Anda di halaman 1dari 7

PERGAULAN BEBAS

Pengertian Pergaulan Bebas


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pergaulan” memiliki arti menjalin
pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata bebas berarti lepas atau tidak
terikat. Dapat disimpulkan pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan
bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.
Menurut Katono, pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengmbangkan perilaku yang
menyimpang.
Menurut Santrock, pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga menyebabkan tindakan kriminal.
Menurut B.Simanjuntak pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara
seorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang
maupun hukum agama serta adat kebiasaan.
Secara umum Pergaulan bebas adalah satu diantara bentuk perilaku interaksi
seseorang dengan individu atau kelompok yang menyimpang melewati batas kewajiban.
tuntunan, aturan, syarat dan perasaan malu

Faktor-Faktor Penyebab Pergaulan Bebas


Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya pergaulan bebas:
1. Rendahnya tingkat pendidikan keluarga
Tingkat pendidikan keluarga yang rendah sangat berpengaruh terhadap pola pikir
yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga tersebut terutama pada anak-anak. Kurangnya
pengawasan dan orang tua yang terlalu membebaskan akan berdampak pada anak yang
terjerumus dalam pergaulan bebas.

2. Keadaan keluarga yang tidak stabil


Kondisi keluarga yang tidak harmonis (broken home) sangat berpengaruh terhadap
kondisi mental dan psikis anak. Kurangnya kasih sayang di dalam rumah mereka akan
mendorong mereka untuk keluar dan mencari kesenangan di luar rumah. Hal tersebut sangat
berpotensi menjerumuskan anak tersebut ke pergaulan bebas.
3. Kurangnya perhatian orang tua
Orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak bisa menyempatkan waktunya
untuk memerhatikan anak-anaknya dapat membuat sang anak kecewa dan sedih terhadap
orang tuanya. Anak tersebut kemudian akan berpotensi untuk tidak mengindahkan omongan
orang tuanya di masa yang akan datang.
4. Lingkungan setempat yang kurang baik
Lingkungan di sekitar anak memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian anak. Jika
seorang anak tumbuh di lingkungan yang menganggap hal-hal yang melanggar norma adalah
normal, maka anak tersebut akan menganggap itu normal dan ikut melakukannya.
5. Kurang berhati-hati dalam berteman
Perlu kehati-hatian yang besar dalam memilih teman karena teman adalah orang yang
berinteraksi dengan anak dan memiliki pengaruh besar terhadapnya baik itu positif maupun
negatif.
6. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi yang sulit bisa menyebabkan anak kesulitan mendapatkan
pendidikan dan melanjutkan sekolah.
7. Kurangnya kesadaran remaja
Kesadaran dari dalam diri anak remaja sendiri masih sangat kurang untuk memilih
teman dan pergaulan yang baik dan menghindari yang buruk.
8. Teknologi informasi
Berkembangnya teknologi informasi dan media massa menyebabkan anak memiliki
akses mudah untuk semua konten yang ada di internet. Jika tidak dibarengi dengan
pengawasan, anak akan menemukan konten-konten yang tidak pantas untuk mereka lihat.
9. Kurangnya wawasan agama
Kurangnya wawasan agama dan keimanan menyebabkan seorang anak kesulitan
membedakan mana hal yang sesuai dan tidak sesuai dengan norma sosial maupun agama.

Dampak Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas akan memberikan dampak buruk pada anak dan remaja di masa depan
dimana dari banyak penelitian yang telah dilakukan menunjukan akibat dari pergaulan bebas
adalah adanya penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas.
Perilaku negatif yang tidak diiringi dengan Pendidikan ini membuat remaja yang melakukan
seks bebas tanpa proteksi, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan kecanduan narkoba
hingga mengalami overdosis yang dapat mengancam jiwa.

Terutama seks bebas yang menunjukan bahwa akibat pergaulan bebas banyak remaja yang
terkena lebih dari 30 jenis bakteri, virus, maupun parasit yang ditularkan melalui hubungan
seksual tanpa proteksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah mengelompokkan penyakit kelamin


menjadi delapan kasus dengan tingkat kejadian paling tinggi akibat pergaulan bebas. Yaitu
Sipilis, Gonor, Chlamydia Trichomoniasis, Hepatitis B, Herpes, HIV/AIDS, dan HPV.

Selain itu ketika dampak pergaulan bebas juga sampai mengakibatkan kehamilan pada
anak,maka bukan hanya putus sekolah, anak-anak ini juga kemungkinan besar akan
menjalani proses kehamilan yang berisiko. Seperti kematian ibu, kematian bayi, Kondisi
Eklampsia, Infeksi Sepsis hingga upaya Aborsi.

Bahaya Pergaulan Bebas

1. Penyakit Menular Seksual (PMS)

2. Kehamilan Tidak diinginkan

3. Aborsi

4. Masalah Emosional

5. Masalah dalam hubungan

6. Masalah dalam keluarga

7. Masalah dalam lingkungan kerja/sekolah

Ciri-Ciri Pergaulan Bebas


Terdapat beberapa ciri-ciri pergaulan bebas yang bisa dikenali. Mengutip Modul
Pendidikan Olahraga Kemdikbud, berikut adalah ciri-ciri pergaulan bebas.
- Menghamburkan uang untuk menuruti nafsu dan kesenangan semata.
- Kurang bertanggung jawab bila diberikan tugas.
- Kurang bijaksana dalam mengatur waktu seperti bermain game, atau bergadang.
Suka mengikuti pesta hura-hura yang tidak bermanfaat.
- Memiliki perilaku tidak baik dalam lingkungan masyarakat dan merugikan
masyarakat.
- Melakukan seks bebas.
- Merokok dan minum minuman beralkohol pada usia remaja.
- Mudah emosional, gelisah, tidak sabar, tidak mau mengalah, ingin menunjukkan
eksistensi dan kebanggan diri.
- Tidak menuruti nasihat orang tua.
- Berpakaian tidak pantas dan tidak senonoh.
- Mengalami tekanan emosi dan mental.
- Mendapat uang atau hal yang diinginkan dengan cara yang tidak legal/mencuri.

Cara Mencegah Pergaulan Bebas

Pencegahan pergaulan bebas merupakan rangkaian tindakan yang bisa menjauhkan anak dari
pengaruh negatif di sekelilingnya, misalnya lingkungan, keluarga, hingga teknologi. Salah
satu cara menghindari pergaulan bebas secara preventif adalah meningkatkan pendidikan
tentang agama dan norma di dalam keluarga.

Orangtua juga harus aktif mengajak diskusikan anak mengenai nilai-nilai yang dianut
keluarga, termasuk mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak dini. Orang Tua juga
perlu mengajarkan anak untuk menghargai tubuhnya sendiri.

Kita juga harus selalu memantau penggunaan media pada anak, termasuk apa yang mereka
tonton, dengarkan, atau mainkan. Hal ini untuk membendung pengaruh buruk yang
berlawanan dengan nilai yang berlaku di keluarga dengan informasi yang beredar di media.
Ajak juga anak untuk berdiskusi mengenai konten media untuk mengajarkan mana yang baik
dan mana yang buruk.

Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan oleh diri anak sendiri dengan cara menjauhi
lingkungan yang negatif dan mendekatkan diri pada lingkungan yang positif. Dengan begitu,
mereka dapat lebih banyak melakukan aktivitas-aktivitas yang baik untuk hidupnya dan
terhindar dari pengaruh buruk pergaulan yang bebas.

Cara Pergaulan Yang Baik

Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas tergantung dari


tingkah laku kita sendiri.Kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita
percayai atau keluarga kita sendiri. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul
tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita lakukan
adalah jadi diri kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa nyaman saat
berkomunikasi dengan kita.Jadi cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa
yang ada di dalam isi hati kita.

Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja


Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-
sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang
bertentangan dengan nilai-nilai budaya setempat.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan
khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan
melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%).
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada
pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di
luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan
untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat
(pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.

Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas


- Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-
angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan
kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.

- Menjaga Keseimbangan Pola Hidup


Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta
pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari
serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.

- Jujur Pada Diri Sendiri


Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri
masing- masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja
tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.

- Memperbaiki Cara Berkomunikasi


Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling
kita.

- Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan


Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu
menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam
menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi
dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka
remaja- remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan
berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.

- Menanamkan Nilai Ketimuran


Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai- nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai
Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada
ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan
dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka
khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
- Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu
bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu
untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan
melibatkan anak muda dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai