Anda di halaman 1dari 7

pergaulan bebas

by Siswa on Mei 27, 2016

(pernyataan umum)
Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati
batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Pengertian
pergaulan pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok.
Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk
sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak
lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh
yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia
lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah
terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru
yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Pengertian pergaulan
bebas pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran
yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan
maupun dari media massa. Pergaulan bebas menurut agama dilihat dari segi
katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan
bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas
artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan
orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah
tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya
kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi
dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan
aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam
pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

(Deretan penjelas)
Jenis- jenis Pergaulan Bebas ada 2 yaitu Negatif, NARKOBA :
NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam
NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.Kebanyakan
dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan
biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai
resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah
kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya. HIV/AIDS :
Indonesia masuk kategori salah satu negara dengan pertumbuhan jumlah
pengidap virus HIV/AIDS tinggi. Angkanya pun tidak main-main. Total hingga
November 2009 tercatat sekitar 298 ribu orang Indonesia yang hidup dengan
HIV/AIDS (ODHA). Lokalisasi diduga menjadi salah satu tempat penyebaran
HIV tertinggi.Berdasarkan data kasus Dirjen PP dan PL Departemen Kesehatan
RI sampai dengan akhir Maret 2009, penderita HIV/AIDS di Indonesia sudah
mencapai 23.632 kasus. Usia rentan semakin muda yaitu pada usia 13-15 tahun.
Saat ini usia penderita yang terinfeksi HIV/AIDS semakin muda, ada yang 12
tahun sudah termanifestasi. Namun, yang rentan adalah 13-15 tahun.
Positif, Beribadah : untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang berbau negatif kita
harus lebih mendekatkan diri kepada TUHAN, melakukan perintahNya dan
menjauhi laranganNya. Belajar dan Berkreasi : sebagai remaja tentu kita masih
dalam masa sekolah. untuk itu belajar dan berkreasi adalah hal yang tepat agar
kita bisa memanfaatkan waktu yang lowong untuk di isi dengan hal-hal yang
positif. Memilih Teman yang Baik : memilih teman adalah salah satu hal
dimana kita juga menentukkan perilaku kita. seperti kata pepatah 'pergaulan
yang buruk merusak kebiasaan yang baik'
jadi menentukan atau memilih teman yang baik adalah hal yang sangat benar
agar bisa saling menjaga dan mencontohkan perilaku yang baik.
Ciri-Ciri Pergaulan Bebas,Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan
sex bebasnya,Rasa ingin tahu yang sangat besar,Terjadi perubahan-perubahan
emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang
dihadapi,Terjerat dalam pesta hura-hura dengan menggunakan obat-obat
terlarang seperti ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lainnya,Menimbulkan
perilaku munafik dalam masyarakat,Perilaku yang tidak baik,Pakaian terbuka,
Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan,
rasa malas, perubahan dalam keinginan, selalu menunjukkan eksistensi dan
kebanggan diri serta selalu ingin mencoba banyak hal,Sering mengalami
tekanan mental dan emosi,Ingin mendapatkan harta dan uang dengan
menghalalkan segala cara termasuk dengan jalan yang salah, keji dan haram.
Penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia, Sikap mental yang
tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulanyang
sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak
memahamikarena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi
yang dipacu denganpenganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang
tidak sewajarnya dikarenakantindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,memaksakan kehendak,
dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuatbagi anak,
yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup
yangmereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal
berdampak negatif, contohnyadengan adanya pergaulan bebas, pelampiasan rasa
kecewa yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orangtua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus (baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturanyang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi,sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan
mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan
bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya, Kegagalan
remaja menyerap norma dan pendidikan agama hal ini disebabkan karena
norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi dan bisa juga karena factor keluarga yang kurang memberikan
pendidikan agama, sehingga begitu lemahnya iman seorang remaja yang
menjadikan mereka gampang terpengaruh oleh pergaulan bebas dalam
lingkungannya tersebut, Teman dan Komunitas Tempat Tinggal yang Kurang
Baik masa remaja adalah masa dimana suatu anak masih mencari jati diri
mereka yang sebenarnya, masa ini masa yang sangat rentan dan harus terus di
control oleh para orang tua kepada anak mereka. Remaja yang tidak dapat
memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua yang tidak memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Karena
remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku
tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya.
Penyebab pergaulan bebas yaitu,1. Faktor Orang Tua para orang tua
perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh
media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan
cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini,
berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan
yang datang dari orang tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain. Faktor
kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang
merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda.
Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam
menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak
menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya. Faktor
kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-
anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu.
Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat. Faktor
ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya,
ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli,
tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. 2. Faktor
agama dan iman merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama
hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup.
Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan
agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.
Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak, 3. Perubahan Zaman
kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan
globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang
berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul
seperti orang barat yang lebih bebas. Dampak Pergaulan Bebas Pergaulan bebas
identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah
menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini
identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada
HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan
menjadi sangat timpang dari segala segi. Tingginya kasus penyakit Human
Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS),
khususnya pada kelompok umur remaja. Solusi Mengatasi Pergaulan Bebas
seharusnya kita sebagai pemuda islam yang berpendidikan haruslah mengetahui
dampak dan akibat dari pergaulan bebas tadi. Sehingga kita tidak akan
terjerumus dalam tindakan yang dilarangan oleh agama islam.
Pergaulan bebas dalam kehidupan bermasyarakat memang bukan hal yang
asing lagi karena setiap hari para remaja sudah melakukan hal tersebut. Untuk
mencegah hal itu maka haruslah ditanamkan pengetahuan tentang bahayanya
pergaulan bebas karena dampak dari pergaulan bebas ini akan dirasakan oleh
berbagai macam pihak seperti keluarga, masyarakat dan yang lebih menyesali
atas tindakannya tersebut adalah dirinya sendiri.
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas maka
para remaja haruslah diberikan pendidikan mengenai dampak pergaulan bebas
dan memberikan pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa yang
saat ini sedang terjadi.
Pencegahan dalam maraknya kenakalan remaja, peranan orang tua/keluarga
sangat penting untuk mengawasi tingkah laku putra-putri mereka. Untuk
mencegah supaya anak-anak remaja/anak-anak muda agar tidak terjerumus
dalam pergaulan tidak baik. Perlu sekali para orang tua mengawasi anaknya.
Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Kita juga harus pintar memilih
teman atau bergaul dengan teman yang baik dan tidak macam-macam. Dan
yang paling penting kita mendekatkan diri pada tuhan. Mohon bimbingan dan
petunjuknya agar kita selalu berada di jalan yang benar. Kita juga bisa
mengeksplor ketrampilan kita dan juga mengisi waktu luang dengan hal-hal
yang positif. Contohnya, yaitu pergi beribadah tempat ibadah, belajar kelompok
dengan teman-teman, dll.
Penanggulangan pergaulan bebas pada saat ini sangat marak terjadi
pergaulan bebas di kalangan remaja. Banyak sekali para remaja atau anak-anak
muda yang terjerumus dalam pergaulan tidak sehat ini. Mereka tidak menyadari
bahwa hal itu menyebabkan masa depan mereka terancam. Sekarang, sangat
marak sekali diberitakan di televisi, radio ataupun media cetak yang
mengabarkan tentang remaja nakan yang berpesta sabu-sabu/narkoba. Kasus
pengeroyokan dan tawuran di kalangan anak SMA. Bahkan yang lebih marak
lagi adalah kasus free seks (Seks Bebas) yang banyak dilakukan oleh remaja
berumur 13 hingga 17 tahun ke atas. Saya membaca dari koran Jawapos edisi
minggu lalu, dijelaskan disitu bahwa anak SMA kelas 3 memperkosa adik
kelasnya yang duduk di kelas 1 SMA. Setelah diperiksakan di Rumah Sakit,
ternyata remaja putri ini sudah hamil 2 bulan. Keluarganya benar-benar
menanggung rasa malu. Karena anaknya hamil diluar nikah. Karena tidak
terima, pada akhirnya keluarga korban melaporkan kepada pihak kepolisian.
Bahkan saya juga mendengar dari teman saya sendiri. Bahwa ada tetangganya
yaotu seorang bapak berumur sekitar 40 tahun. Bapak itu tega memperkosa
anaknya yang berumur 19 tahun. Mendengar berita itu saya sangat kecewa.
Banyak sekali terjadi pelecehan seksual. Bahkan sekarang ini marak sekali
diberitakan di infotaiment tentang kasus artis muda yaitu Sheila Marcia yang
berumur 19 tahun, yang sudah menggunakan narkoba. Seharusnya kita perlu
mempunyai kesadaran diri bahwa peranan kita ini adalah sebagai generasi
penerus bangsa Indonesia. Wajib untuk mengaharumkan nama
bangsaIndonesia.
Juga kita harus menjadi kebanggaan negeri, orang tua, keluarga dan diri sendiri
juga tidak lupa kepada tuhan. Dalam maraknya kenakalan remaja, peranan
orang tua/keluarga sangat penting untuk mengawasi tingkah lakunya putra-putri
mereka. Untuk mencegah supaya anak-anak remaja/anak-anak muda agar tidak
terjerumus dalam pergaulan tidak baik. Perlu sekali para orang tua mengawasi
anaknya. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Kita juga harus pintar
memilih teman atau bergaul dengan teman yang baik dan tidak macam-macam.
Dan yang paling penting kita mendekatkan diri pada tuhan. Mohon bimbingan
dan petunjuknya agar kita selalu berada di jalan. Kita juga bisa mengeksplor
ketrampilan kita dan juga mengisi waktu lkuang dengan hal-hal yang positif.
Contohnya, yaitu pergi beribadah tempat ibadah, belajar kelompok dengan
teman-teman, dll. Berikut ini beberapa uraian peranan remaja di berbagai
kalangan untuk menanggulangi kenakalan remaja, pergaulan tidak sehat/bebas,
dan lain-lain.

(Interprestasi)

Anda mungkin juga menyukai