Anda di halaman 1dari 4

Pergaulan Bebas

Defisini
Menurut KBBI, kata pergaulan memiliki arti menjalin pertemanan dalam kehidupan
bermasyarakat.. Sedangkan kata bebas berarti lepas atau tidak terikat. Dapat disimpulkan,
pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas.
Menurut Katono, Pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibat mengembangkan perilaku yang
menyimpang.
Menurut Santrock, pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang
tidak dapt diterima secara sosial hingga menyebabkan tindakan kriminal.
Menurut B. Simanjuntak, pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara seseorang
dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun
hukum agama serta adat kebiasaan.
Menurut Gunarsa, pergaulan bebas adalah pergaulan yang luas antara pemuda dan pemudi.
Tidak terlampau menekankan pengelompokan yang kompak antar dua orang saja namun antara
tidak sedikit muda-mudi.
Menurut Kemendikbud, istilah bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
yang ada. Jadi yang dimaksud dengan pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang
melewati batas norma yang berlaku di masyarakat, mulai dari norma agama hingga norma
hukum.

Faktor
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang terjerumus kedalam pergaulan bebas, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Adalah faktor yang berasal dari dalam diri. Terbagi menjadi 3 yaitu :

- Kontrol Diri
Salah satu penyebab pergaulan bebas karena lemahnya kontrol diri. Jika seseorang memiliki
kontrol diri yang lemah maka biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk,
membuatnya lebih mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

- Kurangnya Wawasan Agama


Kurangnya wawasan agama membuat seseorang gagal mengidentifikasi hal-hal yang tidak
sesuai dengan norma dan ajaran agama. Maka dari itu pelajaran agama sangat penting untuk
dipelajari sedari kecil, sehingga selalu senantiasa dekat dengan Tuhan.

- Penyalahgunaan Internet
Peredaran arus informasi di internet sangatlah masif dan tak terhindarkan, remaja bisa
mengakses apa pun yang ada di internet. Jika internet digunakan untuk melihat konten yang
tidak pantas, maka akan sangat berdampak bagi seseorang. Mulai dari kerusakan sel saraf otak
sampai meniru hal-hal yang tidak pantas.
2. Faktor Eksternal
Adalah faktor yang berasal dari luar diri. Terbagi menjadi 5 yaitu :

- Rendahnya Tingkat Pendidikan Keluarga


Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor kunci yang sangat memengaruhi tindakan dan
perilaku remaja di masyarakat. Minimnya tingkat pendidikan di keluarga membuat remaja
mudah terpengaruh pergaulan bebas.

- Broken Home
Kondisi keluarga yang tidak harmonis atau broken home juga menjadi penyebab terjadinya
pergaulan bebas. Broken home tidak selalu dikaitkan dengan perceraian orangtua tetapi bisa
saja kondisi keluarga dimana selalu ada pertengkaran sehingga kondisi rumah sudah tidak lagi
nyaman.
Umumnya keadaan broken home membuat seseorang kurang mendapatkan perhatian dan kasih
sayang dari kedua orang tua. Hal tersebut menyebabkan seseorang akan mencari pelampiasan
atau pelarian agar mendapat perhatian dan kasih sayang diluar rumah, salah satunya ke hal
negatif seperti pergaulan bebas.

- Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga yang kurang berkecukupan berisiko membuat remaja putus sekolah. Apalagi
ditambah jika keluarga tidak mendukung dan tidak berusaha. Kurangnya ilmu pendidikan
membuat remaja tanpa sadar terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

- Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang baik dan buruk juga turut mempengaruhi perilaku seseorang. Apabila
kondisi lingkungan seseorang buruk, dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terjeremus
kedalam pergaulan bebas.

- Perubahan Zaman
Seiring perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal
dengan globalisasi. Banyak anak remaja sekarang yang berkiblat pada budaya barat agar terlihat
gaul dan keren, sehingga tidak dianggap ketinggalan zaman. Hal ini membuat para remaja
menormalisasikan seks bebas, meminum alkohol, dan merokok, yang seharusnya harus
dihindari oleh para remaja.

Dampak

Pergaulan bebas di kalangan remaja merupakan fenomena yang semakin memprihatinkan


dalam masyarakat modern dapat diartikan sebagai perilaku sosial dimana remaja terlibat dalam
hubungan atau aktivitas seksual tanpa komitmen yang kuat.
Pergaulan bebas di kalangan remaja memiliki dampak yang penting baik dari segi
psikologis, kesehatan fisik, hubungan sosial, pendidikan, kesehatan, maupun hubungan antar
personal.

Berikut beberapa dampak positif dari pergaulan bebas di kalangan remaja :


1. Memiliki lebih banyak teman
2. mudah bersosialisasi
3. dapat beradaptasi dengan hal hal baru
4. menambah pengalaman
5. menambah kewaspadaan

Berikut beberapa dampak negatifnya :

1. Pengaruh Psikologis
Memiliki dampak psikologis yang serius seperti mengalami stress, kecemasan, depresi, dan
rendahnya harga diri akibat tekanan sosial, rasa bersalah, penolakn dari teman atau masyarakat.

2. Pengaruh Kesehatan Fisik


Membawa resiko kesehatan fisik remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual tanpa
perlindungan dan dapat terpapar penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, sifilis, gonore
dan lainnya yang dapat mengancam kesehatan remaja.

3. Pengaruh sosial
Mempengaruhi hubungan sosial remaja dengan keluarga, teman, dan masyarakat dengan
merasa terasingkan, kehilangan dukungan keluarga bahkan dijauhkan oleh teman yang
mengarah pada konsekuensi negatif dalam perkembangan sosial remaja.

4. Pengaruh Pendidikan
Mengganggu konsentrasi dan fokus remaja dalam pendidikan. Hasrat dan aktivitas seksual yang
tidak terkendali dapat mengalami penurunan prestasi akademik, absensi sekolah, putus sekolah
bahkan menghambat masa depan remaja.

5. Pengaruh hubungan antar personal


Membentuk pola hubungan interpersonal yang tidak sehat, mengalami kesulitan membangun
hubungan yang stabil dan bermakna di masa depan akibat pengalaman negatif dari pergaulan
bebas.

Jenis

Beberapa jenis kasus pergaulan bebas antara lain :

1. Seks bebas
Contoh hubungan seksual di luar nikah. Perilaku ini adalah tindakan yang buruk dan
menyimpang di masyarakat. Salah satu faktor penyebabnya adalah kecanduan konten
pornografi.
Umat Buddha memiliki dua pilihan dalam menjalani kehidupan yaitu
1. Hidup sebagai perumah tangga (Gharavasa)
Seseorang menjalani kehidupan dengan menikah dan melakukan hubungan seksual
dengan pasangannya (suami/istri).
Bila kita melakukan seks bebas berarti kita melanggar aturan Pañcasīla ke 3 yang
berbunyi
"Kamesu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami" artinya aku bertekad untuk
melatih diri menghindari kedustaan.
2. Menjadi seorang pertapa yaitu Bhikkhu atau Bhikkhuni (pabbajita).
Hidup sebagai seorang pertapa tidaklah menikah dan tidak dibenarkan melakukan
hubungan seksual karena melanggar peraturan (Parajika) sebagai seorang pertapa (Pabbajita).

2. Narkoba
Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja tentu disebabkan oleh
beberapa faktor pendukung, diantaranya yaitu rasa penasaran yang tinggi, trend dan
lingkungan pertemanan. Banyak dari mereka yang berawal dari coba-coba karena bujukan
teman dan berujung menjadi ketergantungan.

3. Minuman keras
Remaja yang mengkonsumsi minuman keras berasal dari diri sendiri,pengaruh lingkungan
dan teman-teman bermain seperti clubbing atau pergi ke diskotik dan tempat sejenisnya.
Dalam kondisi mabuk inilah yang menyebabkan seseorang melakukan berbagai hal yang di
luar norma.
Pada Pañcasīla ke 5 berbunyi "Surameraya majjapamadatthana veramani sikkhapadam
samadiyami" artinya aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras
yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.

4. Merokok
Perilaku merokok diawali oleh rasa ingin tahu dan pengaruh teman-teman yang berakhir
kecanduan. Adapun untuk menghilangkan jenuh. Merokok ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

5. Balapan liar
Balapan liar di jalanan umumnya dilakukan pada larut malam dengan menggunakan sepeda
motor oleh anak-anak jalanan. Kegiatan ini sangat meresahkan masyarakat dan bisa
membahayakan masyarakat yang melintas, yang biasanya terjadi di kalangan remaja ketika
mereka terjerat dalam pergaulan bebas.

Solusi
Dibagi menjadi dua cara mengatasi, yaitu :

1. Segi agama
 Meningkatkan keyakinan pada Buddha dan mendekatkan diri dengan agama
 Mengembangkan bentuk-bentuk pikiran yang baik
 Melakukan meditasi
 Memperbaiki cara pandang dengan bersikap optimis

2. Segi lingkungan hidup


 Peran orang tua dan keluarga
 Menjaga keseimbangan pola hidup
 Selektif dalam memilih teman
 Sayangi diri sendiri
 Tidak menjadikan gaya hidup sebagai pegangan hidup.

Anda mungkin juga menyukai