Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada 500 B SM muncul spekulasi paling dini mengenai keberadaan
atom sebagai pembentuk materi. Anaxogonas, Leucippus dan demoncritus
memiliki postulasi bahwa semua materi terbentuk dari kumpulan partikel
yang disebut atom. Atom berasal dari kata atomos yang memiliki arti tidak
dapat dibagi-bagi lagi. Perkembangan lebih jauh mengenai atom terjadi pada
abad ke 19 (th 1808), penelitian mengenai berat gabungan secara kimia oleh
John Dalton dan kawan-kawan menjukan bahwa atom adalah pembentuk
materi. (Ariyanto, 2000) Dan menurut teori ini bahwa atom adalah bagian
terkecil dari suatu zat (materi) yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Pada tahun
1897, J.J. Thomson menemukan elektron sebagai bagian dari atom yang
bermuatan negatif, Thomson mengemukakan bahwa atom terdiri dari suatu
bola yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron.
Model atom Thomson tertolak ketika Geiger dan Marsden melakukan
eksperimen dengan menggunakan zat radioaktif. Pada awalnya inti atom
hanya diketahui bermuatan positif dan hanya disusun oleh proton. Namun
ternyata proton hanyalah penyumbang setengah dari massa atom. Dalam
bahasa yunani atom memilki arti tidak dapat dipotong atau jga dapat diartikan
bahwa atom adalah sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Para filsuf India
dan Yunani adalah pengaju konsep ini, selama abad ke-19 dan juga awal
abad-20. Kemudian para fisikawan berhasil menemukan bahwa atom
memiliki struktur dan komponen-komponen subatom, sehingga hal tersebut
mendasari dan membuktikan bahwa “atom” dalm pernyataan tidak dapat
dibagi-bagi lagi adalah tidak benar.
Satuan dasar materi adalah atom yang terdiri dari inti atom berserta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Didalam ini atom
mengadung campuran proton yang memiliki muatan poitif dan neutron yang
memiliki muatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memilki

1
neutron). Pada sebuah atom elektron-elektron akan terikat pada inti atom
dengan gaya elektrmagnetik.
Inti atom adalah salah satu submateri yang dipelajari luas dalam
bidang fisika dan kimia. Namun didalam makalah ini akan membahas
mengenai inti atom dari ilmu fisikanya. Dalam fisika materi inti atom terdapat
jajaran Fisika Modern (Sutyono, 2013). Berdasarkan penjelasan diatas
makalah ini akan membahas mengenai inti atom yang berkaitan dengan
materi ajar disekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Inti Atom?
2. Bagaimana Partikel Penyusun Inti?
3. Bagaimana Ukuran Atom?
4. Bagaimana Bentuk Atom?
5. Bagaimana Sifat Atom?
6. Bagaimana Massa Atom?
7. Bagaimana Defek Massa dan Energi Ikat?
8. Bagaimana Radioaktifitas?
9. Apa saja Dampak Sinar Radioaktif?
10. Apa saja Contoh Soal?
11. Apa saja Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui Apa pengertian Inti Atom.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Partikel Penyusun Inti.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Ukuran Atom.
4. Untuk mengetahui Bagaimana Bentuk Atom.
5. Untuk mengetahui Bagaimana Sifat Atom.
6. Untuk mengetahui Bagaimana Massa Atom.
7. Untuk mengetahui Bagaimana Defek Massa dan Energi Ikat.
8. Untuk mengetahui Bagaimana Radioaktifitas.
9. Untuk mengetahui Apa saja Dampak Sinar Radioaktif.
10. Untuk mengetahui Apa saja Contoh Soal.

2
11. Untuk mengetahui Apa saja Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Inti Atom
Dengan ditemukannya partikel netron pada tahun 1932 oleh
Chadwick, seorang sarjana inggris ketika mengamati adanya jenis radiasi
yang berbeda dengan jenis radiasi-radiasi lainnya yaitu sebagai hasil
tumbukan partikel alfa dengan keeping Berilium. Ternyata partikel tersebut
adalah netron yang memiliki massa hampir sama dengan massa proton yaitu :
Massa proton = 1.67252 x 10-27 kg
Massa electron = 1.67482 x 10-27 kg
Dari hal tersebut diketahui bahwa partikel-partikel yang membangun
inti yaitu proton dan netron yang sering disebut nukleon. Proton bermuatan
positif sedangkan netron tidak bemuatan listrik sehingga secara keseluruhan
inti atom bermuatan positif.

B. Partikel Penyusun Inti


Setiap nuklida memiliki symbol kimia yang berbeda lambang dari
unsur adalah:
zXA
dimana:
X = lambang unsur
Z = nomor atom = jumlah proton (= p)
A = bilangan massa = jumlah proton dan neutron (= p + n)
Nomor atom suatu unsur adalah nomor yang menunjukkan jumlah
proton yang terdapat di dalam inti atom, sedangkan nomor massa adalah
nomor yang menunjukkan banyaknya nucleon (proton + neutron) jadi dari
lambang atom dapat ditentukan:
Banyaknya neutron = A-Z
Banyaknya electron = banyaknya proton = Z (atom netral)

3
C. Ukuran Atom
Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan
100.000 kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa
sehingga kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam
struktur internal, seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit sekitar satu
sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa
magnetik nuklir. Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti sangat mirip
dengan bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang tampaknya
kepadatan yang konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan jumlah
proton dan neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel lebih agak lebih
besar. Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron
Jari-jari inti : R = R0 . A1/3
R0 : Jari-jari atom 1,33 x 10-3 cm
A : Nomor massa (nucleon)

D. Bentuk Atom
Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical
Chymist yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari
berbagai kombinasi "corpuscules" ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini
berbeda dengan pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara,
tanah, api, dan air. Pada tahun 1789, istilah element (unsur) didefinisikan oleh
seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan
dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan menggunakan
metode-metode kimia.
Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk
menjelaskan mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang
bulat dan tetap dan mengapa gas-gas tertentu lebih larut dalam air
dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia mengajukan bahwa setiap unsur
mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh
bergabung menjadi senyawa-senyawa kimia. Sedangkan bentuk inti atom ada
yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb

4
dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika
> 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram.

E. Sifat Atom
Terdapat beberapa kelompok nuklida yang mempunyai ciri-ciri tertentu
yaitu :
 Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi
nomor massanya bebeda. Misalnya 6C13 ; 6C14
 Isoton yaitu nuklida-nuklida yang mempunyai nomor massa berbeda
tetapi memiki jumlah netron yang sama. Misalnya 6C13 ; _N14
 Isobar yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa sama tetapi
nomor atom berbeda. Misalnya 6C14 ; _N14
 Isotop-isotop yaitu unsur-unsur yang memiliki sifat-siafat kimia sama
tetapi sifat-sifat fisika bebeda..

F. Massa Atom
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah
keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa
atom pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan massa
atom (u). Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12
netral, yang kira-kira sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki massa yang kira-
kira sama dengan bilangan massanya dikalikan satuan massa atom.
Nama Lambang Nomor atom Nomor Massa (sma)
massa
Proton P 1 1 1,00728
Neutron N 0 1 1,00867
Elektron E -1 0 0,000549

G. Defek Massa dan Energi Ikat


Proton dan neuron dapat berkumpul dalam suatu inti atom karena
adanya energi ikat inti. Enegi ikat terjadi dalam inti disebabkan oleh adanya

5
penyusutan massa pada inti. Dengan demikian, massa ini akan lebih kecil
daripada jumlah massa proton dan neutron pembentuknya. Penyusutan
massainti yang disebabkan oleh adanya perubahan massa inti menjadi energi
ikat yang disebut defek massa.
Inti atom disusun oleh proton dan neutron. Tetapi inti selalu lebih kecil
dari pada jumlah massa proton dan neutron pembentuk inti. “Selisih massa”, ∆
m disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan nilai energy ikat inti,
∆ E , sesuai dengan hukum kesetaraan massa-energi Einstein,

∆E = ∆m c2
(1)

Jika defek massa∆ m dinyatakan dalam sma, maka energi ikat inti, ∆ E,
dirumuskan dengan

∆ E = ∆ m = 931 MeV/sma (2)

H. Radioaktifitas
1. Pengertian Radioaktif
Peristiwa pemancaran radiasi oleh suatu zat itu kemudian dikenal
dengan peristiwa radioaktif atau keradioaktifan. Sedangkan unsur yang
menyebabkannya disebut unsur radioaktif atau zat radioaktif (Karyadi,
Benny, 1996: 181)
2. Jenis dan Sifat Radioaktif
Rutherford menemukan adanya 3 jenis sinar radioaktif yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif.
1) Sinar alfa atau sinar α
Sinar alfa merupakan partikel yang bermuatan positif dan
bermassa empat kali massa atom Hidrogen. Partikel ini merupakan
inti atom helium yang terdiri atas 2 proton dan 2 neutron.
Sinar alfa mempunyai sifat:

6
a. Mempunyai daya tembus kecil. Sinar alfa hanya mempunyai daya
jangkauan 2,8 s/d 8,5 cm dalam bundaran.
b. Dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik.
c. Dapat mengionkan molekul yang dilaluinya. Sinar alfa dapat
menyebabkan satu atau lebih electron suatu molekul lepas
sehingga molekul menjadi ion.
Partikel ini dapat menghasilkan 50.000-100.000 pasangan ion
(ion positif dan elektron) per cm bila melewati udara.
2) Sinar Beta atau Sinar β
Sinar beta merupakan partikel yang identik dengan electron.
Jadi, sinar β bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil yaitu 5,5 x
10-4 satuan massa atom atau amu. Karena itu, diberi simbol β atau oe.
Sifat-sifat sinar β adalah sebagai berikut:
a. Bermuatan listrik negatif, karena itu dalam medan listrik membelok
ke kutub yang positif.
b. Bergerak dengan kecepatan tinggi, karena itu sinar β juga disebut
electron berkecepatan tinggi.
c. Mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar α (± 100 kali
lebih besar). Sinar β dapat melalui lempeng timbal setebal 1 mm
atau lempeng aluminium setebal 5 mm.
3) Sinar Gamma atau Sinar γ
Sinar γ merupakan gelombang electron magnetic, sejenis dengan
sinar X yaitu berpanjang gelombang pendek. Sifat-sifat sinar γ adalah:
a. Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh
medan listrik.
b. Tidak mempunyai massa.
c. Mempunyai daya tembus yang sangat kuat. Sinar γ dapat
menembus lempeng timbale setebal 20-25 cm (±10.000 kali lebih
besar daripada sinar α).

3. Peluruhan radioaktif

7
Peluruhan radioaktif adalah Peristiwa pemancaran sinar radioaktif
secara spontan. Inti atom yang tidak stabil selalu memancarkan secara
spontan sinar radioaktif, sehingga akhirnya akan diperoleh inti atom yang
stabil. Unsur yang selalu memancarkan sinar radiasi tersebut dinamakan
unsur radioaktif (isotop radioaktif).
a) Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang
lebih ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti atom
helium).Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang
dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak.
Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi
dibandingkan induknya.
Jika inti memancarkan sinar α (inti ), maka inti tersebut
kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n
berkurang 2, dan A berkurang 4.
b) Peluruhan Sinar Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan
neutron. Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan
antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral yang
mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan
sinar beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan meluruh
menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat
yang sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar
perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi
seimbang sehingga inti atom tetap stabil.
Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β ) maka nomor
massa inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah.
c) Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan
memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar
gamma.Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang

8
memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar
gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar
beta.Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak
mengubah susunan inti.
Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan
eksitasi, yaitu keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari
keadaan dasarnya.Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda
star (*). Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan
partikel lain.

I. Dampak Sinar Radioaktif


Zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom
atom.Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah
radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk
hidup di sekitarnya.Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga
berbahaya.
Radiasi sinar radioaktif sangat berbahaya karena radiasi sinar
radioaktif dapat mengubah kinerja gen. Apabila ada makhluk hidup yang
terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen
karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak
sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau
binatang.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari sinar-sinar radioaktif
yang berlebihan antara lain yaitu:
1) Kerusakan somatik bentuk lokal. Ciri-cirinya adalah kerusakan kulit
berupa penyakit kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan
sifat saraf.
2) Kerusakan genesis yang mengakibatkan steril atau mandul atau terjadinya
kelainan pada keturunan.
3) Kerusakan pada lensa mata sehingga menjadi pudar.
4) Menyebabkan penyakit leukemia

9
1. Kegunaan Radioisotop
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti
unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok
senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber sinar. Berikut beberapa
contoh penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang:
1) Bidang Kimia
a. Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme
berbagai reaksi kimia seperti esterifikasi dan fotosintesis.
b. Penetapan struktur senyawa kimia seperti ion tiosulfat.
c. Analisis pengenceran isotop dan analisis pengaktifan neutron
(dalam bidang perminyakan, pengendalian polusi, obat-obatan,
geologi, elektronika, kriminologi, oseanografi dan arkeologi).
2) Bidang Kedokteran
Isotop natrium-24 digunakan untuk mengikuti peredaran darah
dalam tubuh manusia , mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid
dengan isotop I-131, menentukan tempat tumor otak dengan
radioisotop fosfor, Fe-59 untuk mengukur laju pembentukan sel darah
merah. Kobalt-60 digunakan untuk pengobatan kanker, teknetium-99
untuk alat diagnostik gambaran jantung, hati dan paru-paru pasien.
3) Bidang Pertanian
Radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul
dan radiisotop fosfor untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh
tanaman.
4) Bidang Industri
Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam dalam tanah
atau beton, menentukan keausan atau keroposan yang terjadi pada
bagian pengelasan antar logam. Kegunaaan lainnya dalam bidang
industry adalah sebagai berikut:
a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan,
membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada
sayur dan buahbuahan.

10
b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada
besi cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada
pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin
selama mesin bekerja.
5) Bidang Arkeologi
Di bidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih
sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam
menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari
jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup,
kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama
dengan kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan karena
pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm (disintegrations per
minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup
tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak
makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon
di alam.Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki
waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus.

J. Contoh Soal
Nomor 1 (UN 2012)
Perhatikan reaksi fusi berikut:
1H2 + 1H2 → 1H3+ 1H1 + energi
Jika massa inti 1H2 = 2,0141 sma, 1H3 = 3,0160 sma dan 1H1 = 1,0078 sma,
maka energi yang dihasilkan pada reaksi fusi tersebut adalah...
A. 5,0964 MeV
B. 5,0443 MeV
C. 4,0964 MeV
D. 4,0878 MeV
E. 4,0778 MeV
Pembahasan

11
E = (m 1H2 + m 1H2 ) - (m 1H3 + m 1H1 ) 931 MeV
E = (2,0141 + 2,0141) - (3,0160 + 1,0078) 931 MeV
E = (4,0282 - 4,0238) 931 MeV
E = 4,0964 MeV Jawaban: C
K. Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Dalam garam dapur NaCl terdapat atom Na dan Cl

2. Kapur tulis mengandung atom Ca

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasaarkan uraian materi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Inti atom merupakan pusat dari suatu atom. Inti atom terdiri atas proton dan
neutron. Partikel-partikel ini memiliki massa yang sangat kecil sehingga
satuan yang digunakan bukan kilogram ataupun gram, melainkan satuan
massa atom (sma). Neutron merupakan partikel tak bermuatan listrik, yang
mana ukuran massanya hampir sama dengan proton. Untuk bentuk dan
ukuran inti dapat dianggap berbentuk bola dengan ukuran jejarinya sebesar
R=1,2A^(1⁄3) fm. Adapun energi ikat inti ialah energi yang hilang saat
proses mengikat atau memecah suatu inti menjadi neutron dan Proton. Energi
ikat inti mempunyai korelasi dengan massa dan jumlah nukleon serta massa
inti yang dihasilkan dari penggabungan inti tersebut, dinyatakan sebagai
defek massa (∆m), yaitu selisih antara massa partikel penyusun inti dengan
total massa inti total, yakni dinyatakan dalam persamaan ∆m =[(Z.m_p +
N .m_N)- m_inti].

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun agar kedepannya makalah ini
bisa di sempurnakan lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s Outline Fisika Modern.
Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Jamal, Abdul. 2005.Pintar Fisika. Surabaya : Gitamedia Press.
Nanda, Ken Lisa, dkk. 2013. Makalah Fisika Inti Atom dan Radioaktivitas. Dalam
“http://dokumen.tips/documents/makalah-fisika-inti-atom-dan-
radioaktivitasdoc.html”.Diunduh pada tanggal 5 Desember 2016.
Trefil, James dan Robert Hazen. 2007. The Sciences an Integrated Approach.
Edisi ke enam.Printed in United States of America.

14

Anda mungkin juga menyukai