Anda di halaman 1dari 20

PERGAULAN SEHAT

1.1 Konsep pergaulan sehat

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat
juga oleh individu dengan kelompok.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif
Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri,
orang tua, dan masyarakat sekitar.

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).

A. Ciri Ciri Pergaulan sehat


• Berakhlaq mulia
• Senantiasa memiliki prasangka baik
• Pemaaf
• Jauh dari rasa iri dan dengki
• memiliki sifat malu • Berusaha menepati janji
• Sopan dalam bertutur kata
• Selalu senyum dan mengucap salam data bertemu
• Selalu mengingat pada kebaikan
• Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
• Membantu teman yang kesusahan
• Memberi nasehat baik
• Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya

1
B. Ciri – Ciri Pergaulan yang tidak Sehat
a. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya

b.Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari  
   jalan yang haram dan keji

c. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat

d. Rasa ingin tahu yang besar

e. Rasa ingin mencoba dan merasakan

f.Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung


    jawab yang dihadapi.

g. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa
   malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan  
     diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.

h. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa
    dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam
    keluarganya.

1. Kelompok bermain teman sebaya Dalam hal ini adalah permainan yang mengarah kepada
pembentukan tubuh yang sehat yang berlangsung pada kanak-kanak. Bentuk permainan
sebagai sarana pergaulan yang sehat

2. Kelompok belajar Pembentukan kelompok belajar merupakan bentuk pergaulan yang sehat
mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan kelompok belajar inilah daya
pikir anak lebih terasa bukan untuk dirinya sendiri, melainkan juga dalam bentuk
penyimpangan terhadap orang lain.

3. Kegiatan pengembangan diri Dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan yang mengarah


kepada pengembangan bakat dan minat. Dengan menjadi anggota suatu perkumpulan
pengembangan diri inilah anak disamping dapat membentuk kecakapan sesuai bakatnya, juga
memperluas pergaulan dari berbagai latar belakang yang memiliki kesamaan minat

2
4. Kegiataan keagamaan Sesuai agama yang dianutnya pembinaan mental spiritual yang
berkaitan dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME secara intensif dapat
dilakukan dengan aktif terjun dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan agama yang
dianutnya.

5 Kegiatan karang taruna Karang taruna merupakan organisasi kemasyarakatan yang


mewadahi kegiatan pemuda/pemudi atau remaja yang ada di lingkungan pemukiman di
bawah pemerintah desa

6. Kegiatan social kemasyarakatan Dalam kehidupan masyarakat luas tehadap berbagai


macam kegiatan yang bergerak di bidang social kemasyarakatan. Melaui kegiatan social
kamasyarakatan tersebut anak dilatih untuk menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
kehidupan sehari-hari

7. Kegiatan pecinta alam Kegiatan pecinta alam merupakan media yang tepat bagi remaja
yang senang berpetualang dan mencari tahu mengenai rahasia alam secara langsung.

C. Pengaruh Positif Pergaulan


1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma social yang berlaku sehingga mampu membedakan
mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.

2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia


memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai

3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu
meningkatka rasa percaya diri

4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan
masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas
diteladani

1. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai halhal yang melanggar
norma sosial •

3
2. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misalnya: kecanduan
narkoba, terlibat dalam tindak criminal dan sebagainya •
3. Dijauhi masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan nilai/norma social yang
berlaku •
4. Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.

• Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang
sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini
identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan
pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala
segi

1.  Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-
angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan
kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.

2.  Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan
positif
3.  Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi
dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4.   Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling
kita.
5.   Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan.
Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri
saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih
baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri
para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-

4
hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS
nantinya.
Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila
setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi
positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses
keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.

1.2 Prinsip-prinsip pegaulan sehat

Konsep pergaulan semestinya lebih ditekankan kepada hal-hal positif, seperti


mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan yang
bermanfaat.

Ada bebera prinsip dasar yang perlu diperhatikan agar pergaulan khususnya remaja dapat
berjalan sebagaimana yang diharapkan. Prinsip dasar tersebut sebagai berikut.

1. Menyadari adanya perkembangan diri bertumbuh, sehingga melahirkan kebutuhan untuk


berelasi dengan teman sejenis maupun dengan lawan jenis.

2. Relasi yang dibangun hendaknya memberi nilai positif pada kedua belah pihak. Relasi
yang dibangun hendaknya sama-sama menyenangkan, menciptakan rasa aman, mengatasi
masalah yang mungkin muncul, dan membangun simpati sehingga memberi makna bagi
remaja dalam bergaul tetap di tingkatan yang wajar.

3. Mau belajar untuk mengerti, menghargai, serta bersikap dengan tepat terhadap sahabat,
khususnya lawan jenis. Hak ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan.

4. Tidak berprasangka bahwa bersahab dengan lawan jenis pasti akan memunculkan masalah
“perasaan suka”. Persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak harus menjadikan
mereka “saling suka”. Mereka tetap dapat berteman dengan baik dan wajar.

5. Apabila dalam persahabatan antar lawan jenis timbul “perasaan suka”, hal itu wajar saja
dan seharusnya tidak mengurangi arti persahabatan.

5
6. Persahabatan antara lawan jenis sering berlanjut pada proses pacaran. Apabila demikian,
diantara keduanya harus ada komitmen untuk saling terbuka, menghormati kelebihan dan
kekurangan, dan membuat kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

1.3 Cara menghindari pergaulan tidak sehat

Diantara serbuan informasi yang turut mempengaruhi para remaja untuk berlaku
bebas, bukan tidak mungkin sebenarnya untuk menghindari hal tersebut. Cara menghindari
pergaulan bebas dengan benar dapat dilakukan melalu suatu proses sejak seseorang berusia
dini.

1. Memperkuat Pendidikan Agama

Anak yang mempunyai dasar pendidikan agama serta moral yang kokoh tidak akan mudah
terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena ia tahu dan bisa membedakan hal yang benar
dan salah. Pendidikan agama dan moral dapat memperkuat iman seseorang sejak dini. Jika
sejak kecil seseorang telah tertanam mengenai pengertian benar dan salah, biasanya ia akan
dapat menghindari pergaulan bebas yang jelas – jelas merupakan hal yang tidak benar.

2. Membentuk Karakter yang Positif

Pembentukan 4 karakter manusia sejak kecil sangat diperlukan agar ia dapat menjadi pribadi
yang kuat dan berpendirian kokoh, sehingga walaupun mempunyai kesempatan untuk hidup
bebas, ia dapat mengendalikan dirinya. Teguh berpegang pada prindip hidup merupakan
salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas.

3. Memilih Teman 

Seperti telah disebutkan diatas, pemilihan teman yang kurang sesuai akan mempermudah
seseorang terjerumus ke dalam pergaulan yang bebas. Karena itulah penting untuk memilih
teman dan mengenali tipe kepribadian manusia yang sekiranya dapat memberikan pengaruh
positif, seperti bagaimana cara menjadi pribadi yang menyenangkan .

4. Mempererat Hubungan Orangtua dan Anak

Hubungan orang tua dan anak yang erat secara langsung akan memberikan pengawasan yang
lebih baik kepada anak. Jika anak dekat dan terbuka dengan orang tua, mereka akan dapat

6
langsung bertanya mengenai berbagai macam persoalan bahkan yang dianggap sensitif dan
tabu seperti seks bukannya mencari informasi yang bisa jadi menyesatkan pada pihak lain.

5. Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak dan Remaja

Keingin tahuan remaja mengenai hal yang berkaitan dengan seksualitas terkadang tidak
mendapatkan penyaluran yang benar, sehingga mereka terkadang akan mencari tahu melalui
jalan yang salah. Informasi yang berkaitan dengan seksualitas sepatutnya didapatkan anak
sejak dini, tentu saja disesuaikan dengan bahasa yang cocok dengan usia anak. Dengan
demikian mereka juga dapat mengetahui bahaya dan akibat dari pergaulan bebas.

6. Menghindari Lingkungan yang Tidak Kondusif

Setelah keluarga, tempat anak bersosialisasi adalah lingkungan. Jika anak berada pada
lingkungan yang positif, yaitu yang memegang teguh  maka ia juga akan mencontoh hal yang
positif tersebut dan sebaliknya. Apabila anak berada pada lingkungan yang tidak kondusif
maka pengaruh dari lingkungan tersebut bisa membuatnya menjadi berperilaku menyimpang
dari norma sosial yang ada.

7. Mengisi Waktu Luang

Salah satu faktor yang turut memberi kesempatan bagi remaja untuk tergiur dengan
kehidupan bebas adalah tersedianya banyak waktu luang. Apabila waktu luang tersebut diisi
dengan kegiatan yang positif dan berguna, maka tidak akan ada waktu untuk memikirkan hal
– hal yang menyimpang. Cara bergaul bagi orang pendiam dapat dilakukan dengan mengisi
waktu melalui kegiatan positif.

8. Memperluas Pengetahuan

Ada kutipan yang menyatakan bahwa knowledge is power, artinya pengetahuan adalah
kekuatan yang akan membuka cakupan wawasan yang luas. Seseorang akan mudah
menentukan pilihan hidupnya karena ia sudah mengetahui banyak tentang berbagai sisi
dan dampak dari pilihan – pilihan yang dia buat. Sebaliknya, apabila seseorang hanya
memiliki sedikit pilihan, ia tidak akan tahu bahwa ada banyak pilihan yang lebih baik untuk
kehidupannya. Misalnya, jika ia tidak mempunyai pilihan lain selain gaya hidup bebas, maka
ia tidak akan dapat melakukan cara menghindari pergaulan bebas.

7
9. Memperbaiki Komunikasi dengan Keluarga

Kesenjangan komunikasi antara orang tua dan anak juga dapat menyebabkan anak memilih
jalan menyimpang seperti pergaulan bebas. Hal ini terjadi karena anak tidak mendapatkan
bimbingan yang dibutuhkannya dari orang tua. Diperlukan sikap yang lebih luwes dari orang
tua untuk dapat memahami jalan pikiran anak agar dapat berkomunikasi dengan lancar dan
tercipta saling pengertian.

10. Taat Kepada Hukum

Pergaulan bebas tidak hanya melanggar norma sosial melainkan juga melanggar peraturan
dan norma hukum, sebab identik dengan seks bebas, obat – obatan dan minum alkohol.
Semua hal tersebut berpotensi membuat seseorang melakukan perbuatan yang melanggar
hukum. Cara menghindari pergaulan bebas dan cara menghindari kebiasaan buruk tersebut
yaitu dengan membuat anak tahu mengenai hukum yang berlaku dan apa akibatnya jika
melanggar.

11. Menerima Diri Sendiri

Terkadang alasan seseorang memasuki pergaulan bebas adalah untuk diterima oleh
lingkungannya. Orang seperti ini biasanya selalu merasa tidak punya cukup kepercayaan diri
dan sulit mencari cara agar selalu berpikir positif. Maka ia ingin membuktikan diri dengan
menjadi orang yang bebas tanpa terikat pada norma sosial. Agar terhindar dari peragaulan
bebas, maka seseorang harus menjadi pribadi yang tahu cara meningkatkan rasa percaya
dirinya.

12. Membatasi Pergaulan

Pergaulan bebas bukanlah cara hidup yang baik karena banyaknya kerugian yang akan
ditimbulkan pada seseorang jika menjalaninya. Untuk menghindari pergaulan bebas, ada
baiknya jika membatasi pergaulan kepada lingkungan atau teman yang hanya akan
memberikan pengaruh positif.

8
13. Menetapkan Tujuan Hidup

Orang yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya akan sangat mudah tersesat. Termasuk
terjerumus pada pergaulan bebas. Maka sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui apa
tujuan hidupnya dengan tepat, agar dapat memfokuskan diri pada hal yang diperlukan untuk
mencapainya dan tidak teralihkan oleh hal – hal yang buruk.

14. Menjaga Tingkah Laku

Berpacaran merupakan bagian dari kehidupan yang dijalani oleh para remaja, karena pada
usia ini mereka sudah mulai mengembangkan ketertarikan pada lawan jenis. Perlunya
menjaga tingkah laku selama berpacaran agar tetap berlaku sewajarnya pada norma sosial dan
tidak menyalahi ajaran agama sangat penting untuk menghindari pergaulan bebas.

15. Membatasi Waktu di Luar Rumah

Terlalu banyak waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan di luar rumah yang kurang
bermanfaat, membuka peluang bagi pengaruh buruk untuk masuk. Jika bisa, batasilah
kegiatan di luar rumah yang kurang penting agar dapat memfokuskan diri kepada cara hidup
yang positif.

1.4 Dampak dari pergaulan tidak sehat

Ada banyak faktor mengapa kebanyakan pelaku pergaulan tidak sehat berasal dari kalangan
remaja, Terlepas dari emosinya yang masih labil remaja juga rentan untuk lepas kontrol dan
tidak bisa mengendalikan diri seperti yang seharusnya. Beberapa faktor penyebab pergaulan
bebas tersebut, diantaranya:

1. Faktor Agama

Faktor agama berkaitan dengan tingkat keyakinan dan iman yang dimiliki dalam diri
seseorang. Yang mana, tingkat keyakinan dan iman yang dimiliki bergantung pada
pengetahuan yang diketahui serta tertanam di dalam diri seseorang tersebut. Remaja dengan
tingkat pengetahuan agama yang kurang kebanyakan tidak mengetahui tentang ajaran agama
apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, serta hukuman apa yang
setimpal dengan perbuatannya.  Remaja juga sering tergoda dengan gangguan setan (sesuai

9
keyakinan) yang menjadi penyebab remaja selalu berpikiran buruk atau menyimpang dari
ajaran agama dan terdorong untuk melakukan hal-hal yang negatif yang bertentangan dengan
ajaran agama yang seharusnya.

Namun berbeda dengan remaja yang pengetahuan agamanya mencukupi sehingga banyak
yang diketahuinya tentang ajaran agama. Remaja dengan pengetahuan agama yang luas dan
memegang teguh ajaran agamanya memiliki resiko yang lebih kecil untuk terjebak ke dalam
dunia pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan adanya keyakinan dan iman yang kuat di dalam
dirinya untuk selalu berpegang teguh pada agamanya sehingga tidak akan mudah terpengaruh
dengan pergaulan bebas yang melanggar dari ajaran agama yang dianutnya. Lingkungan
keluargalah yang menjadi guru pertama untuk mengajarkan agama untuk anak atau kaum
remaja sehingga mereka tahu secara mendalam tentng ajaran agama yang dianutnya.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini meliputi keluarga, teman, tetangga maupun orang lain yang tidak
dikenal sekalipun dalam lingkup kehidupan. Berikut ini ada berbagai faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pergaulan anak remaja :

 Keluarga. Lingkungan keluarga biasanya menjadi faktor awal yang bisa menjadi
penyebab kaum remaja terjebak ke dalam pergaulan bebas, seperti perceraian orang
tua (broken home) dan berbagai masalah di dalam rumah lainnya. Yang mana,
biasanya menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan sehingga mengakibatkan salah
bergaul dengan hal-hal yang negatif di luar rumah.
 Pergaulan. Faktor berikutnya berasal dari lingkungan pergaulan meliputi teman,
tetangga, dan orang di luar kalangan keluarga. Hal ini terjadi disebabkan karena salah
memiliki teman dalam bergaul yang dialami remaja, di mana emosinya masih lebih
mementingkan kesenangan entah yang positif maupun negatif.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan

Tingkat ilmu pengetahuan yang dimiliki juga berpengaruh dalam menentukan pergaulan yang
dijalani. Remaja dengan rasa keingintahuan yang tinggi apabila tidak diimbangi dengan ilmu
pengetahuan yang mumpuni biasanya akan memiliki resiko lebih besar untuk terjebak ke
dalam dunia pergaulan bebas. Ilmu pengetahuan minim yang dimiliki biasanya akan

10
memudahkan kalangan remaja untuk terjerumus dan terdorong melakukan hal-hal yang
negatif. Apalagi jika hal tersebut merupakan sesuatu yang baru di dalam dunianya sehingga
timbul rasa untuk mengetahui sekaligus mencobanya.

Berbeda dengan remaja yang rasa keingintahuannya tinggi dan diimbangi dengan ilmu
pengetahuan yang mumpuni akan memiliki resiko lebih kecil untuk terjebak ke dalam dunia
pergaulan bebas. Ilmu pengetahuan mumpuni yang dimiliki biasanya akan mampu membantu
remaja dalam memilah antara hal-hal yang positif dan negatif. Sehingga ia akan terhindar dari
hal-hal yang negatif, meskipun hal tersebut merupakan sesuatu yang baru sekalipun.

4. Faktor Perubahan Zaman

Faktor perubahan zaman biasanya berkaitan kuat dengan berbagai hal, seperti perkembangan
teknologi yang pesat dan cepat. Faktor ini juga merupakan sesuatu yang kuat dalam menjadi
penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Yang mana, pada zaman sekarang ini banyak
sekali media seperti handphone dan internet yang semakin memudahkan semua orang dalam
melakukan serta mengakses berbagai hal termasuk kalangan remaja.

Hal negatif yang merupakan bagian dari faktor penyebab pergaulan bebas misalnya adalah
mudahnya mengakses dan bebasnya mengakses terhadap tayangan-tayangan yang tidak
semestinya dilihat oleh kalangan remaja. Namun karena adanya rasa keingintahuan yang
besar dan belum diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni akan mengakibatkan
remaja untuk tetap mengakses hal yang tidak semestinya dilihat tersebut. Oleh karena itu,
faktor agama, lingkungan, dan ilmu pengetahuan yang sudah dijelaskan sebelumnya juga
diperlukan untuk membentengi remaja dari pergaulan bebas pada perubahan zaman sekarang
ini, terutama orang tua yang menjadi awal dunianya.

5. Sikap Mental yang Tidak Sehat

Sikap mental ini merupakan turunan dari pengetahuan yang dimiliki kalangan remaja. Yang
mana, kebanyakan kaum remaja merasa berbangga diri terhadap pergaulan yang
dilakukannya. Padahal pergaulan tersebut bukanlah pergaulan yang semestinya, tetapi mereka
kurang bahkan tidak mampu memahami karena daya pemahaman yang lemah.

Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi,
seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya karena perilaku dan tindakan

11
keluarga khususnya orang tua yang acuh tak acuh, menghukum, menolak maupun
memaksakan kehendak. Apalagi dengan mengajarkan sesuatu yang salah karena tidak
dibekali ilmu (agama dan umum) yang kuat bagi anaknya. Sedemikian sehingga ia akan
merasa tidak nyaman dengan hidup yang dijalani dan menjadi pintu awal untuk terjerumus ke
dalam dunia pergaulan bebas.

6. Kegagalan Menyerap Norma

Faktor penyebab yang satu ini bisa saja terjadi karena adanya pergeseran norma-norma yang
sudah pudar dan termakan modernisasi zaman, di mana sudah kalah dengan budaya kebarat-
baratan atau westernisasi. Sehingga norma-norma sudah kehilangan esensi dan kandungan
yang seharusnya untuk diserap, lalu diterapkan oleh siapapun terutama kalangan remaja.

7. Pelampiasan Rasa Kecewa

Pelampisan kekecewaan ini biasanya dialami ketika adanya tekanan dari berbagai aspek,
seperti keluarga yang terlalu otoriter (memaksakan) maupun membebaskan, sekolah yang
memberikan tekanan terkait prestasi dan semacamnya, lingkungan masyarakat yang
memberikan suatu masalah dalam sosialisasi, sehingga menyebabkan remaja menjadi labil
dalam hal pengontrolan emosinya. Mereka akan mencari suatu pelampisan untuk bisa
menghilangkan semuanya tanpa mempedulikan hal positif dan negatifnya, dalam artian
sangat rentan terpengaruh akan hal-hal yang negatif, salah satunya ialah pergaulan bebas.

Sehingga dari berbagai faktor penyebab yang telah disebutkan dan dijelaskan dapat diketahui
bahwa pergaulan bebas pasti memiliki dampak negatif dan bahaya yang bisa muncul pada
para pelakunya, yang sebagian besar merupakan kalangan remaja termasuk di Indonesia. Ada
berbagai dampak negatif dan bahaya yang bisa saja timbul akibat pergaulan bebas bagi yang
sebagian besar merupakan kalangan remaja, diantaranya adalah berikut ini:

A.Segi Agama

Dampak negatif dan bahaya yang satu ini muncul terkait dengan kewajibannya sebagai
makhluk yang memiliki Tuhan dan beriman dari pelaku pergaulan bebas. Adapun dampak
negatif dan bahaya tersebut, diantaranya:

12
1. Malas Untuk Beribadah

Seseorang, baik remaja maupun orang dewasa, yang sudah terjerumus ke dalam pergaulan
bebas biasanya akan semakin malas untuk melakukan peribadahan kepada Tuhan. Hal ini
dikarenakan mereka sudah terpedaya untuk melakukan hal-hal yang negatif dalam dunia
pergaulan bebas, yang membuatnya lupa untuk melaksanakan kewajibannya sebagai makhluk
beragama yang percaya kepada adanya Tuhan sebagai Sang Pencipta bagi dirinya sendiri,
alam semesta, dan seluruh isinya.

2. Berkurangnya Keyakinan Dan Iman

Rasa malas melakukan peribadahan kepada Tuhan sebagaimana telah dijelaskan merupakan
suatu indikator terhadap berkurangnya keyakinan pada agama yang dianut dan iman pada
Tuhan yang ada di dalam diri seseorang. Hal inilah yang menjadi salah satu dampak negatif
dan bahaya yang ditimbulkan apabila seseorang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas,
terutama kalangan remaja yang masih labil dan belum mampu mengontrol emosinya.

3. Menambah dosa

Menambah dosa juga merupakan salah satu akibat dari pergaulan bebas yang merupakan
imbas dari malasnya melakukan peribadahan dan keyakinan iman kepada Tuhan dan agama-
Nya. Sebagaimana kita tahu bahwa tindakan pergaulan bebas selalu negatif dan bertentangan
dengan ajaran agama sehingga apabila dilakukan akan menyebabkan dosa bagi pelakunya.

Meskipun telah diketahui bahwa masalah dosa adalah urusan Tuhan, tetapi kita harusnya
sadar kalau sesuatu negatif yang dilakukan di dalam pergaulan bebas pastilah bertentangan
dengan ajaran agama sehingga apabila dilakukan akan menimbulkan dosa dan kelak (ketika
umur telah usai) harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Sang Maha Pencipta.

B. Segi Psikologis dan Perilaku Diri

Dampak negatif dan bahaya yang satu ini terkait dengan kepribadian yang menyangkut
perilaku dan sikap dari pelaku pergaulan bebas. Adapun dampak negatif dan bahaya tersebut,
diantaranya:

13
1. Mental yang Tidak Stabil

Mental yang tidak stabil timbul karena seseorang yang telah terjerumus ke dalam pergaulan
bebas. Mereka biasanya mengalami masalah dalam hal pengontrolan emosi. Dalam artian
mental yang tidak stabil bisa dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil atau tidak terkendali
di dalam diri. Sehingga bisa dipastikan pula bahwa seseorang yang telah terjerumus ke dalam
pergaulan bebas memiliki sifat yang mudah tersinggung dan marah, bahkan terhadap sesuatu
yang sifatnya sepele sekalipun.

Selain itu, mereka juga cenderung memiliki sikap yang tidak sabaran, sering gelisah, selalu
ingin melawan atau egois, terobsesi untuk menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri
dengan berbagai cara walaupun yang dipilihnya adalah cara yang salah sekalipun.

2. Munculnya Sikap Hedonisme

Sikap hedonisme merupakan dampak yang juga bisa muncul akibat pergaulan bebas, yaitu
lebih mementingkan kesenangan duniawi daripada kepentingan akhirat ( kehidupan setelah
mati yang berujung pada surga atau neraka). Hal ini merupakan cerminan perilakunya yang
malas melakukan peribadahan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.

3. Memunculkan Sifat Munafik Dan Tidak Jujur

Sifat munafik ini muncul lagi-lagi sebagai cerminan dari rasa malas dalam melakukan
peribadahan kepada Tuhan. Yang mana, seseorang yang terjerumus ke dalam pergaulan
bebas sebenarnya tahu bahwa Tuhan serta ajaran-Nya itu mutlak ada dan harus dilakukan.
Namun karena sifat munafik yang muncul menyebabkan mereka ingkar dan enggan
melakukan kewajibannya sebagai makhluk yang memiliki Tuhan dan agama. Padahal jelas-
jelas mereka telah mengakui bahwa memiliki agama yang dianut serta Tuhan yang dipercayai
keberadaan-Nya. Hal itu merupakan sifat yang tidak jujur, bukan hanya terhadap dirinya
sendiri namun juga terhadap Tuhan dan agama-Nya. Dan dapat pula dikatakan bahwa orang
yang terjebak ke dalam pergaulan bebas cenderung menjadi pembohong sehingga mereka
susah untuk dipercaya.

14
4. Suka Foya-foya

Kebiasaan berfoya-foya juga merupakan akibat yang disebabkan dari seseorang yang
terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan para pelaku pergaulan bebas
cenderung atau identik memiliki kebiasaan, seperti dugem, mengkonsumsi minuman
beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), dan berbagai hal lainnya yang
menguras harta benda bahkan melakukan hubungan di luar nikah (free sex).

5. Melakukan tindak kriminalitas

Tindakan ini muncul sebagai salah satu akibat dari kebiasaannya dalam berfoya-foya tidak
bisa terpenuhi. Sehingga pelaku pergaulan bebas akan melakukan apa saja agar bisa
memenuhi kebiasaannya untuk berfoya-foya, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), dugem, dan berbagai hal lainnya yang
menguras harta benda bahkan melakukan hubungan di luar nikah (free sex). Tak jarang
pelaku pergaulan bebas melakukan berbagai tindak kriminalitas sebagaimana diberitakan di
koran maupun ditayangkan di televisi, seperti pencurian, melakukan jual-beli barang
terlarang (narkoba) bahkan perampokan yang disertai pembunuhan pada korbannya atau lebih
dikenal dengan istilah pembegalan.

C. Segi Kesehatan

Dampak negatif dan bahaya akibat pergaulan bebas dari segi kesehatan sangat menakutkan.
Akibat yang satu ini muncul terkait dengan kebiasaan yang dilakukan oleh pelaku pergaulan
bebas dalam berfoya-foya, seperti dugem, mengkonsumsi minuman beralkohol,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba) serta melakukan hubungan di luar nikah (free
sex). Adapun dampak negatif dan bahaya tersebut, diantaranya:

1. Rentan Terserang Penyakit Ringan

Rentan terserang penyakit ringan di sini ialah penyakit umum yang mungkin bisa menyerang
siapapun. Penyakit ringan itu misalnya flu  dan juga batuk  akibat dari lemahnya daya tahan
tubuh. Dalam kasus ini, para pelaku pergaulan bebas akan rentan terserang penyakit akibat
kebiasaan buruknya seperti dugem yang dilakukannya akan mempengaruhi daya tahan tubuh
karena dugem biasanya dilakukan dari malam hari hingga pagi hari. Kebiasaan ini biasanya

15
sudah menjadi tren remaja masa kini, apalagi di wilayah kota-kota besar, seperti Surabaya,
Bandung, Bali, dan ibukota Jakarta. Meskipun di kota-kota lainnya sebenarnya juga pasti ada.

2. Menderita HIV/AIDS 

Penyakit ini timbul pada pelaku pergaulan bebas yang biasa melakukan hubungan di luar
nikah (free sex) dengan berganti-ganti pasangan, terutama di kalangan remaja. Penelitian
yang pernah dilakukan oleh Pakar Seks sekaligus spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr.
Boyke Dian Nugraha di ibukota Jakarta mengatakan bahwa data remaja yang melakukan seks
meningkat setiap tahunnya.

Bahkan berdasarkan penelitian lain juga menyebutkan bahwa sekitar 20 hingga 30 persen
remaja di Indonesia mengaku sudah pernah melakukan hubungan di luar nikah. Kebiasaan
tersebut biasanya dilakukan di asrama, kos-kosan maupun hotel. Parahnya, hubungan di luar
nikah tersebut terus terjadi di kota-kota besar dan sudah menjadi kebiasaan yang dianggap
wajar. Ironis memang mengingat para remaja sejatinya merupakan penerus bangsa yang amat
dinanti-nanti kontribusinya di masa depan.

Oleh karena itu, tak heran bahwa salah satu dampak yang mungkin muncul dari pergaulan
bebas atau hubungan di luar nikah adalah menjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Penyakit ini
berhubungan dengan sistem imun penderitanya dan sangat menular melalui hubungan
seksual. Kebanyakan penderitanya berujung dengan kematian sebab penderita HIV atau
AIDS tidak memiliki sistem imun lagi dimana sistem imun itu berfungsi untuk meyembuhkan
diri dari penyakit.

3. Kanker Pada Alat Reproduksi

Kasus ini umumnya menyerang kaum perempuan, di mana penyakit kanker yang beresiko
tinggi menyerang remaja perempuan di bawah usia 17 tahun yang biasa melakukan hubungan
di luar nikah secara bebas, apalagi bila sering berganti-ganti pasangan. Resiko perempuan
yang melakukaqn pergaulan bebas rentan terkena kanker serviks dan kanker rahim.

Resiko parah lainnya akibat pergaulan bebas ialah kemandulan ( fertilitas ), perempuan
mengalami mengalami sobek pada rahim (uterine perforation), dan kerusakan leher rahim
(cervical lacerations), beresiko melahirkan anak cacat sebab rahim yang bermasalah, infeksi
pada lapisan rahim (endometriosis) dan rentan terkena radang panggul. Kesemuanya itu

16
sungguh sangat merugikan bagi kaum perempuan. Kaum perempuan lah yang nantinya
dirugikan akibar pergaulan bebas tersebut.

4. Menyebabkan Kanker Hati dan Gangguan Liver

Penyakit yang satu ini bisa terjadi karena pergaulan bebas berupa sering mengkonsumsi
minuman beralkohol maupun obat-obatan terlarang (narkoba). Alkohol yang dikonsumsi
akan menyebabkan kaker hati dan penurunan fungsi hati. Sehingga hati bisa saja kehilangan
fungsinya yang amat vital bagi tubuh, terutama dalam hal menyerap kandungan racun yang
ada di dalam tubuh.

5. Kanker Payudara

Penyakit ini lagi-lagi menyerang pada perempuan, di mana yang menjadi penyebabnya
adalah terjadinya ketidak seimbangan estrogen. Penyembuhan untuk kanker inipun biasanya
akan dilakukan pengangkatan terhadap payudara yang terjangkit kanker. Sehingga efek
sampingnya adalah kurangnya rasa percaya diri pada perempuan yang telah diangkat
payudaranya demi menghilangkan kanker tersebut. Kanker ini merupakan pembunuh kaum
perempuan nomor dua setelah kanker serviks.

6. Maraknya Tindakan Aborsi

Tindakan ini juga merupakan akibat terjadinya pergaulan bebas akibat hubungan di luar nikah
terutama di kalangan remaja. Hal ini terjadi karena adanya kehamilan yang tidak diinginkan
pasca terjadinya hubungan intim (seks). Di samping itu, tindakan aborsi juga memiliki
dampak negatif dan bahaya, seperti gangguan kesuburan (fertilitas), kanker rahim, cacat
permanen, pendarahan bahkan berujung pada kematian.

7. Sakau

Sakau merupakan keadaan cemas, gemetar bahkan kejang-kejang akibat kebiasaan atau
ketergantungan mengkonsumsi obat-obtan terlarang yang ada di dunia pergaulan bebas. Obat
obatan itu seperti narkoba, heroin, sabu-sabu, dan lainnya. Keadaan sakau ini biasanya terjadi
tatkala keinginan untuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut tidak terpenuhi.

17
D. Segi Pendidikan

Dampak negatif dan bahaya ini muncul terkait dengan perilaku serta kondisi pendidikan
(sekolah) yang sedang ditempuh oleh para pelaku pergaulan bebas. Adapun dampak negatif
dan bahayanya adalah berikut ini:

1. Malas belajar

Malas belajar merupakan dampak pertama yang muncul dalam kalangan para remaja (pelajar)
yang terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas. Yang mana, mereka sudah terlalu asyik di
dalam dunia pergaulan bebas sehingga enggan untuk belajar. Apalagi bila hal yang harus
dipelajari adalah materi yang tidak disukai.

2. Menurunnya Prestasi Akademik

Menurunnya prestasi atau menurunnua nilai akademik bagi para remaj yang terjerumus
dalam dunia pergaulan bebas adalah akibat kebiasaan malas untuk belajar. Kemalasan ini
muncul karena mereka terlalu asyik dengan dunia pergaulan bebasnya dibandingkan
kewajibannya belajar sebagai pelajar. Sehingga tidak mengherankan apabila kelakukan malas
belajar berimbas pada turunnya prestasi atau nilai akademik yang didapatkan.

3. Malas Bersekolah

Malas bersekolah juga bisa saja terjadi pada kalangan remaja yang terjerumus ke dalam
pergaulan bebas. Malas bersekolah ini merupakan puncak akibat masalah lainnya yang sudah
dijelaskan sebelumnya, yaitu malas belajar dan menurunnya prestasi atau nilai akademik
yang diperoleh. Celakanya lagi, meskipun pada awalnya telah pamit untuk berangkat ke
sekolah, namun pada akhirnya memutuskan untuk membolos sekolah.

4. Memudarnya Ilmu Pengetahuan

Apabila para remaja sudah terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas akan mengakibatkan
malas belajar, menurunnya prestasi (nilai), dan malas sekolah. Maka sudah dapat dipastikan
bahwa ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dan dipahami sebelumnya akan memudar.
Bahkan efek terberatnya ialah lupa terhadap ilmu-ilmu yang sudah dipelajari.

18
E. Segi Kehidupan Keluarga dan Masyarakat

Dampak negatif dan bahaya yang satu ini muncul terkait dengan interaksi yang dilakukan
oleh para pelaku pergaulan bebas dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Adapun
dampak negatif dan bahaya tersebut, diantaranya:

1. Jarang Berkomunikasi dan Hubungan Yang Renggang

Dampak dan bahaya pertama yang mungkin saja muncul dalam sisi keluarga dan masyarakat
akibat pergaulan bebas adalah komunikasi dan hubungan yang semakin jarang nan renggang.
Hal ini terjadi karena para pelaku pergaulan bebas cenderung menjaga jarak dan enggan
berkomunikasi dengan siapapun sehingga tak heran apabila komunikasi dan hubungan
dengan keluarga dan masyarakat akan semakin jarang dan renggang.

2. Munculnya Perselingkuhan

Ini adalah salah dampak yang bisa saja muncul dalam kasus orang dewasa yang sudah
menikah. Hal ini bisa saja terjadi karena orang dewasa juga memiliki kemungkinan untuk
bisa terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas. Berbagai faktor yang bisanya menjadi
penyebab utama pada poin ini adalah kondisi rumah tangga bersama pasangan yang kurang
nyaman dan baik. Terutama dalam hal seksualitas dan diperparah dengan komunikasi yang
buruk. Dalam kasus ini, baik wanita maupun pria memiliki persentase yang sama, yaitu 50:50
dalam melakukan hubungan perselingkuhan. Baik pria maupun wanita yang hubungan rumah
tangganya buruk akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang bertajuk perselingkuhan.
Bagi pria maupun wanita juga tidak jarang melampiaskannya pada PSK atau gigolo.

3. Melanggar Norma-Norma Masyarakat

Adanya pergaulan bebas di dalam dunia para remaja biasanya akan menimbulkan berbagai
pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol
dan obat-obatan terlarang di sembarang tempat. Meskipun pada hakikatnya norma-norma
tersebut tidaklah tertulis namun apabila perbuatan tersebut dilakukan sebagaimana yang telah
dijelaskan, maka sudah barang tentu bahwa mereka melanggar etika kehormatan di dalam
masyarakat. Selain itu, tak jarang bahwa kebiasaan-kebiasaan para pelaku pergaulan bebas

19
tersebut membuat malu dan resah masyarakat, yang mana oleh masyarakat lain dipandang
sebagai daerah yang tidak arif dan kurang baik tingkah lakunya.

4. Kurangnya Rasa Percaya Diri

Salah satu akibat yang muncul bagi para pelaku pergaulan bebas dalam masyarakat adalah
mereka kurang memiliki rasa percaya diri untuk tampil di hadapan umum. Oleh karena itu,
kebanyakan pelaku pergaulan bebas tak banyak melakukan pergerakan di tengah-tengah
masyarakat dan lebih memilih untuk menyendiri serta menjauh dari keramaian karena
kurangnya rasa percaya diri yang dimilikinya.

Salah satu contoh kurangnya rasa percaya diri untuk muncul bagi para pelaku pergaulan
bebas karena menderita penyakit HIV/AIDS. Selain karena merupakan penyakit yang
menular, para penderita HIV/AIDS memang secara fisik, mental, dan psikologis mengalami
krisis kepercayaan diri terhadap keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat. Sehingga
mereka lebih memilih untuk sendiri dan bersikap tertutup.

Meskipun peringatan ini sejatinya untuk anak remaja namun faktanya orang-orang dewasa
pun juga harus diperingatkan kembali akan akibat pergaulan bebas. Hanya saja para remaja
memang sangat ditekankan agar mampu menghindari pergaulan bebas karena kondisi mental
yang masih labil, emosi yang belum terkendali secara sempurna, dan pemikiran serta
pengambilan keputusan yang sering kali goyah dan kurang matang. Berbeda dengan orang
dewasa yang sudah matang di segala hal termasuk emosi dan pemikiran.

20

Anda mungkin juga menyukai