Anda di halaman 1dari 38

STUKTUR

STUKTUR ATOM
ATOM

PETA EKSPEDISI
Model Atom Dalton
Tersusun dari

Benda

Model Atom Thomson


Model Atom

Inti Atom

Proton

Neutron

Elektron

Dijelaskan
dengan

Mempunyai

Partikel Atom

ATOM

Digambarkan
dengan

Tersusun dari

Model Atom Rutherford


Model Atom Bohr
Model Atom Awan Elektron

Isotop
Nomor Massa
Nomor Atom

Berkaitan
dengan

Konfigurasi Elektron

Isoton
Isobar

Elektron Valensi
Menemukan

STUKTUR ATOM
Pengertian Atom
Partikel-Partikel Penyusun Atom

Model-Model Atom

Pita Energi

Pengertian Atom

Atom didefinisikan sebagai partikel terkecil dari suatu materi yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi, akan tetapi dari hasil penemuan selanjutnya ternyata atom masih
terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang disebut partikel sub atom.
Partikel sub atom tersebut adalah;
No.

Partikel
Lambang
Sub atom

Penemu / Th

Massa
(sma)

Massa (Kg)

Muatan

1.

Proton

Goldstein,
1886

1,00728

1,6726 X 10-27

+1

2.

Neutron

J. Chadwick,
1932

1,00866

1,6749 X 10-27

3.

Elektron

J. Thomson,
1897

0,00055

9,1095 X 10-31

-1

End

Partikel-Partikel Penyusun Atom


Dari hasil penemuan, ternyata atom terdiri atas partikel-partikel
Yang sederhana, yang disebut partikel sub atom.
Partikel-partikel sub atom tersebut adalah : proton, elektron,
dan neutron.
Proton
Elektron
Neutron

Model-Model Atom
Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom menghasilkan gambaran
mengenai susunan partikel-partikel di dalam atom. Gambaran ini
berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom.
Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.
Marilah kita pelajari satu persatu masing-masing konsep/model atom tersebut.
1. Model Atom Dalton (1805)
2. Model Atom Thomson (1897)
3. Model Atom Rutherford (1911)
4. Model Atom Niels Bohr (1914)
5. Model Atom Modern
6. Kelebihan dan Kelemahan dari Setiap Model Atom

Proton

Proton merupakan partikel bermuatan positif, posisinya terletak didalam inti atom.
Goldstein berhasil menemukan adanya partikel bermuatan positif dalam atom.
Partikel tersebut dinamakan proton. Setelah penemuan proton, Rutherford juga
berhasil membuktikan proton terletak ditengah-tengah ruang atom (inti atom).

e
e

Inti atom, terdapat proton


dan neutron

e
P
n
e

Kulit-kulit
atom

End

Elektron
Elektron merupakan partikel atom yang pertama kali ditemukan, Elektron ditemukan
Oleh Joseph John Thomson seorang ilmuan inggris. Penemuannya berawal dari
Percobaan tabung sinar katoda pada 1897. Istilah elektron sendiri pertama kali
Dikemukakan oleh George Johnston Stoney pada 1891.
Gambaran Posisi Elektron dalam Atom
e
e

Inti atom, terdapat proton


dan neutron

e
P
n
e

Kulit-kulit
Atom terdapat elektron
End

Neutron

Keberadaan proton didalam inti atom ternyata tidak sendirian. James Chadwick
Seorang ilmuan Inggris berhasil menemukan adanya neutron dalam inti atom
Pada 1932.

Gambaran Posisi Neutron dalam Atom


e
e

Inti atom, terdapat proton


dan neutron

e
P
n
e

Kulit-kulit
Atom terdapat elektron
End

Model Atom Dalton

John Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnaya tentang atom.


Teori atom Dalton didasarkan pada dua
hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum
susunan tetap (hukum prouts). Lavoiser menyatakan bahwa "Massa
total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat
hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan
massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum
tersebut Dalton mengemukakan teori tentang atom
sebagai berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atomatom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada
tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Atom adalah partikel terkecil


Dan tidak dapat dibagi lagi.
Bentuk seperti Bola Pejal.

Model atom Dalton, seperti bola pejal


Gambar. Model Atom Dalton

Kelebihan Teori Atom Dalton

1. Dapat menjelaskan hukum kekekalan massa.


Jika atom-atom dari unsur-unsur tidak dapat dihancurkan, maka atom-atom yang
sama harus ada setelah reaksi selesai. Seperti halnya sebelum reaksi berlangsung
maka massa keseluruhan dari pereaksi dari hasil reaksi harus sama.
2. Dapat menjelaskan hukum perbandingan tetap.
Jika semua atom dari sebuah unsur memiliki massa yang sama, dan jika satuan-satuan
Atom memiliki perbandingan tetap, persentase susunan senyawa harus memiliki nilai
tertentu, dengan mengabaikan ukuran contoh yang dianalisis atau keadaan semula.

Kelemahan Teori Atom Dalton

1. Asumsinya bahwa semua atom dari suatu unsur memiliki massa dan sifat yang sama
terbukti tidak benar.
Setelah diketemukannya isotop oleh Mc. Coy dan Ross pada
1907. Isotop yang hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara kimia,
Mempunyai susunan elektron yang sama tetapi mempunyai massa yang berbeda.
2. Asumsinya bahwa selama reaksi kimia, atom tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan
(tidak mengalami perubahan), teori ini kurang tepat.
Bagaimana atom dapat saling mengadakan ikatan baik dengan atom-atom lain yang
sejenis maupun yang tidak sejenis, jika sama sekali tidak mengalami perubahan?
sekarang ditemukan fakta bahwa ada sedikit perubahan energi listrik pada bagian
luar atom sehingga atom dapat mengadakan ikatan satu dengan lainnya.
3. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik
adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya
daya hantar listrik.

End

Model Atom Thomson (1897)


Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh
William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang
SINAR KATODE dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan
partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara
katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa
sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang
bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron. Atom merupakan
partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif,
maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetralkan
muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson
memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan
teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson.

Percobaan Sinar Katode

Kutub
Negatif magnet

Kutub
Positif magnet

Hasil pengamatan:
1. Sinar katoda dibelokkan oleh medan magnet, tertarik oleh lempeng logam positif,
tetapi ditolak oleh lempeng negatif.
2. Setelah menghitung dan membandingkan nilai muatan partikel (e) dan massa (m),
diperoleh nilai perbandingan e/m=1,76X 108 coulomb/gram. Nilai ini sama untuk
semua gas.
Kesimpulan:
1. Setiap gas menghasilkan sinar katoda yang sama.
2. Sinar katoda ini disebut elektron dan bermuatan
negatif.

Animasi Percobaan Sinar Katoda


Yang dilakukan Thomson.

Pembelokan sinar katoda dalam


medan magnit

Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi dari bahan sinar ini
dapat dilacak. Berkas sinar katoda dibelokkan oleh medan magnit. Pembelokkan ini
menunjukkan bahwa sinar katoda bermuatan negatif yang dinamakan elektron

Sifat-sifat
sinar
katoda
1. Sinar katoda dipancarkan

oleh katoda dalam sebuah

tabung hampa bila dilewati arus listrik (aliran


listrik adalah penting).
2. Sinar katoda dipancarkan tegak lurus permukaan

material yang memancarkannya.


3. Sinar katoda dibelokkan oleh medan magnit dan medan

listrik.
4. Sifat sinar katoda tidak tergantung dari bahan

elektrodanya (besi, platina dsb.)

5. Sinar katoda bila membentur material tertentu

akan terjadi

fluoresensi (mengeluarkan cahaya).

SINAR KATODA

Ide adanya
elektron
Ide bahwa atom
memiliki struktur

Model atom : Thomson &


Rutherford

Model atom : Bohr

SINAR X
APLIKASI : TV,
OSILOSKO
P

Menurut Thomson, Atom adalah materi yang bermuatan positif dan didalamnya
Tersebar elektron (muatan negatif) bagaikan kismis dalam roti kismis.

Bermuatan
Positif

Roti kismis

Gambar. Model atom Thomson

seperti roti kismis

Muatan
Negatif
(elektron)
tersebar

Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.

End

3. Model Atom Rutherford (1911)

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan,


Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model
Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti
atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa
didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat
partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.

Elektron mengelilingi inti


Dalam atom.
Percobaan Rutherford
Model atom Rutherford seperti tata surya

Kelebihan teori atom Rutherford


Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti

Kelemahan teori atom Rutherford


Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan
salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda
pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama
kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena
putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Rutherford telah
dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

End

Model Atom Niels Bohr (1914)

Niels Bhor mengemukakan, Atom terdiri atas inti atom yang


Bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron yang beredar
Pada kulit-kulit atom tanpa disertai pemancaran atau
penyerapan energi.

Inti atom, bermuatan


positif

Kulit-kulit Atom, terdapat


Elektron yang beredar
mengelilingi inti

Model Atom Niels Bohr

Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa
spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah :
1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan
menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan
memancarkan energi.
Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut

Kelebihan
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan
Berdasarkan hasil penelitian berikutnya terbukti bahwa gerakan elektron menyerupai
Gelombang. Oleh karena itu posisi elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Jadi orbit Lingkaran dengan jari-jari tertentu yang diungkapkan Niels Bohr
tidak dapat diterima.
Tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga
diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

End

Model Atom Modern (mekanika gelombang/mekanika kuantum)

Model Atom Mekanika Gelombang menjelaskan bahwa didalam atom elektron beredar
Pada orbital-orbital yaitu daerah disekitar inti atom dengan kebolehjadian menemukan
Elektron.

Awan elektron

Model Atom Mekanika Gelombang


Teori atom mekanika gelombang memiliki persamaan dengan teori atom Niels Bohr
Dalam hal tingkat-tingkat energi atau kulit-kulit atom, tetapi berbeda dalam hal bentuk
Lintasan elektronnya. Dalam teori mekanika gelombang posisi elektron adalah tidak
Pasti. Hal yang dapat ditentukan mengenai keberadaan elektron dalam atom adalah
Daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron, daerah tersebut dinamakan
Orbital.
End

Kelebihan dan Kelemahan dari Setiap Model Atom


Model Atom

Kelebihan

Kelemahan

Menurut Dalton seperti bola


pejal

Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai


model atom

Tidak menerangkan hubungan antara


larutan senyawa dan daya hantar arus
listrik, jika atom merupakan bagian
terkecil dari suatu unsur dan tidak
dapat dibagi lagi

Menurut Thomson seperti


roti kismis

Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif


dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari
suatu unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun
dari partikel yang bermuatan positif dan negatif untuk
membentuk atom netral. Juga membuktikan bahwa elektron
terdapat dalam semua unsur

Belum dapat menerangkan bagaimana


susunan muatan positif dalam bola
dan jumlah elektron

Rutherford seperti planet


bumi mengelilingi matahari

Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan


elektron yang mengelilingi inti

Model tersebut tidak dapat


menerangkan mengapa elektron tidak
pernah jatuh ke dalam inti sesuai
dengan teori fisika klasik

Niels Bohr seperti bola,


dengan inti atom yang
dikelilingi sejumlah elektron

Mempu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom


hidrogen

Hanya dapat menerangkan atom-atom


yang memiliki elektron tunggal
seperti gas hidrogen, tetapi tidak
dapat menerangkan spektrum warna
dari atom-atom yang memiliki banyak
elektron

End

Hukum dasar yang menjelaskan hubungan antara elektron


dengan kulit orbit :
elektron bergerak dalam kulit orbit. Elektron tidak dapat
mengelilingi inti atom dalam ruangan yang ada antara dua
buah kulit orbit.
setiap kulit orbit berhubungan dengan sebuah range energi
khusus,elektron-elektron yang bergerak dalam suatu kulit
orbit akan memilki sejumlah energi yang sama.
Catatan : level energi dalam kulit akan meningkat ketika
makin jauh dari inti atom. Hal ini dapat disimpulkan maka
elektron valensi selalu memilki level energi yang tertinggi
dalam setiap atom.
elektron untuk berpindah dari suatu kulit ke kulit yang lain
menyerap energi atau melepaskan energi untuk
menyesuaikan level energi antara level energi kulit awal
dengan level energi kulit yang dituju.

Keadaan energi yang paling rendah disebut dengan


tingkatan normal atau tingkatan dasar.

Keadaan stasioner lainnya dari atom disebut keadaan


tereksitasi, kritis atau resonan.
Semakin banyak energi yang diberikan kepada
elektron, elektron tersebut bergerak ke keadaan
stasioner, di mana elektron tersebut menjauhi inti.
Apabila energi yang diberikan cukup besar untuk
mengeluarkan elektron tersebut dari medan ion,
elektron tersebut akan terlepas dari ion tersebut.
Energi yang diperlukan untuk proses ini adalah
potensial ionisasi.
Sebagai contoh hidrogen besarnya 13.60 eV.

Pita energi

Pita Valensi
Pita Konduksi
Pita Larangan

1. Pita Valensi
1. Pita Valensi adalah pita energi terakhir yang
terisi penuh oleh elektron-elektron.
2. Pita Konduksi adalah pita energi diatas pita
valensi yang kosong atau terisi sebagian oleh
elektron-elektron.
3. Pita Terlarang adalah pita energi diantara pita
valensi dan pita konduksi dimana elektronelektron tidak diperbolehkan ada pada pita
energi ini.
Energi yang yang diperlukan untuk memindahkan
elektron dari Valensi ke Konduksi adalah
sebesar energi Pita terlarang.

Pita Energi

Perbedaan Jenis bahan berdasarkan pita


energinya:
Isolator
Semikonduktor
Konduktor

1. Isolator

Bahan-bahan isolator mempunyai pita


larangan yang cukup lebar. Untuk
memindahkan elektron dari pita valensi
ke pita konduksi diperlukan energi yang
lebih besar.
Karena
elektron-elektron
ini
sukar
bergerak maka bahan isolator sukar
menghantarkan arus listrik

2. Semikonduktor

Bahan-bahan semikonduktor mempunyai


pita larangan yang lebih sempit. Untuk
memindahkan elektron dari pita valensi
ke pita konduksi diperlukan energi yang
lebih kecil.
Elektron-elektron dapat bergerak pada
bahan semikonduktor dengan energi
yang kecil.

3. Konduktor

Bahan-bahan
konduktor
tidak
mempunyai pita larangan. Antara pita
valensi dan pita konduksinya bisa saling
bertumpuk.
Elektron-elektron dapat bergerak bebas
pada bahan konduktor.

Pita Energi

End

Anda mungkin juga menyukai