Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik masa pubertas

Masa pubertas adalah periode yang unik dan khusus, ditandai dengan perubahan-
perubahan pada perkembangan tertentu yang tidak terjadi pada periode sebelumnya dalam
rentang kehidupan manusia. Baca juga: Paparan Bahan Kimia Make Up Bikin Anak Perempuan
Pubertas Dini Masa pubertas memiliki beberapa proses atau karakteristik, yaitu:

1. Periode yang tumpang tindih Karakteristik masa pubertas yang pertama adalah
pubertas sebagai periode yang tumpang tindih. Hal ini dikarenakan terjadi tumpang
tindih antara tahun akhir anak-anak dengan awal masa remaja. Selama masa
pubertas, anak mulai matang secara seksual anak dan lebih dikenal sebagai remaja
muda.

2. Periode singkat Karakteristik kedua adalah periode yang singkat, karena hanya
berlangsung selama 2-4 tahun. Selama periode tersebut banyak terjadi perubahan dan
berlangsung sangat cepat. Meski begitu, ternyata bagi sebagian anak remaja masih
memerlukan waktu sekitar 3-4 tahun untuk menyelesaikan masa peralihan menjadi
orang dewasa. Hal ini kemudian dianggap sebagai pubertas yang lambat matang.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa anak pubertas perempuan lebih cepat matang
dibandingkan anak laki-laki.

3. Pertumbuhan dan perubahan yang cepat Karakteristik ketiga ini pubertas dianggap
sebagai masa pertumbuhan dan perubahan yang cepat. Hal ini karena masa pubertas
merupakan salah satu dari dua periode rentang kehidupan manusia yang mengalami
pertumbuhan sangat pesat, terutama pada pertumbuhan fisik. Ciri khas dari masa
pubertas adalah banyaknya perubahan bentuk penampilan tubuh, penampilan diri,
kepemilikan, sikap, maupun minat seks. Dampak buruk dari perubahan yang begitu
pesat menyebabkan timbulnya sikap keraguan, perasaan tidak mampu, dan merasa
tidak aman. Pertumbuhan yang sangat cepat selama masa pubertas terjadi pada
remaja berlangsung selama 1-2 tahun. Kematangan seks berlangsung enam bulan
hingga satu tahun berikutnya. Pada perempuan, pertumbuhan pesat terjadi pada usia
8,5-11,5 tahun dengan puncak kematangan di usia 12,5 tahun. Masa pertumbuhan
akan menurun pada usia 17-18 tahun. Sedangkan untuk pria mengalami masa
pertumbuhan pesat antara usia 10,5-14,5 tahun dengan puncak kematangan usia 14,5-
15,5 tahun. Masa pertumbuhan akan menurun pada usia 21 tahun.

4. Fase negatif Karakteristik keempat masa pubertas adalah fase negatif, karena
biasanya anak-anak pubertas mengambil sikap anti kepada aturan. Baca juga:
Minuman Manis Percepat Masa Puber Anak Perempuan Bahkan beberapa anak
remaja yang pubertas sering bertentangan dengan orang dewasa dan cenderung
bersifat agresif. Fase negatif pubertas ini akan berakhir seiring dengan fungsi
seksualnya semakin matang.

Perkembangan fisik masa pubertas

Perkembangan fisik masa pubertas Lihat Foto Perkembangan fisik masa pubertas. Faktor
penyebab perubahan pada masa pubertas adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini yang langsung
berkaitan dengan pertumbuhan dan kematangan. Semua perubahan bersumber dari kelenjar
pituitari yang berada pada dasar otak dan terbentuk secara bersamaan dengan gonad dan kelenjar
seks. Berikut beberapa faktor perkembangan fisik:

1. Perubahan kelenjar Perubahan fisik pada masa pubertas ditandai dengan


perkembangan ciri-ciri seks primer dan seks sekunder. Semakin tingginya ukuran
tubuh dan proporsi tubuh yang memanjang sehingga akan terlihat jangkung. Kelenjar
endokrin merupakan kelenjar yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
kematangan. Kelenjar tersebut bermuara langsung dalam saluran darah melalui zat
antara jaringan kelenjar dan hormon. Hormon akan memberikan stimulasi yang
menyebabkan adanya rangsangan hormonal. Meningkatnya jumlah hormon
mengakibatkan matangnya struktur dan fungsi dari organ seksual. Gonad (kelenjar
seks) pada pria adalah testis dan gonad pada wanita adalah ovarium.

2. perubahan ukuran tubuh Selama pubertas, bentuk dan ukuran tubuh akan semakin
tinggi. Bagi perempuan, tinggi badan terus bertambah tiap tahun terutama memasuki
periode haid. Sedangkan pada pria, tinggi badan terjadi setahun lebih awal masa
pubertas dan akan mengalami penurunan di usia 20-21 tahun. Penambahan berat
badan tidak hanya lemak, melainkan juga otot dan tulang yang membesar.
Penambahan berat pada perempuan umumnya terjadi sebelum dan sesudah haid.
Penambahan berat pada pria akan terjadi 1-2 tahun sebelum atau sesudah pubertas.

3. Perubahan porsi tubuh Perubahan fisik yang menonjol pada masa pubertas adalah
perubahan proporsi badan. Bagian daerah pinggul dan bahu akan melebar yang
dipengaruhi dengan kematangan organ-organ seks. Bagi pria ukuran pinggang
terlihat lebih tinggi karena kaki menjadi lebih panjang dari badan. Perubahan tersebut
akan terus bertambah hingga usia 15 tahun.
4. Perkembangan seks primer Perkembangan yang berkaitan erat dengan pertumbuhan
dan kematangan organ-organ seks. Pada pria, gonad testis terletak di scrotum dan
matang di usia 14 tahun. Testis berkembang penuh pada usia 20-21 tahun, seiring
dengan semakin memanjang dan membesarnya penis. Perkembangan ini
menyebabkan pria menjalani ejakulasi dan mimpi basah. Terlalu Dini atau Terlambat
Penyebab timbulnya mimpi basah karena awal berfungsinya organ-organ reproduksi
dan penuhnya sel sperma. Sedangkan pada perempuan, perubahan seks primer
terlihat dari bertambahnya berat uterus. Saat usia 11-12 tahun berat uterus mencapai
3,5 gram, usia 16 tahun berat uterus mencapai 43 gram. Petunjuk pertama dengan
datangnya haid. Serangkaian pengeluaran darah, lendir, jaringan sel yang hancur dari
uterus secara berkala setiap 28 hari. Hal ini akan berakhir saat memasuki menopause.

5. Perubahan sekunder Pada pria akan tumbuh rambut kemaluan sekitar satu tahun
setelah testis dan penis membesar. Sedangkan pada perempuan setelah
perkembangan pinggul dan payudara. Baik pria dan perempuan akan tumbuh rambut
pada ketiak setelah terjadi pertumbuhan organ seks. Kulit dan otot pada pria akan
kasar, tidak jernih, berwarna pucat, dan pori-pori akan semakin lebar. Otot pada
tangan, tungkai kaki, dan bahu semakin besar dan kuat. Untuk perempuan kulit akan
kasar, agak pucat, dan lubang pori-pori juga membesar. Otot pada bahu, lengan, dan
tungkai kaki semakin besar dan kuat.
PUBERTAS

Pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara
seksual. Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 10−14 tahun. Sementara pada laki-
laki, pubertas terjadi pada kisaran usia 12−16 tahun.

Dalam masa pubertas, remaja perempuan maupun laki-laki akan merasakan adanya
perubahan dalam tubuh mereka. Perubahan tubuh ini terjadi karena pengaruh dari perubahan
hormon semasa pubertas. Di masa pubertas, baik remaja pria maupun wanita juga bisa
mengalami peningkatan tinggi badan.

Pada kasus tertentu, pubertas bisa datang terlalu cepat. Pubertas dini bisa terjadi ketika
tanda-tanda pubertas muncul pada saat anak perempuan berusia kurang dari 8 tahun, sedangkan
pada laki-laki muncul di bawah usia 9 tahun.

Anak-anak yang memasuki masa pubertas mungkin akan merasa bingung ketika
mengalami perubahan di tubuhnya. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk
mengedukasi anaknya yang sudah remaja mengenai pubertas.

Tanda Pubertas pada Perempuan

Pada remaja perempuan, pubertas akan menyebabkan berbagai macam perubahan pada tubuh,
seperti:

1. Payudara mulai tumbuh

Hal pertama yang umumnya dijadikan tanda bahwa remaja perempuan sudah memasuki
masa pubertas adalah payudara yang mulai tumbuh, diawali dari area sekitar puting. Ini
biasanya terjadi pada saat anak perempuan memasuki usia 8–13 tahun.

Pada remaja perempuan yang baru pubertas, bentuk payudara yang berubah mungkin
bisa berbeda antara payudara yang satu dan yang lainnya, tergantung sisi mana yang
lebih dulu tumbuh.

Selain terlihat besar sebelah, payudara juga akan terasa sakit atau nyeri, terutama saat
disentuh. Rasa nyeri ini akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

2. Tumbuhnya rambut di kemaluan dan ketiak


Sekitar 15 persen remaja perempuan mengalami perubahan ini lebih dulu sebelum
payudara mulai tumbuh.

Tumbuhnya bulu halus di area kemaluan dan ketiak terkadang membuat remaja
perempuan malu, sehingga para orang tua harus mengedukasi remaja perempuannya
bahwa ini merupakan bagian dari pubertas, dan setiap remaja perempuan akan
mengalaminya.

3. Menstruasi

Tanda pubertas pada remaja perempuan selanjutnya adalah menstruasi. Kebanyakan


remaja perempuan akan mendapatkan menstruasi pertamanya ketika usianya menginjak
12–13 tahun, diawali dengan munculnya bercak darah dari vagina yang biasa terlihat
melalui noda di celana dalam.

Namun, menstruasi pertama setiap perempuan bisa berbeda, ada yang sudah mulai
menstruasi sejak berusia 9 tahun, ada pula yang baru menstruasi ketika usianya 16 tahun.

Biasanya tanda pubertas ini terjadi dalam waktu kurang lebih 2 atau 2,5 tahun setelah
payudara mulai tumbuh.

Remaja perempuan yang mengalami menstruasi untuk pertama kali mungkin akan
merasa takut dan panik. Oleh karena itu, orang tua perlu menenangkan anaknya yang
menstruasi untuk pertama kali dan menjelaskan bahwa kondisi tersebut adalah normal.

Tanda Pubertas pada Laki-laki

Pada remaja laki-laki, pubertas juga membawa perubahan pada tubuh, seperti:

1. Ukuran testikel dan penis yang membesar

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan bertambahnya ukuran testis dan penis.
Namun, tidak ada patokan yang baku mengenai kapan perubahan ini muncul, tapi
diperkirakan dapat terjadi sejak usia 9−18 tahun.

Mengenai perubahan ini, orang tua harus mengedukasi anak laki-lakinya bahwa setiap
laki-laki bisa mengalami perkembangan fisik yang berbeda-beda, ada yang muncul lebih
cepat dan ada yang sedikit terlambat. Oleh karena itu, anak tidak perlu memusingkan
atau membandingkan ukuran penisnya dengan penis orang lain.

Selain itu, adanya sedikit perbedaan ukuran antara testis satu dengan yang lainnya juga
tak perlu dikhawatirkan karena hal ini normal.

Meski demikian, tetap sarankan kepada anak laki-laki Anda yang memasuki masa
pubertas untuk memeriksa kondisi penis dan testisnya secara teratur ketika mandi. Jika
ada benjolan saat diraba, ada perubahan warna, atau terasa nyeri, jangan malu untuk
memeriksanya ke dokter.

2. Mengalami mimpi basah

Selama pubertas, remaja laki-laki juga akan mengalami mimpi basah, yaitu ejakulasi
yang terjadi saat sedang tidur. Mimpi basah dapat terjadi karena adanya peningkatan
kadar hormon testosteron dalam tubuh. Seiring bertambahnya usia, intensitas mimpi
basah akan berkurang.
3. Tumbuh rambut pada daerah kemaluan dan ketiak

Seperti juga remaja perempuan, remaja laki-laki akan mengalami tumbuhnya rambut-
rambut halus di sekitar kemaluan dan ketiak.

4. Suara menjadi lebih berat

Pembesaran ukuran laring, yaitu organ di mana pita suara terletak, akan membuat suara
remaja laki-laki terdengar lebih berat. Kondisi ini sering dikenal sebagai pecahnya suara
laki-laki. Hal ini normal terjadi karena tubuh sedang beradaptasi dengan ukuran laring
yang baru.

Suara pecah ini akan terjadi selama beberapa bulan, dan biasanya terjadi pada rentan usia
12–16 tahun. Setelah itu, suara akan terus berkembang hingga sempurna dan biasanya
menetap pada usia 17 tahun.

Setelah memasuki masa pubertas, remaja perempuan sudah bisa hamil pada masa subur
dan remaja laki-laki sudah mampu membuahi. Pada masa-masa ini pula, seorang remaja
akan mengalami peningkatan hormon seksual sebagai perkembangan alami tubuh.

Penting bagi remaja dan orang tua untuk mengenali tanda-tanda pubertas. Kemudian,
khusus bagi orang tua, berikanlah pendidikan seks yang tepat pada anak remajanya agar
terhindar dari bahaya pergaulan bebas.

Jika anak remaja Bunda dan Ayah tampak khawatir dengan pubertas yang dialaminya,
atau Bunda dan Ayah masih memiliki pertanyaan tentang pubertas, silakan berkonsultasi
dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai