Anda di halaman 1dari 46

PENYUSUN : 1.

DELLA NIANDA FUTRI (06)


2.FAZLA FITRI ANISA (10)

GURU PEMBIMBING : ALI SPL S.Pd


MAKALAH SOSIOLOGI TENTANG SEKS BEBAS
BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para
pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan
(Free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam
bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman
masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria
dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang
telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang
ketat.

Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan


bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas
melakukan perbuatan apapun itulah yang ada dibenak mereka
semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja
sekarang adalah seks bebas.

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan


itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti
halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar
agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.
Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan
istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.

Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan bebas,


agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk
menghindari pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan
bebas tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Ø Apa Itu Remaja ?


Ø Apa Pengertian Pergaulan Bebas ?

Ø Apa Itu Seks Bebas ?

Ø Apa Faktor Faktor Penyebab Pergaulan Dan Seks Bebas?

Ø Apa Dampak Hukumnya ?

Ø Apa Akibat yang di Timbulkan ?

Ø Bagaimana Solusi Mencegah Pergaulan Dan Seks Bebas ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Ø Untuk memenuhi Tugas dari Pembimbing Kami

Ø Untuk mengetahui Pengertian Pergaulan Bebas

Ø Untuk mengetahui Pengertian Remaja

Ø Untuk mengetahui Pergaulan dan Sex bebas di Kalangan Remaja

Ø Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas

Ø Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan


bebas

Ø Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas


1.4 MANFAAT PENULISAN 

Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca berserta tim penulis


mengenai pergaulan & seks bebas berserta cara
penanggulangannya.

BAB II

TEORI

2.1 PENGERTIAN REMAJA

Manusia selalu mengalami perubahan, baik itu perubahan yang


bersifat fisik (bentuk tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat
dan tingkah laku). Masa remaja merupakan masa yang pasti dialami
oleh setiap orang. Pada masa ini, pola pikir kita mengalami peralihan
darii pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi pola
pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati masa remaja maka setiap
orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase yang disebut
dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami
perubahan pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.

Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam


menentukan siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam
artian masih mencari apa yang harus ia lakukan dalam
kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman nilai-nilai
norma yang berlaku agar pada waktu menjalani fase pendewasaan
tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh


atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti
yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak
mempunyaii tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak
tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan
karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi
memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)
masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa
yang mengalamii perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria.

Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah:


masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa
inii anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan
fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak,
tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja


(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis,kognitif,dansosial-emosional.

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun masa remaja awal, 15 – 18
tahun masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun masa remaja
akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa
remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun,
masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).

Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan,


kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka
menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,
dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci
sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.

Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada
usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam
kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara
usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisii
(masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu
saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga
dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya
belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa
remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat
fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis
(kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk


manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam
kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar
manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu
harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal
itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas,
tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan
ekses-ekses seperti saat ini.

Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya


pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar.Pergaulan bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan diluar batas atau bisa
juga disebut pergaulan liar.Padahal sebenarnya suatu pergaulan
bebas bisa membawa pengaruh positif atau pun pegaruh negatif
tergantung pada individu itu sendiri.

Positif yang dimaksud disini adalah bebas bisa berteman atau


menjalin hubngan tanpa membeda bedakan satu sama lain.Misalnya
orang kulit putih berteman dengan orang kulit hitam,orang
Indonesia berteman dengan orang Malaysia.Dan lain sebagainya.

Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah


menjerumus menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada.Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar
baik di lingkungan maupun dari media massa.

Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol


oleh pengendalian dirii yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul
bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda
Indonesia dalam kemajuan bangsa.

3.2 SEKS BEBAS

A. DEFINISI SEKS BEBAS

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan


perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa
pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang,
yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas
norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil
yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang
benar.

Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan


yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat
makin berkurangnya potensi generasii muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda adalah tulang punggung
bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat
estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada
kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya.

Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke


dewasa. Para ahlii pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 16 tahun sampaii dengan 24 tahun.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-
kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan
dewasa. Mereka sedang mencarii pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering
menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Sedangkan
mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.

Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks


bebas dengan pacarnya, karna kebanyakan dari mereka
beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang berhak
mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan
pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini
pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode
etik dalam memilih calon pendamping.

Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan


oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan
Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim)
merupakan hall yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa
pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya
Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh
para remaja dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal
untuk mencari uang masih banyak lagii jalan halal yang dapat
mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas
dengan alasan mencari uang adalah alasan sampingan, itu semua
karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa berfikir
akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam
era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan
pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini
banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.

Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi


pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya
ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan.
Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa
pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih
berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.

B. SEKS BEBAS DIKALANGAN REMAJA

Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk


hidup di muka bumii ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri
seks, tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya
(tumbuhan). Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup
hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup.
Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi buat kepentingan
regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk
memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan
keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk
memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagii
manusia).

Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika sudah


ada ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu
disebut dengan nikah. Hubungan seks yang dilakukan diluar
pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma
(baik norma agama maupun norma-norma yang berlaku lainnya) dan
merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat
hukumannnya.Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman
ataupun dari berita tentang perilaku manusia zaman sekarang yang
sering melakukan hubungan seks diluar nikah (merupakan bagian
dari seks bebas). Hubungan seks tersebut merupakan hubungan
seks liar yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah menyalahi
norma-norma yang ada.

Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan


seks diluar nikah (seks bebas), karena hal itu lebih cenderung
kepada sifat-sifat kehewanan. Coba kita bandingkan dengan hewan-
hewan yang melakukan hubungan seks sesuka hatinya, dengan
pasangan yang berbeda-beda dan dilakukan dimanapun yang penting
ada kemauan. Hewan melakukan hal tersebut karena mereka tidak
dianugerahi akal dan pikiran untuk melihat mana yang baik, mana
yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk
dilakukan. Selain itu, hewan tidak terikat dengan norma-norma
yang mengharuskannya untuk megikutii aturan dari norma yang
berlaku dan mengikat seorang manusia. Kalau manusia melakukan
kegiatan seks bebas, berarti derajat mereka tidak lebih dari
hewan yang berwajah manusia, karena manusia dianugerahi oleh
Tuhan akal dan pikiran untuk dapat memilih mana yang baik, mana
yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk
dilakukan.

Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam


terjadinya perilaku seks bebas. Hubungan seks dilakukan apabila
hawa nafsu sudah menguasai dirinya. Hawa nafsu membuat
seseorang lupa segala-segalanya, termask lupa akan Tuhan, yang dia
tahu hanyalah bagaimana caranya agar nafsunya tersebut dapat
tersalurkan. Oleh karena itu, sebagaii manusia yang diberikan
kelebihan oleh Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya,
kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat kita bisa lebih tingi
dari makhluk-makhluk yang lain. Karena disaat kita kalah oleh hawa
nafsu, maka derajat kita sama dengan seekor hewan.

Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat


dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa
memfilternya terlebih dahulu.

Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa pada


akhir tahun 1960-an sudah merabah masuk kenegeri kita tercinta
ini melalui piranti teknologi informasi dan saran-sarana hiburan
lainnya semakin canggih. Sekarang, untuk mendapatkan suatu video,
gambar dan cerita-cerita tentang seks dan pornografi lainnya
sangat mudah, tinggal cari di internet dengan mengunjungi situs-
situs yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga
film-film dewasa tersebut juga sudah dijual oleh para pedagang
kaset dan video. Begitu mudahnya akses untuk mendapatkan hal-hal
yang berbau pornografi sekarang ini menyebabkan semakin
meningkatnya angka perilaku seks bebas di dalam masyarakat.
C. FASE REMAJA

Manusia selau mengalami perubahan, baik itu perubahan yang


bersifat fisik (bentuk tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat
dan tingkah laku). Masa remaja merupakan masa yang pasti dialami
oleh setiap orang. Pada masa ini, pola pikir kita mengalami peralihan
darii pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi pola
pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati masa remaja maka setiap
orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase yang disebut
dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami
perubahan pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.

Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam


menentukan siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam
artian masih mencari apa yang harus ia lakukan dalam
kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman nilai-nilai
norma yang berlaku agar pada waktu menjalani fase pendewasaan
tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.

D. FASE PENDEWASAAN

Masa remaja biasanya dialami pada saat usia sekolah menengah,


setelah masa remaja ini terlewati maka fase selanjutnya adalah
fase pendewasaan yang biasanya dialami setelah lulus SMU atau
pada waktu (seumuran) pertama kali kuliah (awal menjadi
mahasiswa). Pada saat menjadi mahasiswa pola pikir seseorang akan
menjadi semakin kritis, responsive dan cenderung idealis. Pada fase
inilah pola pikir terbentuk menjadi semakin matang. Tapi yang saya
maksud disini bukan berarti bahwa karena menjadi mahasiswalah
pikirannya menjadii lebih matang, tetapi yang saya maksud adalah
pada waktu seumuran mahasiswa walaupun seseorang tersebut
tidak menjadi mahasiswa (yang mengalami hal ini bukan hanya
mahasiswa tapi semua orang).

Saat pertama menjadi mahasiswa, setiap individu pasti merasakan


perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan masa-masa
SMU dan kemungkinan terjerumus kedalam hal-hal yang negatif
(seks bebas) sangat besar. Apalagi, bagi mereka yang harus tinggal
terpisah dengan orang tua mereka.

3.3 FAKTOR FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN & SEKS BEBAS

Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini


memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan
remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari
batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan
yang dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks
bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita
HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak
sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang
mereka sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus
orang-orang dewasa.

Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA


saja, namun sudah merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80%
remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola
hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-
kosan tampaknya berkembang semakin serius. Rata-rata mereka
berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun
dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas


adalah salah bergaull dan mudah terpengaruh oleh temannya yang
tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di pujii dan di katakan
gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat
yang berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti
kita harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul
dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap
berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum
yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir


panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang
belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita,
keluarga dan orang lain.

Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk


melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:

1. Karena Kehidupan Iman Yang Rapuh.

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan


pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-
ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi
apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya
keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan
mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya
sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika
pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar
agama tentu sangat minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam
membekali orang muda menjalani hidup. Orang muda yang imannya
tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam
jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.

Sebaliknya yang imannya handal dan berjalan dalam jalan Tuhan,


jelas akan menuai dalam damai sejahtera.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu.
Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak
mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat
membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada
remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua. 

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak.


Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang
tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat
berpengaruh pada tingkah laku seseorang. 

Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan


maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan
berseks bebas.

Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk,


walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup
serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki
kepribadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan
orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan pada
akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3. Lengkapnya Fasilitas.

Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat


melakukan seks bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-masing,
jika mampu menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan
baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja
atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka
melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian
warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.

Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa digunakan


oleh para remaja dan mahasiswa untuk melakukan seks bebas.
Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat menjadi tempat
seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena
itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah

4. Tekanan Dari Seorang Pacar

Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang


harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa
memikirkan resiko yang akan dihadapinya.

dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan
juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih
membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga
diri selayaknya orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat
banyak dijumpai.

5. Pelampiasan Diri.

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena
terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya
berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam
dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa
dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam
pergaulan bebas seperti seks bebas.

5. Kurangnya Pengetahuan Tentang Seks Bebas.

Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk


penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran.
Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran
mereka tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk
bujuk rayu setan. Tidak sedikit para remaja juga para mahasiswa
berfikiran seperti itu.

6. Rasa Ingin Tahu Tentang Sesuatu Yang Berbau Seksual. 

Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks,


apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat,
ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka
rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih
jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka
sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya.

7. Tontonan Yang Tidak Mendidik.


Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja
sangat besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara positif
dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama
tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca
maupun film yang ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu
berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu
dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan
yang bisa meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan film
yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.

Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang


gambar sekitar wilayah dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta
gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya, pendidikan agama
di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja
untuk kritis dan inovatif. Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang
mendidiklah yang harus diberika pada seorang anak sejak dini
sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.

8. Pergaulan Bebas. 

Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-


minuman keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas.
Karena pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri,
merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung
pada seks bebas.Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat
salah.
9. Masa Remaja Terjadi Kematangan Biologis.

Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi


sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya
telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa
seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli yang
merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno,
cerita cabul, dan gambar-gambar erotis.

Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan


mengendalikan diri cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi
hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan
biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan
membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan
melakukan hubungan seksual pranikah.

10. Rendahnya Pengetahuan Tentang Bahaya Seks Bebas. 

Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu hal


yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim
ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan
dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan
kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita
sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi,
apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis
kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
12. Faktor Lingkungan Seperti Orang Tua.

Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System


komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan
modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-
anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang
datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara
lain:

Ø Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih


terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka
ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda
cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan
bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak
menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.

Ø Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap


pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa
masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua
akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika
sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
Ø Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para
orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka
merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam
urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka
lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka
tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.

13. Salah Bergaul

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja


dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah
dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman
berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa
depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu
dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman.
Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul
dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

14. Kegagalan Remaja Menyerap Norma

· Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser


oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi. Boleh saja
kita mengikuti modernisasi namun tetap harus disesuaikan dengan
norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.

· Perubahan zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat
menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di
zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua
umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya
di tayangkan khusus orang dewasa.

Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong
para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa
tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan
terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba
hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua
adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.

Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab


tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari
penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal
keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal
tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali. Namun
semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang
seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif
yang berdampak sangat merugikan bagi diri kita sendiri.

Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan
benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang
berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingatlah kita sebagai
remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu
jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau jadi apa
negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk
mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan
kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita
sendiri.

15. Perubahan Zaman 

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut


berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi.
Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat
yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka
untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

16. Faktor Dari Kaum Sendiri.

Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus


yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam
pergaulan. 

Adapun beberapa factor yang datang dari orang muda, yaitu:


· Faktor Kesadaran Atau Kedewasaan 

Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda
pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki
modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan dan
melakukan segala sesuatu, misalnya pengalaman belum cukup, usia
masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum
matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan
hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya
akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam
langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda
ingin mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah
dirasakan atau dialaminya.

· Faktor Budaya

Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah


budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan
bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah
waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya
iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul
sebebas-bebasnya

· Faktor Keseimbangan Hidup

Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang


sedang bertumbuh dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu
seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak didukung prinsip-prinsip
rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari
seorang senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak
kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.

3.4 FAKTA DAN ANALISIS

Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang


berani melakukan hubungan seks yaitu:
Pegangan tangan
Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
Ciuman bibir (kiss franc)
Pelukan
Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
Melakukan hubungan seks

Biasanya para remaja pada saat berpacaran baru berani melakukan


tahapan dari nomor 1 sampai dengan nomor 5 (walaupun banyak juga
yang berani melakukan tahapan nomor 6, tapi hanya sebagian kecil
yang sudah berani melakukan hubungan seks dengan
pacarnya).Dalam hal ini peran orang tua sangat penting. Point-point
peranan orang tua dalam mencegahan sex bebas yaitu:
· Sebagai panutan (suri tauladan)

· Sebagai perawat dan pelindung

· Sebagai pendidik dan sumber informasi

· Sebagai pengarah dan pembatas

· Sebagai teman dan penghibur

· Sebagai pendorong / motivasi

Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan orang


tuanya sehingga anak tidak akan sampai terjerumus kepada hal-hal
yang negatif seperti sex bebas.

3.5 DAMPAK HUKUM

Dampak Hukum Akibat Pergaulan Bebas

· Seks Bebas 
Secara khusus mengenai seks bebas tidak diatur dalam KUHP
tetapi tindakan tersebut dapat menjerumuskan kita pada tindak
pidana tertentu, seperti:

Melanggar kesusilaan didepan umum

Pasal 281 KUHP menyatakan bahwa :

Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan


bulan atau denda sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus
rupiah:

Ke-1 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan dihadapan


umum;

Ke-2 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan dimuka orang


lain yang hadir tidak dengan kemauannya sendiri.

Tindak Pidana Perkosaan

Pasal 285 KUHP menyatakan bahwa “Barangsiapa yang dengan


kekerasan atau dengan ancaman memaksa perempuan yang bukan
isterinya bersetubuh dengan dia, karena perkosaan, dipidana
dengan pidana penjara selama-lamanya dua belas tahun”. 

Berzina
Pasal 284 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa :

Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya Sembilan bulan:

Ke-1 laki-laki yang beristri yang berzina sedang diketahuinya,


bahwa pasal 27 Kita Undang-Undang Hukum Perdata berlaku
baginya; perempuan yang bersuami yang berzina.

Ke-2 laki-laki yang turut melakukan perbuatan itu, sedang


diketahuinya bahwa yang turut bersalah itu bersuami :

perempuan yang tiada bersuami yang turut melakukan perbuatan


itu, padahal diketahuinya, bahwa yang turut bersalah itu beristri
dan pasal 27 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berlaku bagi
yang turut bersalah itu.

Menggugurkan kandungan

Pasal 346 KUHP menyatakan bahwa “Wanita yang dengan sengaja


menyebabkan gugur atau mati kandungannya, atau menyuruh orang
lain menyebabkan itu, dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya emapat tahun”

Pasal 348 KUHP menyatakan


(1) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang wanita dengan izin wanita itu, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan

(2) Jika perbuatan itu berakibat wanita itu mati, ia dipidana


dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun.

Membunuh anak yang baru dilahirkan

Pasal 341 KUHP menyatakan “Seorang ibu yang karena takut akan
diketahui ia sudah melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan
atau tiada berapa lama sesudah dilahirkan, dengan sengaja
menghilangkan nyawa anak itu dipidana karena bersalah melakukan
pembunuhan anak, dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh
tahun”

3.6 Akibat yang di Timbulkan

Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan


akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik
fisik dan mental.Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi
fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya
hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka
pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada
mental-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu
kan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

Bagi Keluarga Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya


dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak
mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya
berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi
ketidak harmonisan didalam keluarga, komunikasi antara orang tua
dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik,
Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan
jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-
temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman
keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.

Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa


yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya
untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang
terjadi dalam kehidupannya.

Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering


bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat
ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang
dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi
panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat
kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga.
Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman
masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak.
Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan
jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

Selain memiliki hukum haram, seks bebas memiliki akibat atau


dampak yang sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat
menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan
suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat
indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat
berakibat:

· Hilangnya Kehormatan.

Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan


maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan
meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada
pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat
penting bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika
kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat
perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya. 

· Prestasi cenderung menurun.


Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks
bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif
tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat
kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun
diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan
tugas dan lains ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang
remaja ataupun mahasiswa tersebut. 

· Zina Mengeluarkan Bau Busuk.

Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki


‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya, Hal
ini sangat dipercayai oleh agama islam.

· Hamil Diluar Nikah.

Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku.


Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan
mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang
hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan
menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua. 

· Aborsi dan bunuh diri.


Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan
fikiran sipelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar
agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut
dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh
diri. 

· Tercorengnya Nama Baik Keluarga.

Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang
dibangga-banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama
baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut
akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga. 

· Tekanan Batin.

Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat


penyesalan tersebut sipelaku akan sering murung dan berfikir yang
tidak rasional.

· Terjangkit Penyakit.

Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit


kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut
rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17
tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat
hingga lima kali lipat.

· Ketagihan.

Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk


melakukan hal kotor tersebut. Hal tersebut sangat berbahaya
karna keinginan yang tidak terkontrol. 

· Gangguan kejiwaan.

Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan


atau setres, disebabkan karna ketidak mampuan menerima
kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut
terhadap hukuman Tuhan.

3.7 Solusi & Pencegah

Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah
dengan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
· Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan .

Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari


perbuatan mungkar.

· Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.

Antara lain : pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga,


kerjasama guru, orangtua dan tokoh masyarakat.

· Menanamkan Nila Ketimuran.

Kalangan remaja dan mahsiswa kita kebanyakan sudah tak


mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja
nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga
membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada
ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk
meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan
muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke seks bebas. 

· Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.

Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat


merangkang seksual seperti bergaul sangat dekat dengan orang
yang berlainan jenis.
· Pendidikan.

Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan


intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar
dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan
ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat,
mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan
berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan
tanpa mengikuti orang lain.

· Pendidikan sex (Sex Education).

Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi,


fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks
adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti
tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan
secara baik, benar dan legal.

· Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang


organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan
demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan
melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini,
anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan
anak-anaknya. 
· Penyuluhan tentang seks bebas.

Dalam penyuluhan tersebut dalam dijelaskan kepada kaula muda


khususnya remaja dan mahasiswa tentang sebab-akibat dari
pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat menghindarikan diri dari
hal-hal yang akan membawa mereka pada seks bebas.

Menegakkan Aturan Hukum.

Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat


yang sering digunakan oleh para kaula muda untuk berpacaran. 

· Jujur Pada Diri Sendiri.

Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik


untuk diri masing-masing. Sehingga seks bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak mengikuti hawa nafsu
mereka. Pada dasarnya mereka yang melakukan seks bebas
menyadari bahwa hal yang mereka lakukan adalah salah.

· Memperbaiki Cara Berkomunikasi.


Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga
terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan
batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita
mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling
kita. Karna pada umumnya terjadi seks bebas dikarenakan tidak
adanya kepedulian antar tetangga.

· Pacaran sehat.

Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak


sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya.
Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks.
Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar
sebagai pemberi motivasi. 

· Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi.

Seks bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi


apabila seorang remaja atau mahasiswa yang masih polos akan
mudah dirayu yang berujung pada seks bebas. Apabila sepasang
remaja atau mahasiswa berdua ditempat yang sepi maka ada orang
ketiga yaitu setan yang dapat menjerumuskan terjadinya seks
bebas.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan
remaja di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh
pasangan yang sah menurut agama dan hukum yang berlaku akan
tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahsiswa. Pelajar dan
mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan
kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi
tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam
lautan asmara yang mereka namakan cinta.

Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak


faktor, yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman.Hal
tersebut membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak
remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah
satu contohnya dalam berpacaran.
Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak mempunyai batasan
serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak
negative dibandingkan dampak positif seperti halnya seks bebas.
Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka
berfikir bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih
sayang.

Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala


macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri
maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para remaja
kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa
yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu,
hamil diluar nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik
melalui aborsi ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima
kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat


menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai
dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam
masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya,
memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang
benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh
elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah
semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda
kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk
kebaikan negara ke depan.

Pergaulan juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan


kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal
yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah
ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi
remaja yang masih mencari jati dirinya.

B. Saran

Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu diperhatikan


adalah :

1) Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak
tetapi tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan
remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai
persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.

2) Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup


yang jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke
imanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang
bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga
dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.
Tingkatkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan
tetap meningkatkan pula keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
3) Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain
belajar juga ikut ambil bagian dalam kegiatan yang positif dan
kreatif dalam rangka menyalurkan energi yang berlebih sehingga
tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis secara langsung,
misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan
bakat masing-masing. Semoga dengan makalah ini anda dapat
memahami makna materi yang saya bahas.Setelah memahaminya
janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena itu
dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan
masyarakatmu sendiri.

Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah maupun


masyarakat dalam mencegah terjadinya seks bebas. Masyarakat
dan pemerintah harusnya aktif dalam mengkampanyekan anti seks
bebas.

Pelajar dan mahasiswa harusnya lebih fokus kepada pelajaran


bukan fokus pacaran. 

Anda mungkin juga menyukai