Anda di halaman 1dari 8

Materi “PERGAULAN BEBAS”

A.PENGERTIAN

Secara umum, pengertian pergaulan bebas adalah perilaku yang telah melewati
batas norma yang berlaku. Norma ini bisa meliputi agama, susila, sosial, dan
lainnya. Ada banyak macam pergaulan bebas seperti penyalahhunaan narkoba, seks
bebas, mabuk, sampai kenakalan remaja.
Pengertian pergaulan bebas selalu mengarah ke perilaku negatif. Perilaku ini
sering terjadi pada remaja dan orang dewasa, namun tak menutup kemungkinan juga
terjadi pada anak. Pergaulan bebas termasuk perilaku menyimpang dalam
masyarakat. Dampak dari pergaulan bebas bisa menyebabkan menurunnya prestasi,
putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.
Pasal yang mendasari pergaulan bebas yaitu, pasal 411, 412, dan 413. Pasal 411
berisi mengenai setiap orang yang melakukan persetubuhan dengan orang yang bukan
suami atau istrinya, dipidana karena perzinaan. Mereka akan terkena hukuman
penjarapaling lama satu tahun atau pidana paling banyak kategori II.
"Laki-laki yang bersetubuh dengan seorang perempuan yang bukan istrinya
dengan persetujuan perempuan tersebut karena janji akan dikawini, kemudian
mengingkari janji tersebut karena tipu muslihat yang lain dipidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak kategori III," bunyi pasal 148 ayat 1
RKUHP.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pergaulan” memiliki arti menjalin
pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata bebas berarti lepas atau
tidak terikat. Dapat disimpulkan pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam
kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.
- Menurut Katono, pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengmbangkan
perilaku yang menyimpang.
-Menurut Santrock, pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga menyebabkan tindakan kriminal.
Menurut B.Simanjuntak pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara
seorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-
undang maupun hukum agama serta adat kebiasaan.
-Menurut Gunarsa pergaulan bebas adalah sebagai pergaulan yang luas antara pemuda
dan pemudi. Tidak terlampau menekankan pengelompokan yang kompak antar dua
orang saja namun antara tidak sedikit muda-mudi.
Pergaulan bebas secara umum adalah perilaku individu atau suatu kelompok yang
menyimpang. Sikap menyimpang ini melewati bata dari aturan, kewajiban, tuntutan,
syarat dan perasaan malu. Pergaulan bebas juga bisa diartikan sebagai perilaku
menyimpang yang melanggar norma sosial dan agama.
B. CIRI-CIRI
Setelah mengetahui pengertian pergaulan bebas. Kamu perlu tahu apa saja ciri-ciri
pergaulan bebas. Pergaulan bebas dapat diketahui dengan beberapa ciri sebagai
berikut.
* Kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang sudah diberikan
* Tidak bijak dalam memanfaatkan waktu seperti main game hingga pagi hari
* Menghamburkan uang untuk kesenangan semata menuruti kepuasan nafsu.
* Melakukan seks bebas
* Mengalami tekanan emosi dan gangguan kesehatan mental
* Tidak menghargai orangtua
* Berperilaku yang merugikan masyarakat
* Remaja yang merokok dan minum-minum alkohol
* Memakai obat obatan terlarang seperti narkoba
* Mendapatkan uang atau hal yang diinginkan dengan cara mencuri
* Berpakaian yang tidak pantas dan terlalu terbuka
* Selalu memiliki rasa ingin tahu yang berlebih terhadap hal-hal yang negatif

C. PENYEBAB PERGAULAN BEBAS

1. Kontrol diri
Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Orang yang
kontrol dirinya lemah biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan
buruk. Ini membuat anak dan remaja berpotensi melakukan tindakan
melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat
membedakan dua tingkah laku tersebut, mereka tetap bisa melanggarnya ketika
mereka tidak dapat mengembangkan kontrol diri dengan baik.
2. Gaya hidup
Gaya hidup modern bisa menyebabkan pergaulan bebas pada
remaja. Mengikuti gaya hidup atau tren yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku
pada akhirnya dapat memicu pergaulan bebas.
3. Kurangnya nilai keagamaan
Melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku
di masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai
kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama
tidak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan
dalam menjalankan peranan di masyarakat.
4. Faktor keluarga (broken home)
Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa menyebabkan
pergaulan bebas. Dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan pendidikan
utama dan paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang yang berperilaku baik
di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang
baik dari orang tua dan keluarga.
Pengaturan keluarga yang disfungsional—ditandai dengan konflik, kontrol orang tua
yang tidak memadai, hubungan dan integrasi internal yang lemah, dan otonomi dini—
berhubungan erat dengan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas.
5. Pengaruh teman sebaya
Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam pengelompokan alami
lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi dewasa. Melalui asosiasi primer
tersebut, seorang individu memperoleh rasa aman dan aman, mengembangkan
pengetahuan tentang interaksi sosial, dan dapat menunjukkan kualitas tersebut.
6. Keadaan lingkungan tempat tinggal
Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk maka
tentu akan mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya, anak dengan
lingkungan pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling membantu dan
memberikan pengaruh baik satu dengan yang lain. Hal ini tentu perlu menjadi
perhatian setiap orang tua.
7. Pengaruh internet
Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi salah satu penyebab pergaulan
bebas. Dengan internet semua orang bisa mengakses apa saja dan berkomunikasi
dengan siapa saja. Salah satu kelemahan dari internet adalah bisa merusak moral jika
tidak terkontrol.

D. Dampak pergaulan bebas

Berikut beberapa dampak pergaulan bebas yang perlu diketahui :


Remaja yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan di luar nikah
dan meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti HIV AIDS.
Remaja yang mencoba konsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang dapat merusak
kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang hingga menyebabkan kematian.
Meningkatkan risiko kriminalitas pada anak remaja untuk memenuhi
keinginannya. Seperti melakukan tindakan perampokan, pencurian, hingga
pembunuhan. Dari segi agama, remaja yang terlibat dalam pergulan bebas dan
melakukan berbagai perilaku menyimpang mendapatkan dosa berat.
Remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas dan melakukan perilaku menyimpang
mempunyai tidak cukup percaya diri untuk kembali berhubungan dengan keluarga,
teman, dan bersosialisasi di masyarakat.
Dengan faktor-faktor penyebab yang dapat menyebabkan seorang anak
melakukan pergaulan bebas ada pula dampak yang bisa ia rasakan jika sudah terlanjur
terjerumus kedalam hal-hal negatif, Berikut adalah di antaranya.
1. Seseorang yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan diluar nikah
bahkan para pelaku nya dapat menggugurkan bayi nya alias melakukan aborsi yang
merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan meningkatkan risiko penyakit
kelamin seperti HIV AIDS, epilepsi hingga herpes.

2. Remaja yang mencoba mengkonsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang dapat


merusak kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang, jika menggunakan obat-
obatan terlarang secara bersama sama bahkan dapat meningkatkan kemungkinan
penyebab HIV AIDS bahkan menyebabkan kematian.

3. Meningkatkan risiko kriminalitas pada anak remaja untuk memenuhi keinginannya.


Seperti merampok, mencuri hingga membunuh. Seseorang yang sudah memiliki
ketergantungan terhadap narkoba akan menghalalkan segala cara untuk tetap bisa
menggunakan narkoba bahkan disaat dia tidak memiliki uang, maka ia akan mencuri
atau merampok.

4. Dilihat dari segi agama, tentunya remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas dan
melakukan perilaku menyimpang akan mendapatkan dosa berat.

5. Remaja yang sudah terlibat dalam pergaulan bebas dan memiliki perilaku yang
menyimpang biasanya tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup untuk
berhubungan baik dengan keluarga, teman bahkan bersosialisasi di masyarakat. Jika
itu terjadi, sikap anak akan kurang ajar, mudah marah dan tidak hormat. Meskipun
bukan merupakan keluarga yang broken home tetapi jika anak tersebut sudah
terjerumus dalam pergaulan bebas maka ia akan menjadi anak yang membangkang
pada orang tua.

6. Karena pergaulan bebas, bisa mengganggu waktu belajar yang pada akhirnya
membuat prestasi di sekolah atau kampus menurun. Biasanya seseorang yang sudah
terjerumus pergaulan bebas akan lebih memilih untuk membolos sekolah di warnet
atau nongkrong bersama teman-teman yang sama-sama kemudian melakukan hal-hal
yang menyimpang.

Pergaulan bebas dapat memiliki dampak psikologis yang serius pada remaja.
Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri
akibat tekanan sosial, rasa bersalah, atau penolakan dari teman-teman atau
masyarakat.

INGAT! Pacaran adalah salah satu bentuk pergaulan bebas. Pada remaja merupakan
peristiwa saat dua orang remaja yang belum cukup umur telah melakukan hubungan
suami istri sebelum menikah atau seks pranikah.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendata remaja
di Indonesia yang telah melakukan hubungan suami istri.

BKKBN mencatat bahwa pada remaja usia 16-17 tahun ada sebanyak 60 persen
remaja yang melakukan hubungan seksual, usia 14-15 tahun ada sebanyak 20 persen,
dan pada usia 19-20 sebanyak 20 persen
E. Cara mencegah pergaulan bebas

a. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika


Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri antara lain pendidikan agama, moral,
dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orang tua dan masyarakat dalam
menanamkan nilai-nilai tersebut sangat diperlukan agar mudah diserap oleh
remaja. Pendidikan hendaknya tidak hanya mengajarkan kemampuan intelektual,
tetapi juga mengembangkan kemampuan emosional agar dapat melatih kepercayaan
diri dan mengambil keputusan yang tepat.
b. Penyuluhan remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas mengenai batas-batas
penyimpangan yang masih dianggap dalam batas-batas normal.Semua itu
dikemukakan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan
pandangan masyarakat. Kalau gerakan sederhana ini dimulai dari keluarga, maka
persoalan pergaulan bebas dapat diminimalisir sekecil mungkin, karena keluarga
adalah dasar pertama untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan baik dimulai dari dalam diri atau dengan
bantuan lingkungan sekitar seperti keluarga dan teman-teman yang baik. Berikut
adalah cara menghindari pergaulan bebas.

1. Menegakkan Aturan Hukum

Aturan hukum yang ditegakkan dengan tegas mampu memberikan efek jera kepada
pelaku pergaulan bebas sehingga berfungsi sebagai benteng untuk menyelamatkan
generasi muda yang lainnya.

2. Sosialisasi

Sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas membuat masyarakat terutama remaja


semakin mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, batas-batas
normal yang berlaku, latar belakang norma-norma, agama dan pandangan masyarakat.
Sebagai langkah pencegahan, sosialisasi ini bisa dimulai dari lingkungan sekolah
kemudian lingkungan RT atau RW atau bisa dilakukan dalam keluarga secara rutin
seperti orangtua yang memberikan nasihat-nasihat.

3. Memperbaiki cara pandang

Dengan mengubah cara pandang kita, sebisa mungkin kita berpikir untuk optimis
dalam menghadapi apa yang terjadi dalam hidup ini. Apabila terjadi kekecewaan dan
kegagalan dalam diri sendiri atau dalam hal yang diinginkan, coba untuk mencari
semangat dari orang lain dan menanggapi nya sebagai pembelajaran baru. Jangan
mencari pelampiasan seperti alkohol.

4. Menjaga keseimbangan pola hidup

Dengan memiliki pola hidup yang baik dan tertata kamu bisa terhindar dari pergaulan
bebas karena kamu sibuk untuk melakukan manajemen waktu, mengisi kegiatan
dengan hal-hal yang positif dan belajar hal-hal baru.

5. Banyak membaca buku

Dengan membaca buku dapat memberikan wawasan luas, baik wawasan dalam
pelajaran disekolah atau wawasan akan kehidupan yang baik. Membaca buku juga
dapat membantu kamu mengisi waktu luang sehingga tidak terpikirkan untuk
melakukan hal-hal yang menyimpang.

6. Memiliki pemikiran untuk masa depan

Dengan kamu memikirkan masa depan kamu, kamu bisa memiliki cita-cita dan
harapan. Hal ini lah yang akan menjadi acuan untuk kamu selalu bertindak dengan
benar dan tidak menyimpang.

7. Tidak menjadikan gaya hidup sebagai pegangan hidup

Ketika kamu tidak bisa memiliki sesuatu yang menjadi tren nya, maka jangan jadikan
itu hal yang memalukan dan kamu harus memiliki itu. Kamu harus masih bisa
bersyukur dengan apa yang kamu miliki dan tidak memaksakan jika tidak bisa kamu
miliki. Maka kamu akan hidup lebih tenang.

Anda mungkin juga menyukai