Istilah pergaulan bebas bukan hal yang tabu lagi dalam kehidupan masyarakat, tanpa
melihat jenjang usia kata pergaulan bebas sudah sangat populer, artinya bahwa ketika
masyarakat mendengar kata pergaulan bebas maka arah pemikirannya adalah tindakan yang
terjadi di luar koridor hukum yang bertentangan terutama bagi aturan Agama.
Pergaulan bebas adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh individu atau kelompok
dengan tidak terkontrol dan tidak dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Pergaulan bebas dalam pemahaman keseharian identik dengan perilaku yang dapat
merusak tatanan nilai dalam masyarakat. Berikut ini adalah pengertian pergaulan bebas menurut
para ahli yaitu:
1. Katono
Pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh
satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengembangkan perilaku yang
menyimpang.
2. Santrock
Pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
terima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
3. B. Simanjuntak
Pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara seorang dengan orang lain
tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum
agama serta adat kebiasaan
CIRI - CIRI PERGAULAN BEBAS
1. Rasa keingin tahuan yang mendalam terhadap sesuatu hal yang bersifat negatif
Salah satu karakteristik pergaulan bebas adalah kemunculan rasa keingin tahuan yang
mendalam terhadap sesuatu hal yang bersifat negatif. Seringkali individu atau kelompok
merasa penasaran dan ingin sekali mencoba, meskipun hal itu bersifat negatif.
Karakteristik lain dari pergaulan bebas menunjukkan frekuensi seringnya seseorang yang
terlibat pergaulan bebas adalah mengalami tekanan secara mental dan emosional. Selain itu
mengakibatkan perasaan mudah gelisah,tidak sabar, juga seringkali ketakutan.
Karakteristik ini mungkin kerapkali ditemukan adalah ketika adanya kontrol sosial dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Hal ini bisa diabtraksikan sebagai berbelanja, seseorang yang
sudah terjangkit dalam pergaulan bebas biasanya mudah untuk menghabiskan uang dalam
upaya membeli apapun yang ia inginkan.
Ciri selanjutnya yang ada dalam pergaulan bebas adalah terkait dengan penyimpangan
sosial yang mana bisanya hal ini dilakukan dengan menaggar nilai sosial serta berbagai
contoh norma sosial yang sudah ada di masyarakat. Kongritnya tindakan yang bisa dilakukan
adalah tidak mengindahkan untuk pulang larut malam dalam masyarakat pedesaan.
Selain pola asuh orang tua, masih ada empat faktor penyebab lainnya dari Pergaulan
bebas.
Kurangnya perhatian serta kasih sayang dari orang tua bisa menyebabkan remaja
terjerumus pada pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan remaja masih labil serta memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi
4. Keadaan ekonomi
Keadaan ini juga sangat mempengaruhi perilaku remaja. Karena remaja tidak
mendapatkan akses informasi tentang bahaya pergaulan bebas, seperti penggunaan
narkoba, seks bebas dan lain sebagainya.
Dampak negatif dari pergaulan bebas dalam bentuk kenakalan remaja pun remaja
pun beragam mulai dari yang ringan seperti mengganggu ketertiban dan ketentraman
lingkungan, hingga tingkat yang lebih eskstrem yakni berkelahi, mengonsumsi obat-
obatan, berjudi, hingga merugikan orang lain.
Menurut jurnal berjudul Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Minuman Keras serta
Dampak Hukum Bagi Penggunanya, dijelaskan bahwa ada gangguan kesehatan yang
mengintai jika seseorang kecanduan mengonsumsi narkoba dan miras, yakni:
1. Malas melakukan sesuatu termasuk makan sehingga fisik lemah dan kekurangan
nutrisi.
2. Gaya hidup yang tidak higienis alias jorok menyebabkan seseorang jadi lebih
mudah terkena penyakit.
3. Sering mual, muntah, sulit tidur, hingga sakit kepala.
4. Meningkatnya tekanan darah, gangguan otot pada jantung, dan gangguan
keseimbangan.
5. Lamban dalam berpikir dan bertindak, menjadi ceroboh, terlihat gelisah dan
cemas.
6. Terjadi gangguan mental, kehilangan kepercayaan diri, apatis, penuh kecurigaan,
sering menyakiti diri sendiri.
Kematian
3. Seks Bebas
Dampak negatif dari pergaulan bebas juga rentan dengan seks bebas. Apa itu seks
bebas?
Menurut jurnal yang dipublikasi oleh Raden Umar Said, pengertian seks bebas
adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan
kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja
belum memiliki pengalaman, cukup usia, dan pengetahuan yang cukup tentang seksual.
Banyak faktor mengapa remaja melakukan seks bebas, mulai dari kecanduan film
porno atau bergaul dengan teman-teman yang juga pernah atau sering melakukan seks
bebas.Padahal, banyak bahaya yang mengintai jika seseorang melakukan seks bebas.
Terlebih jika dilakukan tanpa menggunakan pengaman atau kondom.Kemungkinan
untuk tertular penyakit kelamin seperti HIV/AIDS, kehamilan yang tak direncanakan,
hingga kanker serviks.
Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai seks penting untuk diajarkan oleh anak
sejak sedini mungkin ya, Moms.Hal tersebut bisa dimulai dari menjelaskan bahaya
melakukan seks bebas, dan bagian tubuh apa saja yang tidak boleh disentuh orang lain
tanpa seizin dirinya.
4. Pendidikan Terhambat
Jika anak terjerumus pada pergaulan bebas, maka akan berpengaruh pada
pendidikan dan prestasi belajar anak. Mulai dari prestasi belajar anak menurun, malas
belajar, membantah perkataan orang tua, bolos sekolah, hingga tidak mau mengenyam
pendidikan.
Padahal, pendidikan adalah investasi sumber daya manusia yang panjang yang
memiliki nilai lebih dan strategis untuk kelangsungan serta peradaban hidup manusia.
Oleh sebab itu, penting untuk menyemangati, mengarahkan, menasehati, dan
memberikan contoh yang baik pada anak agar semangat mengenyam pendidikan untuk
masa depan yang lebih cerah.
Dampak negatif lainnya dari pergaulan bebas adalah renggangnya hubungan anak
dengan keluarga. Di masa remaja, anak membutuhkan pengakuan, perhatian, dan
eksistensi di tengah masyarakat maupun keluarga. Dalam fase ini, ketika anak terjerumus
pada pergaulan bebas, maka ia akan cenderung jadi sosok pembangkang, tidak mematuhi
perintah orang tua, bahkan ia jadi anak yang berbeda dari ketika Moms mengenal dan
membesarkannya beberapa waktu silam.
Penting untuk menyadarkan anak bahwa Moms maupun keluarga siap membantu
ketika ia mengalami kesulitan. Tak hanya kesulitan dalam belajar, namun juga menemani
dan mendengarkan ceritanya ketika ia sedang merasa sedih, marah, gelisah, cemas, dan
hal-hal buruk yang terjadi dalam hidupnya.
Dengan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan yang baik, diharapkan anak
tak mencari orang lain apalagi menganggap keluarga adalah orang asing yang tak
mengerti perasaan maupun keinginannya. Jadilah sahabat sekaligus orang tua bagi anak
agar ia memiliki sosok yang bisa diandalkan. Bukan mencari pelarian ke tempat lain
yang belum tentu aman untuknya
Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri antara lain pendidikan agama,
moral, dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orang tua dan masyarakat dalam
menanamkan nilai-nilai tersebut sangat diperlukan agar mudah diserap oleh remaja.
Pendidikan hendaknya tidak hanya mengajarkan kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemampuan emosional agar dapat melatih kepercayaan diri dan
mengambil keputusan yang tepat.
Memiliki pendirian yang kokoh membuat remaja tidak mudah terbawa arus
pergaulan bebas. Remaja juga lebih berani mengatakan tidak pada perbuatan perilaku
menyimpang
Memiliki sikap optimis serta percaya diri dapat membuat remaja lebih
menghargai dirinya sendiri. Melakukan berbagai kegiatan positif Berbagai kegiatan
positif yang dilakukan saat waktu luang bisa mengalihkan pikiran serta perilaku
negatif.