0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan10 halaman
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom, dimulai dari konsep atom yang diajukan filsuf Yunani kuno hingga model atom modern.
2. Model atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi, sedangkan model atom Thomson menyatakan atom terdiri dari muatan positif dan elektron.
3. Eksperimen Rutherford menunjukkan adanya inti atom dan partikel bermuatan positif di dalamnya, sehingga dia men
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom, dimulai dari konsep atom yang diajukan filsuf Yunani kuno hingga model atom modern.
2. Model atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi, sedangkan model atom Thomson menyatakan atom terdiri dari muatan positif dan elektron.
3. Eksperimen Rutherford menunjukkan adanya inti atom dan partikel bermuatan positif di dalamnya, sehingga dia men
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom, dimulai dari konsep atom yang diajukan filsuf Yunani kuno hingga model atom modern.
2. Model atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi, sedangkan model atom Thomson menyatakan atom terdiri dari muatan positif dan elektron.
3. Eksperimen Rutherford menunjukkan adanya inti atom dan partikel bermuatan positif di dalamnya, sehingga dia men
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Istilah atom berasal dari kata atomos (atidak, tomosmemotong) yang mempunyai arti tidak terpotong atau tidak dapat dibagi, merupakan salah satu konsep ilmiah tertua yang menyatakan bahwa semua materi dapat dipecahkan menjadi (zarah) partikel terkecil di mana partikel-partikel ini tidak bisa dibagi lebih lanjut. Konsep tersebut dikemukakan oleh IilosoI Yunani Leuccipus dan Democritus (kira-kira 460-370 SM) yang lebih lanjut menyatakan bahwa partikel ini berada pada gerakan yang konstan, tetapi dapat bergabung membentuk suatu kombinasi yang mantab. Menurut dugaan, siIat-siIat tertentu dari suatu bahan diakibatkan oleh perbedaan ukuran, bentuk dan susunan partikel-partikelnya. Partikel-partikel yang menyusun semua materi dinamakan atom. Pada perkembangannya, teori atom mengalami perubahan pesat seiring dengan perkembangan zaman. Pada bagian ini akan dibahas tentang perkembangan teori atom setelah era Leuccipus dan Democritus . II.1. Model Atom Dalton Teori atom mengalami perkembangan dengan munculnya teori atom modern yang pertama kali dikemukakan oleh John Dalton (19776-1844). Pada awalnya atom ini dikemukakan untuk menjelaskan reaksi kimia. Dasar teori atom Dalton ditunjang oleh dua percobaan dan dua hukum alam, yaitu hukum kekekalan massa (A. Lavoiser, 1789) dan Hukum perbandingan tetap (Proust) 1797). Dalam serangkaian percobaan pembakaran dan proses-proses yang berhubungan, Antoine Lavoiser menyatakan bahwa dalam semua proses pembakaran bahan dengan oksigen dari udara, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan. Salah satu percobaan Lavoiser menjelaskan bahwa cairan merkuri bereaksi dengan oksigen membentuk merkuri oksida berwarna merah (mercury calx). Bila merkuri oksida ini dipanaskan lagi, maka akan terurai menghasilkan sejmlah cairan merkuri dan gas oksigen yang jumlahnya sama dengan yang dibutuhkan waktu pembentukan merkuri oksida. Lavoiser mengemukakan :k:m kekekalan massa: massa baan kesel:r:an setela reaksi kimia sama dengan sebel:m reaksi. Hukum kedua adalah :k:m s:s:nan tetap (ata: j:ga dikenal dengan :k:m perbandingan tetap). Suatu senyawa kimia entah dari mana asalnya atau bagaimana cara pembentukannya selalu mempunyai susunan yang sama, yaitu perbandingan massa unsur-unsur yang menyusunnya tetap. Misalnya, dalam tahun 1799 Joseph Proust (1754-1826) menemukan bahwa tembaga karbonat, baik dari sumber alami maupun dari sintesis dalam laboratorium, mempunyai susunan tetap. Teori atom Dalton dikembangkan selama periode 1803-1808 dan didasarkan atas tiga asumsi pokok: (1) tiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak bisa dihancurkan dan dibagi, yang disebut atom. Selama perubahan kimia, atom tidak bisa diciptakan dan juga tidak bias dimusnahkan (2) semua atom dari suatu unsur mempunyai massa (berat) dan siIat yang sama, tetapi atom-atom dari suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain, baik massa (berat) maupun siIat-siIatnya yang berlainan (3) dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan numeric yang sederhana: misalnya, satu atom A dan satu atom B (AB), satu atom A dan dua atom B (Ab2) Dari asumsi diatas, maka Dalton mengemukan mengemukakan teori atomnya sebagai berikut: (1) zat tersusun oleh partikel yang tidak dapat dibagi lebih lanjut yang disebut atom (2) semua atom penyusun suatu unsur memiliki siIat yang identik (ukuran, bentuk,dan massa) yang berbeda dari siIat atom unsur yang lain (3) suatu reaksi kimia semata-mata adalah suatu penyusunan ulang kombinasi atom dari senyawa pereaksi menjadi susunan atom dalam senyawa hasil reaksi. Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
Bila atom-atom dari suatu unsur tidak dapat dihancurkan (seperti asumsi 1), maka atom-atom yang sama harus ada setelah reaksi selesai seperti halnya sebelum reaksi berlangsung, maka massa keseluruhan dari pereaksi dan hasil reaksi harus sama. Teori Dalton menerangkan ::m 00-alan massa. Bila semua atom dari sebuah unsur sama massanya (seperti asumsi 2), dan bila satuan-satuan atom mempunyai perbandingan tetap (asumsi 3), persentase susunan senyawa harus mempunyai nilai tertentu, dengan mengabaikan ukuran contoh yang dianalisis atau keadaan semula. T0ori Dalton f:a m0n0ranan ::m omposisi t0tap. Massa khas dari atom suatu unsur yang diperlukan oleh asumsi 2 diatas dikenal sebagai bobot atom, dan Dalton mencoba menjelaskan bobot atom nisbi. Teori atom Dalton juga memberikan pemikiran dasar bagi ::m p0r-andinan -0randa (1805). Bila dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, perbandingan massa dari unsur pertama dengan unsur kedua merupakan bilangan unsur sederhana. Kelemahan teori Dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.
II.2. Model Atom J.J Thomson Selama periode 1894-1897, J.J.Thomson (1856-1940) melakukan serangkaian penelitian untuk menentukan siIat-siIat sinar katoda. Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, Thomson menjelaskan bahwa dalam studi permulaannya ia menentukan kecepatan sinar katoda, hasil pengukuran yang diperoleh menjelaskan bahwa kecepatan katoda jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan cahaya, jadi sinar katoda ini bukan merupakan radiasi elektomagnetik. Thomson juga menetapkan perbandingan muatan listrik (e) dengan massa (m) untuk sinar katoda. Tomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling- baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatiI dan selanjutnya disebut elektron. Atom merupakan partikel yang bersiIat netral, oleh karena elektron bermuatan negatiI, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positiI untuk menetrallkan muatan negatiI elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. yang menyatakan bahwa: 'Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positiI dan didalamya tersebar muatan negatiI elektron Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positiI yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelebihan teori ini adalah dapat membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatiI dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Untuk kelemahan Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positiI dan negatiI dalam bola atom tersebut.
II.3. Model Atom RutherIord RutherIord bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alIa () terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alIa, yaitu partikel yang bermuatan positiI dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positiI yang bila dikenai partikel alIa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan Iakta bahwa apabila partikel alIa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alIa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh Iakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alIa akan membelok sudut 90 bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1)atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alIa diteruskan (2)jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positiI. (3)partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan Iakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alIa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. Berdasarkan Iakta-Iakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, RutherIord mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom RutherIord yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positiI, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatiI. RutherIord menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berIungsi mengikat partikel-partikel positiI agar tidak saling tolak menolak. Model atom RutherIord dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelemahan Model Atom RutherIord adalah membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti tetapi tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.Berdasarkan teori Iisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena RutherIord adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.
Teori Atom Bor Pada tahun 1913, pakar Iisika Denmark bernama Neils Bor memperbaiki kegagalan atom RutherIord melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari RutherIord dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut: (1) hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti; (2) selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap; (3) elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, AE hv (4) lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan siIat-siIat tertentu, terutama siIat yang disebut mom0nt:m s:d:t. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2[ atau nh/2[, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck. Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tinat 0n0ri. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Energi electron yang paling rendah adalah electron yang paling dekat dengan inti, yaitu pada lintasan n1, disebut sebagai keadaan dasar. Semakin besar n, electron semakin jauh dari inti, dan pada n electron terlepas dari atom dan terjadi ionisasi. Perpindahan electron ke tingkat energy yang lebih tinggi menyerap energy sebesar selisih tingkat energinya, disebut elektron tereksitasi, sedangkan hal sebaliknya disebut deeksitasi, elektron akan memancarkan energi yang disebut radiasi elektromagnetik. Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan cara-cara atom berikatan membentuk molekul yang stabil dengan kombinasi tertentu dari atom-atom penyusunnya.
Teori Atom Modern Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu 'Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom. Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan Iungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Model atom mutakhir atau model atom mekanika gelombang
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama. iri kas model atom mekanika gelombang (1) Gerakan elektron memiliki siIat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat Iungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom) (2) Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut) (3) Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.