Anda di halaman 1dari 29

TUGAS ANORGANIK FISIK

BENTUK MOLEKUL

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


DWI RATNAWATY
JUHRATI
HERAWATI
MUSLIATI
BENTUK MOLEKUL DENGAN ATOM PUSAT
TIDAK MEMILIKI PASANGAN ELEKTRON

1. Langkah – Langkah Dalam Meramalkan Bentuk Molekul

a. Menentukan atom pusat


b. Menentukan bilangan koordinasi atom pusat
c. Menentukan banyaknya pasangan elektron ikatan dan
pasangan elektron bebas pada kulit valensi atom pusat
d. Menentukan bentuk molekul beserta perkiraan besarx
sudut-sudut ikatan yang ada
 

Bilangan koordinasi (BK) menunjukkan banyaknya pasangan


elektron ikatan (PEI), sigma () dan pasangan elektron bebas
(PEB) pada kulit valensi atom pusat.

BK = ½ (elektron valensi atom pusat + banyaknya


elektron yang disumbangkan oleh substituent –
muatan yang ada)
2. Molekul dengan Substituen Sama
a. BeCl2
Atom Pusat: Be
BK atom Be = ½ (2 + 2 x 1) = 2
Jumlah PEI =2
Jumlah PEB =0

Dua PEI tersebut akan minimal tolakannya bila letaknya


berlawanan

Linear
b. BF3
Atom Pusat: B
BK atom B = ½ (3 + 3 x 1) = 3
Jumlah PEI = 3
Jumlah PEB = 0
Tiga PEI ut akan minimal tolakannya bila ketiganya mengarah pada pojok –
pojok segitiga sama sisi.

Trigonal Planar
c. CCl4
Atom Pusat: C
BK atom C = ½ (4 + 4 x 1) = 4
Jumlah PEI = 3
Jumlah PEB = 0
Empat PEI akan minimal tolakannya bila letaknya mengarah pada
pojok – pojok tetrahedral.

Tetrahedral
d. PF5
Atom Pusat: P
BK atom C = ½ (5 + 5 x 1) = 5
Jumlah PEI = 5
Jumlah PEB = 0
Lima PEI posisinya mengarah pada pojok-pojok trigonal bipiramidal.

Trigonal Bipiramidal
e. SF6
Atom Pusat: S
BK atom S = ½ (6 + 6 x 1) = 6
Jumlah PEI =6
Jumlah PEB = 0
Enam PEI tolakannya minimal bila posisinya mengarah pada pojok-
pojok octahedral normal dengan sudut ikatan cis-F-S-F sebesar 90o
dan sudut ikatan trans-F-S-F sebesar 180o .

Oktahedral
f. IF7
Atom Pusat: I
BK atom I = ½ (7 + 7 x 1) = 7
Jumlah PEI = 7
Jumlah PEB = 0

Tujuh PEI posisinya mengarah pada pojok-pojok pentagonal


bipiramidal.

Oktahedral
g. NH4+
Atom Pusat: N
BK atom N = ½ [5 + 4 x 1 – (+1)] = 4
Jumlah PEI = 4
Jumlah PEB = 0

Empat PEI tersebut akan minimal tolakannya bila posisinya


mengarah pada pojok-pojok tetrahedral.

Tetrahedral
h. BF4-
Atom Pusat: B
BK atom B = ½ [3 + 4 x 1 – (-1)] = 4
Jumlah PEI = 4
Jumlah PEB = 0

Empat PEI tersebut akan minimal tolakannya bila posisinya pada


pojok-pojok tetrahedral.

Tetrahedral
3. Molekul dengan Substituen Berbeda
Dua faktor yang berkaitan dengan substituen – substituent yang berbeda,
yaitu keelektronegatifan dan ukurannya. Substitusi Dua Atom Hydrogen
Pada Metana Dengan Dua Atom Fluor Menghasilkan Difluorometana
Dengan Sudut Ikatan sebagai berikut.
Pada contoh diatas sudut ikatan F-C-F lebih kecil daripada
sudut ikatan Cl-C-Cl, karena terjadi tolakan pasangan-
pasangan elektron ikatan dengan atom yang elektronegatif
lebih lemah daripada pasangan elektron ikatan dengan
atom yang kurang elektrinegatif
Selain faktor perbedaan keelektronegatifan, perbedaan ukuran dari
substituent dapat mempengaruhi sudut-sudut ikatan yang ada. Substituen
yang ukurannya lebih besar cenderung menempati ruangan yang lebih
besar pula atau tolakan yang ditimbulkan cenderung lebih kuat daripada
tolakan yang ditimbulkan oleh substituen yang ukurannya lebih kecil.
Seperti contoh-contoh berikut:
Untuk substituent atom F, faktor
keelektronegatifan lebih dominan
daripada factor ukuran substituent,
ditunjukkan dengan harga sudut
ikatan F-C-F yang selalu lebih kecil
dari sudut tetrahedral normal

Untuk Substituen atom Cl atau Br, sudut ikatan X-C-


H(X=Cl,Br) selalu lebih kecil daripada sudut
tetrahedral normal, akan tetapi sudut X-C-X (X=Cl,Br)
selalu lebih besar daripada sudut tetrahedral normal.
Hal ini menunjukkan bahwa factor keelektronegatifan
lebih dominan dari pada ukuran substituent terhadap
besarnya sudut X-C-H dan sebaliknya pada ikatan X-
C-X
4. Aturan Bent
Pada PCl5 disamping mempunyai dua
kemungkinan bentuk yang dapat diperoleh.
interaksi yang lebih menguntungkan pada pcl4f
terjadi apabila atom fluor mengikat atom fosfor
pada posisi aksial karena keelektronegatifan
orbital hibrida pd lebih kecil daripada
keelektronegatifan orbital hibrida sp2 sehingga
struktur I lebih stabil.

Bent mengemukakan aturan substitusi pada trigonal bipiramidal,


yaitu pada trigonal bipiramidal substituen yang lebih elektronegatif
lebih suka orbital hybrida yang memiliki karakter s lebih kecil,
sedangkan substituent yang lebih elektropositif lebih suka orbital
hibrida yang memiliki karakter s lebih besar
BENTUK MOLEKUL DENGAN ATOM PUSAT
TIDAK MEMILIKI PASANGAN ELEKTRON
Jumlah pasangan elektron bebas yang terdapat pada kulit valensi atom pusat bisa
satu atau lebih. Dalam hal ini semakin banyak jumlah pasangan elektron bebas yang
terdapat pada kulit valensi atom pusat, sudut-sudut ikatan yang terdapat di sekitar
atom pusat semakin kecil.

Untuk atom pusat dengan bilangan koordinasi yang sama, adanya pasangan elektron
bebas pada kulit valensi atom pusat akan memperkecil sudut-sudut ikatan yang ada di
sekitar atom tersebut. Dalam hal ini sudut ikatan akan semakin kecil dengan semakin
bertambahnya pasangan lektron bebas pada kulit valensi atom pusat. Sudut ikatan H-O-
H pada H2O adalah lebih kecil dibandingkan sudut ikatan H-N-H pada NH3 karena pada
kulit valensi atom O terdapat dua pasangan elektron bebas sedangkan pada kulit valensi
atom N hanya terdapat satu pasangan elektron bebas.
Untuk molekul dengan bilangan koordinasi 3,4 dan 6, bila pada kulit valensi atom
pusatnya terdapat sebuah pasangan elektron bebas, penempatannya boleh
dimanapun karena semua posisi yang ada seharga sehingga diperoleh bentuk-
bentuk seperti diberikan pada gambar dibawah ini
Untuk bilangan koordinasi 5 penempatan sebuah pasangan elektron
bebas, ada dua kemungkinan, yaitu pada posisi ekuatorial dan posisi
aksial
Contoh :
XeF4
Atom pusat : Xe
BK atom Xe = ½ (8 + 4 x 1) = 6
Jumlah PEI = 4, jumlah FEB = 2
Molekul dengan Atom Pusat Memiliki Elektro Tidak
Berpasangan

Pada beberapa molekul atom pusat yang ada, dapat memiliki elektron yang
tidak berpasangan. Oleh karena elektron ini memiliki ruangan yang lebih
kecil daripada pasangan elektron ikatan atau pasangan elektron bebas,
sebagai konsekuensinya tolakan yang ditimbulkan oleh Elektron Tidak
Berpasangan (ETB) lebih lemah dari pada tolakan yang ditimbulkan oleh
pasangan elektron ikatan atau pasangan elektron bebas. Akibatnya adanya
elektron yang tidak berpasangan akan memperbesar sudut ikatan yang ada
disekitar atom pusat seperti yang teramati pada contoh berikut.
Contoh:

NO2
BK atom N = ½ (5 + 2 x 0) = 2 ½
Jumlah PEI = 2, jumlah PEB = 0, jumlah ETB = 1
BK 2 ½ berada diantara BK 2 dan 3 sehingga sudut ikatan yang ada harus
kecil dari 180o tetapi lebih besar dari 120o
BENTUK MOLEKUL DENGAN ATOM PUSAT
MENGIKAT ATOM OKSIGEN DAN BELERANG
1. Molekul dengan Substituen Atom Oksigen
Atom Oksigen yang terikat pada atom pusat ada dua jenis yaitu atom oksigen
terminal dan atom oksigen jembatan. Atom oksigen terminal hanya terikat pada
atom pusat seperti pada OSF4, COCl2, SO42-, NO3, dan CIO4. Atom Oksigen
jembatan terikat pada dua atom seperti pada NH2OH, CH3OH, H2O2, dan
CH3OCH3. Dalam satu molekul atau ion poliatomik dimungkinkan terdapat atom
oksigen terminal dan atom oksigen jembatan
Atom Oksigen jembatan dapat juga
terikat pada 3 buah atom lain seperti
yang terdapat pada alcohol terprotonasi,
salah satu contohnya pada gambar
dibawah ini
Bentuk Molekul dan Ion yang Memiliki Atom Oksigen Terminal
dan Atom Pusatnya Tidak Memiliki Pasangan Elektron Bebas
 Dalam perhitungan bilangan koordinasi atom pusat, atom
oksigen terminal, O(t), dapat dianggap tidak
menyumbang elektron

Contoh: 2. XeO4
1. NO2+ Atom pusat : Xe
Atom pusat : N BK atom Xe = ½ (8 + 4 x 0) = 4
BK atom N = ½ [5 + 2 x 0 - (+1)] = 2 Jumlah PEI = 4, jumlah FEB = 0
Jumlah PEI = 2, jumlah FEB = 0
XeO4 berbentuk tetrahedral dengan
NO2+ berbentuk linear dengan sudut sudut ikatan O-Xe-O sebesar 109o
ikatan O-N-O sebesar 180o. 28’ dan panjang ikatan 173,6(2) pm.
Bentuk Molekul dan Ion yang Memiliki Atom Oksigen Terminal
dan Atom Pusatnya Memiliki Pasangan Elektron Bebas

Contoh:

1. ClO3-
Atom pusat : Cl
BK atom Cl = ½ [7 + 3 x 0 - (-1)] = 4
Jumlah PEI = 3, jumlah FEB = 1

ClO3- berbentuk trigonal pyramidal dengan sudut


ikatan O-Cl-O sebesar 106o
Bentuk Molekul dan Ion dengan Atom Pusat Mengikat Atom
Oksigen Terminal dan Atom Atom – atom Selain Oksigen
1. COF2
Atom pusat : C
BK atom N = ½ (4 + 1 x 0 +2 x 1) = 3
Jumlah PEI = 3, jumlah FEB = 0
COF2 berbentuk trigonal planar
terdistorsi.c

2. SO2F2
Atom pusat : Xe
BK atom Xe = ½ (8 + 4 x 0) = 4
Jumlah PEI = 4, jumlah FEB = 0
SO2F2 berbentuk tetrahedral terdistorsi
dengan sudut ikatan F-S-F sebesar 96o
dan sudut ikatan O-S-O Sebesar 124o.
2. Molekul dengan Substituen Atom Belerang
Dalam meramalkan bentuk molekul dan ion poliatomik yang memiliki
atom belerang terminal dan atom belerang jembatan berlaku aturan yang
sama sebagaiman apada atom oksigen terminal dan jembatan yaitu
dalam menentukan bilangan koordinasi atom pusat, atom belerang
terminal dianggap tidak menyumbang elektron, sedangkat atom belerang
jembatan menyumbang satu elektron.

Contoh : CS2
Atom pusat : C
BK atom C = ½ (4 + 2 x 0) = 2
Jumlah PEI = 2, jumlah FEB = 0
CS2 berbentuk linear dengan sudut
ikatan S-C-S 180o.

Anda mungkin juga menyukai