Anda di halaman 1dari 26

dharma.ftunp@gmail.

com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

LEMBARAN PRAKTEK
(JOBSHEET)
ALAT UKUR & PENGUKURAN
(ELA 213 : 1 SKS)
SEMESTER JANUARI JUNI 2008




















Oleh :

Yasdinul Huda, S.Pd
Drs. H. Dharma Liza Said, M.T.



Program Studi Teknik Elektronika
(D3)



JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2008




dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com











Materi Kegiatan

Minggu Pokok Bahasan
Buku/
Ref.

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13

14

15
16


Pendahuluan
Gerakan Meter (Meter Movements)
Ammeter Shunts (Ammeter Shunts)
Pembebanan Ammeter (Ammeter Loading)
Sensitivitas Voltmeter (Voltmeter Sensitivity)
Pengali Tegangan meter (Voltmeter Multipliers)
Pembebanan Voltmeter (Voltmeter Loading)
Ohmmeter Seri (Series Ohmmeter)
Ohmmeter Paralel/Shunt (Shunt Ohmmeter)
Gaya Gerak Listrik dan Penurunan Tegangan(EMF and Voltage Drop)
Teorema THEVENIN (THEVENINS Theorem)
Teorema NORTON (NORTONS Theorem)
Kerugian Daya pada Rangkaian Seri (Power Dissipation in a Series Circuit)
Kerugian Daya pada Rangkaian Paralel (Power Dissipation in a Parallel
Circuit)
Pembagi Tegangan (Voltage Devider)
Analisa Rangkaian Jembatan (Bridge Circuit Analysis)
Ujian Praktek





Lisensi Dokumen
Copyright 2008 yd.5330.elkaftunp@gmail.com
Seluruh isi di Dokumen Labsheet Teknik Elektronika FT UNP Padang, dapat digunakan secara bebas
oleh mahasiswa peserta Mata Kuliah AU&P untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat
tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam
setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih
dahulu dari penulis naskah.



dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 01/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR
KODE : ELA 213 JUDUL : GERAKAN METER

TUJUAN
Mengukur tahanan dalam dan sensitivitas dari gerakan meter

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Multimeter
2. Basic Multimeter Circuits Unit
3. 1,5 Volt C Cell BTI
4. Komponen
A. Dasar
a. Potensiometer R
1
2500 ohm, 2 watt
b. Kabel penghubung
B. Tambahan
Potensiometer R
2
500 ohm, 2 watt

PENGANTAR
Sebuah peralatan listrik atau elektronik yang tersedia membutuhkan suatu level arus
tertentu bagi operasi yang tepat. Pengukuran-pengukuran yang akurat dari arus rangkaian
lebih lanjut sangatlah penting. Pengukuran yang tidak tepat bisa gagal menentukan situasi
yang merusak atau berbahaya.
Kualitas suatu meter merupakan faktor yang penting dalam ketepatan pengukuran.
Ketepatan suatu ammater dipengaruhi oleh sensitivitas dan stabilitas dari tahanan
dalamnya. Penting untuk mengetahui nilai-nilai ini agar dapat melindungi meter dan dapat
mengevaluasi dengan tepat pengukuran-pengukuran yang diperoleh dengannya.

LANGKAH KERJA
1. Atur rangkaian Gambar 1-1, sebelum dihubungkan jangan hubungkan garis putus-putus
dahulu.


Gambar 1-1

2. Masukan 1,5 volt baterai BTI ke dalam holder (tempatnya)
3. Sesuaikan R
1
agar M
1
menunjukan pada skala penuh
4. Hubungkan dan sesuaikan R
2,
M
1
menunjukkan pada setengah skala penuh, kemudian
lepaskan baterai


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
5. Lepaskan R
2
dari rangkaian, dengan hati-hati jangan sampai mengganganggu
setingnya, kemudian ukur dan catat tahanan dari R
2
. Nilai ini haruslah sebanding
dengan tahanan dalam meter.
6. Set rangkaian Gambar 1-2 dibawah ini dengan R
1
diatur pada tahanan maksimum. Atur
R
1
agar supaya M1 menunjukkan pada skala penuh
Perhatikan : Pastikan tombol selektor meter terpasang pada batas ukur arus tertinggi
dengan. Jika perlu, turunkan jarak arus pada meter untuk mengukur arus
rangkaian secara lebih tepat

7. Catat sensitivitas arus pada skala penuh dari gerakan meter secara langsung dari
multimeter

Gambar 1-2

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan nilai dari tahanan dalam pada nilai dari R
2
yang telah disesuaikan , Jelaskan
perbedaannya.
2. Jelaskan apa maksudnya penunjukan langsung dari multimeter pada langkah ke 7
4. Jelaskan sensitivitas meter dan gunakan analisa rangkaian



FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 02/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR
KODE : ELA 213 JUDUL : AMMETER SHUNTS

TUJUAN
Menghitung dan verifikasi tahanan shunt yang dibutuhkan untuk simpangan batas ukur
ammeter

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Basic Multimeter Circuits Unit
3. Multimeter
4. Komponen
A. Dasar
a. Resistor R
1
15.000 ohm, 2 watt
b. Kabel penghubung


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
B. Tambahan
a. Resistor, 1500 ohm, 1 watt
b. Potensiometer R
2
500 ohm, 2 watt

PENGANTAR
Kumparan putar ammeter dirancang untuk arus maksimum, paling besar 50 mA.
Saat dipakai untuk mengukur arus-arus besar, meter harus dilengkapi dengan tahanan
shunt.
Shunt menyimpangkan bagian yang lebih besar dari arus yang disebabkan gerakan
kumparan.
Shunt yang benar untuk ammeter merupakan suatu kunci pertimbangan.
Shunt dari level yang tidak benar tidak akan menentukan indikasi yang paling sensitif.
Batasan meter ditentukan oleh tahanan dalam meter, sensitifitas dan nilai tahanan shunt.

RUMUS-RUMUS PENTING

I
s
= I
t
- I
m
R
s
=
s
m s
I
R I
E
m
= I
m
R
m
E
s
=
1 N
R
m
E
s
= I
s

R
s

dimana :
I
s
= arus yang melalui shunt
I
t
= arus total
I
m
= arus yang melalui meter
E
m
= tegangan meter
R
m
= tahanan dari meter
E
s
= tegangan shunt
R
s
= tahanan shunt
N = nilai penunjukan skala penuh yang baru dibagi nilai penunjukan skala penuh
yang lama

LANGKAH KERJA
1. Rangkailah seperti Gambar 2-1, sebelum dihubungkan jangan merangkai garis putus-
putus dahulu

Gambar 2-1



dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
2. Gunakan sumber DC pelan-pelan sampai M
1
menunjukan penyimpangan skala penuh.
Ukur dan catat sumber tegangan dan tegangan drop melalui tahanan R
1
.
3. Hitung tegangan drop melalui M
1
. Hitung tahanan dalam meter
4. Hitung dan catat tahanan shunt yang dibutuhkan untuk meningkatkan batas ukur dari 0
1 mA ke 0 10 mA.
5. Sesuaikan R
2
pada tahanan shunt yang telah dihitung dan hubungkan secara parallel
dengan meter M
1
, ulangi langkah 2.
6. Ganti beban R1 dengan resistor1500 ohm . Ulangi langkah 2.

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan tegangan yang diukur dengan pada langkah 2 dan 5. Jelaskan mengapa
ada atau tidak adanya tegangan sama dengan rasio pada batas ukur meter.
2. Bandingkan tegangan yang diukur pada langkah 2 dan 6. Tentukan apakah tegangan
tsb. Sama dengan rasio batas ukur meter, jelaskan, mengapa ?



FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 03/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR
KODE : ELA 213 JUDUL : PEMBEBANAN AMMETER

TUJUAN
Mengukur efek pembebanan rangkaian ammeter

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Basic Multimeter Circuits Unit
2. Multimeter
3. 1,5 Volt C Cell BTI
4. Komponen
A. Dasar
a. Resistor R
1
1500 ohm, 1 watt
b. Kabel penghubung
B. Tambahan
Resistor, 15 kiloohm, 2 watt

PENGANTAR
Efek pembebanan adalah tegangan drop dalam rangkaian listrik yang disebabkan oleh
tahanan dalam meter. Suatu ammeter ideal akan mengukur arus listrik tanpa pengantar
setiap tegangan drop yang dapat dipertimbangkan. Dalam praktek efek pembebanan akan
dapat diabaikan pada saat tahanan rangkaian besar dibandingkan dengan tahanan dalam
meter.
Level arus yang besar diukur pada sumber jaringan industri dan perumahan, komunikasi
dan jaringan tinggi lainnya..Ukuran-ukuran arus rendah dibuat untuk radio penerima, tape
recorder dan peralatan listrik lainnya. Efek pembebanan ammeter bisa jadi kritis bila
tahanan dalam meter menunjukkan substansial dari komponen tahanan suatu rangkaian

LANGKAH KERJA
1. Hubungkan peralatan seperti Gambar 3-1. Hitung dan catat arus pada rangkaian


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
2. Ukur dan catat arus yang mengalir
3. Lepaskan M
1
dan masukan multimeter pada tempatnya. Ukur dan catat arus yang
mengalir yang digunakan batas ukur 1 mA
4. Hubungkan M
1
secara parallel dengan mulimeter dan catat arus total pada rangkaian.
5. Ganti resistor R
1
1500 ohm dan ulangi percobaan ini

Gambar 3-1

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan hasil pembacaan pengukuran dengan nilai perhitungan. Jelaskan perbeda-
annya.
2. Uraikan perubahan arus dalam meter dimana multimeter dihubungkan secara parallel.
3. Jelaskan efek pembebanan ammeter untuk pengukuran yang akurat.





FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 04/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR
KODE : ELA 213 JUDUL : SENSITIVITAS VOLTMETER

TUJUAN
Mengukur sensitivitas voltmeter

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Basic Multimeter Circuits Unit
3. Multimeter
4. Komponen
A. Dasar
a. Resistor R
1
56.000 ohm, 1 watt
b. Resistor R
2
2200 ohm, 1 watt
c. Potensiometer R
3
2500 ohm, 2 watt
d. Kabel penghubung

PENGANTAR
Peralatan listrik dan elektronik dirancang untuk digunakan di dalam batas-batas tegangan
tertentu. Kerusakan yang serius dan barangkali tidak dapat diperbaiki dapat terjadi bila
batas-batas dilewati. Voltmeter harus memberikan indikasi-indikasi yang tepat atau


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
tegangan di dalam peralatan yang sedang diperiksa mungkin terlalu besar atau terlalu
kecil.
Sebuah voltmeter dianggap sensitif apabila dia mengeluarkan lebih sedikit arus dari
rangkaian. Meter-meter yang sangat sensitif tidak dapat dihindarkan di dalam elektronik
dimana arus kecil dipakai. Meter yang sensitivitasnya rendah dapat dipakai dalam
pemakaian daya dimana terdapat arus besar

RUMUS-RUMUS PENTING

S
r
=
E
R

dimana :
S
r
= nilai sensitivitas (ohm per volt)
R

= tahanan dalam meter
E = tegangan

LANGKAH KERJA
1. Rangkai peralatan seperti Gambar 4-1 ini

Gambar 4-1
2. Hidupkan sumber tenaga, atur S1 pada posisi OFF, T
1
berlawanan arah jarum jam, R
2

searah dengan arah jarum jam, dan M
1
pada posisi C + X
1

3. Atur R
3
untuk tahanan minimum antara jarum penunjuk dan hubungkan TAP pada
sumber.
4. Gunakan sumber (minimum), kemudian atur R
3
untuk simpangan skala penuh dari M
1
.
Catat tegangan yang diperlihatkan oleh voltmeter.
5. Hitung nilai Sensitivitas meter S. Untuk R, gunakan tahanan dalam yang diukur pada
Lembaran Kerja 01 (Gerakan meter)

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Uraikan perbedaan yang mendasar antara voltmeter dan ammeter
2. Uraikan nilai sensitivitas antara ammeter dan voltmeter
3. Jelaskan guna nilai sensitivitas voltmeter dan ammeter.








dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 05/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : MULTIPLIER DAN LOADING
KODE : ELA 213 JUDUL : PENGALI TEGANGAN METER

TUJUAN
Menghitung dan verifikasi tahanan pengali yang diperlukan simpangan batas ukur

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Basic Multimeter Circuits Unit
2. Variable Power Supply
3. Multimeter
4. Komponen
a. Potensiometer sama sebelumnya
b. Resistor sama sebelumnya
c. Kabel penghubung

PENGANTAR
Voltmeter adalah suatu alat yang dioperasikan menggunakan arus yang mirip dengan
ammeter, kecuali dia memiliki tahanan yang besar yang terletak dalam hubungan seri
dengan gerakan meter.Tahanan seri mengurangi jumlah arus dalam perpindahan dan
membuat voltmeter tersambung secara langsung melalui jaringan listrik tanpa merusak
gerakan meter.
Tahanan seri yang nilai besar disebut tahanan berlipat ganda karena, jika nilai ohm
ditambah, voltmeter menjadi mampu mengukur nilai tegangan yang lebih besar. Dengan
pemakaian beberapa tahanan multiplier dan tombol selektor voltmeter dapat mengukur
beberapa batas ukur tegangan

RUMUS-RUMUS PENTING

R
m
= (E
fs
/ I
fs
) - R
int


dimana :
R
m
= tahanan pengali
R
int
= tahanan dalam meter
E
fs
= penunjukkan skala penuh
I
fs
= arus skala penuh

LANGKAH KERJA
1. Hitung dan catat tahanan pengali yang dibutuhkan untuk merubah 1 mA (skala penuh)
ammeter menjadi 10 volt (skala penuh) voltmeter. Ingat untuk memasukkan tahanan
dalam dari gerakan meter.

Catatan : Tahanan dalam dari gerakan meter telah ditentukan pada Lembaran
Kerja 01.



dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
2. Atur unit meter sebagai voltmeter dengan menghubungkan pengali yang telah dihitung
dalam rangkaian seri dengan meter M
1
. Pakai potesiometer dan resistor untuk tahanan
pengali yang diperlukan.

Catatan :Pemakaian suatu potensiometer membantu penyesuaian bagi
penyimpangan skala penuh.

3. Pakai voltmeter yang dibuat dan voltmeter standar untuk mengukur output 10- volt dari
sumber daya. Atur voltmeter yang dibuat pada simpangan skala penuh.
4. Matikan sumber, kemudian ukur dan catat tahanan pengali.
5. Tukar batas ukur dari voltmeter yang dibuat sehingga pengukuran 25 volt dapat
dilakukan Catat tahanan pengali yang telah dihitung.
6. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan output 25 volt dari sumber daya.

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan dengan memakai pengali.
2. Jelaskan dan tentukan batas ukur maksimum voltmeter
3. Jelaskan pertimbangan untuk tahanan seri yang tinggi pada voltmeter





FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 06/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : MULTIPLIER DAN LOADING
KODE : ELA 213 JUDUL : PEMBEBANAN VOLTMETER

TUJUAN
Mengukur efek pembebanan rangkaian dari voltmeter

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Basic Multimeter Circuits Unit
3. Circuit Patching Unit
4. Multimeter
5. Komponen
a. Resistor, 100.000 ohm, 1watt
b. Resistor R
1
, R
2
, 1000 ohm, 5 watt
c. Kabel penghubung

PENGANTAR
Ketika mengukur tegangan melalui suatu komponen, voltmeternya haruslah dihubungkan
secara paralel dengan komponen tersebut. Hal ini menyediakan suatu jalan yang paralel
bagi arus sehingga bagian dari arus rangkaian mengalir melalui meter
Dalam suatu rangkaian keseimbangan yang kritis, arus melalui voltmeter dapat
mengganggu keseimbangan kondisi rangkaian. Untuk alasan ini arus voltmeter haruslah
sangat kecil. Arus yang dibutuhkan bagi simpangan skala penuh dari voltmeter bervariasi
berlawanan arah dengan senstivitasnya.


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
Efek dari aliran arus dalam voltmeter disebut pembebanan. Untuk menjaga pembebanan
nilai minimal, voltmeter dengan sensitivitas yang nilai ohm-per-volt tinggi harus digunakan

LANGKAH KERJA
1. Ukur dan catat tahanan R
1
dan R
2
Catatan : Calc = hitung)


Tabel 6-1

2. Hubungkan peralatan Gambar 6 -1. Atur multimeter pada batas ukur 0 -100 mA dan
pakai 15 volt pada rangkaian

Gambar 6-1

3. Catat penunjukan arus meter
4. Hubungkan unit meter (voltmeter) pada R
2
Catat, dalam sebuah tabel, arus dan
tegangan yang ditunjukkan oleh meter.
5. Hitung dan catat arus rangkaian dan tegangan drop , menggunakan tegangan yang
dipakai dan tahanan red, catat data dalam table diatas.
6. Hitung dan catat tegangan drop dihitung dengan menggunakan arus dan tahanan yang
telah diukur, catat data dalam tabel diatas.

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingan tegangan yang diukur dan yang dihitung.
2. Uraikan efek dari penambahan komponen secara parallel dengan voltmeter pada
rangkaian.













dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 07/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : ALAT UKUR TAHANAN
KODE : ELA 213 JUDUL : OHMMETER SERI

TUJUAN
Merangkai Ohmmeter Seri dan digunakan untuk mengukur tahanan

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Multimeter
2. Basic Multimeter Circuits Unit
3. 1,5 Volt C Cell BTI
4. Komponen
A. Dasar
a. Potensiometer R
6
2500 ohm, 2 watt
b. Resistor R
7
, 1000 ohm, 5watt
c. Resistor R
2
, 3300 ohm, 1watt
d. Resistor R
1
, 1500 ohm, 1watt
e. Resistor R
4
, 470 ohm, 1watt
f. Resistor R
3
, 150 ohm, 1watt
g. Resistor R
5
, 15 ohm, 1watt
h. Kabel penghubung
B. Tambahan
a. Resistor, 16 ohm, 5%, 1watt
b. Resistor R
8
, 160 ohm, 5%, 1watt

PENGANTAR
Sebuah Ohm meter Seri pada dasarnya terdiri baterai resistor pembatas arus, dan gerakan
meter. Komponen-komponen rangkaian dihubungkan secara seri termasuk tahanan
dibawah batas ukur sehingga hanya satu jalur bagi arus. Bagian dari tahanan dapat
bervariasi untuk memenuhi perubahan-perubahan tegangan baterai. Sewaktu tegangan
turun tegangan dalam dan seting nol masih dapat dibuat. Tahanan yang dibutuhkan bagi
simpangan setengah skala sebanding dengan tahanan dalam dari rangkaian ohm meter.
Ohm meter seri umumnya dipakai untuk mengukur tahanan menengah dan tinggi. Dia
memiliki keuntungan sanggup mengukur suatu bagian dari rangkaian. Namun tidak ada
tegangan yang dapat diterapkan pada rangkaian sewaktu pengukuran dilakukan

RUMUS-RUMUS PENTING

Range =
M
T
R
R


dimana :
R
M
= tahanan dari gerakan meter
R
T
= R
M
+ tahanan dari batasan (R7) dan tahanan yang dibutuhkan pengaturan
tahanan nol



dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
LANGKAH KERJA
1. Rangkai peralatan Gambar 7-1 dibawah ini. Pastikan baterai BTI terletak pada
tempatnya. Jangan hubungkan garis putus-putus dahulu.



Gambar 7-1
2. Hitung dan catat tahanan seri yang dibutuhkan untuk membatas meter pada batas
simpangan skala penuh, bilamana tegangan 1,5 volt Arus yang diperlukan untuk
simpangan skala penuh pada unit meter adalah 1 mA.
3. Hubung singkat kabel unit meter. Atur ohms-adjust control (R
6
untuk simpangan skala
penuh.
4. Lepaskan BTI dari rangkaian. Gunakan multimeter, ukur dan catat tahanan total dari
unit meter dengan dan tanpa batasan dan tahanan ohms-adjust

Catatan : Jika rangkaian tahanan total, termasuk gerakan meter, pembatas arus, dan
ohms-adjust control melebihi 1500 ohms. Stop dan ulangi beberapa
langkah dibawah ini dengan hati-hati, cek nilai-nilai pembacaan. Ingat
bahwa suatu cell kering yang baru dapat mengeluarkan 1,6 volt ke
rangkaian bukannya 1,5 volt yang diharapkan.

5. Pasangkan lagi baterai BTI pada unit meter. Kemudian gunakan unit meter untuk
mengukur dan catat tahanannya R
1
, R
2
, R
3
, R
4
dan R
5
.


Tabel 7-1

6. Tambahkan tahanan 160 ohm (R
8
) secara paralel dengan rangkaian meter, kemudian
ulangi langkah 3 sampai 5, catat hasilnya dalam Tabel 7-1.


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
7. Tukar tahanan 160 ohm dengan tahanan 16 ohm dan ulangi langkah 3, 4 dan 5. Catat
hasil pada Tabel 7-1.

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Jelaskan nilai tahanan luar dimana ohmmeter seri menunjukkan simpangan skala penuh
dari gerakan meter.
2. Uraikan jumlah dari simpangan yang dihasilkan. Dimana tahanan luar cocok dengan
tahanan gerakan meter.
3. Jelaskan pertimbangan dari ohms-adjust dimana batas ukur diganti.





FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 08/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : ALAT UKUR TAHANAN
KODE : ELA 213 JUDUL : OHMMETER SHUNT

TUJUAN
Merangkai Ohmmeter Shunt dan digunakan untuk mengukur tahanan

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Basic Multimeter Circuits Unit
2. Circuit Patching Unit
3. 1,5 Volt C Cell BTI
4. Komponen
a. Potensiometer, 500 ohm, 2 watt
b. Resistor, 1000 ohm, 1 watt
c. Resistor, 56 ohm, 1watt
d. Resistor,10 ohm, 1 %, 1watt
e. Resistor, 1 ohm, 1 %, 1watt
f. Resistor R
1
, 1500 ohm, 1watt
g. Resistor R
2
, 150 ohm, 1watt
h. Resistor R
3
, 15 ohm, 1watt

PENGANTAR
Ohm meter Shunt adalah sebuah instrumen yang didisain untuk pengukuran tahanan yang
sangat rendah. Secara efektif dipakai di laboratorium dimana ketepatan penting. Suatu
perbedaan dari tipe seri adalah kalibrasi skala tertutup. Rangkaian ohmmeter tipe shunt
pada dasarnya sama dengan tipe seri,kecuali bahwa tahanan yang akan diukur diletakkan
secara paralel dengan gerakan meter dibanding pada yang seri. Tahanan meter shunt
secara efektif memperlebar indikasi dalam batas ohm meter rendah

LANGKAH KERJA
1. Rangkai peralatan seperti Gambar 8-1. Atur ohms-adjust control maksimum.



dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

Gambar 8-1

2. Cocokkan ohms-adjust control meter menunjukkan nol.
3. Sentuh kabel penghubung dan catat tahanan yang ditunjukkannya.
4. Ukur dan catat secara terpisah tahanan dari R
1
, R
2
, dan R
3
.


Tabel 8-1

Catatan :Pembacaan secara langsung tidak dapat diperoleh pada M
1
.
Perhitungan secara porporsional harus dilakukan untuk
memperoleh nilai yang tepat
.

Tahanan yang tidak diketahui Tahanan dalam meter
--------------------------------------- = -------------------------------
Penunjukan meter (mA) Penunjukan meter (mA)

5. Susun Basic Multimeter Circuits Unit seperti Gambar 8-2. Cocokkan ohms-adjuts control
meter pada posisi nol.

Gambar 8-2

6. Ukur dan catat Tahanan dari R
1
, R
2
, dan R
3
. Catat hasil seperti pada tabel 8-1.



dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Jelaskan mengapa ohmmeter shunt simpangannya berlawanan arah dengan ohmmeter
seri
2. Bandingkan pengukuran pada langkah 4 dan 6, jelaskan perbedaanya.
3. Jelaskan efek penambahan shunt pada rangkaian.
4. Bandingkan pembacaan yang akurat antara jenis ohmmeter shunt dan seri .Jelaskan
perbedaanya.






FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 09/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : GGL DAN PENURUNAN TEGANGAN
KODE : ELA 213 JUDUL : GGL & PENURUNAN TEGANGAN

TUJUAN
Membandingkan pengosongan sumber tegangan dengan tegangan drop dalam rangkaian

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Circuit Patching Unit
3. Multimeter
4. Komponen
a. Lampu DS1, 7 watt
b. Lampu soket
c. Saklar kunci S1
d. Kabel penghubung

PENGANTAR
Gaya gerak listrik (emf) adalah energi potensial yang terdapat pada terminal dari baterai,
generator atau sumber tegangan yang menyebabkan arus mengalir melalui rangkaian yang
dihubungkan pada terminal sumber tegangan drop bertambah melalui suatu komponen
ketika arus mengalir melalui komponen. Kita dapat membuat perbedaan ini jelas dengan
mengamati bahwa sebuah emf ada pada terminal sumber walaupun tidak ada arus yang
mengalir lainnya. Arus harus mengalir melalui komponen sebelum tegangan drop dapat
diukur.

LANGKAH KERJA
1. Rangkai peralatan pada Gbr 9-1. Sumber pada kondisi OFF. Saklar S1 pada kondisi
terbuka.


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

Gambar 9-1

2. Atur sumber pada posisi saklar ON dan atur tegangan output pada 50 volt DC. M
1

menunjukkan EMF sebelumnya daya dihasilkan dengan sumber rangkaian sungguhpun
tidak lengkap yang dihubungkan dengan terminal.
3. Tutup saklar. Catat pengukuran pada mater M
1
dan M
2
. Ternyata lampu menyala
sebagai tanda arus mengalir pada rangkaian Tegangan drop yang dihasilkan
berlawanan dengan lampu dan buka saklar dan lepaskan sumber.


INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Defenisikan EMF dan tegangan drop
2. Jelaskan penunjukan pada M
1
sebelum dan sesudah saklar ditutup pada langkah 3.
3. Jelaskan penunjukan dari meter M
1
dan M
2
pada langkah 3.
4. Saat pengukuran tegangan drop yang melaui lampu, apakah polaritas dari hubungan dari
meter penting, jelaskan jawaban sdr.




FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 10/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : TEOREMA-TEOREMA
KODE : ELA 213 JUDUL : TEOREMA THEVENIN

TUJUAN
Penggunaan teorema Thevenin untuk menghasilkan sumber tegangan yang konstan

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Circuit Patching Unit
3. Voltmeter
4. Multimeter
5. Komponen
a. Resistor R
1
, 1500 ohm, 1 watt

PENGANTAR
Teorema Thevenin digunakan untuk menjadikan karakteristik rangkaian dari dua terminal
yang komplek. Teori ini memisahkan secara simultan persamaan yang dibentuk dalam
metoda Kirchhoff. Teorema Thevenin cocok untuk setiap jaringan dua terminal betapun
kompleknya.


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

LANGKAH KERJA
1. Hubungkan rangkaian Gambar 10-1 di bawah ini. Atur sumber untuk 10 volt.

Gambar 10-1
2. Ukur dan catat tegangan rangkaian terbuka dari dua terminal. Lepaskan beban tahanan
R
4
untuk langkah ini..
3. Ukur dan catat tegangan drop dan arus melalui masing-masing tahanan. Hitung tahanan
total efektif. (R
T
= . ).

Tabel 10-1
4. Ukur dan catat arus yang melalui beban (R
4
). Hitung tahanan ekivalen.
5. Gambar diagram dari arus ekivalen, kemudian atur arus ekivalen dan cek tegangan
yang berlawan arah dan arus melalui beban (R
4
).


INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan tahanan efektif dan tahanan ekivalen pada rangkaian.
Jelaskan perbedaannya.
2. Bandingkan arus yang mengalir dan tegangan yang lewat beban (R
4
) pada langkah 4
dan 5. Jelaskan perbedaannya.
3. Jelaskan maksud dari Rangkaian ekilvalen


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 11/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : TEOREMA-TEOREMA
KODE : ELA 213 JUDUL : TEOREMA NORTON

TUJUAN
Penggunaan teorema Norton untuk menghasilkan sumber arus yang konstan

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Circuit Patching Unit
3. Voltmeter
4. Multimeter
5. Komponen
a. Resistor R
1
, 1500 ohm, 1 watt
b. Resistor R
2
, 3300 ohm, 1 watt
c. Resistor R
3
, R
4
, 2200 ohm, 1 watt

PENGANTAR
Analisa rangkaian memakai satu atau lebih sering dapat sangat disederhanakan dengan
rangkaian yang seimbang. Sebuah rangkaian ekivalen yang dapat dipakai menurut cara ini
dikembangkan dari teori Norton. Tehnik ini dimana beban telah menemukan pemakaian
yang luas terutama mengandung tahanan parallel. Teorema Norton dan Thevenin mirip
dalam hal mereka nyatakan bahwa suatu jaringan dua terminal dari tahanan dapat
digantikan oleh sumber tunggal dari persamaan yang tunggal. Persamaan Thevenin
biasanya dipakai dalam penganalisaan tabung hampa dan rangkaian distribusi energi
sementara persamaan Norton lebih baik bagi analisa ranglaian transistor

LANGKAH KERJA
1. Hubungkan rangkaian Gambar 11-1. Gunakan sumber 10 volt untuk rang kaian ini.

Gambar 11-1

2. Ukur & catat tegangan dan arus yang lewat melalui masing-masing tahanan.


Tabel 11-1
3. Lepaskan tahanan R
4
dan ukur tegangan rangkaian terbuka
4. Hubung singkat jaringan terminal output,kemudian ukur dan catat arus hubungan
singkat.


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
5. Hitung, kemudian gambar rangkaian ekivalen dalam ketentuan dengan teorema Norton.

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Terangkan metoda yang anda gunakan untuk menentukan rangkaian tegangan dan
arus.
2. Jelaskan mengapa ini tidak praktis untuk menganalisa rangkaian pada rangkaian Norton
ekivalen.





FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 12/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : KERUGIAN DAYA PADA RANGKAIAN
KODE : ELA 213 JUDUL : RANGKAIAN SERI

TUJUAN
Menghitung perbandingan dan mengukur kerugian daya pada rangkaian seri

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Circuit Patching Unit
3. Multimeter
4. Komponen
A. Dasar
a. Resistor R
1
, 18.000 ohm, 1 watt
b. Resistor R
2
, 22.000 ohm, 1 watt
c. Resistor R
3
, 10.000 ohm, 1 watt
d. Kabel penghubung

B. Tambahan
Resistor R
4
47.000 ohm, 1 watt

PENGANTAR
Dalam kelistrikan, tingkatan suatu daya diukur dengan watt. Tidak semua daya yang
tersedia untuk mengoperasikan suatu alat dimanfaatkan secara menyeluruh. Beberapa
hilang atau tidak bermanfaat sebagai bentuk panas. Panas yang tidak bermanfaat kadang-
kadang merupakan bentuk yang diinginkan, seperti pada pengoperasan pemanas, kompor,
toaster, dan sterika listrik.
Tingkat kerugian dari suatu tahanan, ketika dia dipakai sebagai alat pembatas arus tidak
boleh melampui batas. Apabila melampaui batas, tahanannya dapat terbakar,
mengeluarkan aliran arus yang berlebihan, yang dapat menimbulkan kerusakan rangkaian

RUMUS-RUMUS PENTING

P = EI =
R
E
2
= I
2
R


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

LANGKAH KERJA
1. Ukur dan catat tahanan dari semua resistor


Tabel 12-1

2. Rangkai peralatan Gambar 12-1 dibawah ini.

Gambar 12-1

3. Atur suplai tegangan output pada 100 volt
4. Ukur arus rangkaian kemudian hitung power disipasi dengan masing-masing resistor
Catat power yang dihitung pada tabel 12-1
5. Ukur tegangan drop masing-masing tahanan, kemudian hitung power disipasi dengan
masing-masing tahanan Catat pengukuran anda dan power yang telah dihitung pada
tabel 12-1.
6. Hubung R4, tahanan 47.000 ohm, ke dalam rangkaian seri dengan R3 dan ulangi
langkah 2 sampai 5. Catat data pada tabel 12-2



Tabel 12-2

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan nilai yang bervariasi dari power disipasi. Jelaskan perbedaannya.
2. Jelaskan mengapa satu tahanan disipasi besar dengan yang lainnya.
3. Uraikan efek dari penambahan R4, tahanan 47.000 ohm, pada power disipasi dengan
masing-masing tahanan.





dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 13/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : KERUGIAN DAYA PADA RANGKAIAN
KODE : ELA 213 JUDUL : RANGKAIAN PARALEL

TUJUAN
Menghitung perbandingan dan mengukur kerugian daya pada rangkaian paralel

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Circuit Patching Unit
3. Multimeter
4. Komponen
a. Resistor R
1
, 18.000 ohm, 1 watt
b. Resistor R
2
, 22.000 ohm, 1 watt
c. Resistor R
3,
47.000 ohm, 1 watt
d. Resistor R
4
, 10.000 ohm, 1 watt
e. Kabel penghubung

PENGANTAR
Karena daya merupakan hasil arus dan tegangan, jumlah kerugian hampir tidak berbeda di
dalam seri atau rangkaian paralel. Dalam satu kasus arus tetap sama melalui rangkaian.
Pada yang lainnya tegangan sama. Perhitungan kerugian daya di dalam suatu komponen
penting, karena tingkatan daya yang terlalu rendah mengakibatkan tahanan dan komponen
lainnya terbakar

RUMUS-RUMUS PENTING
P = EI =
R
E
2
, dimana : P = daya
E

= tegangan
I = arus
R = tahanan
LANGKAH KERJA
1. Rangkai peralatan Gambar 13-1 di bawah ini. Atur sumber output pada 20 volt.


Gambar 13-1

2. Ukur dan catat arus total pada rangkaian.
3. Hitung dan catat power disipasi total pada rangkaian.
4. Hitung dan catat power disipasi dengan masing-masing tahanan.
5. Lepaskan tahanan R
4
dan ulangi langkah 2, 3 dan 4.


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan jumlah dari power disipasi dengan masing-masing tahanan dan power
disipasi total pada rangkaian. Jelaskan perbedaannya.
2. Uraikan apa yang diharapkan tingkat untuk power dimana R
4
dilepas.





FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 14/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : PEMBAGI TEGANGAN
KODE : ELA 213 JUDUL : PEMBAGI TEGANGAN

TUJUAN
Mendisain pembagi tegangan dan mengukur efek pembebanan dalam operasinya

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Circuit Patching Unit
3. Multimeter
4. Komponen
a. Resistor R
1
, 1000 ohm, 1 watt
b. Resistor R
2
, R
3
, 22.000 ohm, 1 watt
c. Kabel penghubung

PENGANTAR
Pembagi tegangan adalah jaringan yang tahanan yang dihubungkan melalui terminal output
dari sumber daya. Alat ini sederhana, tangguh, dan tidak mahal. Pembagi tegangan sering
dipakai dalam penyedia sumber daya elektronik, untuk kontrol, volume dan suara, dan juga
diberbagai alat perlengkapan testing. Pembagi tegangan juga dipakai setiap lebih dari suatu
nilai tegangan dibutuhkan dan jarak terbatas

LANGKAH KERJA
1. Ukur & catat R dari 5 tahanan. Pastikan anda membedakan antara dua R 2200 ohm

Tabel 14-1
2. Rangkai Gambar 14-1. Jangan hubungkan dengan rangkaian garis putus-putus dahulu.

Gambar 14-1
3. Atur tegangan sumber 20 volt, kemudian ukur arus rangkaian dan tegangan drop yang
melalui kombinasi R
2
R
3
dan R
3
.


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
4. Tambahkan tahanan 4700 ohm (R
L
) dalam hubungan paralel dengan R
3
Ulangi untuk
pengukuran arus dan tegangan. Langkah 3,4 dan 5 catat data pada tabel 14-1.
5. Tukar R
L
dari 4700 ohm dengan 470000. Ulangi untuk pengukuran arus dan tegangan.
6. Dengan asumsi arus rangkaian pada 10 mA, tahanan beban 2200 ohm dan tegangan
sumber 20 volt, dibuat rangkaian pembagi dimana akan disediakan 20 volt untuk R
L

7. Coba rangkaian yang anda disain. Catat hasil pengukuranmu pada tabel 14-2

Tabel 14-2
INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Uraikan perbedaan antara perhitungan disain dan pengukuran rangkaian percobaan.
2. Uraikan efek dari tahanan drop pada jaringan pembagi.




dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LEMBARAN KERJA 15/YD/08
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA MATA KULIAH : ALAT UKUR & PENGUKURAN
WAKTU : 100 menit TOPIK : RANGKAIAN JEMBATAN
KODE : ELA 213 JUDUL : ANALISA RANGKAIAN JEMBATAN

TUJUAN
Mengukur tegangan, arus dan tahanan pada rangkaian jembatan

PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Variable Power Supply
2. Circuit Patching Unit
3. Multimeter
4. Komponen
a. Resistor R
1
, R
4
, 2200 ohm, 1 watt
b. Resistor R
2
, R
3
, 1000 ohm, 5 watt
c. Kabel penghubung

PENGANTAR
Pembagi tegangan dan rangkaian jembatan merupakan dua bentuk rangkaian seri paralel
yang dikhususkan . Rangkaian jembatan disusun dari dua rangkaian pembagi tegangan
yang beroperasi bersama-sama dengan hanya satu sumber tegangan. Rangkaian jembatan
sering dipakai dalam peralatan tes dan pengukuran dan di dalam osilator stabil yang tinggi.
Dalam peralatan tes dan pengukuran, jembatan Wheaston dipakai untuk menentukan nilai
tahanan yang tepat.

LANGKAH KERJA
1. Rangka Gambar 15-1 di bawah ini. Atur sumber taganan output pada 10 volt.


Gambar15-1

2. Ukur dan catat tegangan antara terminal A dan B.

Catatan : Nilai akan rendah, selalu kurang dari 0,5 volt. Ini tergantung pada
deviasi tahanan aktual dari nilai kode warna. Pembacaan yang


dharma.ftunp@gmail.com
yd.5330.elkaftunp@gmail.com
http://yasdinulhuda.wordpress.com
rendah menandakan jembatan adalah seimbang untuk semua
pemakaian dalam prakteknya.



Tabel 15-1

3. Susun rangkaian sedemikian rupa sehingga R
1
= R
2
, R
3
= R
4
, kemudian ulangi langkah
2.
4. Susun rangkaian sedemikian rupa sehingga R
1
= R
3
, dan R
2
= R
4
, kemudian ulangi
langkah 2.
5. Susun rangkaian pada konfigurasi semula (R
1
= R
4
dan R
2
= R
3
), kemudian subsitusi
4700 ohm untuk tahanan R
2
. ulangi langkah 2.

INSTRUKSI LEMBARAN KERJA
1. Bandingkan pengukuran tegangan yang didapat dengan konfigurasi jaringan. Jelaskan
perbedaannya.
2. Jelaskan kenapa terdapat tegangan yang sangat rendah yang diukur antara titik-titik A
dan B dalam rangkaian jembatan yang dibuat seimbang.
3. Jelaskan penggunaan dari rangkaian jembatan
4. Jelaskan mengapa rangkaian jembatan banyak digunakan untuk rangkaian pengukuran
yang presisi tinggi.





Biografi Dosen Pengampu:
Yasdinul Huda. Lahir di Tanjung Ampalu, Sawahlunto/Sijunjung, 01 Juni 1979.
Menyelesaikan program S1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika di Universitas
Negeri Padang, pada tahun 2004. Dosen tetap Teknik Elektronika Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.
Kompetensi inti adalah pada bidang Elektronika Audio Video & Telekomunikasi,
khususnya bidang Display and Televisi, Sistem Komunikasi Nirkabel dan
Bergerak, Mobile Computing dan, E-Commerce.
Pada Semester Januari Juni 2008 sebagai Dosen Mata Kuliah Telekomunikasi Seluler pada
Program Kerjasama BJJ FT UNP Padang dengan P4TK/VEDC Medan.

Anda mungkin juga menyukai