DISUSUN OLEH
Puja-puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Hanya kepada-Nyalah kami
memuji dan hanya kepada-Nyalah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta
salam kami haturkan kepada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani
kehidupan. Dan semoga kita mendapatkan syafaat beliau di akhirat nanti.
Dan dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pergaulan Remaja dan Upaya Pencegahan Seks Bebas”. Kami ucapkan terima kasih kami
haturkan kepada Ibu Dr. Sri Susanti, M.A selaku Dosen Pengampu mata kuliah Akhlak dan
Muamalah sebagai pembimbing dalam pembuatan makalah ini. Serta tidak lupa ucapan
terima kasih kepada teman-teman yang membatu pembuatan makalah ini sehingga dapat
selesai dengan tepat waktu.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Hal tersebut seiring dengan perubahan fisik, biologis, dan psikologis untuk menuju
pada kematangan baik secara jasmani, rohani, kemampuan berpikir, maupun
emosionalnya. Sebagian besar orang berpendapat bahwa masa muda merupakan masa
yang indah dan penuh kebahagiaan. Tetapi, jika dikatakan benar sedemikian tidak
mungkin. Hal ini dikarenakan di samping masa remaja adalah masa yang indah, masa
remaja juga merupakan masa yang berbahaya, jika tidak diimbangi dengan ilmu,
iman, dan kesiapan mental dalam menjalaninya. Masa ini dikatakan sebagai masa
krisis dikarenakan pada masa ini, umumnya remaja sedang labil dalam memutuskan
sesuatu. Pola emosi remaja pada masa ini masih belum stabil dan cenderung sama
dengan pola emosi anak-anak dewasa.
Disamping itu, di era milenial dan global pada saat ini memungkinkan
terjadinya pesatnya arus informasi. Hal ini berdampak pada pergaulan remaja
sehingga sangat rentan terhadap pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah
melencengnya tatanan pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan
bebas umumnya identik dengan perilaku seks bebas. Sedangkan, definisi seks bebas
atau seks pra nika sendiri adalah perilaku seksual remaja yang dilakukan tanpa adanya
ikatan pernikahan sebelumnya.
Keluarga yang pada dasarnya mempunyai peranan untuk membentuk
perkembangan, kepribadian dan sebagai pengontrol bagi anak remajanya untuk dapat
memberikan batasan-batasan dalam menjalani kehidupan sosial serta tempat
pendidikan bagi remaja mulai semakin terkikis dengan masuknya era modernisasi.
Dengan kurang tanggapnya pada diri orang tua mengenai Pentingnya aturan-aturan
bagi remajanya, mengakibatkan remaja merasa bebas untuk menerima segala
informasi yang di dapat dari luar baik ha tersebut mengarahan kepergaulan bebas
seperti melakukan seks bebas. Dengan ditinjau adanya pendukung seperti internet,
tayangann-tayangan yang menjurus pada seks bebas dan banyaknya video porno yang
beredar semakin menyakinkan remaja untuk meniru hal tersebut.
Menurut dari sejumlah penelitian, hubungan seks pra nikah terjadi justru
banyak diawali bukan dengan permintaan lisan tapi lewat rangsangan langsung pada
pacarnya. Sering kali perempuan terlena dan hanyut dalam seks sebelum nikah.
Risiko seks sebelum nikah bukan soal lost virginity atau pregnant. Ada risiko PMS
(Penyakit Menular Seksual). Karena tidak ada yang tahu apakah seseorang itu sama
sekali belum pernah di sentuh, hamil dan memakai alat kontrasepsi. Risiko
selanjutnya yaitu pada dosa dan siksa Allah buat orang yang berzina. Hal ini cuma
ada dalam keyakinan seorang muslim bahwa Allah tidak pernah bohong dengan janji-
janjinya. Banyak remaja sekarang yang menyepelekan urusan dosa padahal itu realita.
Pasti akan datang buat para pendosa. Hidup itu tidak sekedar di dunia, tapi juga ada
kehidupan selanjutnya; akhirat.
Fenomena-fenomena buruk mengenai pergaulan remaja di masa sekarang
membuat kami turut prihatin. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dicegah dengan
sosialisasi penanaman dan pengenalan seks sedini mungkin, pendampingan yang kuat
terhadap remaja, serta melakukan kegiatan preventif untuk mencegah dan
menanggulangi terjadinya seks bebas pada remaja. Hal itu telah tertuang dalam aturan
Agama Islam dalam Q.S Al Mu’minun: 1-7. Itulah Islam, agama yang memiliki
kepedulian besar terhadap umatnya untuk senantiasa berakhlakul karimah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, oleh karena
itu, penulis mengangkat judul mengenai “Pergaulan Remaja dan Upaya Pencegahan
Seks Bebas”. Hal ini merujuk pada pergaulan remaja yang identik dengan seks bebas
atau seks pra nikah di era global saat ini yang sudah banyak menyimpang dari norma-
norma sosial maupun agama.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pergaulan remaja saat ini?
2. Apa itu seks bebas?
3. Apa dampak yang dapat ditimbulkan dari seks bebas?
4. Bagaimana upaya pencegahan seks bebas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pergaulan remaja pada masa sekarang
2. Untuk mengetahui definisi atau arti dari seks bebas
3. Untuk mengetahui dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari seks bebas,
baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun terhadap lingkungan sekitar
4. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dari
bahaya seks bebas
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
• Sebaiknya remaja terlebih dahulu melihat segala sesuatu dari berbagai sudut
pandang, dengan demikian remaja lebih dapat memfilter diri sendiri untuk tidak
terjerumus terhadap hal-hal yang tidak sesuai nilai dan norma di masyarakat.
Contohnya dengan mengikuti kegiatan agama atau menyibukkan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat. Melakukan hal-hal positif, menjauhi hal-hal negatif seperti
penggunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas, bolos sekolah dan tawuran. Dengan
begitu, remaja diharapkan dapat mengembangkan bakat dan kemampuan untuk
meningkatkan nilai yang ada dalam dirinya.
• Perlunya diberikan penyuluhan kepada orang tua tentang pendidikan seks bagi
remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja, agar orang tua dapat
menyampaikan pendidikan seks secara baik dan benar, diharapkan remaja
mendapatkan pendidikan seks langsung dari rumah. Serta pemerintah bisa lebih giat
lagi dalam memberikan penyuluhan pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks
bebas.
D. remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru
E. apa yang dilihat atau didengar dari pergaulan, teman maupun media
massa
F. karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara
G. lengkap dari orang tuanya. Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
H. dapat memberikan pendidikan seks yang baik kepada anak dan melakukan
I. komunikasi yang terbuka mengenai hal ini. Namun kenyataannya banyak orang
J. tua yang menganggap pendidikan seks pada anak merupakan hal yang tabu,
K. sehingga jarang sekali pendidikan seks tersebut diterapkan dalam sebuah
L. keluarga.
M. Dengan adanya berbagai fenomena pergaulan bebas di kalangan remaja
N. yang semakin banyak terjadi, membuat orang tua semakin khawatir
dengan
O. pergaulan bebas para remaja. Namun, seharusnya remaja mampu menyelesaikan
P. tugas perkembangan terhadap diri mereka sendiri tentang tantangan pergaulan
Q. bebas yang berupa perilaku negatif sebagai ekspresi penolakan remaja, seperti
R. perilaku seks pranikah, konsumsi alkohol dan narkoba, clubbing, konsumsi
S. pornografi dan cybersex, merokok, dan perkelahian antar geng.
T. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka penulis
U. tertarik untuk membuat suatu Karya Ilmiah tentang “Bahaya Pergaulan Bebas
V. Dikalangan Remaja” dengan merujuk kepada pola pergaulan bebas yang ada
W. dilingkungan pergaulan penulis baik itu lingkungan masyarakat maupun
X. lingkungan sekolah serta hubungan terhadap pergaulan bebas yang identik
Y. dengan perilaku seks pranikah remaja, mencoba minum-minuman keras,
Z. narkotika yang pada akhirnya dapat merugikan remaja itu sendi
AA. remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru
BB. apa yang dilihat atau didengar dari pergaulan, teman maupun
media massa
CC. karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual
secara
DD. lengkap dari orang tuanya. Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
EE.dapat memberikan pendidikan seks yang baik kepada anak dan melakukan
FF. komunikasi yang terbuka mengenai hal ini. Namun kenyataannya banyak orang
GG. tua yang menganggap pendidikan seks pada anak merupakan hal yang
tabu,
HH. sehingga jarang sekali pendidikan seks tersebut diterapkan dalam
sebuah
II. keluarga.
JJ. Dengan adanya berbagai fenomena pergaulan bebas di kalangan remaja
KK. yang semakin banyak terjadi, membuat orang tua semakin khawatir
dengan
LL.pergaulan bebas para remaja. Namun, seharusnya remaja mampu menyelesaikan
MM. tugas perkembangan terhadap diri mereka sendiri tentang tantangan pergaulan
NN. bebas yang berupa perilaku negatif sebagai ekspresi penolakan remaja, seperti
OO. perilaku seks pranikah, konsumsi alkohol dan narkoba, clubbing,
konsumsi
PP. pornografi dan cybersex, merokok, dan perkelahian antar geng.
QQ. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka penulis
RR. tertarik untuk membuat suatu Karya Ilmiah tentang “Bahaya Pergaulan Bebas
SS. Dikalangan Remaja” dengan merujuk kepada pola pergaulan bebas yang ada
TT.dilingkungan pergaulan penulis baik itu lingkungan masyarakat maupun
UU. lingkungan sekolah serta hubungan terhadap pergaulan bebas yang
identik
VV. dengan perilaku seks pranikah remaja, mencoba minum-minuman
keras,
WW. narkotika yang pada akhirnya dapat merugikan remaja itu sendir