PADA REMAJA
2). Saudara
Adik atau kakak juga memiliki peran serta dalam mempengerahui
pergaulan, contohnya seorang kakak berperilaku yang tidak baik dalam
hal sering membolos saat sekolah, berbohong kepada keluarga maka
seorang adik yang melihat kakaknya seperti itu akan mengikuti perilaku
yang buruk juga seperti kakanya. Begitu juga saudara sepupu yang
tinggal satu rumah, mungkin akan berperlikau yang sama jika tidak ada
peran kontrol orang tua dalam pergaulan.Oleh karena itu, sebagai
saudara yang lebih tua, dalam hal ini kakak sebaiknya memberikan
contoh yang baik buat adiknya.
3). Spritual
Pendidikan spiritual seharusnya di tanamkan kepada para remaja sejak
dini agar tercipta suatu remaja yang berahklak dan berbudi luhur baik,
karena remaja yang berakhlak akan membuat moral remaja tersebut
menjadi baik dan remaja tersebut mempunyai pegangan dalam hidupnya,
karena suatu agama adalah pegangan bagi manusia di dunia ini. Jika
seorang remaja tidak pernah menanamkan keagamaan dalam
kehidupannya remaja tersebut akan terjerumus ke dalam pegaulan bebas
karena ia tidak punya pegangan dalam hidupnya, keagamaan tersebut
bisa di dapat dari keluarga, lingkungan, dan kehidupa sehari-harinya.
4). Lingkungan
Lingkungan dalam pergaulan remaja ini pun tak kalah pentingya dengan
keluarga, jika remaja tersebut tinggal dan bergaul di lingkungan yang
buruk maka ia akan terbawa buruk juga misalnya remaja tersebut hidup
di lingkungan yang kebanyakan orang –orangnya selalu berbuat yang
tidak baik misalnya berjudi bisa jadi anak tersebut akan terpengaruh
pergaulan yang seperti itu akan tetapi sebaliknya jika anak tersebut
tinggal dan bergaul di lingkungan yang baik maka anak tersebut secara
tidak langsung akan mengikuti perilaku baik tersebut.
2). Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial
remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab
kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat
menjadi tentram.
4). Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang
mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya
novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang
mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita
harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen,
menggambar, atau lainnya.
6). Menstabilkan emosi – Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi.
Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan
masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi
PENGARUH POSITIF PERGAULAN SEHAT
Pergaulan merupakan ajang sosialisasi bagi individu dalam mengenal
lingkungan sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai
berikut:
1). Lebih mengenal nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku sehingga
mampumembedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam
melakukan sesuatu.
2). Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus
menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing
perlu dihargai
3). Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang
sehingga mampu meningkatka rasa percaya diri
4). Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di
berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang
menjadi sosok individu yang pantas diteladani
5). Menjadi lebih mudah bergaul dan mengenal serta menerima orang
lain
6). Menjadi seseorang yang bisa diteladani oleh orang lain.
PENGARUH NEGATIF DALAM PERGAULAN TIDAK SEHAT
Pergaulan yang tidak tepat akan menjerumuskan seseorang dalam jurang
kenistaan dan kehancuran. Memang tidaklah mudah memilih pergaulan
yang tepat, sebab kadangkala pergaulan yang negatif justru lebih
menyenangkan. Pergaulan semacam ini lebih mengasyikkan dan sulit
menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang.
Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah,
yaitu sebagai berikut:
1). Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-
hal yang melanggar norma sosial
2). Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam,
misalnya: kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak criminal dan
sebagainya
3). Dijauhi masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan
nilai/norma sosial yang berlaku
4). Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang
menyimpang.
KESIMPULAN
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam
dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau
terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada
hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna
menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.
Pergaulan remaja di Indonesia masih sangatlah jauh dari kata Baik.
Untuk itu, sebagai remaja penerus bangsa, kita harus bisa
memperbaikinya dan menciptakan Pergaulan Remaja yang sehat demi
Negara Indonesia kita ini.
Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja
itu di awali dari remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan
dukungan dari orang-orang sekitarnya mulai dari orang tua dan teman-
teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat membimbing
remaja untuk menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang
tua ,lingkungan dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat membedakan
mana hal-hal yang baik dan buru dalam bergaul dan adanya batasan-
batasan tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai
aturan.pergaulan yang baik senantiasa memberi motivasi untuk remaja
untuk meraih cita-citanya sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang
tidak berguna bagi mereka,walaupun begitu mereka pun tetap bermain
demi merefresing otak dan pikiran mereka tetapi dengan hal-hal yang
wajar saja seperti menghabiskan waktu dimall atau menonton
bioskop.Karena Remaja yang sudah bergaul dengan baik akan selalu
mengingat tanggung jawab mereka seperti tanggung jawab sebagai anak
dan murid disekolah.
Pergaulan remaja ada dua, yaitu pergaulan sehat dan pergaulan
tidak sehat. Remaja yang baik, sudah pasti akan memiliki pergaulan
sehat yang otomatis terbentuk dalam kesehariannya. Sedangkan, remaja
yang bergaul tidak sehat otomatis terbentuk karena kepribadiannya yang
tidak baik pula. Tapi, ada pula faktor yang mempengaruhi pergaulan
remaja menjadi sehat atau sebaliknya menjadi tidak sehat.
Faktor-faktor tersebut ada 4, yaitu Faktor Keluarga, Saudara,
Lingkungan dan Spiritual. Faktor tersebutlah yang mempengaruhi
remaja untuk membentuk pergaaulannya. Contoh : Ada seorang anak
yang hidup di keluarga yang kedua orang tuanya saling bertengkar setiap
hari (Broen Home) sehingga sampai-sampai kedua orang tua tersebut
tidak memperhatikan anaknya..kemudian anaknya pun bingung ingin
berbuat apa. Ia pun memutuskan untuk kabur dari rumah dan hidup di
jalanan yang tidak jelas keamanannya dan kesehatannya. Dan hidup
remaja tersebut pun hancur karena tidak adanya orang yang
memperhatikannya, bahkan anak tersebut malah terperosok ke dalam
pergaulan tidak sehat yang sangat tidak baik bagi remaja.
SARAN
Pergaulan yang sehat terdapat pada lingkungan dimana kita berteman
dengan orang-orang yang baik, yang mengarah kepada positif. Untuk
pendapatkan pergaulan yang sehat hendaklah memilih dalam berteman.
Berteman boleh dengan siapa saja, namun ada batas-batasan tertentu,
sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.