Anda di halaman 1dari 25

Model Atom Bohr

(Makalah Inti Atom dan Radioaktivitas)

Disusun oleh:
Kelompok 1
Abu Farhan Salimi 1613022052
Beria Arada 15130220
Ferdi Febriansyah 1613022012
M. Irfan Pratama 1653022008
Syaiful Wibowo 1653022004

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Penyusn dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Model Atom Bohr”. Penyusun
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Makalah ini merupakan
sebuah tugas dalam mata kuliah Inti Atom dan radioaktivitas yang disusun untuk
menunjang proses belajar yang sedang Penyusun jalani.

Harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
pembaca. Penyusun juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangannya. Untuk itu Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang dapat membangun demi kemajuan di masa yang akan datang.

Bandarlampung, 27 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................2

II. PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Bahan Ajar ...............................................................................3
2.2 Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran .................................9

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................18
3.2 Saran ............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atom adalah satuan dasar materi yang terkecil, yang terdiri atas inti atom serta
elektron yang bermuatan negatif yang mengelilingi inti tersebut. Inti atom
mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang
bermuatan netral). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom
oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan
satu sama lainnya membentuk sebuah molekul.

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani yang berarti tidak dapat dipotong
ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai
komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf
India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18 para kimiawan meletakkan dasar-
dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat
dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20 para fisikawan berhasil menemukan struktur
dan komponen-komponen sub atom di dalam atom membuktikan bahwa 'atom'
tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang
digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.

Pada tahun 1913, Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk
atom hidrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan
mekanika gelombang karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan
kemantapan hidrogen atom yang teramati. Model atom Bohr memperbaiki
kelemahan model atom Rutherford. Untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan
bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai atom Bohr, maka dibuatlah makalah
ini dengan tujuan untuk mengetahui sejarah, teori, model, kelebihan dan
kelemahan atom Bohr.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu, sebagai berikut:
1. Bagaimana model atom Bohr?
2. Bagaimana teori atom Bohr?
3. Apa kelebihan dan kekurangan model atom Bohr?

C. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini yaitu, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui model atom Bohr.
2. Untuk mengetahui teori atom Bohr.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model atom Bohr.
II. PEMBAHASAN

A. Sejarah Penemuan
Di awal abad ke-20 percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan
bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif
mengelilingi inti yang kecil padat dan bermuatan positif. Berdasarkan data
percobaan ini sangat wajar jika fisikawan kemudian membayangkan sebuah
model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom model Rutherford tahun
1911 dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit
matahari. Namun demikian model sistem keplanetan untuk atom menemui
beberapa kesulitan. Sebagai contoh hukum mekanika klasik (Newtonian)
memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi elektromagnetik ketika
sedang mengorbit inti karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan
energi maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti.

Ketika ini terjadi frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan


berubah. Namun percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan
bunga api listrik yang dilalukan dalam suatu gas bertekanan rendah di dalam
sebuah tabung hampa akan membuat atom atom gas memancarkan cahaya
(yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang
diskret.

Pada tahun 1913 Niels Bohr fisikawan berkebangsaan Swedia mengikuti jejak
Einstein menerapkan teori kuantum untuk menerangkan hasil studinya
mengenai spektrum atom hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru mengenai
struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada prinsipnya
menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford
yang dikemukakan pada tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa apabila
elektron dalam orbit atom menyerap suatu kuantum energi elektron akan
meloncat keluar menuju orbit yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu
memancarkan suatu kuantum energi elektron akan jatuh ke orbit yang lebih
dekat dengan inti atom.

Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan


gerak elektron di dalam atom pada tahun 1913 Niels Bohr mengusulkan dua
gagasan kunci model atom Niels Bohr yaitu :
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta
yang terkuantisasi dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini
berarti tidak setiap orbit melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang
dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit melainkan akan tetap stabil di
dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.

Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika klasik
tidak berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan bahwa satu
bentuk mekanika baru atau mekanika kuantum menggambarkan gerak elektron
di sekitar inti. Namun demikian model elektron yang bergerak dalam orbit yang
terkuantisasi mengelilingi inti ini kemudian digantikan oleh model gerak
elektron yang lebih akurat sekitar sepuluh tahun kemudian oleh fisikawan
Austria Erwin Schrödinger dan fisikawan Jerman Werner Heisenberg. Point-
point penting lainnya adalah:
1. Ketika sebuah elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya, perbedaan
energi dibawa (atau dipasok) oleh sebuah kuantum tunggal cahaya (disebut
sebagai foton) yang memiliki energi sama dengan perbedaan energi antara
kedua orbit.
2. Orbit-orbit yang diperkenankan bergantung pada harga-harga terkuantisasi
(diskret) dari momentum sudut orbital, L menurut persamaan
dimana n = 1,2,3,… dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h
adalah konstanta Planck.

Point (2) menyatakan bahwa harga terendah dari n adalah 1. Ini


berhubungan dengan radius terkecil yang mungkin yaitu 0.0529 nm. Radius
ini dikenal sebagai radius Bohr. Sekali elektron berada pada orbit ini, dia
tidak akan mungkin bertambah lebih dekat lagi ke proton.

B. Model Atom Bohr


”Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit
tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi
kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar. (John Gribbin, 2002)”

Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan


negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom
yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya
selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi
elektromagnetik hf.

Menurut Bohr :
” Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu
elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit
terdekat dari inti. (John Gribbin, 2005)”

Gambar 2.1 Model Atom Bohr


Bohr memperbaiki gagasan Rutherford dengan menambahkan bahwa elektron
elektron berada pada orbit orbitnya. Seperti planet planet mengorbit matahari.
Dimana tiap orbit hanya mungkin diisi oleh sejumlah elektron.Kunci sukses
model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis
emisi spektral atom hidrogen, walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara
eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoritis sebelum
model Bohr diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan
untuk struktur formula Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil
empirisnya dalam hal suku-suku konstanta fisika fundamental.

Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai
sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde
pertama dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum
dan akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah
usang. Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk
sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada
mekanika kuantum.

Gambar 2.2 Model Bohr untuk atom hidrogen

Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan


ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga digunakan untuk
menamakan lintasan
Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit tertentu
dengan jari-jari minimum a0 = 0,53 Å
40 2
a0 
me2

Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi dipancarkan dan
energi elektron menjadi lebih rendah sebesar
B
En  ,
n2

B : konstanta numerik dengan nilai 2,179 x 10-18 J  13.6eV

Gambar 2.3 Tingkat-tingkat energi atom Hydrogen

Gagasan Kunci Model atom Bohr


Dua gagasan kunci adalah:
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momentum
yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini
berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang
dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di
dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.

C. Teori Atom Bohr


Model atom hidrogen Bohr dapat menjelaskan spektrum gas hidrogen yang
ditemukan dari percobaan. Misalnya pemancaran sinar merah oleh gas hidrogen
terjadi ketika elektron berpindah dari kulit ketiga (n=3) ke kulit kedua (n=2).

Gambar 2.4 Model atom Hidrogen menurut Niels Bohr

Meskipun model atom Bohr dapat menjelaskan spektrum hidrogen dan


spektrum dari spesi lain berelektron tunggal tetapi model tersebut tidak dapat
menjelaskan spektrum dari atom yang lebih kompleks. Oleh karena itu para ahli
tetap berupaya mencari penjelasan yang lebih sempurna. Ide penting yang
sangat berharga dari teori Bohr adalah gagasan tentang tingkat energi dalam
atom yaitu gagasan tentang kulit-kulit atom.
Gambar 2.5 Model Atom Bohr

Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan


yang harus selalu diingat, yaitu:

1. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan


disebut kulit ke-1 (kulit k kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-
4 (kulit N), dan seterusnya.
2. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-
masing kulit adalah

Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.

Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.

Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.

3. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.


Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 Dan seterusnya

Lambing kulit K L M N Dan seterusnya


Kulit atau lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom dilambangkan
dengan n = 1, n = 2, n = 3, dan seterusnya. Lambang ini dinamakan bilangan
kuantum. Model atom Bohr ditunjukkan pada Gambar 3. huruf K, L, M,
dan seterusnya digunakan untuk menyatakan lintasan elektron dalam
mengelilingi inti atom. Lintasan dengan n = 1 disebut kulit K, lintasan
dengan n = 2 disebut kulit L, dan seterusnya.

Semakin besar harga n (makin jauh dari inti), makin besar energi elektron
yang mengorbit pada kulit itu. Jadi tingkat energi kulit L lebih besar
daripada kulit K, tingkat energi kulit M lebih besar daripada kulit L dan
seterusnya. Kulit yang ditempati electron apakah kulit K, L, M atau yang
lainnya bergantung pada energi elektron itu.

Dalam penjelasannya bohr, menggunakan atom hidogen sebagai model.


Bohr berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron pada atom
hidrogen sebagai berikut:

1. Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst.


Bilangan ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga
digunakan untuk menamakan lintasan.
2. Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit
tertentu dengan jari-jari minimum a0 = 0,53 Å.
3. Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi
dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah sebesar

Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron


bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu
mengelilingi inti atom yang bermuatan positif.

Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai
dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik.
Menurut Bohr: ”Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan
sejumlah tertentu elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua
elektron dalam orbit terdekat dari inti. (John Gribbin, 2005)”.
Bohr juga menyatakan bahwa elektron menggelilingi inti pada orbit tertentu.
Di dalam atom terdapat orbit luar dan orbit dalam. Orbit dalam adalah orbit
elektron didekat inti Orbit luar dapat menampung lebih banyak electron.
Elektron pada orbit luar menentukan sifat-sifat kimia atom. Kadang-kadang
elektron pada orbit luar melompat ke orbit dalam. Pada waktu melompat
elektron itu mengeluarkan cahaya.

Teori Bohr memperkenalkan perbedaan radikal dengan gagasan teori klasik


fisika. Beberapa ilmuwan yang penuh imajinasi (seperti Einstein) segera
bergegas memuji kertas kerja Bohr sebagai suatu “masterpiece” suatu kerja
besar; meski begitu, banyak ilmuwan lainnya pada mulanya menganggap
sepi kebenaran teori baru ini.

Model Bohr hanya akurat untuk sistem satu elektron seperti atom hidrogen
atau helium yang terionisasi satu kali. Bagian ini hendak menurunkan
rumusan tingkat-tingkat energi atom hidrogen menggunakan model Bohr.
Penurunan rumus didasarkan pada tiga asumsi sederhana:
1. Energi sebuah elektron dalam orbit adalah penjumlahan energi kinetik
dan

energi potensialnya:

2. Momentum sudut elektron hanya boleh memiliki harga diskret


tertentu: dengan n = 1,2,3,… dan disebut bilangan kuantum utama, h
adalah

konstanta Planck, dan

3. Elektron berada dalam orbit diatur oleh gaya coulomb. Ini berarti gaya

coulomb sama dengan gaya sentripetal:

Dengan mengalikan ke-2 sisi persamaan (3) dengan r didapatkan

4. Suku di sisi kiri menyatakan energi potensial, sehingga persamaan


untuk energi menjadi:

5. Dengan menyelesaikan persamaan (2) untuk r, didapatkan harga jari-


jari yang diperkenankan:

Dengan memasukkan persamaan (6) ke persamaan (4), maka


diperoleh:

Dengan membagi kedua sisi persamaan (7) dengan mev didapatkan


6. Dengan memasukkan harga v pada persamaan energi (persamaan (5)),
dan kemudian mensubstitusikan harga untuk k dan h maka energi pada
tingkatan orbit yang berbeda dari atom hidrogen dapat ditentukan
sebagai berikut:

Dengan memasukkan harga semua konstanta, didapatkan,

Dengan demikian, tingkat energi terendah untuk atom hidrogen (n = 1)


adalah -13.6 eV. Tingkat energi berikutnya (n = 2) adalah -3.4 eV. Tingkat
energi ketiga (n = 3) adalah -1.51 eV, dan seterusnya.

Harga-harga energi ini adalah negatif, yang menyatakan bahwa elektron


berada dalam keadaan terikat dengan proton. Harga energi yang positif
berhubungan dengan atom yang berada dalam keadaan terionisasi yaitu
ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi dalam keadaan tersebar.

Postulat Model Atom Niels Bohr


Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, antara lain :
1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu
lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron
tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah mekanika
klasik.
2. Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki
harga momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan
Planck dibagi dengan 2π.
𝑛. ℎ
𝑚. 𝑣. 𝑟 =
2𝜋

dimana n = 1,2,3,… dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan


h adalah konstanta Planck.
3. Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom
tidak memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi
totalnya E tidak berubah.
4. Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi EU ke
keadaan energi lebih rendah EI, sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI
diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke
keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi

Percobaan Niels Bohr


Percobaan yang paling kritis adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan
spektrum dari hydrogen atom. Telah lama diketahui bahwa gas hydrogen
jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi, akan mengeluarkan cahaya.
Tetapi, cahaya ini tidaklah mencakup semua warna, tetapi hanya cahaya dari
sesuatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah
berangkat dari hipotesa sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan
ketetapan yang mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari
semua garis spektral (warna) yang dikeluarkan oleh hidrogen.

Lebih jauh dari itu, teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral
tambahan, tidak terlihat pada saat sebelumnya, tetapi kemudian dipastikan
oleh para pencoba. Sebagai tambahan, teori Bohr tentang struktur atom
menyuguhkan penjelasan pertama yang jelas apa sebab atom punya ukuran
seperti adanya. Tetapi sementara itu teori struktur atom Bohr menghadapi
kesulitan-kesulitan.
Masalah terpokok adalah bahwa teori Bohr meskipun dengan sempurna
menjelaskan kesulitan masa depan atom (misalnya hidrogen) yang punya
satu elektron tidak dengan persis memperkirakan spektra dari atom-atom
lain. Beberapa ilmuwan terpukau oleh sukses luar biasa teori Bohr dalam
hal memaparkan atom hidrogen, berharap dengan jalan menyempurnakan
sedikit teori Bohr mereka dapat juga menjelaskan spektra atom yang lebih
berat. Bohr sendiri merupakan salah seorang pertama yang menyadari
penyempurnaan kecil itu tak akan menolong karena itu yang diperlukan
adalah perombakan radikal. Tetapi bagaimanapun dia mengerahkan segenap
akal geniusnya tetapi dia tidak mampu memecahkannya.

Pemecahan akhirnya ditemukan oleh Werner Heisenberg dan lain-lainnya,


mulai tahun 1925 yang menarik untuk dicatat di sini bahwa Heisenberg dan
umumnya ilmuwan yang mengembangkan teori baru belajar di
Kopenhagen, yang tidak diduga lagi telah mengambil manfaat yang besar
dari diskusi-diskusi dengan Bohr dan saling berhubungan satu sama lain.
Bohr sendiri bergegas menuju ide baru itu dan membantu
mengembangkannya. Dia membuat sumbangan penting terhadap teori baru,
dan lewat disuksi-diskusi dan tulisan-tulisan, dia menolong membuat lebih
sistematis.

Niels Henrik David Bohr yang lahir 7 Oktober 1885 di Kopenhagen. Beliau
meninggal pada 8 November 1962 pada umur 77 tahun. Dia meraih gelar
doktor fisika dari Universitas Copenhagen pada 1911. Sesudah dia pergi ke
Cambridge Inggris, disana dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson
ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa
bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester belajar pada Ernest
Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus (bagian
inti) atom. Rutherford menegaskan (berbeda dengan pendapat-pendapat
sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong dengan bagian pokok yang
berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Kemudian Bohr segera
mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta radikal tentang struktur
atom. Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planet
mengitari matahari dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar
bagian pokok tetapi dengan perbedaan yang sangat penting: bilamana
hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit dalam
segala ukuran,

Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam sebuah atom hanya


dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu, atau dalam
kalimat rumusan lain: elektron-elektron yang mengitari bagian pokok
berada pada tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau
memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari lapisan dalam ke
lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan berpindah dari
lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan memancarkan energi.

Ditilik dari semua kejadian yang meyakinkan ini, teori Bohr segera diterima,
dan di tahun 1922 Bohr dapat,hadiah Nobel untuk bidang fisika.Tahun 1920
lembaga Fisika Teoritis didirikan di Kopenhagen dan Bohr jadi direkturnya.
Di bawah pirnpinannya cepat menarik minat ilmuwan-ilmuwan muda yang
brilian dan segera menjadi pusat penyelidikan ilmiah dunia.

Tahun 1930-an lebih menunjukkan perhatiannya terhadap permasalahan


bagian pokok struktur atom. Dia mengembangkan model penting “tetesan
cairan” bagian pokok atom. Dia juga mengajukan masalah teori tentang
“kombinasi bagian pokok” dalam reaksi atom untuk dipecahkan. Tambahan
pula Bohr merupakan orang yang dengan cepat menyatakan bahwa isotop
uranium yang terlibat dalam pembagian nuklir adalah U235. Pernyataan ini
punya makna penting dalam pengembangan berikutnya dari bom atom.

Dalam tahun 1940 balatentara Jerman menduduki Denmark. Ini


menempatkan diri Bohr dalam bahaya sebagian karena dia punya sikap anti
Nazi sudah tersebar luas, sebagian karena ibunya seorang Yahudi. Tahun
1943 Bohr lari meninggalkan Denmark yang jadi daerah pendudukan,
menuju Swedia. Dia juga menolong sejumlah besar orang Yahudi Denmark
melarikan diri agar terhindar dari kematian dalam kamar-kamar gas Hitler.
Dari Swedia Bohr lari ke Inggris dan dari sana menyeberang ke Amerika
Serikat. Di negeri ini, selama perang berlangsung, Bohr membantu
membikin bom atom, Seusai perang, Bohr kembali kampung ke Denmark
dan mengepalai lembaga hingga rohnya melayang tahun 1562.

Dalam tahun-tahun sesudah perang Bohr berusaha keras walau tak berhasil
mendorong dunia internasional agar mengawasi penggunaan energi
atom.Bohr menikah pada tahun 1912, di sekitar saat-saat dia melakukan
kerja besar di bidang ilmu pengetahuan. Dia punya lima anak, salah seorang
bernama Aage Bohr, memenangkan hadiah Nobel untuk bidang fisika di
tahun 1975. Bohr merupakan orang yang paling disenangi di dunia ilmuwan,
bukan semata-mata karena menghormat ilmunya yang genius, tetapi juga
pribadinya dan karakter serta rasa kemanusiaannya yang mendalam.
Kendati teori orisinal Bohr tentang struktur atom sudah berlalu lima puluh
tahun yang lampau, dia tetap merupakan salah satu dari tokoh besar di abad
ke-20.

Ada beberapa alasan mengapa begitu. Pertama, sebagian dari hal-hal


penting teorinya masih tetap dianggap benar. Misalnya, gagasannya bahwa
atom dapat ada hanya pada tingkat energi yang cermat adalah merupakan
bagian tak terpisahkan dari semua teori-teori struktur atom berikutnya. Hal
lainnya lagi, gambaran Bohr tentang atom punya arti besar buat menemukan
sesuatu untuk diri sendiri, meskipun ilmuwan modern tak menganggap hal
itu secara harfiah benar. Yang paling penting dari semuanya itu, mungkin,
adalah gagasan Bohr yang merupakan tenaga pendorong bagi
perkembangan “teori kuantum.” Meskipun beberapa gagasannya telah
kedaluwarsa, namun jelas secara historis teori-teorinya sudah membuktikan
merupakan titik tolak teori modern tentang atom dan perkembangan
berikutnya bidang mekanika kuantum.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Bohr


Adapun kelebihan dari Model Atom Niels Bohr adalah sebagai berikut:
1. Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya
electron dan atom membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan
positif dan disekelilingnya terdapat elektron.
2. Mampu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen dengan
jari-jari bola:= 0,529 Angstrom= 0,529 x 10–10m= 1 bohr.
3. Bohr-sommerfeld mengembangkan orbit Bohr (bola) menjadi orbital yaitu
fungsi gelombang elektron atau identitas elektron sebagai gelombang yang
memiliki bentuk bola (l = 0, orbital s) atau 1 bola, (l = 1, orbital p) atau 2
balon terpilin, (l = 2, orbital d) atau 3 balon terpilin, (l = 3, orbital f).
4. Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti melalui sembarang lintasan, tp
hanya melalui lintasan tertentu dengan momentum sudut tertentu tanpa
melepaskan energi (= Lintasan Stasioner )
5. Elektron dapat berpindah hanya dengan melepaskan dan menyerap energi
sebesar hf (energi foton)

Adapun Kekurangan dari Model Atom Niels Bohr adalah sebagai berikut:
1. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung
satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang
berelektron banyak.
2. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui
ikatan kimia
3. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
4. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan
baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom
yang berelektron lebih banyak.
5. Menurutnya kedudukan dalam mengelilingi atom dinyatakan dengan pasti.
6. Gerakan elektron digambarkan sebagai lingkaran/elip.
7. Tidak dapat menerangkan intensitas spektrum lebih lanjut
8. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
9. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap
atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan
berkurang.
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, sebagai berikut:
1. Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit
tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi
kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar. Model Bohr dari atom hidrogen
menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif mengorbit pada kulit
atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif.
Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai
dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.
2. Model atom hidrogen Bohr dapat menjelaskan spektrum gas hidrogen yang
ditemukan dari percobaan. Misalnya pemancaran sinar merah oleh gas
hidrogen terjadi ketika elektron berpindah dari kulit ketiga (n=3) ke kulit
kedua (n=2). Meskipun model atom Bohr dapat menjelaskan spektrum
hidrogen dan spektrum dari spesi lain berelektron tunggal tetapi model
tersebut tidak dapat menjelaskan spektrum dari atom yang lebih kompleks.
Oleh karena itu para ahli tetap berupaya mencari penjelasan yang lebih
sempurna. Ide penting yang sangat berharga dari teori Bohr adalah gagasan
tentang tingkat energi dalam atom yaitu gagasan tentang kulit-kulit atom.
3. Adapun kelebihan dari Model Atom Niels Bohr adalah sebagai berikut:
Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya
electron dan atom membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan
positif dan disekelilingnya terdapat elektron, mampu membuktikan adanya
lintasan elektron untuk atom hidrogen dengan jari-jari bola:= 0,529
Angstrom= 0,529 x 10–10m= 1 bohr, Bohr-sommerfeld mengembangkan
orbit Bohr (bola) menjadi orbital yaitu fungsi gelombang elektron atau
identitas elektron sebagai gelombang yang memiliki bentuk bola (l = 0,
orbital s) atau 1 bola, (l = 1, orbital p) atau 2 balon terpilin, (l = 2, orbital d)
atau 3 balon terpilin, (l = 3, orbital f), elektron tidak mengorbit mengelilingi
inti melalui sembarang lintasan, tp hanya melalui lintasan tertentu dengan
momentum sudut tertentu tanpa melepaskan energi (= Lintasan Stasioner),
dan elektron dapat berpindah hanya dengan melepaskan dan menyerap
energi sebesar hf (energi foton). Sedangkan, kekurangan dari Model Atom
Niels Bohr adalah hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion
yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau
ion yang berelektron banyak, tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat
membentuk molekul melalui ikatan kimia, tidak dapat menjelaskan efek
Zeeman dan efek Strack, Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian
dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-
atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak, menurutnya
kedudukan dalam mengelilingi atom dinyatakan dengan pasti, gerakan
elektron digambarkan sebagai lingkaran/elip, tidak dapat menerangkan
intensitas spektrum lebih lanjut, atom terdiri dari inti yang bermuatan positif
dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan,
dan elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak
akan berkurang.

B. Saran
Dalam mempelajari materi atom Bohr, sebelumnya harus mempelajari teori-
teori yang sudah ada sebelumnya. Setelah itu, dapat melakukan pencarian
rujukan yang baik agar dapat memahami lebih rinci materi atom Bohr.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai