Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

Hendri Wasito, S. Farm., Apt.


Jurusan Farmasi FKIK UNSOED
Teknik
Analisis
Elektrokimia
Tinjauan Umum
Bila larutan elektrolit dicelupkan dua buah
elektoda kemudian dihubungkan dengan
rangkaian listrik luar, maka arus listrik akan
mengalir melalui larutan bila suatu baterai
diletakkan pada rangkaian luar.
Sistem elektrolit dengan kedua elektrodanya
sebagai suatu sel akan berperan sebagai sumber
energi dan akan menghasilkan arus yang akan
mengalir ke rangkaian luar.
Jika arus secara langsung dialirkan pada larutan,
suatu reaksi oksidasi-reduksi akan terjadi.

Elektroda
Elektroda inert (Pt, Au, C) tidak berperan serta
secara langsung dalam reaksi kimia.
Elektroda aktif (Ag, Hg, dsb.) terbuat dari suatu
unsur dan berada dalam kesetimbangan dengan ion
unsur tersebut dalam larutan.
Elektroda gas (Hidrogen) merupakan suatu lempeng
kawat platina penghantar listrik yang dialiri gas
hidrogen pada permukaannya.
Elektroda kalomel dan gelas merupakan kombinasi
elektroda aktif dan inert dari unsur yang sesuai.
Sistem elektroda tsb. Dikenal dengan separuh sel.

Metode analitik
Beberapa metode analitik didasarkan pada
sifat-sifat elektokimia larutan.

Beberapa metode analitik elektrokimia :
Potensiometri
Poarografi
Coulometri
Konduktometri
Dsb.
Potensiometri
Aplikasi langsung dar persamaan Nerst
Pengukuran potensial dua elektroda tidak
terpolarisasi pada kondisi arus nol
Dengan pengukuran potensial reversibel suatu
elektroda, maka perhitungan aktivitas atau
konsentrasi suatu komponen dapat dilakukan.
Bermacam reaksi titrasi dapat diukur dengan
potensiometri.
Potensial diukur sesudah penambahan sejumlah
kecil volume titran secara kontinyu dengan
perangkat automatik.





Contoh soal ...
Berapakah GGL sel untuk :
Cu | Cu
2+
(2M) || Cu
2+
(0,010 M) | Cu

Jawab :
E
1
= E
o

Cu
+ (RT/nF) log [Cu
2+)
Jika RT/F = 0,0591; n = 2 maka :
E
1
= +0,337 + (0,0591/2) log (2) = 0,3458
E
2
= +0,337 + (0,0591/2) log (0,010) = 0,2779
E = E
1
-E
2
= (0,3458 0,2779) = 0,0679 volt.
Polarografi
Secara umum dikenal dengan voltametri, sedangkan
jika elektroda terpolarisasinya adalah merkuri maka
disebut polarografi.
Metode untuk penelaahan komposisi larutan
elektrolit encer dengan bantuan kurva arus-tegang.
Pada konsentrasi encer, spesies tereduksi atau
teroksidasi pada permukaan elektroda dapat
ditentukan.
Nilai E
1/2
sifatnya khas untuk zat yang mengalami
oksidasi dan reduksi pada elektroda mikro, maka
dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat.

Contoh soal ...
Jika arus yang mengalir untuk analisis Zn
besarnya 8,25 a dengan m = 32,5 mg/det dan t
= 4,3 detik. Berapakah konsentrasi Zn tersebut
bila arus difusinya = 4,3 a

Jawab :
I = 607 n D
1/2
= (i
d
/ C x m
2/3
x t
1/6
)
8,25 = (4,3 / (C x (32,5)
2/3
x (4,3)
1/6
))
C = (4,3 / (8,25 x 10,18 x 1,275))
C = 4,02 x 10
-2
M




Coulometri
Metode analisis dengan memakai hukum
elektrolisis Faraday yang menghubungkan
banyaknya listrik yang melalui elektrolit dengan
perubahan kimia yang terjadi.
Dengan mempergunakan tabel potensial elektroda
berbagai logam dan hidrogen sebagai fungsi
aktivitas ionik, potensial optimum yang digunakan
untuk mengendapkan ion tertentu pada katoda
dapat ditentukan.
Titrasi coulometri mempunyai kepekaan dua kali
lebih besar dari prosedur konvensional.
Contoh soal ...
Pada titrasi Coulometri 20 ml K
2
Cr
2
O
7
dengan Besi(III),
yang dihasilkan pada sel, diperlukan 25 menit untuk proses
reduksi. Bila arus yang digunakan 200 mA, berapah
normalitas K
2
Cr
2
O
7
?

Jawab :
Q = i x t = 25 x 60 x 0,200 = 300 coulomb.
Jika i = 0,200; A dan t = 25 x 60 = 1500 detik. Jika 96.500
colomb = 1 gram ekuivalen. Maka 300 coulomb sesuai
dengan :
(300 x 1) / 96500 = 3,01 x 10
-3
gram ekuivalen untuk 20
ml larutan : (3 x 10
-3
x 1000) / 2 = 0,1554 N.

Konduktometri
Metode dengan dua elektroda inert dan
konduktansi elektrolit antara kedua elektroda
diukur.
Biasanya digunakan tenaga listrik arus bolak-balik
dan alat penyeimbang jembatan wheatstone.
Titrasi onduktometri sangat berguna bila hantaran
sebelum dan sesudah reaksi cukup banyak
berbeda.
Contoh aplikasi pada analisis kandungan NO
2
:H
2
O
dalam asam nitrat berasap.
Contoh soal
Pada titrasi konduktometri NaOH terhadap HCl
diperoleh data sebagai berikut :
Hantaran ml larutan 0(3,15); 1(2,6); 2(2,04);
3(1,04); 4(1,97); 5(2,86); 6(3,66)
Berapakah jumlah gram ekuivalen larutan NaOH ?

Jawab :
Grafik hantaran pada sumbu (y) terhadap ml titran
sumbu (x) kita peroleh dua garis lurus
berpotongan pada titik sekitar 2,5 ml untuk 1 M
HCl. Perhitungan menghasilkan 0,127 g NaOH.

Latihan soal ...
Jika 30 ml 0,1 N FeSO
4
diencerkan sampai 100 ml dan dititrasi
dengan 0,1 N Ce(SO
4
)
2
dengan elektroda kalomel jenuh
sebagai pembanding. Berapakah GGL sel jika 20 ml larutan
Ce
4+
ditambahkan ?
Pada analisis polarografi Cu; C
1
= 1 x 10-4 M, i
d1
= 17,5 a.
Berapakah konsentrasi(C
2
) bila i
d2
= 27,9 ?
Pada penentuan Zn secara coulometri; 35,4 ml campuran H
2

+ O
2
dibebaskan setelah reduksi logam. Berapakah
konsentrasi Zn dalam sel ?
Suatu larutan 0,01 NaOH bila diittrasi terhadap HCl secara
konduktometris memberikan hasil : hantaran ml larutan
0(218), 4(230), 8(243), 9(247), 10(256), 11(269), 12(285),
14(323), 17(380). Hitunglah jumlah NaCl dalam larutan ?

HATUR NUHUN PISAN ...
Kita akan BISA karena BIASA !!!

Anda mungkin juga menyukai