Fase remaja adalah fase peralihan dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Karakteristik yang bisa
dilihat adalah adanya banyak perubahan yang terjadi baik itu perubahan fisik maupun psikis. Perubahan
fisik yang dapat dilihat adalah adalah perubahan pada karakteristik seksual seperti pembesaran buah
dada, perkembangan pinggang untuk anak perempuan sedangkan untuk anak laki-laki tumbuhnya
kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin dalam.
Selain itu, pada fase remaja perubahan mentalpun mengalami perkembangan. Kita sering melihat
fenomena bahwa fase remaja kerap disebut sebagai fase pencarian jati diri. Hal ini bukan tanpa alasan
karena pada fase ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak dan
idealistis.
Terlepas dari banyaknya perubahan yang terjadi di masa ini, pembentukan karakteristik remaja juga tak
lepas dari beberapa factor seperti factor keluarga, teman sebaya, hingga orang terdekatnya. Selain
faktor keluarga, factor utama yang membentuk karakter remaja adalah faktor lingkungan pergaulan
yang dia miliki. Lingkungan pergaulan teman sebaya merupakan pintu utama yang biasanya digunakan
remaja untuk mengenal dunia diluar keluarga.
Pergaulan antar remaja sendiri nantinya bisa menjadi manfaat maupun masalah bagi remaja dalam
jangka panjang. Hal tersebut bergantung pada pemilihan circle atau kelompok lingkungan yang dipilih
oleh remaja itu sendiri. Pengaruh teman yang baik akan mendatangkan manfaat, sedangkan pengaruh
teman yang buruk akan mendatangkan masalah dan tantangan.
Hafri Khaidir Anwar mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan
bebas pada remaja diantara lain (Anwar, 2019) :
a. Faktor keluarga
Penyebab terjadinya pergaulan bebas dari faktor keluarga adalah, 1) Taraf
pendidikan keluarga, 2) Keadaan keluarga yang tidak stabil (Broken Home), 3)
Perhatian orang tua, 4) Keadaan ekonomi keluarga yang rendah.
c. Faktor internal
Faktor internal dapat di artikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan keadaan
dalam diri individu, yang mengacu kepada tingkah laku dalam berkelompok maupun
bermasyarakat yang menyangkut dengan kontrol diri, kesadaran diri, nilai-nilai
keagamaan maupun gaya hidup. Penyebab terjadinya pergaulan bebas dari faktor
internal menurut Gunarsa adalah, 1) Kontrol diri (kurangnya Kontrol diri) , 2)
Kesadaran diri, 3) Nilai-nilai keagamaan (kurangnya pendidikan agama), 4) Life style
(gaya hidup).
Pengertian pergaulan bebas selalu mengarah ke perilaku negatif. Perilaku ini sering
terjadi pada remaja dan orang dewasa, namun tak menutup kemungkinan juga terjadi
pada anak. Pergaulan bebas termasuk perilaku menyimpang dalam masyarakat.
Dampak dari pergaulan bebas bisa menyebabkan menurunnya prestasi, putus sekolah,
hingga hamil di luar nikah. Menurunnya prestasi belajar dan putus sekolah merupakan
dampak yang paling sering terjadi karena pergaulan bebas pada remaja. Pengaruh dari
pergaulan teman yang kurang baik akan ikut mempengaruhi perilaku remaja tersebut.
Hal ini dikarenakan adanya perasaan setia kawan yang dimiliki oleh para remaja. Seperti
contoh, jika teman sepergaulannya ini bolos, merokok, mengonsumsi minuman keras,
maka remaja tersebut lama kelamaan akan ikut melakukannya. Dan pada akhirnya pun,
mereka tidak akan peduli dengan sekolah mereka setelah terjerumus pada pergaulan
bebas.
Dampak lain yang juga tidak kalah penting adalah maraknya hamil di luar nikah. Hamil
di luar nikah ini disebabkan oleh adanya salah satu bentuk pergaulan bebas yaitu seks
pra-nikah. Dalam perspektif agama, tindakan seperti tiu tidak dianjurkan karena akan
menimbulkan zina yang telah dijelaskan di dalam al – quran, surah al-isra’ ayat 32 :
َو اَل َتْقَر ُبوا الِّز ٰن ٓى ِاَّنٗه َك اَن َفاِح َش ًةۗ َو َس ۤا َء َس ِبْياًل
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu
jalan yang buruk.
1. Melihat karakter dari remaja yang cenderung belum memiliki pendirian yang kuat,
pemilihan lingkungan atau circle yang tepat akan sangat efektif dalam menghindari
terlibat dalam pergaulan bebas.
2. Menjalin serta menjaga hubungan yang harmonis di lingkungan orang tua juga akan
membantu menghindari tekanan atau stress pada diri remaja tersebut. Sehingga,
tidak akan ada pelampiasan yang akan berhubungan dengan pergaulan bebas.