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk
terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
6.  Menstabilkan emosi Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi.
Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan
masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.

3. Cara bisa dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat


dan Baik:

 Adanya bimbingan agama sedini mungkin sehingga anak


mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan apabila
melakukan kesalahan agar merasa takutnya kepada Tuhan.
  Memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik dari
keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
 Memberikan suatu pengawasan, teman temannya siapa tempat
bermainnya dimana. Termasuk pengawasan dalam penggunaan
media yang saat ini berkembang sangat pesat.
  Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga bisa
menyalurkannya dengan positif dalam pergaulan yang baik.

4. Cara agar menciptakan pergaulan yang sehat pada remaja

Ada beberapa cara. Diantaranya adalah :


 Adanya kesadaran beragama bagi remaja – Bagi anak remaja
sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta
ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-
hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan
kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama.
Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar
tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat. 
 Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial
remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan.
Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja
masyarakat menjadi tentram.
 Memilih teman  -Maksud dari memilih teman adalah untuk
mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang
tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya
buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan
dia. 
 Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang
mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya
novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat
menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada
waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang
positif. Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
 Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
-Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya
remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya,
jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan.
 Menstabilkan emosi – Jika memiliki masalah, kita tidak boleh
emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus
menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan
amarah/emosi.
    PENGARUH POSITIF PERGAULAN

Pergaulan merupakan ajang sosialisasi bagi individu dalam mengenal


lingkungan sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma social yang berlaku sehingga
mampumembedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam
melakukan sesuatu.
2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari
bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai
3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang
sehingga mampu meningkatka rasa percaya diri
4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di
berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang
menjadi sosok individu yang pantas diteladani

UPAYA UNTUK MENANGGULANGI PANGARUH NEGATIF

Ibarat orang yang terlanjur sakit atau terserang penyakit, tidaklah


mudah mengembalikan situasi seperti semula. Tindakan pengobatan atau
terapi yang terus menerus diperlukan untuk mengembalikan kondisi pribadi
yang terlanjur menyimpang akibat pengaruh pergaulan negatif.
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh
negatif yang terlanjur mencemari diri individu:

1. Membakitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang


telah ia lakukan adalah menyimpang. Kadangkala perilaku
menyimpang tidak menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan salah.
Jika dari yang bersangkutan belum ada kesadaran bahwa apa yang
dilakukan selama ini keliru adalah sia-sia. Misalnya, anak yang tidak
menyadari bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatannya akan sulit
untuk diarahkan agar ia menjauhi rokok.
2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan
lingkungan yang menyebabkan ia berperilaku menyimpang. Hal ini
dapat dilakukan dengan memindahkan individu tersebut dari
lingkungan pergaulannya dan membawa ke kancah pergaulan baru. Hal
ini tidaklah mudah, sebab kadangkala yang bersangkutan tidak mampu
menyesuaikan diri di tempat lingkungannya yang baru atau justru
lingkungan baru yang tidak mampu menerimanya.
3. Melakukan pengawasan melakat sebagai control secara terus-menerus
agar anak terhindar dari perilaku yang menyimpang. Pengawasan harus
dilakukan oleh orang yang disegani, sehingga anak tidak berani
mengulangi perbuatannya yang salah.
4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasihat secara
persuasive, sehingga anak tidak merasa bahwa ia dibawah proses
pembimbingan. Melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan sesuai
dengan keyakinan yang ia anut merupakan salah satu cara yag dapat
dilakukan untuk membuka pikitan anak mengenai apa yang baik dan
apa yang buruk.

Pergaulan Tidak Sehat


Pengertian Pergaulan Tidak Sehat
Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang. "Bebas" yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas
ini sering kita dengar, baik di lingkungan maupun dari media massa.
Dari segi bahasa, pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas
artinya terlepas dari ikatan. Jadi, pergaulan bebas artinya proses bergaul
dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

Penyebab
Penyebab pergaulan bebas bermacam-macam. Berikut adalah beberapa
diantaranya.

 Agama dan iman


  Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa
agama, hidup mereka akan kacau karena mereka tidak mempunyai landasan
hidup. Agama dan keimanan dapat membentuk kepribadian individu.
Dengan agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak baik. Remaja yang ikut ke dalam pergaulan tidak sehat ini
biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.
 Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut
berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja
biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda
dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti
orang barat yang lebih bebas.
 Kesenjangan
Kesenjangan ekonomi dan pertunjukan kemewahan di media massa
memungkinkan seseorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan tanpa
melihat kemampuan ekonominya. Akibatnya, tidak jarang yang menempuh
jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya.
Kesenjangan pendapat antara orang tua dan remaja mengandung arti
bahwa sebagian remaja Indonesia masih memiliki pandangan bahwa orang
tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan orang muda. Remaja
cenderung meninggalkan orang tua dalam menentukan bagaimana mereka
akan bergaul.
 Kurang kontrol
Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas
kontrol sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat. Remaja
menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda,
nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal,
ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.

Tanda-tanda
Tanda-tanda Pergaulan Sehat
 Berakhlaq mulia
 Senantiasa memiliki prasangka baik
 Pemaaf
 Jauh dari rasa iri dan dengki
 Memiliki sifat malu
 Berusaha menepati janji
 Sopan dalam bertutur kata
 Selalu senyum dan mengucap salam saat bertemu
 Selalu mengingat pada kebaikan
 Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
 Membantu teman yang kesusahan
 Memberi nasihat baik
 Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya

Tanda-tanda Pergaulan Tidak Sehat


 Suka menghamburkan harta untuk hal yang tidak baik
 Sering menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang
haram dan keji
 Munafik (Kalau berkata dusta; Kalau berjanji ingkar; Kalau
diberi amanat Khianat; Kalau bersumpah palsu)
 Rasa ingin mencoba dan merasakan
 Perubahan emosi
 Perubahan pikiran
 Perubahan lingkungan pergaulan
 Perubahan tanggung jawab
 Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar
 Emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan
dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan
kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba hal negatif

Dampak pergaulan tidak sehat

  Terdiri pergaulan tidak sehat memberikan pengaruh besar terhadap diri


sendiri, orang tua, dan lingkungan. Pengaruh tersebut antara lain seperti
berikut.
 Pergaulan bebas
 Adalah perilaku menyimpang yang melewati batas-batas norma ketimuran
yang ada.
 Ketergantungan obat
 Konsumsi obat-obat terlarang sampai akhirnya mengalami ketergantungan
obat.
 Menurunnya derajat kesehata
 Meningkatkan kriminalitas
 Merenggangkan hubungan keluarga
 Menyebabkan penyakit
 Menurunnya prestasi

Pencegahan

Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat,


remaja perlu diberi pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan
memberi pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa akibat
yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi diri sendiri,
keluarga, maupun lingkungan.
Pembentuk jati diri yang utama adalah lingkungan. Lingkungan yang
sehat akan melahirkan remaja yang sehat pula, tetapi sebaliknya lingkungan
yang kurang baik akan membentuk pribadi remaja yang kurang sehat.
Lingkungan yang kurang baik juga bisa menjerumuskan remaja kepada
pergaulan tidak sehat.
Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan
sulit sekali untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia
remaja memiliki jiwa dan pikiran yang masih labil. Untuk itu, peran orang
tua dan lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam menciptakan remaja
yang baik.

  Hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang


sehat dan baik. 
1. Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar
mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan.
2. Di saat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan
jelaskan tujuan kepergian dan dengan siapa perginya serta pulang
jam berapa agar orang tua tahu.
3. Salurkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.
4. Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/guru bukan
bermaksud mengekang tetapi untuk kebaikan masa depan.
5. Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang
sudah dialami, jadikan orang tua atau guru sebagai tempat
mencurahkan isi hati
6. Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.

BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua
kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu
bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal
positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.

Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja itu
di awali dari remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan dukungan
dari orang-orang sekitarnya mulai dari orang tua dan teman-
teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat membimbing
remaja untuk menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang
tua ,lingkungan dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat membedakan mana
hal-hal yang baik dan buru dalam bergaul dan adanya batasan-batasan
tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai aturan.pergaulan yang
baik senantiasa memberi motivasi untuk remaja untuk meraih cita-citanya
sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang tidak berguna bagi
mereka,walaupun begitu mereka pun tetap bermain demi merefresing otak
dan pikiran mereka tetapi dengan hal-hal yang wajar saja seperti
menghabiskan waktu dimall atau menonton bioskop.Karena Remaja yang
sudah bergaul dengan baik akan selalu mengingat tanggung jawab mereka
seperti tanggung jawab sebagai anak dan murid disekolah.

2.      Saran
Pergaulan yang sehat terdapat pada lingkungan dimana kita berteman
dengan orang-orang yang baik, yang mengarah kepada positif. Untuk
pendapatkan pergaulan yang sehat hendaklah memilih dalam berteman.
Berteman boleh dengan siapa saja, namun ada batas-batasan tertentu,
sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai