Anda di halaman 1dari 4

Teori Atom

Pada beberapa abad sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani, di antaranya Leucippus dan
Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil yang tak
terbagi. Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi menjadi bagian yang lebih
kecil kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai pada suatu saat di mana didapat bagian
yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang disebut atom
(‘atomos’ dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tak terbagi’).

Struktur Atom

Berdasarkan teori atom Dalton, atom merupakan unit dasar terkecil dan tersederhana
penyusun suatu unsur. Di dalam atom terdapat partikel subatomik utama: proton, neutron,
dan elektron. Proton (p+) yang bermuatan positif dan neutron (n0) yang tidak bermuatan
terdapat pada inti atom. Elektron (e−) yang bermuatan negatif bergerak cepat dalam ruang
sekeliling inti atom yang sangat besar sebagaimana adanya gaya tarik dari inti atom.

Konfigurasi-Elektron
Inti atom sangatlah padat: 99,97% massa atom adalah massa inti atom namun volume
yang ditempatinya hanya 1/1015 dari volume atom. Diameter sebuah atom (∼10−10 m) sekitar
100.000 kali diameter inti atom (∼10−15 m). Berikut ilustrasi struktur atom (Gambar 1) dan
perbandingan karakter dari 3 partikel subatomik utama (Tabel 1).

Gambar 1. Ilustrasi struktur atom


(Sumber: McMurry, John. et al. 2013. Fundamentals of General, Organic, and Biological
Chemistry (7th edition). Illinois: Pearson Education, Inc.)
 

Nilai massa atom dan partikel-partikel subatomik sangatlah kecil dalam satuan gram
sehingga lebih mudah jika dinyatakan sebagai massa relatif. Basis ukuran massa relatif
atom adalah atom karbon yang terdiri dari 6 proton dan 6 neutron (atom C-12), di mana
massa satu atom C-12 dinyatakan senilai 12 satuan massa atom (sma) atau 12 dalton (Da).
1 sma = 1,660539×10−24 g.
Jadi, secara praktis, massa proton dan massa neutron masing-masing dinyatakan 1 sma.

Gambar 2. Ilustrasi atom dan simbol atom dari beberapa unsur


(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and
Change (5th edition). New York: McGraw Hill)

Isotop, Massa Atom (Massa Atom Rata-rata), dan Massa


Atom Relatif
Semua atom dari suatu unsur memiliki nomor atom yang identik, namun memiliki nomor
massa yang berbeda-beda. Isotop adalah atom-atom dengan nomor atom yang identik,
namun berbeda nomor massa. Sebagai contoh, semua atom karbon (Z = 6) memiliki 6
proton dan 6 neutron, namun di alam 98,89% atom karbon memiliki 6 neutron (A = 12),
sisanya 1,11% memiliki 7 neutron (A = 13), dan < 0,01% memiliki 8 neutron (A = 14).
Dengan kata lain, di alam terdapat 3 isotop karbon: 12C, 13C, dan 14C. Selain
itu, hidrogen juga memiliki 3 isotop – 1H (protium) yang paling berlimpah, 2H (deuterium),
dan 3H (tritium).

Konfigurasi Elektron
Namun, pemikiran filosofis tersebut tidak begitu diterima pada saat itu hingga pada awal
abad ke-18, John Dalton merumuskan teori atom yang berhasil menjelaskan hukum-hukum
dasar kimia – hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan
perbandingan.

P
erkembangan model atom dari waktu ke waktu
(Sumber: Stacy, Angelica M. 2015. Living by Chemistry (2 nd edition). New York: W.H.
Freeman and Company)
Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton menyatakan bahwa:

1. Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat teramat kecil yang disebut atom.
2. Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur satu
berbeda dengan atom unsur-unsur lainnya.
3. Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi
kimia; atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
4. Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda dengan
rasio atom yang spesifik.
Teori atom Dalton ini memberikan gambaran model atom seperti model bola pejal atau
model bola billiard.
Teori Atom J.J. Thomson
Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen
tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh medan
magnet maupun medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi
partikel yang bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan medan listrik, sinar katoda
terbelokkan menuju ke arah kutub bermuatan positif. Hal ini menunjukkan bahwa sinar
katoda merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Selanjutnya, partikel sinar katoda ini
disebut sebagai elektron. Penemuan elektron ini kemudian mengacu pada kesimpulan
bahwa di dalam atom terdapat elektron yang bermuatan negatif. Menurut model atom
Thomson, elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola bermuatan positif seperti model
roti kismis, di mana kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan roti adalah bola bermuatan
positif.

Anda mungkin juga menyukai