Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja sekarang ini sangat mudah terpengaruh terhadap perkembangan
zaman yang dibawa oleh budaya barat yang menyebabkan pergaulan
yang tidak baik di kalangan remaja. Remaja-remaja seperti ini sangat banyak
ditemukan di kota-kota besar. Salah satu penyebab remaja-remaja ini mudah
terpengaruh yaitu kurangnya pendirian serta kepercayaan. Sehingga sangat
mudah untuk mengikuti perkembangan zaman, yang diartikan ke Generasi muda
adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan dimasa depan mampu
meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik.
Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada
kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya
tentang pentingnya memberikan informasi tentang perilaku-perilaku yang
negatif, yang antara lain: minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex
bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.
Dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 banyak menceritakan
tentang kebebasan anak yang ditinjau dalam Bab 10 A tentang hak asasi
manusia yaitu pada pasal 28 B ayat 2, Bahwa setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembangan serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan dekskriminasi dan pasal 28 C ayatbahwa
setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuankan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
Hukum perdata juga menjelaskan tentang kedewasaan seorang anak yang
mana seorang anak yang telah dewasa batas usianya 21 tahun yang mana
terdapat pada pasal 330 KUH Perdata. Bahwa diusia tersebut seorang
anak telah mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk sesuai dengan jati diri yang dimilikinya sehingga tidak mampu
terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di sekelilingnya. Pergaulan
BebasMenurut Cavan (1962) Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan
hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang

1
dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan,
sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi
dengan melakukan diskriminasi,sebab hal itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma
hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi,
kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi
aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat
didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar,pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau
bisa juga disebut pergaulan liar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu : “Bagaimana Pengaruh Pergaulan Bebas Dikalangan Anak
Remaja Di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh informasi tentang Pengaruh Pergaulan Bebas
Dikalangan Anak Remaja Di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten
Labuhanbatu.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui distribusi frekuensi Pengaruh Pergaulan Bebas Dikalangan
Anak Remaja Di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.
b. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan remaja tentang pergaulan
bebas.
c. Diketahui distribusi frekuensi Pengaruh Pergaulan Bebas Dikalangan
Anak Remaja Di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.

2
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Sekolah
Untuk menambah wawasan bagi para siswi SMK Negeri 1 Rantau Utara
tentang Pengaruh Pergaulan Bebas Dikalangan Anak Remaja Di Kecamatan
Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.
2. Manfaat Bagi Kesehatan
Dapat mengetahui tentang Pengaruh Pergaulan Bebas Dikalangan Anak
Remaja Di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.
3. Manfaat Bagi Peneliti
Dapat menjadi bahan masukan berupa referensi dalam melakukan penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan pergaulan bebas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia
sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan
orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan
(interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah hak asasi manusia setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu
merupakan pelanggaran HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas,
tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, norma
kesopanan, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia
tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya
pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan
sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh positif atau
pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif yang dimaksud
di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda
bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman dengan orang kulit
hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia, dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus
menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.

4
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini
memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini.
Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah
ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam
pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita
HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di
luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat begitu mudah memasuki
tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,
namun sudah merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku
pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja secara
umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius.
Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus
juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama
(SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah
salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.
Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya
tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah
bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita boleh
saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap
berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,
karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir panjang
ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui
dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain. Berikut
Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah
sebagai berikut :

5
1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran
agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan dalam
dirinya.
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak.
Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah
yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh
pada tingkah laku seseorang.
3. Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena
terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah
tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam
pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan
yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
4. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja
dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam
memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih
masa depan, maka siapa pun yang ingin masa depannya cerah di tengah
arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai
dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya
jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

C. Dampak Pergaulan Bebas


Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan
berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental.
Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu
semua hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang dilakukannya akan
membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena

6
gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku
kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang
lembek, berpikirnya tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari
segi moral dan akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan
terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat
menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi
bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang
dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam keluarga,
komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak
baik, sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang
serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang
dengan jalan minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba dan narkotika.
Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas
apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana ke semuanya itu hanya untuk
melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam
kehidupannya. Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering
bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu di tempat ibadah ataupun di
tempat lainnya, yang mana nantinya apa pun yang dilakukan oleh orang dewasa
ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja.

D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas


1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika
Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama
guru, orang tua dan tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan
hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang
baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban
dan tanpa mengikuti orang lain.

7
2. Penyuluhan pada Remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat
anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga
variasi dan penyimpangannya yang masih dianggap dalam batas-batas
normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan latar belakang
norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat.

8
BAB III
HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian Di Kelurahan Kartini


Berdasarkan hasil pertimbangan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa dampak pergaulan bebas terhadap kalangan anak remaja di
kelurahan Kartini Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu
hanya sebagaian orang yang mengetahui bahaya pergaulan bebas seperti
narkoba, mencuri, minim-minuman, merokok, seks bebas dan tawuran.

B. Hasil Penelitian Di Kelurahan Aek Paeng


Berdasarkan hasil pertimbangan maka dapat disimpulkan bahwa
dampak pergaulan bebas terhadap kalangan anak remaja di kelurahan Aek
Paeng Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu hanya sebagaian
orang yang mengetahui bahaya pergaulan bebas seperti narkoba, mencuri,
minim-minuman, Mencuri
merokok, seks bebas dan tawuran.

C. Hasil Penelitian Di Kelurahan Padang Matinggi


Berdasarkan hasil pertimbangan maka dapat disimpulkan bahwa dampak
Pergaulan bebas terhadap kalangan anak remaja di kelurahan Padang
Matinggi Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu hanya sebagian
orang yang mengetahui dampak pergaulan bebas, seperti narkoba, narkoba,
minum minuman keras.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari berbagai penjelasan yang telah dijabarkan
diatas, tentang penelitan yaitu dampak Pergaulan bebas terhadap kalangan anak
remaja di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu adalah Dampak
Pergaulan bebas terhadap kalangan anak remaja dikecamatan Rantau
Utara Tahun 2021/2022 yaitu pergaulan mempunyai pengaruh yangbesar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukakan akan mencerminakan kepribadian, baik
pergaulan yang positif maupun yang negatif. Pergaulan yang positif itu
berupa kerjasama antar individu seperti kegiatan remaja masjid, kegiatan
olahraga, gotong royong,guna melakukan hal-hal yang positif, Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah kepergaulan bebas, hal itulah yng
harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya seperti
mencuri, narkoba, merokok, minum-minuman, dan perkelahian.
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh bahwa yang mengetahui
bahaya dampak pergaulanbebas seperti naroka, mencuri, minum-minuman,
berjudi, seks bebas, perkelahian dan tawuran khususnya dikelurahan
Kartini,Sirondorung, Aek Paeng, Pulo Padang,dan Padang Matingggi adalah
41,8% dan yang tidak mengetahui dampak pergaulan bebas adalah 58,2%.

B. Saran
Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi
tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seks bebas.
Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas,
belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya
dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara
benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kartono,Kartini. 2004. Patologi Sosial .2. Kenakalan Remaja.Jakarta:PT Raja


Grafindo Persada
Kitab Undang-undang Hukum Perdata No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Kitab Al-quran Al-Karim Surat An-nur tentang perzinahan
Kitab Undang-undang KUHP perdata.tetang kedewasaan seorang Anak
Kitab Al-quran Al-karim Surat Al-isra tentang perzinahan
Kitab Undang-undang dasar negara republik Indonesia 1945 tentang hak asasi
manusia
Kartono, 2003. Patologi Sosial Kenakalan Remaja.Jakarta:Raja Grafindo Persada
Sarwono 2016 .Psikologi Remaja, PT Raja Grafindo Persada,Jakarta
Santrock 2003. Remaja.Jakarta Erlangga Sugiyono . 2015. Memahami penelitian
kualitatif .
Bandung : Alfabeta,CVWillis, 2014.Remajadan Masalahnya.Bandung:AlfabetaCV.
http://khisbiyah.cavan.wordpress.com/dampakpergaulan bebas bagi remaja.html
di akses 23 Januari 2021

11

Anda mungkin juga menyukai