BAB I
A. Deskripsi Singkat
Bab ini akan membahas teori atom dan partikel penyusun atom. menyebutkan
perkembangan sistem periodic, menentukan perioda dan golongan suatu unsur.
menjelaskan sifat keperiodikan unsur-unsur.
B. Relevansi
Bab ini terkait dengan pengenalan ilmu kimia mengenai materi dan
perubahan. Pemahaman mahasiswa terhadap bab ini akan memudahkan mereka
dalam mempelajari ikatan kimia dan kimia unsur.
.
C. Capaian Pembelajaran Matakuliah
Menguasai dasar-dasar pengetahuan kimia dan dapat melakukan eksperimen
sederhana.
STRUKTUR ATOM
air
metana
HO(H2O)
CH2(CH4)
Gambar 1. Beberapa lambang Dalton untuk unsur dan senyawa. Rumus yang
benar diberikan dalam tanda kurung bila rumusnya salah
Dalton juga menjelaskan dalam reaksi kimia molekul dapat dipecah menjadi atom-
atom, tetapi banyaknya atom dalam pereaksi akan sama dengan banyaknya atom
dalam hasil reaksi. Jika atom tidak dapat dimusnahkan, maka tak ada massa yang
tercipta ataupun musnah dalam suatu reaksi kimia.
Hukum perbandingan berganda diterangkan dengan kondisi dua macam atom
bersenyawa dalam suatu kombinasi 1:1 dan kondisi yang lain bersenyawa dengan
kombinasi 1:2 atau 1:3 atau 2:3 atau sesuatu yang lain. Jika kembali ke contoh
mengenai dua oksida karbon, kita akan ingat bahwa angka banding bobot oksigen
yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu karbon pada dua kondisi yang berlainan
ialah 2:1.
Teori atom Dalton dapat diringkas dengan mencantumkan pengandaian berikut:
a. Semua materi terbuat dari partikel-pertikel satuan kecil dan tak dapat
dimusnahkan, yang disebut atom.
b. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama.
c. Selama reaksi atom-atom dapat bergabung, atau kombinasi atom-atom dapat
pecah menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atom-atom itu sendiri tak
berubah.
d. Bila atom membentuk molekul, atom-atom ini bergabung dengan angka
banding berbilangan bulat kecil seperti 1:1 ; 1:2 ; 1:3 : 2:3.
Bahan Ajar Kimia Dasar I Page |4
Pada percobaan Goldstein timbul pertanyaan dari mana asal dan bagaimana
cara terbentuknya sinar positif.Thomson menduga sinar itu dari gas dalam
tabung.Percobaan telah menunjukkan bahwa setiap atom mengandung elektron.Jika
atom kehilangan elektron yang bermuatan negatif tentu yang tinggal bermuatan
Bahan Ajar Kimia Dasar I Page |5
positif.Jumlah muatan positif yang tinggal tentu sama dengan jumlah muatan
elektron yang keluar,karena pada mulanya atom itu netral.
Elektron sangat ringan sehingga dapat meninggalkan atom jika diberi energi,
misalnya diberi teggangan listrik seperti pada tabung crookes. Oleh karena itu,
diduga elektron berada di bagian luar atom.Berdasarkan penalaran seperti ini,
akhirnya Thomson (1898)merumuskan teori yang disebut teori atom Thomson:
Atom merupakan sebuah bola kecil bermuatan positif dan dipermukaannya
tersebar elektron yang bermuatan negatif.
Model ini disebut juga model roti kismis, karena mirip dengan roti yang ditaburi
‘kismis’di permukaannya. Roti digambarkan sebagai atom bermuatan positif dan
kismis sebagai elektronnya.
Teori atom Thomson dapat dipakai untuk menjelaskan cara terbentuknya sinar
positif dalam tabung Goldstein. Sinar katoda (elektron)yang bergerak dari katoda ke
anoda dengan energi yang cukup tinggi sebagian akan menabrak atom gas dalam
tabung sehingga elektronnya terlepas dan terbentuk ion positif.
H H+ + e-
(ion positif) (elektron)
He He2+ + 2e-
(ion positif) (elektron)
Tegangan listrik yang tinggi pada kedua elektroda mengakibatkan elektron yang
terbentuk tertarik ke anoda,sedangkan ion positif tertarik ke katoda. Karena katoda
Bahan Ajar Kimia Dasar I Page |6
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sinar alfa yang ditembakkan itu ada yang
tembus, membelok, dan memantul.Sinar yang tembus merupakan bagian terbesar,
dijelaskan oleh Rutherford, bahwa partikel alfa banyak yang tembus disebabkan
atom yang mengandung banyak ruang hampa.Di pusat atom terdapat senuah
partikel bermuata positif yang disebut inti. Sinar alfa akan membelok bila mendekati
inti karena saling tolak menolak. Kejadian ini sedikit jumlahnya, karena ukuran inti
atom sangat kecil dibandingkan ukuran ruang hampanya. Jika ada partikel alfa yang
menabrak inti, maka alfa akan memamntul walaupun tidak 180 0. Tumbukan
langsung ini sangat keil kemungkinannya, maka jumlah alfa yang memantul kecil
sekali.
Di luar inti tidak hanya kosong, tetapi terdapat elektron yang berputar
mengelilinginya.Elektron tidak mempengaruhi arah sinar alfa karena electron amat
kecil dan ringan.Secara lengkap interpretasi Rutherford tentang percobaan Geiger
dam Marsden terlihat pada (gambar 4). Dengan penalaran seperti di atas,
Rutherford merumuskan teori atom yang disebut model atom Rutherford.
Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang merupakan terpusatnya massa. Di
sekitar inti terdapat electron yang bergerak mengelilinginya dalam ruang hampa
(gambar 5)
Model atom Rutherford sedikit lebih maju dari model atom Thomson. Pertanyaan
timbul tentang gerakan elektron. Bagaimana electron dapat berputar mengelilingi inti
terus-menerus tanpa henti. Masalah ini dijawab oleh Rutherford sendiri sebagai
berikut. Sesuai dengan hukum mekanika bahwa benda yang bergerak melingkar
mempunyai gaya sentrifugal (FSP) dan sentripetal ( FSF). Gaya sentrifugal mengarah
ke pusat lingkungan dan berimpit dengan jari-jari, sedangkan gaya sentripetal
mengarak keluar . Elekton yang berputar mempunyai FSP selalu sama. Hal ini analog
dengan bumi (planet) yang mengelilingi matahari pada tahun 1864, Maxwell
menyatakan bahwa partikel bermuatan yang bergerak akan kehilangan energy
dalam bentuk cahaya. Karena electron bermuatan dan mengelilingi inti akan tentu
kehilangan energy, dan gerakanya makin lambat dan akhirnya tertarik oleh inti.
Sanggahan ini tidak dapat dijawab oleh Rutherford dan merupakan kelemahan.
Walaupun ada kelemahan, teori atom Rutherford telah berhasil menemukan
konsep bahwa atom mempunyai inti yang bermuatan positif, dan electron
mengelilinginya di ruang hampa.Sejak itu banyak penelitian untuk mengetahui
kedudukan elektron dan mempelajari inti atom.Kemudian lahirlah teori atom Bohr
dan teori atom Mekanika gelombang yang menjelaskan lebih rinci tentang elektron
atom, sedangkan strudi terhadap inti telah melahirkan bidang kimia baru yang
disebut kimia inti, dan dalam fisika disebut fisika inti.
Gambar 6. Electron dapat stabil mengelilingi inti karena gaya sentrifugal sama
dengan gaya Coulomb.
proton) adalah paling ringan, dengan massa1,6726 x 10-24 gram dan muatan 1,6 x
10-19. Muatan inti atom yang lain merupakan kelipatan muatan proton. Berarti, inti
tersebut mengandung 2 proton atau lebih. Pengukuran dengan spektroskopimassa
ternyata menghasilkan massa atom yang tidak sama dengan jumlah proton yang
terdapat dalam intinya, contohnya helium (He) dan natrium (Na).
Massa atom = 4 x massa proton
Inti atom He mengandung 2 proton
Massa atom Na = 23 x massa proton
Inti atom Na mengandung 11 proton
Dengan demikian, inti tidak hanya mengandung proton, tetapi juga partikel lain.
Partikel tersebut menurut Prout dan Rutherford adalah sebagai berikut.
Hipotesis Prout
Pada tahun 1961, Prout menyatakan bahwa inti tidak hanya mengandung proton,
tetapi juga elektron. Dengan demikian inti helium dan natrium dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Inti He mengandung 4p + 2e, sehingga muatannya +2
Inti Na mengandung 23p + 12e, sehingga muatannya +11
Hipotesis ini tidak dapat diterima kebanyakan ahli,karena tidak ada bukti percobaan
yang mendukung.
Hipotesis Rutherford
Pada tahun 1930,Rutherford berhipotesis bahwa inti mengandung proton dan
neutron.Neutron adalah partikel bermassa sama dengan proton,tetapi tidak
bermuatan.Berdasarkan itu,atom helium dan natrium dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Spektrum Atom
Anda tentu pernah melihat pelangi, bukan? Berdasarkan ilmu fisika, kita
mengetahui bahwa pelangi terjadi karena berkas sinar matahari diuraikan oleh butir-
butir air hujan . Hal serupa juga dapat terjadi, jika sinar matahari dijatuhkan pada
sebuah prisma. Pelangi merupakan bukti bahwa sinar matahari merupakan
gabungan dari berbagai warna (panjang gelombang) secara sinambung, yaitu
merah-jingga-kuning-hijau-biru-ungu. Uraian warna yang sinambung seperti pelangi,
kita sebut spektrum kontinu.
Berbeda halnya dengan sinar matahari, radiasi atau cahaya yang dihasilkan
oleh unsur gas yang berpijar hanya mengandung beberapa panjang gelombang
(warna) secara terputus-putus, sehingga disebut spektrum diskontinu atau spektum
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 11
garis. Sebagai contoh, spektrum lampu hidrogen hanya mengandung beberapa garis
warna secara terputus-putus, yaitu ungu, biru dan merah.
kembali yang lebih rendah sambil memancarkan sirna dengan λ tertentu pula, sesuai
dengan tinggi jatuhnya.
Elektron pada tingkat yang tinggi tidak semua jatuh langsung ketingkat
pertama (awal), tetapi juga ketingkat-tingkat rendah lain terlebih dahulu, seperti
ketingkat 2,3,4, dst. Semakin jatuh elektron semakin besar enegri cahaya yang
dipancarkan atau semakin kecil λ-nya. Sebaliknya, semakin rendah jatuh, semakin
kecil energi sinar yang dipancarkan atau semkain besar λ-nya. Spektrum sinar yang
nilai λ-nya hampir sama akan terletak berdekatan, seperti yang terlihat pada deret.
Garis-garis spektrum dalam satu deret adalah sinar yang dipancarkan elektron yang
jatuh ketingkat yang sama.
Deret Lyman adalah sinar yang dipancarkan oleh elekton-elektron yang jatuh
dari tingkat 2,3,4,5,6,7. semua ketingkat pertama (n=1) sehingga pada spekrtumnya
terhasil enam garis yang berdekatan. Demikan juga deret Balmer, Puschen, Bracket,
dan Pfund adalah akibat jatuhnya electron masing-masing ketingkat 2,3,4,dan 5,
mempunyai jumlah garis masing-masing 5,4,3,dan 2 buah.
Deret Lyman mempunyai energiyang lebih besarλ-nya lebih kecil, karna jarak
jatuhnya lebih tinggi dari yang lain sehingga garis spktrumnya berada didaerah UV.
Yang kedua, deret Balmer terdiri dari lima garis, satu daerah UV dn yang lain disinar
tampak. Itu sebabnya sprektrum hidrogren mengandung empat garis di daerah sinar
tampak. Garis spektrum Paschen,Brackett,dan Pfund mempunyai energy lebih
rendah maka terletak didaerah IR.
Berdasarkan penalaran seperti diatas, Bhor merumuskan teori (model) atom
yang disebut teori atom Bhor, yakni sebagai berikut.
1. Atom terdiri atas inti bermuatan positif.
2. Electron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu.
3. Electron dalam lintasannya tidak menyerap atau memancarkan energy.
4. Jika electron pindah lintasan,maka terjadi perubahan energy sebesar :
ΔE = E2 -E1.
E1 E2 adalah energi lintas pada tingkat rendah dan tinggi.
Salah satu kelemahan dari teori atom Neils Bohr yaitu tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron hanya boleh berada pada tingkat energi tertentu.
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 13
Pertanyaan itu baru dapat dijelaskan setelah Louis de Broglie, seorang ahli fisika
dari Prancis, mengemukakan gagasannya tentang gelombang materi. Gagasan ini
merupakan kesimetrian atau penerapan yang lebih luas dari gagasan partikel
cahaya yang dikemukakan oleh Max Planck – Einstein. Kalau cahaya memiliki sifat
partikel, maka partikel juga memiliki sifat gelombang. Menurut de Broglie, gerakan
partikel mempunyai ciri-ciri gelombang. Sifat gelombang dari partikel tersebut
dinyatakan dalam persamaan :
λ=
Dengan :
λ = panjang gelombang
m = massa partikel
v = kecepatan partikel
h = tetapan planck
Hipotesis Louis de Broglie kemudian terbukti kebenarannya ketika ditemukan
bahwa elektron menunjukkan sifat difraksi seperti halnya sinar X. Sifat gelombang
elektron digunakan dalam mikroskop elektron.
Berkaitan dengan dualisme sifat elektron, seorang ahli fisika Jerman, yaitu
Werner Heisenberg, menyimpulkan suatu keterbatasan dalam menentukan posisi
dan momentum elektron dalam atom. Kesimpulan Heisenberg dikenal sebagai azas
ketidakpastian . Menurut Heisenberg, tidaklah mungkin menentukan posisi dan
momentum elektron secara bersamaan dengan ketelitian tinggi. Jika suatu
eksperimen dirancang untuk memastikan posisinya, maka ketidakpastian
momentumnya akan semakin besar; sebaliknya jika eksperimen dirancang untuk
memastikan momentum atau kecepatannya, maka ketidakpastian posisinya akan
semakin besar. Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian posisi dan
ketidakpastian momentum sebagai berikut :
Δx x Δp >
1. Elektron
2. Proton
Pada awal 1900-an, dua karakteristik atom sudah menjadi jelas : atom
mengandung elektron, dan atom secara listrik bermuatan netral. Untuk
mempertahankan kenetralan listrik, atom harus mengandung muatan positif dan
negatif dengan jumlah yang sama. Thompson mengajukan pandangannya
bahwa suatu atom dapat dibayangkan sebagai suatu materi yang seragam dan
bermuatan positif dengan elektron yang menempel padanya. Model thompson
ini, yang disebut model roti kismis, menjadi teori yang diterima beberapa tahun.
Pada tahun 1910, seorang fisikawan selandia baru Ernest Rutherford,
memutuskan untuk menggunakan partikel alfa untuk mengetahui sistem atom.
Bersama rekannya Hansgeiger dan siswanya yang bernama Ernest Marsden.
Rutherford melakukan percobaan dengan menggunakan lembaran emas yang
sangat tipis dan logam lainnya sebagai sasaran untuk partikel alfa yang berasal
dari sebuah sumber radioaktif. Mereka mengamati bahwa sebagian partikel
menembus lembaran tanpa membelok. Mereka juga mengamati bahwa ada
partikel alfa yang dihamburkan dengan sudut yang besar. Pada beberapa
kesempatan, partikel alfa dipantulkan kembali kearah datangnya. Ini merupakan
penemuan yang paling mengejutkan, karena dalam model thomson muatan
positif dari atom sangat tersebar sehingga partikel alfa yang bermuatan positif
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 16
3. Neutron
Jika yang diketahui nomor massa atom (A) dan jumlah neutron (n) maka
rumus menentukan jumlah proton (Z) adalah :
Jumlah proton = nomor massa atom (A) – jumlah neutron (n)
b. Isobar
Isobar merupakan kebalikan dari isotop, pengertiannya yaitu unsur-unsur
yang memiliki jumlah nomor atom yang berbeda dan pada unsur yang
berbeda tetapi memiliki jumlah nomor massa yang sama. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pada isobar ini unsur-unsurnya memiliki kesamaan dalam
jumlah nomor massa, tetapi berbeda dalam jumlah nomor atomnya. Berikut
ini adalah contoh dari isobar :
14 14
6𝐶 dan 7𝑁
24 24
11𝑁𝑎 dan 12𝑀𝑔
c. Isoton
Isoton merupakan unsur-unsur yang memiliki nomor atom yang berbeda dan
jumlah nomor massa yang berbeda serta pada unsur yang berbeda. Jadi
dapat disimpulkan bahwa memiliki jumlah neutron yang sama.
Contoh:
13 14
6𝐶 dan 7𝑅
14 16
6𝐶 dan 8𝑂
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 18
Untuk n = 1 → nilai l = 0
Untuk n = 2 → nilai l = 0 dan 1
Untuk n = 3 → nilai l = 0,1 dan 2, dan seterusnya.
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 19
Untuk l = 0 → nilai m = 0
Untuk l = 1 → nilai m = -1, 0 dan +1
Untuk l = 1 → nilai m = -2, -1, 0, +1, dan +2 dan seterusnya.
Susunan orbital – orbital dalam satu subkulit dapat dinyatakan dengan diagram
orbital sebagai berikut:
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 20
p -1, 0, +1
Untuk atom dengan dua atau lebih elektron, energi elektron ditunjukkan oleh
diagram tingkat energi berikut :
- Setiap orbital dilambangkan dengan kotak. Subkulit s memiliki 1 kotak,
subkulit p memiliki 3 kotak, sublukit d memiliki 5 kotak, subkulit f memiliki 7
kotak, dan seterusnya.
- Semua orbital dalam suatu subkulit mempunyai energi yang sama.
- Dengan kenaikan skala energi pada diagram tingkat energi, jarak antara kulit-
kulit semakin berkurang dan terjadi tumpang tindih kulit-kulit. Akibatnya,
energi orbital seperti di subkulit 4s (n = 4) mempunyai energi yang lebih
rendah dibandingkan orbital-orbital di subkulit 3d (n = 3).
Diagram tingkat energi ini sangat berguna untuk meramalkan konfigurasi elektron
dalam atom.
Kebolehjadian menemukan
elektron pada orbital disubkulit 2p
yang digambarkan oleh kurva
Ψ2. Kebolehjadian menemukan
elektron sama dengan nol pada
jarak r = 0. Lalu Kebolehjadian
bertambah dengan pertambahan
nilai r dan mencapai maksimum
sebelum kembali turun.
Pada pola bercak-bercak orbital
di subkulit 2p, terlihat bahwa
kerapatan elektron pada jarak r
dari inti terdistribusi secara
simetris dalam dua area
berlawanan.
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 25
Gambar 12. Tingkat energi relatif orbital (a) atom hidrogen atau ion dengan
satu elektron (b) atom atau ion dengan banyak elektron.
Gambar 13. Metode coret miring untuk menentukan urutan – urutan tingkat
energi orbital dalam atom multielektron. Elektron dengan tingkat energi
terendah adalah orbital 1s, kemudian 2s, dan seterusnya.
b) Aturan Aufbau
Dalam keadaan stabil, atom-atom cenderung menempati orbital yang
mempunyai energi terendah. Aturan pengurutan tingkat energi orbital dari yang
terendah dikenal dengan istilah asas Aufbau, yang berbunyi :
“Pengisian elektron dalam orbital dimulai dari orbital dengan tingkat energi paling
rendah. Setelah penuh, pengisian berlanjut keorbital yang tingkat energinya satu
tingkat lebih tinggi. Demikian seterusnya hingga semua elektron menempati
orbital.”
Tingkat energi orbital dari yang terendah adalah :
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 29
c) Aturan Hund
Tahun 1927, Frederich Hund menyatakan aturan untuk menggambarkan
arah rotasi elektron. Aturan ini dikenal sebagai aturan Hund, yang berbunyi :
“Elektron-elektron yang berada disuatu orbital akan menempati orbital yang
kosong dengan arah rotasi sejajar. Setelah itu, elektron-elektron lainnya
menempati orbital tersebut dengan arah rotasi yang berlawanan.”
Penulisan konfigurasi elektron dapat secara panjang (sesuai aturan Aufbau)
dan dapat secara singkat. Penulisan konfigurasi elektron secara singkat
didasarkan pada konfigurasi gas mulia.
kulit terluarnya . Jadi, elektron valensi unsur transisi adalah elektron pada subkulit
(n-1)d dan ns. Perhatikanlah contoh soal berikut :
Contoh Soal
Didalam triade, unsur kedua mempunyai sifat-sifat yang berada diantara unsur
kesatu dan ketiga dan memiliki massa atom sama dengan massal rata-rata
unsur kesatu dan ketiga.
Jenis triade:
a. Triade litium (Li), natrium (Na), kalium (K),
b. Triade kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Br),
c. Triade clor (Cl), brom (Br), iodium (L).
Karena elektron valensi khas bagi setiap unsur, maka kita dapat menentukan
letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan elektron valensinya, atau sebaliknya.
Hal ini berlaku untuk semua unsur baik unsur golongan utama maupun unsur –
unsur transisi. Simaklah contoh berikut !
Contoh Soal
Gambar 14. Pengelompokan unsur – unsur dalam sistem periodik ke dalam blok s, p, d
dan f. Golongan IA dan IIA masuk blok s, golongan IIIA sampai dengan VIIIA masuk blok
p, unsur-unsur transisi masuk blok d, dan unsur-unsur transisi dalam (lantanida dan
aktinida) masuk blok f.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh suatu atom dalam
bentuk gas untuk melepaskan elektron yang tidak terikat erat. Untuk atom-
atom selain hidrogen dikenal beberapa macam potensial ionisasi. Potensial
ionisasi pertama untuk melepaskan elektron yang pertama, potensial ionisasi
kedua untuk melepaskan elektron yang kedua dan seterusnya. Berdasarkan
harga potensial ionisasi yang diperoleh, dapat disimpulkan:
a. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, potensial ionisasi semakin besar
karena muata inti bertambah sedangkan kulit elektron tetap.
b. Dalam satu golongan dari atas ke bawah potensial ionisasi semakin kecil,
jadi unsur-usurnya semakin mudah mengion. Ini disebabkan karena
jumlah kulit elektron yang semakin banyak.
3. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik
elektron dari atom lain kearah dirinya. Faktor yang mempengaruhi
keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari
atom.
Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan semakin ke bawah
semakin kecil, karena gaya tarik-menarik inti semakin lemah. Unsur-unsur
bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
Unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifan semakin kekanan
semakin besar. Keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh
golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga keelektronegatifan terbesar
terdapat pada Flour yakni 4,0 dan harga terkecil terdapat pada fransium yakni
0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi
unsur dalam suatu senyawa. Jika harga keelektronegatifan besar, berarti
unsur yang bersangkutan cenderung menerima elektron dan membentuk
bilangan oksidasi negatif, tetapi jika harga keelektronegatifan kecil, maka
unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi
positif. Jumlah atom yang diikat tergantung pada elektron valensinya.
4. Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain: mengkilap,
menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis,
serta dapat ditentangkan menjadi kawat atau kabel panjang. Sifat-sifat logam
tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam.
5. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem
periodik, semakin ke bawah semakin reaktif, karena semakin mudah
melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik,
semakin ke bawah semakin kurang reaktif, karena semakin sukar menangkap
elektron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungan melepas
atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 38
VIIA (Halogen). Dari kiri ke kanan dalam suatu periode, mula-mula kereaktifan
menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA tidak reaktif.
1.9 Klasifikasi unsur dalam sistem periodik Logam, Non Logam, Metaloid, Gas
Mulia
Lebih dari separuh unsur-unsur yang dikenal saat ini ditemukan antara tahun
1800 dan 1900. Selama periode ini, kimiawan mengamati bahwa ada banyak
unsur yang banyak menunjukan kemiripan yang kuat satu sama lain.
Pemahaman akan adanya keteraturan periodik dalam perilaku fisis dan kimia dan
kebutuhan untuk mengorganir semua informasi yang tersedia tentang struktur
dan sifat-sifat unsur telah mengarah pada dikembangkannya tabel periodik.
Tabel periodik adalah sebuah tabel dimana unsur-unsur yang mempunyai sifat-
sifat fisis dan kimia yang mirip dikelompokkan bersama.
Unsur-unsur dapat dibagi dalam tiga kelompok :
1. Logam, yaitu unsur yang terletak disebelah kiri sisitem periodik. Logam
memiliki sifat mengkilat, dapat ditempa menjadi lempeng tipis, dapat dibuat
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 39
Tabel periodik merupakan alat praktis untuk mencari kolerasi antar sifat unsur
secara sistematik dan dapat membantu kita membuat prediksi-prediksi yang
berhubungan dengan prilaku kimia dan mengorganir semua informasi yang
tersedia tentang struktur dan sifat unsur.
Periode: unsur-unsur yang ditempatkan diatas lambang unsur dalam baris
horizontal berdasarkan nomor atomnya.
Golongan : kolom vertikal atau sering disebut satu keluarga (family)
Golongan unsur kimia dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Golongan A, menempati sub kulit s dan p
Jika s = 1, golongan IA
Jika s = 2, golongan IIA
Jika s+p = 3, golongan IIIA
Jika s+p =4, golongan IVA
Jika s+p =5, golongan VA
Jika s+p =6, golongan VIA
Jika s+p =7, golongan VIIA
Jika s+p = golongan VIIIA
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 40
1. s, golongan A
2. s+p, golongan A
3. s+d, golongan B
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 41
LATIHAN
1. Di antara pernyataan berikut yang kurang tepat adalah...
a. atom adalah unit pembangun materi
b. unsur terdiri dari sejenis atom
c. senyawa terdiri dari dua atau lebih jenis atom
d. atom tidak dapat dibagi lagi
e. atom terdiri dari partikel subatom
2. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut.
5. Manakah di antara perpindahan elektron berikut yang disertai pelepasan energi paling
besar ?
a. dari kulit K ke kulit N
b. dari kulit M ke kulit K
c. dari kulit L ke kulit K
d. dari kulit M ke kulit P
e. dari kulit N ke kulit M
6. Isotop 27
13𝐴𝑙 terdiri dari …
a.13 proton, 14 elektron, dan 27 neutron
b. 13 proton, 13 elektron, dan 27 neutron
c. 13 proton, 13 elektron dan 14 neutron
d.14 proton, 14 elektron, dan 13 neutron
e. 27 proton, 27 elektron dan 14 neutron
56
7. Diketahui isotop 26𝐹𝑒, maka ion Fe3+ mempunyai
a. 26 elektron di sekitar inti d. 23 elektron di sekitar inti
b. 29 proton di dalam inti e. 56 neutron di dalam inti
c. 29 elektron di dalam inti
8. Jika diketahui massa rata-rata 1 atom unsur X adalah x gram dan massa 1 atom C-12
adalah p gram , maka massa atom relatif unsur X adalah….
a.12x/p d. Px/12
b. 12p/x e. p/12x
c. 12px
9. Tembaga di alam terdiri atas isotop Cu-65 (20%) dan isotop Cu-63(80%) , maka
massa atom relatif (Ar) tembaga adalah ….
a.63,2 d. 63,8
b.63,4 e. 64,2
c. 63,6
10. Di antara unsur berikut yang memiliki elektron valensi terbanyak adalah ….
a. 5P d. 11S
b. 7Q e. 15T
c. 9R
11. Suatu atom mempunyai konfigurasi elektron K = 2; L=8; M=18; N= 7. Salah satu
isotopnya mempunyai nomor massa 80. Isotop tersebut mengandung…..
a. 35 elektron dan 35 neutron d. 35 elektron dan 80 neutron
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 43
12. Energi ionisasi unsur-unsur segolongan berkurang dari atas ke bawah. Faktor
utama yang menyebabkan penurunan tersebut adalah ….
a. pertambahan jari-jari atom d. pertambahan massa atom
b. pertambahan muatan inti e. pertambahan titik didih
c. pertambahan nomor atom
13.Di antara unsur-unsur 11Na, 12Mg, 19K, 20Ca dan 37Rb yang memiliki energi
ionisasi terbesar adalah….
a. 11Na d. 20Ca
b. 12Mg e. 37Rb
c. 19K
20. Unsur-unsur yang terletak dalam satu periode dengan 19V adalah ….
a. 6R d. 17U
b. 9S e. 20W
c. 10T
22. Dalam atom Ni dengan nomor atom 28 terdapat elektron yang tidak berpasangan
sebanyak...
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
23. Suatu unsur mempunyai nomor atom 7. Unsur tersebut mencapai kestabilanyya
dengan cara...
a. Melepaskan 1 elektron
b. Menangkap 1 elektron
c. Melepaskan 2 elektron
d. Melepaskan 3 elektron
e. Menangkap 3 elektron
Bahan Ajar Kimia Dasar I P a g e | 45
24. Untuk mencapai kestabilannya, suatu unsur melepaskan 2 elektron. Unsur tersebut
bersifat...dan mempunyai nomor atom...
a. Nonlogam, 6
b. Logam, 8
c. Nonlogam, 10
d. Logam, 12
e. Nonlogam, 14
25. Perbedaan antara ion Na+ dengan atom Natrium (Na) adalah...
a. Ion Na+ kelebihan 1 proton
b. Ion Na+ kelebihan 1 elektron
c. Ion Na+ kekurangan 1 elektron
d. Ion Na+ kekurangan 1 proton
e. Ion Na+ kekurangan 1 neutron