Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA DASAR I

“STRUKTUR ATOM DAN MOLEKUL”

Dosen Pengampu:
Diah Wahyuni, S.Pd., M.Sc.

Nama Anggota:
Delfi Vidia Almira (210210104113)
Ika Adma Winanda (210210104122)
Ni’matun Nailil Izza (210210104112)
Wahyu Dharmawan (210210104127)
Zulfa Nur Laily (210210104131)

Program Studi Pendidikan IPA


Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Tahun Pelajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Struktur Atom
dan Molekul” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Kimia Dasar I.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diah Wahyuni, S.Pd., M.Sc., selaku
dosen pengampu mata kuliah Kimia Dasar I. Tugas yang telah diberikan ini semoga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait dengan bidang studi yang kami
ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari berbagai pihak. Kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan
dunia pendidikan.

Banyuwangi, 4 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Atom.......................................................................................................................2
B. Molekul dan Ion.....................................................................................................9
C. Rumus Kimia dan Penamaan Senyawa................................................................12
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atom adalah satuan-unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat
dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan
neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan
penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat
mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-
sifat atom, dan sebagainya sehigga kita dapat memanfaatkan alam semesta untuk
kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan oleh
Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain terkecil dari materi
yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun materi yang
tidak dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan
India.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja partikel penyusun atom?
2. Siapa saja penemu partikel atom?
3. Bagaimana perkembangan teori dan model atom?
4. Apa saja macam-macam molekul?
5. Bagaimana rumus kimia dan penamaan senyawa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui partikel penyusun atom.
2. Untuk mengetahui penemu partikel atom.
3. Untuk mengetahui perkembangan teori dan model atom
4. Untuk mengetahui macam-macam molekul.
5. Untuk mengetahui rumus kimia dan penamaan senyawa.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Atom
Atom dicetuskan pertama kali oleh
seorang filsuf Yunani bernama
Democritus bersama gurunya Leucippus pada
tahun 400-an SM. Menurutnya atom berasal dari
dua kata a berarti tidak dan tomos artinya tidak
dapat dibagi lagi. Pada seratus tahun ke-17 dan
ke-18, para kimiawan menaruh dasar-dasar
pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-
zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode
kimia. Selama kemudian seratus tahun ke-19 dan awal seratus tahun ke-20, para
fisikawan sukses menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam
atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tidak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-
prinsip mekanika kuantum yang dipakai para fisikawan kemudian sukses
memodelkan atom.
1. Partikel Penyusun Atom
Atom disebut unsur
terkecil karena atom
dapat memberikan
sifat kimia pada
suatu benda. Namun
partikel penyusun
atom secara
manddiri tidak bisa
memberikan sifat dasar kimia. Atom terdiri dari tiga partikel yaitu
proton, elektron, dan neutron.
a) Proton
Proton adalah partikel subatomik dengan muatan listrik positif +1.
Proton dilambangkan dengan “p” atau “p+” yang ditemukan oleh Ernest

v
Rutherford. Proton, bersama dengan neutron, membentuk inti atom, yang
merupakan inti atom. Muatan listrik proton adalah +1.6022 x 10-19 C
(Coulomb). Muatan atom proton diberikan sebagai +1. Massa proton adalah
1,6726 x 10-24 g. Tetapi massa atom proton diberikan sebagai 1,0073 amu
(satuan massa atom). Ini umumnya digunakan sebagai 1 amu. Tetapi massa
proton sedikit lebih kecil daripada neutron.
Proton bebas ditemukan stabil. Proton bebas adalah proton yang tidak
melekat pada neutron atau elektron. Proton bebas tidak pecah atau diubah
menjadi partikel lain secara spontan. Namun, proton diketahui dikonversi
menjadi neutron melalui proses yang disebut penangkapan elektron. Tetapi
konversi ini dapat dibalik. Proton bebas menjalani konversi ini ketika energi
yang dibutuhkan disediakan.
Proton bermuatan positif. Muatan, dalam hal ini, ditentukan oleh jumlah
muatan coulombic dari sebuah elektron. Muatan proton sama dengan muatan
elektron dan, karenanya, dapat dinyatakan sebagai 1e. (1e= 1.602 *10-19 C).
Inti atom tetap bermuatan positif karena adanya proton.Protonnya berat, dan
memiliki massa 1,672 *10-27 kg. Seperti disebutkan di atas, proton dengan
mudah berkontribusi pada massa atom. Proton, bersama dengan neutron,
disebut ‘nukleon’.
b) Elektron
Elektron adalah partikel subatom bermuatan negatif dan umumnya
ditulis sebagai “e-” yang ditemukan oleh Joseph John Thomson. Elektron
tidak memiliki komponen landasan ataupun substruktur apapun yang
dikenal, sehingga beliau dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron
memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton. Momentum sudut (spin)
instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang
berfaedah bahwa beliau termasuk fermion. Antipartikel elektron dinamakan
sebagai positron, yang identik dengan elektron, tapi bermuatan positif.
Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya
kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan
sepasang (atau lebih) foton sinar gama.

vi
Elektron, yang termasuk ke dalam generasi keluarga partikel lepton
pertama, berpartisipasi dalam interaksi gravitasi, interaksi elektromagnetik
dan interaksi lemah. Sama seperti semua materi, elektron memiliki sifat bak
partikel maupun bak gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga
beliau dapat bertumbukan dengan partikel lain dan berdifraksi seperti
cahaya.
Menurut teorinya, kebanyakan elektron dalam lingkungan kehidupan
semesta diciptakan pada peristiwa Big Bang (ledakan besar), namun juga
dapat diciptakan melalui peluruhan beta isotop radioaktif maupun dalam
tumbukan berenergi tinggi, misalnya pada masa sinar kosmis memasuki
atmosfer. Elektron dapat dihancurkan melalui pemusnahan dengan positron,
maupun dapat diserap semasa nukleosintesis bintang. Peralatan-peralatan
laboratorium modern dapat dipergunakan untuk telah tersedia isinya ataupun
memantau elektron individual. Elektron memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan.
c) Neutron
Neutron atau netron merupakan partikel subatomik yang tidak
bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg,
sedikit bertambah berat dari proton. Neutron sendiri ditemukan oleh James
Chadwick. Putarannya merupakan ½. Isi atom dari biasanya atom (semua
kecuali isotop Hidrogen yang sangat umum, yang terdiri dari sebuah proton)
terdiri dari proton dan neutron.
Di luar isi atom, neutron tidak stabil dan memiliki waktu paruh sekitar
10 menit, meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino kepada
menjadi proton. Metode peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di
beberapa isi atom. Partikel-partikel dalam isi atom pada umumnya
merupakan neutron dan proton, yang berubah menjadi satu dan yang lain
dengan pemancaran dan penyerapan pion. Sebuah neutron diklasifikasikan
kepada baryon dan terdiri dari dua quark bawah dan satu quark atas.
Persamaan Neutron antibendanya merupakan antineutron.Perbedaan utama
dari neutron dengan partikel subatomik yang lain merupakan mereka tidak
bermuatan. Sifat netron ini menciptakan penemuannya bertambah

vii
terbelakang, dan sangat menembus, menciptakannya sulit diperhatikan
secara langsung dan menciptakannya sangat pentin kepada perwakilan dalam
perubahan nuklir.
Penelitian yang dimainkan Rutherford selain sukses mendapatkan
beberapa hasil yang memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa
isi atom unsur selalu bertambah luhur daripada massa proton di dalam isi
atom. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain di dalam isi atom
yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif disebabkan beradanya
proton yang bermuatan positif. Beradanya partikel lain di dalam isi atom
yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932.
Chadwick melaksanakan penelitian dengan menembak logam berilium
menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel
yang tak bermuatan diberi keleluasaan ketika logam berilium ditembak
dengan sinar alfa dan partikel ini dikata kepada neutron.

2. Nomor Atom dan Nomor Massa


Penulisan lambang unsur X dengan nomor massa A dan nomor atom Z,
seperti:
Nomor Atom
adalah jumlah proton
dalam inti atom.
Nomor Atom suatu
unsur adalah Z atau
NA (Notasi Atom).
Proton yang bermuatan
positif disebut inti
atom, dimana disekelilinginya terdapat elektron yang bermuatan positif.
Keseluruhan atom tersebut bermuatan netral, sehingga dikatakan dengan jumlah
elektron = jumlah proton. Nomor Massa adalah yang menyatakan jumlah proton
ditambah dengan jumlah neutron yang dimiliki oleh suatu atom.

3. Isotop, Isobar, Isoton

viii
a) Isotop
Isotop adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom sama, tetapi
nomor massa berbeda. Dengan kata lain, isotop ialah unsur-unsur yang
memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.
35
Contoh: Isotop Klorin 17 Cl dan 36
17 Cl

Isotop Hidrogen 11 H 21 H 31 H
12
Isotop Karbon 6 C 136C 146C
b) Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda, tetapi nomor
massa sama.
14
Contoh: Karbon dan nitrogen 6 C dan 147 N
58
Besi dan nikel 26 Fe dan 58
27 ¿

16
Nitrogen dan oksigen 7 N dan 168O
c) Isoton
Isoton adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom dan nomor massa
berbeda, tetapi jumlah neutronnya sama.
34 35
Contoh: Belerang dan klorin 16 S dan 17 Cl
14 16
Karbon dan oksigen 6 C dan 8 O
18 20
Oksigen dan neon 8 O dan 10 Ne

4. Perkembangan Teori Model Atom


Pada abad ke-19, atom diteliti secara ilmiah. Dilansir dari Kimia Dasar
(2018) dan Encyclopedia Britannica (2015), berikut perkembangan teori atom
dari zaman ke zaman.
a) Teori John Dalton
Pada tahun 1803, John
Dalton adalah seorang guru di
Inggris yang melakukan
perenungan tentang atom. Teori
atom Dalton didasarkan pada
dua hukum, yaitu hukum

ix
kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum
prouts). Lavosier menyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi
akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa
selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen
dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi ksimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal
seperti pada tolak peluru. Kelebihan model/ teori atom John Dalton:
a. Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier).
b. Dapat menerangkan hukum perbandingan tetap (Proust).
c. Memulai minat terhadap penelitian mengenai model atom.
Kelemahan model/ teori atom John Dalton:
a. Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikaitan.
b. Tidak menerangkan hubungan lautan senyawa dan daya hantar arus
listrik, jika atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur dan tidak
dapat dibagi lagi.
c. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
unsur yang lain.
b) Teori Joseph John Thomson
J. J. Thomson (1904), fisikawan
Inggris yang menyatakan bahwa atom
berbentuk bulat dimana muatan listrik

x
positif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan oleh elektron-elektron
yang bermuatan negatif yang berada di antara muatan positif. Model atom
Thomson didasarkan pada asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari
massa atom, dan elektron merupakan partikel penyusun atom. Karena atom
bermuatan netral, maka elektron yang bermuatan negatif akan menetralkan
suatu muatan positif dalam atom. Hal ini mendukung keberadaan proton
dalam atom. Kelebihan model/ teori atom J. J. Thompson:
a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari pada atom yang
disebut partikel subatomik.
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom.
c. Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam atom.
d. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang
bermuatan positif dan negative untuk membentuk atom netral. Juga
membuktikan elektron terdapat dalam semua unsur.
Kelemahan model/ teori atom J.J. Thompson:
a. Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom.
b. Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis
emas.
c) Teori Ernest Rutherford
Ernest Rutherford (1911), seorang
ahli Fisika Inggris. Penelitian
penembakan sinar alpha pada plat
tipis emas membuat Rutherford dapat
mengusulkan teori dan model atom
untuk memperbaiki teori dan model
atom Thomson. Rutherford
mengatakan bahwa “Atom terdiri dari
inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif”. Sebagian besaratom adalah ruangan kosong dan
hampir semua massa atom ada pada inti. Kelebihan model/ teori atom
Rutherford:

xi
a. Dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa pada lempeng
tipis emas.
b. Mengemukakan keberadaan inti atom.
Kelemahan model/ teori atom Rutherford yakni tidak menjelaskan
penyebab elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
d) Teori Neils Bohr
Niels Bohr (1913), fisikawan dari
Denmark ini yang selanjutnya
menyempurnakan model atom yang
dikemukakan oleh Rutherford.
Penjelasan Bohr didasarkan pada
penelitiannya tentang spektrum garis
atom hidrogen. Beberapa hal yang
dijelaskan oleh Bohr:
a. Elektron mengorbit pada tingkat
energi tertentu yang disebut kulit.
b. Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat
energi kulit.
c. Dalam keadaan stationer, elektron tidak melepas dan menyerap energi.
Elektron dapat berpindah posisi dari tingkatenergi rendah dan
sebaliknya dengan menyerap dan melepas energi. Menurut model atom bohr,
elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah
adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin
besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya. Kelebihan
model/ teori atom Bohr:
a. Dapat menjelaskan spektrum pancaran dari atom hydrogen.
b. Menjawab kesulitan teori atom Rutherford
Kelemahan model/ teori atom Bohr:
a. Tidak dapat menjelaskan atom berelektron banyak.
b. Tidak dapat menerangkan efek Zeeman bila atom ditempatkan pada
medan magnet.

xii
c. Tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak

D. Molekul dan Ion


1. Molekul
Molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan serta
mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia yang khas. Berdasarkan kutipan di atas
maka molekul itu ada karena adanya atom-atom, yaitu apabila atom terasosiasi
dengan sesama jenisnya atau dengan atom lain maka terjadinya molekul.
Gabungan atom ± atom sejenis dapat membentuk molekul unsur, sedangkan
gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis dapat membentuk molekul senyawa.
a. Molekul Unsur
Molekul unsur merupakan sekumpulan atom yang berasal dari satu
unsur yang sama. Molekul unsur memiliki ciri atau karakteristik tertentu, di
antaranya:
a) Terbentuk dari dua atau lebih atom yang unsur dan jenisnya sama.
b) Memiliki perbandingan massa, unsur penyusun yang tidak pernah tetap.
c) Tidak dapat diurai menjadi zat yang lebih sederhana lewat reaksi kimia
biasa.
Contoh molekul unsur, yaitu sebagai berikut:
a) Nitrogen
Nitrogen adalah penyusun udara yang dibutuhkan untuk mengisi
ban kendaraan bermotor. Nitrogen terdiri dari dua atom, sehingga
disebut dwi atom.
b) Oksigen
Oksigen atau O2 merupakan gas penyusun terbesar kedua di
udara yang diperlukan untuk bernapas. Oksigen memiliki dua atom
unsur yang sama, yaitu atom oksigen.
c) Emas
Emas adalah logam berwarna kuning yang sering digunakan
sebagai bahan dasar perhiasan. Molekul unsur ini memiliki sifat khusus,
yakni sulit bereaksi dengan unsur lain.
d) Besi

xiii
Besi yang dilambangkan dengan Fe atau ferrum seringkali
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Unsur logam ini banyak
dimanfaatkan untuk barang bangunan hingga perkakas.
Molekul unsur dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
a) Molekul Diatomik.
M o l e k u l D i a
diatomik adalah molekul oksigen, molekul hidrogen
dan molekul nitrogen.
b) Molekul Tetraatomik.
M o l e k u l t e
molekul tetraatomik adalah molekul fosfor.

c) Molekul Oktaatomik
Molekul oktaatomik ini terbentuk
dari delapan atom yang sejenis. Contoh
molekul tetraatomik adalah molekul
sulfur (belerang).

b. Molekul Senyawa
Molekul senyawa merupakan suatu gabungan dari dua atom atau lebih
yang berbeda. Molekul senyawa sudah dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Manusia sering menggunakan dan juga terlibat dengan molekul
senyawa tanpa kita menyadarinya. Contohnya ketika minum atau mandi
menggunakan molekul senyawa air (H₂O), ketika bernafas mengeluarkan
molekul senyawa karbon dioksida (CO₂), asap dari kendaraan bermotor
sebagian mengandung senyawa molekul karbon monoksida (CO), dan
cairan elektrolit aki adalah asam sulfat (H₂SO₄).

2. Ion
Ion masih berkaitan erat dengan atom. Dalam penelitian John Dalton di
abad 19, ditemukan partikel ion yang merupakan zat tapi bukan disusun oleh
atom melainkan partikel-partikel bermuatan. Ukuran partikel ion setara dengan

xiv
atom mau pun molekul. Ion terbentuk dari atom atau gugus atom namun berada
dalam dua keadaan, antara kehilangan elektron atau mendapatkan elektron.
Atom atau gugus atom yang kehilangan sejumlah elektronnya membentuk
ion positif. Sebaliknya, Atom atau gugus atom yang bertambah elektronnya
membentuk ion negatif.
Dalam keadaan netral, atom memiliki muatan positif dan negatif yang
berjumlah sama. Atom berupa menjadi ion ketika menerima atau melepaskan
elektron dalam sebuah reaksi kimia.
Contoh dari ion positif adalah NA+ dan ion negatif yaitu Cl-. Ion yang
terdiri dari satu atom saja seperti contoh tersebut, dinamakan ion monoatomik.
Apabila ion dibentuk melalui beberapa unsur atom dinamakan ion poliatomik
seperti H3O+ atau OH-.

E. Rumus Kimia dan Penamaan Senyawa


1. Rumus Kimia
Seorang kimiawan berkebangsaan Swedia abad ke-19 bernama adalah
orang yang menemukan sistem penulisan rumus kimia. Rumus kimia zat dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Rumus molekul
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom
dari unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Sehingga rumus molekul
menyatakan susunan dari molekul zat. Misalnya, rumus molekul air adalah
H2O, artinya dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu
atom oksigen.
b. Rumus empiris
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil
atom-atom dari unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia
senyawa ion merupakan rumus empiris. Misalnya, natrium klorida
merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl- dengan
perbandingan 1:1. Rumus kimia natrium klorida adalah NaCl.
Pada kondisi lain, sebagian uinsur-unsur ada yang membentuk
molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur ini tidak digambarkan hanya

xv
dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang
terbentuk. Misalnya, rumus kimia gas oksigen, yaitu 02, artinya rumus
kimia gas oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh
dua atom oksigen. Semua senyawa memiliki rumus empiris. Senyawa
molekul memiliki rumus molekul selain rumus empiris.
Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus
empirisnya. Senyawa ion hanya memiliki rumus empiris. Sehingga, semua
senyawa yang memiliki rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris.
Sedangkan yang memiliki rumus empiris, belum tentu memiliki rumus
molekul.

2. Penamaan senyawa
Tata nama senyawa kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan
kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan
aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
a. Senyawa ionik
Senyawa ionik terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion
negatif). Kebanyakan senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu
senyawa yang terbentuk hanya dari dua unsur. Untuk senyawa ionik biner,
penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan
diberi akhiran -ida. Untuk kation yang memiliki lebih dari satu jenis muatan
(bilangan oksidasi), diberikan keterangan angka romawi di tengahnya sesuai
besarnya muatan.
b. Senyawa molekuler

xvi
Kebanyakan senyawa molekuler termasuk senyawa biner. Senyawa
molekuler tersusun dari unsur-unsur nonlogam. Penamaan dimulai dari
unsur nonlogam pertama lalu diikuti nama unsur nonlogam yang diberi
akhiran -ida. Jika dua unsur nonlogam dapat membentuk lebih dari dua jenis
senyawa, digunakan awalan bahasa Yunani, yaitu suatu awalan yang sesuai
dengan indeks dalam rumus kimianya.

xvii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kimia modern dimulai dengan teori atom Dalton, yang menyatakan bahwa
semua materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat
dibagi yang disebut atom. Semua atom dari unsur yang sama adalah identik, bahwa
senyawa mengandung atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda yang bergabung
dengan perbandingan bilangan bulat dan bahwa atom-atom tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan dalam reaksi kimia (hukum kekekalan massa).
Atom-atom dari unsur-unsur penyusun di dalam suatu senyawa tertentu selalu
bergabung dengan perbandingan massa yang sama (hukum perbandingan tetap).
Ketika dua unsur dapat bergabung membentuk lebih dari satu jenis senyawa, massa
massa dari satu unsur yang bergabung dengan massa tertentu unsur yang lain akan
berbanding sebagai bilangan bulat yang kecil (hukum perbandingan berganda).
Suatu atom terdiri dari sebuah inti (di pusat atom) yang sangat padat yang
tersusun atas proton dan neutron, ditambah elektron yang bergerak di sekitar inti
pada jarak yang relatif besar dari inti. Proton bermuatan positif, neutron tidak
bermuatan, dan elektron bermuatan negatif. Proton dan neutron mempunyai massa
yang kira-kira sama, yaitu sekitar 1840 kali lebih besar daripada massa elektron.
Nomor atom suatu unsur adalah jumlah proton dalam inti atom dari unsur
tersebut. Nomor atom menentukan identitas suatu unsur. Nomor massa adalah hasil
penjumlahan antara jumlah proton dan jumlah neutron dalam. Isotop adalah atom-
atom dari unsur yang sama yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah
neutron yang berbeda. Isobar adalah adalah atom-atom dari unsur yang berbeda dan
memiliki jumlah proton berbeda, tetapi nomor massa yang sama. Isobar adalah
atom-atom dari unsur berbeda yang mempunyai jumlah neutron sama.
Ramas kimia menggabungkan lambang untuk unsur-unsur penyusun dengan
meng gunakan subskrip berupa bilangan balat untuk menunjukkan jenis dan jumlah
atom yang terkandung dalam onit terkecil saatu senyawa. Dari rumus molekul
dapat diketahui jumlah dan jenis atom yang bergabung dalam setiap molekul

xviii
senyawa. Rumus empiris enunjuk perbandingan paling sederhana dan atom-atomi
di dalam suatu molekul.
Senyawa kimia dapat berupa senyawa molecular (dengan unit-unit terkecil
yang terpisah, molekul tunggal atau senyawa suik de muna on pisitif dan ion negatif
terkat dengan gaya tarik di antaranya Senyawa jonk tersajian atas kation dan anon,
yang terbentuk ketika tim kehilangan elektronikation dan memperolch elektron
aniont Namu kebanyakan senyawa anorganik dapat diperoleh melalus seperangkat
aturan sedertuna Rumusnya dapat ditulis berdasarkan nama senyawa

F. Saran
Didalam materi struktur atom dan molekul, mempelajari tentang teori atom
sangatlah penting sebab atom merupakan penyusun materi yang ada di alam
semesta. Dengan memahami atom kita dapat mempelajari bagaimana satu atom
dengan yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga
kita dapat memanfaatkan alam semesta untuk kepentingan umat manusia.
Sedangkan molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan serta
mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia yang khas. Didalam makalah ini memang
diakui memiliki banyak kekurangan terkait dengan penyusunan dan
pembahasannya, untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.

G.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2013. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Khery, Yusran, dkk. 2019. Kimia Umum Atom, Molekul, dan Sifat Zat. Yogyakarta:
Grup Penerbit CV Budi Utama.

Petruci, Ralph. Dan H Suminar. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid
3 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Petruci, Ralph. Dan H Suminar. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern
Jilid13 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Sasika, Sinta. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT. Grasindo.

xx

Anda mungkin juga menyukai