Anda di halaman 1dari 4

TELAAHAN STAF

Kepada Yth : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem/Pengguna Anggaran
Dari : Kepala Bidang Bina Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan PenataanRuang,
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman/Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
Nomor : 600/ /PR/DPUPR/2022
Lampiran : -
Hari/ Tgl. : Senin, 25 April 2022
Sifat : Segera
Perihal : Penambahan anggaran untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Bina
Konstruksi pada TA 2023.

Persoalan : 1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang, dimana penyelenggaraan penataan
ruang meliputi kegiatan pengaturan, pembinaan, pelaksanaan
(perencanaan, pemanfaatan, pengendalian) dan pengawasan penataan
ruang.
2. Kinerja dalam aspek pengaturan diukur dari ketersediaan produk legal
aturan bidang Penataan Ruang yang disusun dan ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah berupa:
- Produk hukum perencanaan seperti RTRW serta turunannya RDTR
- Produk hukum pemanfaatan, seperti ketersediaan peraturan tentang
rencana pembangunan daerah, ketersediaan peraturan dan/atau
keputusan terkait Keputusan Penilaian Pelaksanaan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), dan ketersediaan peraturan
dan/atau keputusan terkait penyusunan sinkronisasi program
pemanfaatan ruang.
- Produk hukum pengendalian seperti ketersediaan peraturan dan/atau
keputusan terkait insentif dan disinsentif, ketersedian peraturan
dan/atau keputusan terkait pengenaan sanksi administratif bidang
penataan ruang di daerah.
- Produk hukum pembinaan seperti ketersediaan keputusan tentang
pembentukan tim koordinasi penataan ruang daerah dan/atau forum
penataan ruang daerah.
3. Kinerja aspek pemanfaatan dalam pelaksanaan penataan ruang meliputi
pelaksanaan KKPR dan pelaksanaan sinkronisasi program pemanfaatan
ruang. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang (SPPR) menjadi
masukan untuk penyusunan rencana pembangunan dan pelaksanaan
peninjauan kembali dalam rangka revisi RTR. Sesuai Permen ATR
Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
Pasal 81ayat (6) Kerangka waktu penyusunan SPPR Jangka Pendek 1
(satu) Tahunan dilaksanakan dengan ketentuan: SPPR Jangka Pendek
1 (satu) Tahunan disusun setelah RTR ditetapkan, SPPR Jangka
Pendek 1 (satu) Tahunan dilakukan setiap tahun, SPPR Jangka Pendek
1 (satu) Tahunan disusun 2 (dua) tahun sebelum RKP atau RKPD
ditetapkan, Pasal 82 ayat (5) Penyampaian hasil SPPR Jangka Pendek 1
(satu) Tahunan sebagai masukan untuk rencana pembangunan
(RKP/RKPD) dilakukan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum
pelaksanaan Musrenbang Nasional atau Musrenbang Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang Pasal 216 menyatakan Gubernur melakukan
Pengawasan Penataan Ruang terhadap kinerja pengaturan, pembinaan
dan pelaksanaan penataan ruang yang dilakukan oleh bupati/wali kota.
Pengawasan penataan ruang melalui kegiatan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan, dan dibantu dengan sistem informasi pengawasan penataan
ruang berupa siwastek ( sistem informasi pengawasan teknis)
5. Sampai saat ini progres penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten
Karangasem:
a. Aspek pengaturan :
 Produk hukum perencanaan : sudah ada RTRW, belum ada
RDTR sebagai turunan RTRW ( 9 RDTR).
- Tahun 2022 direncanakan RDTR Perkotaan Amlapura masuk
fasilitasi persub di Kementerian ATR, selanjutnya masuk lintas
sektor serta legalisasi menjadi Perkada.
- Tahun 2022 sedang dilakukan penyusunan RDTR Kecamatan
Abang dan Sidemen, sekaligus didorong masuk bimbingan
teknis di Kementerian ATR, dan di tahun 2023 direncanakan
masuk fasilitasi persub di Kementerian ATR, selanjutnya
masuk lintas sektor serta legalisasi menjadi Perkada.
- Tahun 2023 direncanakan penyusunan RDTR Kecamatan Kubu
dan Manggis sekaligus didorong masuk bimbingan teknis di
Kementerian ATR.
 Produk hukum pemanfaatan berdasarkan Permen ATR Nomor
13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan
ruang.
 Produk hukum pengendalian seperti insentif dan disinsentif serta
pengenaan sanksi belum ada sama sekali.
b. Aspek perencanaan, aspek pembinaan sudah dilaksanakan, namun
aspek pemanfaatan baru sebatas pelaksanaan KKPR, sedangkan
sinkronisasi program pemanfaatan ruang belum dilaksanakan.
Aspek pengendalian baru sebatas penilaian pelaksanaan KKPR,
penilaian perwujudan rencana tata ruang, namun pelaksanaan
pengenaan sanksi, penerapan insentif dan disinsentif belum dapat
dilakukan, karena belum ada produk hukum yang dijadikan dasar
hukum dalam pelaksanaannya.
6. Kinerja penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Karangasem
masih rendah, karena beberapa aspek penataan ruang belum terpenuhi
seperti produk hukum pengendalian (insentif dan disinsentif,
pengenaan sanksi ), sinkronisasi program pemanfaatan ruang belum
dilaksanakan sehingga aspek pengendalian belum dapat berjalan secara
efektif.
Praanggapan : 1. Untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan penataan ruang, maka
aspek penyelenggaraan penataan ruang meliputi pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan (perencanaan, pemanfaatan, pengendalian)
dan pengawasan penataan ruang perlu dilaksanakan dengan baik dan
efektif.
2. Aspek pemanfaatan berupa pelaksanaan sinkronisasi program
pemanfaatan ruang perlu dilaksanakan serta aspek pengaturan berupa
produk hukum pengendalian seperti Perda Insentif dan Disinsentif,
Perbup tentang Pengenaan Sanksi perlu disusun.
3. Peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang tersebut perlu
adanya dukungan penganggaran dalam DPA TA 2023 seperti tabel
dibawah :

No Uraian Output Anggaran


1 Sub Kegiatan Perda Insentif Rp 400.000.000,00
Koordinasi dan dan Disinsentif
Sinkronisasi
Pemberian Insentif dan
Disinsentif Bidang
Penataan Ruang
2 Sinkronisasi program Dokumen Rp 100.000.000,00
pemanfaatan ruang
3. Pengenaan Sanksi Perbup Rp 80.000.000,00
bidang Penataan
Ruang

Kesimpulan : 1. Kinerja penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Karangasem


masih rendah, karena beberapa aspek penataan ruang belum terpenuhi
seperti produk hukum pengendalian (insentif dan disinsentif,
pengenaan sanksi), pelaksanaan sinkronisasi program pemanfaatan
ruang sehingga aspek pengendalian belum dapat berjalan secara
efektif

2. Peningkatan kinerja penyelenggaraan ruang tersebut perlu adanya


tambahan dukungan penganggaran dalam DPA TA 2023 sebesar
Rp. 580.000.000,00 sesuai rincian diatas.

Saran Tindak : Mengingat pentingnya peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan


ruang yang nantinya diukur dalam sistem informasi pengawasan
teknis penyelenggaraan penataan ruang (Siwastek), maka pelaksanaan
aspek pengaturan dan pemanfaatan yang selama ini kurang, perlu
dilaksanakan secara efektif dengan tambahan dukungan penganggaran
pada DPA TA 2023 sebesar Rp. 580.000.000,00 untuk itu kiranya
bisa dapat difasilitasi.

Kepala Bidang Penataan Ruang


DPUPR Kabupaten Karangasem/PPTK

I Ketut Supatra, ST.,M.Si.


Pembina
NIP. 19791109 200501 1 010

Tembusan, disampaikan kepada Yth. :


1. Kepala Bappelitbangda Kabupaten Karangasem
2. Kepala BPKAD Kabupaten Karangasem cq. Bidang Anggaran.

Anda mungkin juga menyukai