Jurusan Farmasi FKIK UNSOED Teknik Analisis Elektrokimia Tinjauan Umum Bila larutan elektrolit dicelupkan dua buah elektoda kemudian dihubungkan dengan rangkaian listrik luar, maka arus listrik akan mengalir melalui larutan bila suatu baterai diletakkan pada rangkaian luar. Sistem elektrolit dengan kedua elektrodanya sebagai suatu sel akan berperan sebagai sumber energi dan akan menghasilkan arus yang akan mengalir ke rangkaian luar. Jika arus secara langsung dialirkan pada larutan, suatu reaksi oksidasi-reduksi akan terjadi.
Elektroda Elektroda inert (Pt, Au, C) tidak berperan serta secara langsung dalam reaksi kimia. Elektroda aktif (Ag, Hg, dsb.) terbuat dari suatu unsur dan berada dalam kesetimbangan dengan ion unsur tersebut dalam larutan. Elektroda gas (Hidrogen) merupakan suatu lempeng kawat platina penghantar listrik yang dialiri gas hidrogen pada permukaannya. Elektroda kalomel dan gelas merupakan kombinasi elektroda aktif dan inert dari unsur yang sesuai. Sistem elektroda tsb. Dikenal dengan separuh sel.
Metode analitik Beberapa metode analitik didasarkan pada sifat-sifat elektokimia larutan.
Beberapa metode analitik elektrokimia : Potensiometri Poarografi Coulometri Konduktometri Dsb. Potensiometri Aplikasi langsung dar persamaan Nerst Pengukuran potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol Dengan pengukuran potensial reversibel suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu komponen dapat dilakukan. Bermacam reaksi titrasi dapat diukur dengan potensiometri. Potensial diukur sesudah penambahan sejumlah kecil volume titran secara kontinyu dengan perangkat automatik.
Contoh soal ... Berapakah GGL sel untuk : Cu | Cu 2+ (2M) || Cu 2+ (0,010 M) | Cu
Jawab : E 1 = E o
Cu + (RT/nF) log [Cu 2+) Jika RT/F = 0,0591; n = 2 maka : E 1 = +0,337 + (0,0591/2) log (2) = 0,3458 E 2 = +0,337 + (0,0591/2) log (0,010) = 0,2779 E = E 1 -E 2 = (0,3458 0,2779) = 0,0679 volt. Polarografi Secara umum dikenal dengan voltametri, sedangkan jika elektroda terpolarisasinya adalah merkuri maka disebut polarografi. Metode untuk penelaahan komposisi larutan elektrolit encer dengan bantuan kurva arus-tegang. Pada konsentrasi encer, spesies tereduksi atau teroksidasi pada permukaan elektroda dapat ditentukan. Nilai E 1/2 sifatnya khas untuk zat yang mengalami oksidasi dan reduksi pada elektroda mikro, maka dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat.
Contoh soal ... Jika arus yang mengalir untuk analisis Zn besarnya 8,25 a dengan m = 32,5 mg/det dan t = 4,3 detik. Berapakah konsentrasi Zn tersebut bila arus difusinya = 4,3 a
Jawab : I = 607 n D 1/2 = (i d / C x m 2/3 x t 1/6 ) 8,25 = (4,3 / (C x (32,5) 2/3 x (4,3) 1/6 )) C = (4,3 / (8,25 x 10,18 x 1,275)) C = 4,02 x 10 -2 M
Coulometri Metode analisis dengan memakai hukum elektrolisis Faraday yang menghubungkan banyaknya listrik yang melalui elektrolit dengan perubahan kimia yang terjadi. Dengan mempergunakan tabel potensial elektroda berbagai logam dan hidrogen sebagai fungsi aktivitas ionik, potensial optimum yang digunakan untuk mengendapkan ion tertentu pada katoda dapat ditentukan. Titrasi coulometri mempunyai kepekaan dua kali lebih besar dari prosedur konvensional. Contoh soal ... Pada titrasi Coulometri 20 ml K 2 Cr 2 O 7 dengan Besi(III), yang dihasilkan pada sel, diperlukan 25 menit untuk proses reduksi. Bila arus yang digunakan 200 mA, berapah normalitas K 2 Cr 2 O 7 ?
Jawab : Q = i x t = 25 x 60 x 0,200 = 300 coulomb. Jika i = 0,200; A dan t = 25 x 60 = 1500 detik. Jika 96.500 colomb = 1 gram ekuivalen. Maka 300 coulomb sesuai dengan : (300 x 1) / 96500 = 3,01 x 10 -3 gram ekuivalen untuk 20 ml larutan : (3 x 10 -3 x 1000) / 2 = 0,1554 N.
Konduktometri Metode dengan dua elektroda inert dan konduktansi elektrolit antara kedua elektroda diukur. Biasanya digunakan tenaga listrik arus bolak-balik dan alat penyeimbang jembatan wheatstone. Titrasi onduktometri sangat berguna bila hantaran sebelum dan sesudah reaksi cukup banyak berbeda. Contoh aplikasi pada analisis kandungan NO 2 :H 2 O dalam asam nitrat berasap. Contoh soal Pada titrasi konduktometri NaOH terhadap HCl diperoleh data sebagai berikut : Hantaran ml larutan 0(3,15); 1(2,6); 2(2,04); 3(1,04); 4(1,97); 5(2,86); 6(3,66) Berapakah jumlah gram ekuivalen larutan NaOH ?
Jawab : Grafik hantaran pada sumbu (y) terhadap ml titran sumbu (x) kita peroleh dua garis lurus berpotongan pada titik sekitar 2,5 ml untuk 1 M HCl. Perhitungan menghasilkan 0,127 g NaOH.
Latihan soal ... Jika 30 ml 0,1 N FeSO 4 diencerkan sampai 100 ml dan dititrasi dengan 0,1 N Ce(SO 4 ) 2 dengan elektroda kalomel jenuh sebagai pembanding. Berapakah GGL sel jika 20 ml larutan Ce 4+ ditambahkan ? Pada analisis polarografi Cu; C 1 = 1 x 10-4 M, i d1 = 17,5 a. Berapakah konsentrasi(C 2 ) bila i d2 = 27,9 ? Pada penentuan Zn secara coulometri; 35,4 ml campuran H 2
+ O 2 dibebaskan setelah reduksi logam. Berapakah konsentrasi Zn dalam sel ? Suatu larutan 0,01 NaOH bila diittrasi terhadap HCl secara konduktometris memberikan hasil : hantaran ml larutan 0(218), 4(230), 8(243), 9(247), 10(256), 11(269), 12(285), 14(323), 17(380). Hitunglah jumlah NaCl dalam larutan ?
HATUR NUHUN PISAN ... Kita akan BISA karena BIASA !!!