Anda di halaman 1dari 13

PERGAULAN SEHAT

PADA REMAJA

PENGERTIAN PERGAULAN SEHAT


Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang
dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga
terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan
kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam
lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial
mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak yang
selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu
relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang
yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial
secara tidak langsung.
Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007)
pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua
kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu
bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal
positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.
Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat
ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat
adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan
kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah
kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri
maupun dampaknya bagi orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada
pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial,
kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

PRINSIP PERGAULAN SEHAT


Adanya kesadaran beragama bagi remaja Bagi anak remaja sangat
diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap
ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa
anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang
memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki
kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak
sehat.
Memiliki rasa setia kawan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja
yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran
inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi
tentram.
Memilih teman maksud dari memilih teman adalah untuk
mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak
baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak
harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus
menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif bagi mereka yang
mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya
novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang
mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita
harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen,
menggambar, atau lainnya.
Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus
menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu
berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Menstabilkan emosi Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi.
Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan
masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.

BENTUK-BENTUK PERGAULAN YANG SEHAT


Berikut ini adalah beberapa bentuk pergaulan yang sehat:
1). Kelompok bermain teman sebaya
Dalam hal ini adalah permainan yang mengarah kepada pembentukan
tubuh yang sehat yang berlangsung pada kanak-kanak. Bentuk
permainan sebagai sarana pergaulan yang sehat sangat berperan penting
bagi remaja yang harus mengisi waktuya dengan berbagai macam
aktivitas yang bermanfaat bagi remaja tersebut.
2). Kelompok belajar
Pembentukan kelompok belajar merupakan bentuk pergaulan yang sehat
mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan
kelompok belajar inilah daya pikir remaja lebih terasa bukan untuk
dirinya sendiri, melainkan juga dalam bentuk penyimpangan terhadap
orang lain. Dalam kegiatan ini, remaja bisa menguji seberapa
kemampuan belajarnya dalam lingkungannya. Kegiatan ini juga sebagai
sarana untuk saling membantu dan memperbaiki sesama teman.
3). Kegiataan keagamaan
Sesuai agama yang dianutnya pembinaan mental spiritual yang berkaitan
dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME secara intensif
dapat dilakukan dengan aktif terjun dalam kegiatan keagamaan sesuai
dengan agama yang dianutnya. Hal ini merupakan salah Satu Hal pokok
yang wajib dimiliki oleh setiap orang.
4). Kegiatan sosial kemasyarakatan
Dalam kehidupan masyarakat luas tehadap berbagai macam kegiatan
yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Melaui kegiatan sosial
kamasyarakatan tersebut anak dilatih untuk menerapkan nilai-nilai
kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Karena Manusia adalah
Makhluk Sosial dimana manusia harus saling membantu dan bekerja
sama dalam aktivitas sehari-hari.
5). Kegiatan Organisasi
Kegiatan ini merupakan organisasi yang bisa saja dilakukan remaja baik
di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Kegiatan ini
mrupakan salah satu kegiatan yang bisa membentuk karakter remaja
menjadi lebih baik. Kegiatan ini bisa menjauhkan remaja dari berbagai
hal hal negatif, karena bila mengikuti organisasi remaja akan bisa
mengisi waktunya dengan berbagai hal positif. Secara otomatis, remaja
tersebut bisa terlepas dan terjauhkan dari berbagai hal negatif.
6). Kegiatan pengembangan diri
Dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan yang mengarah kepada
pengembangan bakat dan minat. Dengan menjadi anggota suatu
perkumpulan pengembangan diri inilah anak disamping dapat
membentuk kecakapan sesuai bakatnya, juga memperluas pergaulan dari
berbagai latar belakang yang memiliki kesamaan minat.

Faktor yang mempengaruhi pergaulan


1). Orang Tua
Peran keluarga amatlah penting dalam memberikan pengarahan, karena
orang tua itu sangat besar pengaruhnya terhadap pergaulan anaknya. Jika
orang tuanya mengajarkan yang baik-baik, misalnya tatakrama,
pengetahuan agama, sopan santun, dan lain lain maka anak tersebut akan
nenerapkan juga di lingkungan luarnya dan ia pun mencari pergaulan
yang hamper sama dengan lingkungan keluarganya. Sedangkan
sebaliknya jika orang tua mengajarkan yang tidak baik kepada anaknya
maka anaknya tersebut akan terpengaruh dan mengikuti orang tuanya
yaitu berperilaku buruk karena ada pepatah bilang “ buah itu jatuh tidak
jauh dari pohonya “, oleh karena itu jika orang tuanya baik anaknya pun
akan baik dan begitu sebaiknya.
Tetapi walaupun perhatian keluarga/ orang tua sangat penting, orang tua
pun terlalu keras terhadap anaknya karena dengan begitu mungkin anak
pun akan jenuh dengan perhatian orang tua yang berlebihan dan
mungkin agak keras jadi sebaiknya keluarga / orang tua memberikan
perhatian yang wajar-wajar saja tidak berlebihan tetapi juga tidak
membebaskan pergaulan anak remajanya., (adanya umpan timbal balik ,
yaitu dimana jika orang tua memberikan kasih sayang maka anaknya
pun akan memberikan kasih sayang kepada orang tuanya ).

2). Saudara
Adik atau kakak juga memiliki peran serta dalam mempengerahui
pergaulan, contohnya seorang kakak berperilaku yang tidak baik dalam
hal sering membolos saat sekolah, berbohong kepada keluarga maka
seorang adik yang melihat kakaknya seperti itu akan mengikuti perilaku
yang buruk juga seperti kakanya. Begitu juga saudara sepupu yang
tinggal satu rumah, mungkin akan berperlikau yang sama jika tidak ada
peran kontrol orang tua dalam pergaulan.Oleh karena itu, sebagai
saudara yang lebih tua, dalam hal ini kakak sebaiknya memberikan
contoh yang baik buat adiknya.

3). Spritual
Pendidikan spiritual seharusnya di tanamkan kepada para remaja sejak
dini agar tercipta suatu remaja yang berahklak dan berbudi luhur baik,
karena remaja yang berakhlak akan membuat moral remaja tersebut
menjadi baik dan remaja tersebut mempunyai pegangan dalam hidupnya,
karena suatu agama adalah pegangan bagi manusia di dunia ini. Jika
seorang remaja tidak pernah menanamkan keagamaan dalam
kehidupannya remaja tersebut akan terjerumus ke dalam pegaulan bebas
karena ia tidak punya pegangan dalam hidupnya, keagamaan tersebut
bisa di dapat dari keluarga, lingkungan, dan kehidupa sehari-harinya.

4). Lingkungan
Lingkungan dalam pergaulan remaja ini pun tak kalah pentingya dengan
keluarga, jika remaja tersebut tinggal dan bergaul di lingkungan yang
buruk maka ia akan terbawa buruk juga misalnya remaja tersebut hidup
di lingkungan yang kebanyakan orang –orangnya selalu berbuat yang
tidak baik misalnya berjudi bisa jadi anak tersebut akan terpengaruh
pergaulan yang seperti itu akan tetapi sebaliknya jika anak tersebut
tinggal dan bergaul di lingkungan yang baik maka anak tersebut secara
tidak langsung akan mengikuti perilaku baik tersebut.

Dari ke empat faktor diatas kita dapat melihat dampak-dampak


sosialnya bagi remaja yaitu dimana jika seorang remaja berada di
keluarga yang baik yaitu mengajarkan tentang tatakrama dalam bergaul,
di lingkungan yang didalamnya rata-rata terdapat masyarakat yang baik
yaitu masyarakat yang dapat memberikan contoh yang baik bagi remaja-
remaja di sekitarnya,dan spiritual yang mendalam dapat membuat
seorang remaja menjadi remaja yang berakhlak dan berbudi luhur. Akan
tetapi sebaliknya jika seorang remaja tersebut berada di keluarga,
lingkungan , dan spiritual yang tidak baik maka remaja tersebut bisa
terjerumus ke dalam pergalan bebas dan seorang remaja tersebut tidak
akan mempunyai pegangan dalam hidupnya.
CARA AGAR MENCIPTAKAN PERGAULAN YANG SEHAT
PADA REMAJA
Ada beberapa cara, diantaranya adalah :
1). Adanya kesadaran beragama bagi remaja – Bagi anak remaja sangat
diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap
ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa
anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang
memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki
kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak
sehat.

2). Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial
remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab
kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat
menjadi tentram.

3). Memilih teman -Maksud dari memilih teman adalah untuk


mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak
baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak
harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus
menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.

4). Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang
mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya
novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang
mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita
harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen,
menggambar, atau lainnya.

5). Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu -


Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus
menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu
berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

6). Menstabilkan emosi – Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi.
Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan
masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi
PENGARUH POSITIF PERGAULAN SEHAT
Pergaulan merupakan ajang sosialisasi bagi individu dalam mengenal
lingkungan sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai
berikut:
1). Lebih mengenal nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku sehingga
mampumembedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam
melakukan sesuatu.
2). Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus
menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing
perlu dihargai
3). Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang
sehingga mampu meningkatka rasa percaya diri
4). Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di
berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang
menjadi sosok individu yang pantas diteladani
5). Menjadi lebih mudah bergaul dan mengenal serta menerima orang
lain
6). Menjadi seseorang yang bisa diteladani oleh orang lain.
PENGARUH NEGATIF DALAM PERGAULAN TIDAK SEHAT
Pergaulan yang tidak tepat akan menjerumuskan seseorang dalam jurang
kenistaan dan kehancuran. Memang tidaklah mudah memilih pergaulan
yang tepat, sebab kadangkala pergaulan yang negatif justru lebih
menyenangkan. Pergaulan semacam ini lebih mengasyikkan dan sulit
menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang.
Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah,
yaitu sebagai berikut:
1). Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-
hal yang melanggar norma sosial
2). Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam,
misalnya: kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak criminal dan
sebagainya
3). Dijauhi masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan
nilai/norma sosial yang berlaku
4). Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang
menyimpang.

UPAYA UNTUK MENANGGULANGI PANGARUH NEGATIF


Ibarat orang yang terlanjur sakit atau terserang penyakit, tidaklah
mudah mengembalikan situasi seperti semula. Tindakan pengobatan atau
terapi yang terus menerus diperlukan untuk mengembalikan kondisi
pribadi yang terlanjur menyimpang akibat pengaruh pergaulan negatif.

Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh


negatif yang terlanjur mencemari diri individu:

1). Membakitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang


telah ia lakukan adalah menyimpang. Kadangkala perilaku menyimpang
tidak menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan salah. Jika dari yang
bersangkutan belum ada kesadaran bahwa apa yang dilakukan selama ini
keliru adalah sia-sia. Misalnya, anak yang tidak menyadari bahwa
merokok itu tidak baik bagi kesehatannya akan sulit untuk diarahkan
agar ia menjauhi rokok.

2). Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan


lingkungan yang menyebabkan ia berperilaku menyimpang. Hal ini
dapat dilakukan dengan memindahkan individu tersebut dari lingkungan
pergaulannya dan membawa ke kancah pergaulan baru. Hal ini tidaklah
mudah, sebab kadangkala yang bersangkutan tidak mampu
menyesuaikan diri di tempat lingkungannya yang baru atau justru
lingkungan baru yang tidak mampu menerimanya.

3). Melakukan pengawasan melakat sebagai control secara terus-


menerus agar anak terhindar dari perilaku yang menyimpang.
Pengawasan harus dilakukan oleh orang yang disegani, sehingga anak
tidak berani mengulangi perbuatannya yang salah.

4). Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasihat secara


persuasive, sehingga anak tidak merasa bahwa ia dibawah proses
pembimbingan. Melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan sesuai
dengan keyakinan yang ia anut merupakan salah satu cara yag dapat
dilakukan untuk membuka pikitan anak mengenai apa yang baik dan apa
yang buruk

KESIMPULAN
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam
dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau
terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada
hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna
menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.
Pergaulan remaja di Indonesia masih sangatlah jauh dari kata Baik.
Untuk itu, sebagai remaja penerus bangsa, kita harus bisa
memperbaikinya dan menciptakan Pergaulan Remaja yang sehat demi
Negara Indonesia kita ini.
Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja
itu di awali dari remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan
dukungan dari orang-orang sekitarnya mulai dari orang tua dan teman-
teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat membimbing
remaja untuk menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang
tua ,lingkungan dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat membedakan
mana hal-hal yang baik dan buru dalam bergaul dan adanya batasan-
batasan tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai
aturan.pergaulan yang baik senantiasa memberi motivasi untuk remaja
untuk meraih cita-citanya sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang
tidak berguna bagi mereka,walaupun begitu mereka pun tetap bermain
demi merefresing otak dan pikiran mereka tetapi dengan hal-hal yang
wajar saja seperti menghabiskan waktu dimall atau menonton
bioskop.Karena Remaja yang sudah bergaul dengan baik akan selalu
mengingat tanggung jawab mereka seperti tanggung jawab sebagai anak
dan murid disekolah.
Pergaulan remaja ada dua, yaitu pergaulan sehat dan pergaulan
tidak sehat. Remaja yang baik, sudah pasti akan memiliki pergaulan
sehat yang otomatis terbentuk dalam kesehariannya. Sedangkan, remaja
yang bergaul tidak sehat otomatis terbentuk karena kepribadiannya yang
tidak baik pula. Tapi, ada pula faktor yang mempengaruhi pergaulan
remaja menjadi sehat atau sebaliknya menjadi tidak sehat.
Faktor-faktor tersebut ada 4, yaitu Faktor Keluarga, Saudara,
Lingkungan dan Spiritual. Faktor tersebutlah yang mempengaruhi
remaja untuk membentuk pergaaulannya. Contoh : Ada seorang anak
yang hidup di keluarga yang kedua orang tuanya saling bertengkar setiap
hari (Broen Home) sehingga sampai-sampai kedua orang tua tersebut
tidak memperhatikan anaknya..kemudian anaknya pun bingung ingin
berbuat apa. Ia pun memutuskan untuk kabur dari rumah dan hidup di
jalanan yang tidak jelas keamanannya dan kesehatannya. Dan hidup
remaja tersebut pun hancur karena tidak adanya orang yang
memperhatikannya, bahkan anak tersebut malah terperosok ke dalam
pergaulan tidak sehat yang sangat tidak baik bagi remaja.

Jadi, sebagai orang tua haruslah bisa mendidik dan memperhatikan


anaknya agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas yang sangat
tidak baik baik remaja dan sebagai remaja kita harus tahu mana yang
baik mana yang buruk, mana yang harus dilakukan dan mana yang harus
ditentang.

SARAN
Pergaulan yang sehat terdapat pada lingkungan dimana kita berteman
dengan orang-orang yang baik, yang mengarah kepada positif. Untuk
pendapatkan pergaulan yang sehat hendaklah memilih dalam berteman.
Berteman boleh dengan siapa saja, namun ada batas-batasan tertentu,
sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai