MT
Laboratorium Pengukuran Listrik
PENGENALAN
1 ALAT UKUR LISTRIK
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat menjelaskan arti dari simbol dan data yang terdapat pada alat
ukur listrik.
2. Dapat mempergunakan alat ukur listrik dengan benar.
3. Dapat menentukan batas ukur yang terdapat pada alat ukur pada
alat ukur.
4. Dapat menentukan kesalahan pengukuran dari alat ukur listrik.
B. DASAR TEORI
Alat ukur listrik banyak jenisnya antara lain Amperemeter, Voltmeter dan
Ohmmeter, yang biasanya dikenal dengan multimeter. Amperemeter digunakan
untuk mengukur arus yang mengalir pada suatu rangkaian, Voltmeter
digunakan untuk mengukur tegangan sedangkan Ohmeter digunakan untuk
mengukur besarnya resistansi pada resistor.
C. DAFTAR PERALATAN
R
Ω
Copyright(c)2008 by nazar
R
Vs
Copyright(c)2008 by nazar
R1
Vs
R2 V
Copyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
I. Pengukuran Tahanan
1. Buatlah Rangkaian seperti gambar 1.1.
2. Hubungkan multimeter secara seri dengan tahanan seperti pada
gambar 1.
3. Posisikan ring slektor multimeter pada posisi pengukuran tahanan
yaitu pada faktor pengali yang lebih besar.
4. Kalibrasikan terlebih dahulu alat ukur sebelum pengukuran
dilakukan yaitu dengan cara menghubung-singkat kedua terminal,
selanjutnya posisikan jarum penunjuk tepat pada angka nol.
5. Lakukan pengukuran.
6. Apabila pembacaan alat ukur mempunyai skala yang sangat
besar, maka rubah posisi ring slektor pada faktor pengali yang
lebih kecil agar didapat hasil pengukuran yang lebih presisi.
7. Setiap perubahan posisi ring slektor pada faktor pengali yang
lain, lakukan kalibrasi terlebih dahulu seperti pada langkah 4.
8. Masukkan hasil percobaan dalam tabel 1.1.
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum saklar S ditutup.
2. Perhatikan pemasangan Ameremeter dan Voltmeter yang benat untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
3. Mulai dari batas ukur yang besar kemudian turunkan sampai terbaca
hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
H. PERTANYAAN
1. Buatlah grafik antara tegangan dan arus sesuai dengan percobaan
2. Bagaima nilai resistansi dari beberapa buah tahanan apabila dihubung
seri.
3. Bagaima nilai resistansi dari beberapa buah tahanan apabila dihubung
paralel.
4. Sebutkan perbedaan penggunaan multimeter untuk mengukur arus
dengan penggunaan multi meter untuk mengulkur tegangan.
HUKUM OHM
2
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat membuktikan hukum ohm dengan percobaan.
2. Dapat menganalisis hubungan antara tegangan dan arus pada suatu
harga tahanan tertentu.
3. Dapat menganalisis hubungan antara arus dan tahanan pada suatu
harga tegangan tertentu.
4. Dapat menggambar grafik hubungan antara arus dan tegangan dan
grafik hubungan antara arus dan tahanan.
B. DASAR TEORI
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara arus, tegangan dan tahanan.
Dalam suatu rangkaian (gambar 2.1), arus yang mengalir akan berbanding
lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik terhadap tahanan, secara
persamaan dapat ditulis:
Vs I R
Cpoyright(c)2008 by nazar
(2.2)
V
R=
I ....................................................................................................
(2.3)
C. DAFTAR PERALATAN
+ -
A
+
Vs R
V
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah Rangkaian seperti gambar 2.2.
2. Lakukan percobaan, catat hasil pengukuran arus dan tegangan ke dalam
tabel 2.1.
3. Lakukan percobaan untuk nilai tegangan sumber yang lain sesuai
dengan data yang ada dalam tabel.
4. Gambarkan grafik tegangan fungsi arus dari data per cobaan.
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum diberi sumber tegangan.
H. PERTANYAAN
1. Buatlah grafik antara tegangan dan arus sesuai dengan percobaan
2. Bagaimana hubungan antara arus dan tahanan pada kondisi tegangan
konstan.
3. Buat kesimpulan tetntang percobaan ini.
4. Berapa besarnya arus yang mengalir pada suatu tahanan 100Ω jika
diberikan tegangan 20 Volt.
5. Bagaiamana hubungan antara arus dan tegangan pada suatu tahanan
dengan nilai tetap.
3 HUKUM KIRCHOFF
HUKUM KIRCHOFF
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat membuktikan hukum kirchoff I dan II dengan percobaan.
2. Dapat membuktikan besarnya arus yang ke suatu titik cabang sama
besarnya dengan penjumlahan arus yang meninggalkan titik cabang.
B. DASAR TEORI
Hukum Kirchoff ada 2 yaitu Hukum Kirchoff I yaitu tentang arus dan
Kirchoff II yaitu tentang tegangan.
Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah aljabar arus yang melewati
suatu titik cabang adalah sama dengan nol. Dengan ketentuan bahwa arus
yang masuk titik cabang diberi tandapa positif (+) dan arus yeng
meninggalkan titik cabang dibari tanda negatif (-).
I2
I1
I3
I4
Cpoyright(c)2008 by nazar
(6.4)
atau: I 1 −I 2 −I 3 −I 4 =0 ........................................................................
(6.5)
∑ I=0
Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan pada
suatu rangkaian tertutup adalah adalah sama dengan nol.
R1
R2
V1 V2
R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
(6.6)
V 1 −V 2=IR 1 + IR 2 + IR 3 ..............................................................................
(6.7)
∑ V =∑ IR ...........................................................................................
(6.8)
C. DAFTAR PERALATAN
+ A2 -
R2=330Ω
+ A1 -
R1=150Ω
R3=470Ω
+ A3 -
V1
V2
Cpoyright(c)2008 by nazar
V2 - V3 -
+ V1 - + +
VS
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1= 1KΩ
V1
- + VB
VA
-
+ - R2=470Ω V2
V3 +
R3=330Ω
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1= 1KΩ
V1
+ - VB
VA
+
- + R2=470Ω V2
V3
-
R3=330Ω
Cpoyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah Rangkaian seperti gambar 6.5.
2. Lakukan percobaan, catat hasil pengukuran dan masukan hasil
pengamatan ke dalam tabel 6.2.
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum diberi sumber tegangan.
2. Perhatikan pemasangan Ameremeter dan Voltmeter yang benar untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
3. Mulai dari batas ukur yang besar kemudian turunkan sampai terbaca
hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
RANGKAIAN SERI,
4 PARALEL DAN KOMBINASI
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat mencari rangkaian pengganti untuk rangkaian seri.
2. Dapat mencari rangkaian pengganti untuk rangkaian paralel.
3. Dapat mencari rangkaian pengganti untuk rangkaian kombinasi antara
rangkaian seri dan paralel.
4. Dapat menyederhana rangkaian.
B. DASAR TEORI
Dalam suatu rangkaian listrik yang terdiri dari beberapa buah tahanan
yang terhubung secara seri, paralel maupun kombinasi keduanya.
Misalkan rangkaian seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.1 berikut:
I V1
R1
Vs R2 V2
R3 V3
Cpoyright(c)2008 by nazar
(3.1)
IRs=IR1 +IR 2 +IR 3 .................................................................................
(3.2)
karena arus yang mengalir pada masing-masing tahanan sama besar, maka:
I Rs=I ( R1 + R2 + R3 )
maka : Rs=R 1 + R2 + R 3
.................................................................................................(3.3)
(3.4)
Misalkan sebuah rangkaian yang terdiri dari R1, R2 dan R3 yang dihubungkan
secara paralel seperti gambar 3.2 berikut:
I1 I2 I3
IT
Vs R1 R2 R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
(3.5)
Program Teknologi Listrik 19
Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Lhokseumawe
Copyright©2020 by Nazar
Petunjuk Praktikum Rangkaian Listrik oleh: Nazaruddin, ST. MT
Laboratorium Pengukuran Listrik
Vs V 1 V 2 V 3
= + +
R T R1 R2 R3 ...................................................................................
(3.6)
1 1 1 1
V
( ) (
RT
=V + +
R 1 R2 R3 ) .........................................................................
(3.7)
maka :
1 1 1 1
= + +
Rp R1 R 2 R3 ........................................................................
(3.8)
(3.9)
C. DAFTAR PERALATAN
AT
+ -
+
R1= 100Ω
V1
-
+
Vs R2=470Ω V2
-
+
R3=1K5 V3
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
AT
+ -
+ + +
A1 A2 A3
- - - +
Vs V
R1= 100Ω R2=470Ω R3=1K5 -
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1= 100Ω
A1
+ -
+ +
A2 A3
+ V1 -
- - +
Vs V2
R2=470Ω R3=1K5 -
Cpoyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 3.3.
2. Lakukan pengukuran arus total (A T) dan tegangan pada masing-masing
resistor, untuk setiap perubahan harga tegangan sumber seperti yang
ditunjukkan dalam tabel 3.1.
3. Buatlah rangkaian seperti gambar 3.4.
Vs AT V1 V2 A1 A2 Tahanan Pengganti
(Volt) (mA) (Volt) (Volt) (mA) (mA) Vs R xR
RT RT R1 2 3
AT R2 R3
2
4
6
8
10
12
14
G. KESELATAMAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum diberi sumber tegangan.
2. Perhatikan pemasangan Ameremeter dan Voltmeter yang benar untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
3. Mulai dari batas ukur yang besar kemudian turunkan sampai terbaca
hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
PENGUKURAN
5 SECARA TIDAK LANGSUNG
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat mengenal dua rangkaian untuk untuk mengukur arus dan
tegangan.
2. Dapat mengukur tahanan dari dalam ampermeter dan voltmeter serta
dapat memperhitungkannya terhadap hasil pengukuran.
3. Dapat membedakan rangkaian untuk pengukuran tahanan yang besar
dan kecil.
B. DASAR TEORI
Tahanan murni dapat diukur secara tidak langsung yaitu dengan metoda
pengukuran arus dan tegangan, hanya saja tahanan dalam alat ukur ikut
mempengaruhi hasil pengukuran.
Program Teknologi Listrik 25
Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Lhokseumawe
Copyright©2020 by Nazar
Petunjuk Praktikum Rangkaian Listrik oleh: Nazaruddin, ST. MT
Laboratorium Pengukuran Listrik
Untuk mengurangi pengaruh tahanan terhadap hasil pengukuran maka
harus dipilih dua rangkaian sebagai berikut:
V R
Cpoyright(c)2008 by nazar
IR
IV ≤
100 ................................................................................................
(4.1)
V R
Cpoyright(c)2008 by nazar
R
VA≤
100 ................................................................................................
(4.2)
(4.4)
V
IV =
Rd V ...............................................................................................
(4.5)
V
IR=I−
Rd V ...........................................................................................
(4.6)
(4.7)
VA=Rd A . I ..............................................................................................
(4.8)
(4.9)
C. DAFTAR PERALATAN
+ -
A
+
Vs=12V V
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
+ -
V
+ -
A
Vs=12V R=2K
Cpoyright(c)2008 by nazar
+ +
V
Vs=12V BEBAN
-
- S
1 2
- A +
Cpoyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.3.
2. Catat hasil pengukuran amperemeter dan voltmeter ke dalam tabel 4.1.
3. Ubahlah Vs dengan harga tegangan yang lain (lima kali perubahan) dan
catat perubahan harga arus dan tegangan.
4. Hitunglah harga tahanan dalam voltmeter rata-rata.
5. Mengapa arus akan membesar dengan semakin besarnya ring slektor
voltmeter.
6. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.4.
7. Catat hasil pengukuran amperemeter dan voltmeter ke dalam tabel 4.2.
8. Ubahlah harga tegangan sumber dengan harga yang lain (lima kali
perubahan) dan catat perubahan harga arus dan tegangan.
9. Hitunglah harga tahanan dalam amperemeter rata-rata dari pengukuran
harga arus dan tegangan di atas.
10. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.5.
11. Pasanglah beban dengan belitan trafo.
Tabel 4.3 Percobaan untuk rangkaian gambar 4.5 (beban belitan trafo)
12
12
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum dihubungkan dengan sumber
tegangan.
2. Perhatikan pemasangan Ameremeter dan Voltmeter yang benar untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
3. Mulai dari batas ukur yang besar kemudian turunkan sampai terbaca
hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
H. PERTANYAAN
1. Untuk mengukur tegangan pada beban (gambar 4.5), manakah yang
benar, saklar berada pada posisi 1 atau pada psisi 2? Kenapa
demikan??
2. Untuk mengukur arus yang mengalir pada beban (gambar 4.5), manakah
yang benar, saklar berada pada posisi 1 atau pada psisi 2? Kenapa
demikan??
TRANSFORMASI
6 Y-∆ DAN ∆-Y
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat menerapkan transformasi Y-∆ dan ∆-Y untuk menyederhanakan
rangkaian.
2. Dapat menerangkan dan menyelesaikan bentuk rangkaian listrik dengan
menggunakan transformasi Y-∆ dan ∆-Y.
B. DASAR TEORI
Penyederhana suatu rangkaian adalah suatu cara untuk mempermudah
perhitungan dalam rangkaian listrik. Dalam suatu rangkaian listrik yang terdiri
dari beberapa tahanan, ada kalanya tidak dapat disederhanakan dengan cara
mencari rangkaian pengganti dari hubungan seri ataupun paralel. Cara lain
yang bisa digunakan adalah dengan transformasi Y-∆ dan ∆-Y.
Transformasi ∆-Y
Misalkan sebuah rangkaian bentuk delta yang terdiri dari R 1, R2 dan R3
dapat ditransformasikan kedalam bentuk bintang yang terdiri dari R A, RB dan
RC seperti gambar berikut:
R1 RA
R2
RC RB
R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
Transformasi Y-∆
RA
R1 R2
RC RB
R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
C. DAFTAR PERALATAN
Nomor Nama Peralatan Jumlah
1 Power Supply DC 1 buah
2 Multimeter 2 buah
3 Resistor 1KΩ 2 buah
4 Resistor 330Ω 1 buah
5 Resistor 470Ω 1 buah
6 Resistor 100Ω 2 buah
7 Variabel Resistor 3 buah
8 Kit Board 1 buah
9 Kabel Penghubung secukupnya
R=100 Ω
A
A
R1=100 Ω
R2=330 Ω
R3=470 Ω
B C
R4=1K Ω
R5=1KΩ
Cpoyright(c)2008 by nazar
R=100 Ω
A A
RA
RC
RB
B C
R4=1K Ω R5=1KΩ
Cpoyright(c)2008 by nazar
R=100 Ω
A A
RA=100Ω
RC=470Ω
RB=33Ω
B C
R4=1K Ω R5=1KΩ
Cpoyright(c)2008 by nazar
R=100 Ω
A
A
R1 R2
R3
B C
R4=1K Ω
R5=1KΩ
Cpoyright(c)2008 by nazar
II. Transformasi Y - ∆
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 5.5.
2. Atur Vs = 6 Volt, ukur arus yang melalui ampermeter, catat hasil
pengukuran ke dalam tabel 5.2.
3. Ulangi langkah 2 untuk Vs = 12 Volt, Vs=18Volt dan Vs = 24 Volt.
4. Lepas tegangan sumber, ukur tahanan R pada titik A-D dengan
ohmmeter.
5. Transformasikan rangkaian delta (titik ABC) menjadi rangkaian ∆.
Hitung R1, R2 dan R3 berdasakan persamaan.
6. Buatlah rangkaian seperti gambar 5.6, dengan R 1, R2 dan R3 adalah
hasil perhitungan pada langkah 5, gunakan resistor
variable/potensiometer.
Program Teknologi Listrik 39
Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Lhokseumawe
Copyright©2020 by Nazar
Petunjuk Praktikum Rangkaian Listrik oleh: Nazaruddin, ST. MT
Laboratorium Pengukuran Listrik
7. Ukur arus yang melalui amperemeter dan catat hasil pengukuran ke
dalam tabel 5.2 untuk Vs = 6 V, Vs = 12V, Vs = 18V dan Vs = 24 Volt.
8. Ukur tahanan R pada titik A-D seperti halnya pada langkah 4.
9. Selesai percobaan, kembalikan alat.
10. Buat laporan sementara.
G. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan cara pemasangan voltmeter dan amperemeter yang benar
untuk skala dan batas ukur .
2. Posisikan ring slektor dari posisi yang besar, kemudian turunkan sampai
terbaca hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
3. Untuk pengukuran variabel resistor lepaskan dari rangkaian, atur posisi
kedudukan potensiometer, ukur menggunakan ohmmeter.
Transformasi Y - ∆
5. Hitung It dari gambar 5.3 dan 5.4 dengan teorema analisis rangkaian
transformasi Y-∆ dan ∆-Y.
6. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang telah anda
lakukan.
7. Hitung Rtotal dari gambar 5.3 dan 5.4.
8. Apa kesimpulan yang anda dapat dari hasil percobaan ini.
JEMBATAN
7 WHEASTONE
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat menjelaskan prinsip kerja Jembatan Wheastone.
2. Dapat mengukur macam-macam besaran tahanan dengan
menggunakan cara Jembatan Wheastone.
B. DASAR TEORI
Prinsip Jembatan Wheastone sering digunakan dalam peukur, misalnya
untuk mengukur tahanan yang tidak diketahui (Rx). Pengukuran ini berdasrkan
sifat Jembatan Wheastone yang dapat dibuat setimbang.
Rangkaian Jembatan Wheastone seperti yang ditunjukan dalam gambar
berikut:
R1 R2
A C
G
R3 R4
VS
Cpoyright(c)2008 by nazar
(6.1)
R1 R3
=
atau R 3 R 4 ………………………………………………………………..
…….(6.2)
Rx RS
A C
G
R3 R4
VS Cpoyright(c)2008 by nazar
R1=Rx
R2=Rs
RX R3 R3
= ⇒ R X =R S .
RS R4 R 4 ………………………………………………..…….
(6.2)
Rs, R3 dan R4 diketahui, maka Rx dapat dicari.
C. DAFTAR PERALATAN
A A
1K 10K
10 V B 10 V D
2K2 22K
C C
(a) (b)
Cpoyright(c)2008 by nazar
1K 10K
B D
10 V
2K2 22K
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1=1K5 Rx
10 V A
R2=3K3 Rs
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 6.2.a dan 6.2.b
2. Ukur tegangan VAB, VBC, VAD dan VDC serta catat hasil pengamatan ke
dalam tabel 6.1
3. Hitunglah tegangan pada titik A-B, B-C, A-D, D-C dari gambar 6.1.a dan
6.1.b.
4. Hubungkan kedua gambar 6.2.a dan 6.2.b, secara paralel seperti
gambar 6.3.
5. Ukurlah tegangan VAB, VBC, VAD dan VDC.
G. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan cara pemasangan voltmeter dan amperemeter yang benar
untuk skala dan batas ukur .
2. Posisikan ring slektor dari posisi yang besar, kemudian turunkan sampai
terbaca hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
3. Untuk pengukuran variabel resistor lepaskan dari rangkaian, atur posisi
kedudukan potensiometer, ukur menggunakan ohmmeter.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
Program Teknologi Listrik 47
Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Lhokseumawe
Copyright©2020 by Nazar
Petunjuk Praktikum Rangkaian Listrik oleh: Nazaruddin, ST. MT
Laboratorium Pengukuran Listrik
H. PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 6.2.a, 6.2.b dan 6.3. Apakah ada
perbedaan? Jelaskan!
2. Mengapa dalam keadaan setimbang tidak ada arus yang pada titik B-D?
Jelaskan dan buktikan dengan teorema loop atau mesh current!
3. Apa kesimpulan yang anda dapat dari hasil percobaan ini?
TEOREMA
8 SUPERPOSISI
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat membuktikan teorema superposisi dan pemakaiannya dalam
menganalisis rangkaian.
B. DASAR TEORI
Dalam sebuah rangkaian yang terdiri dari beberapa buah komponen
untuk menyelesaiakannya dapat dianalisis dengan menerapkan Hukum
Kirchoff dan Teorema superposisi.
Teorema Superposisi dapat digunakan untuk meneyelesaikan persoalan
suatu rangkaian yang mempunyaia lebih dari satu sumber tegangan atau arus.
Prinsip Superposisi adalah, arus yang mengalir pada suatu sistem
adalah jumlah aljabar semua arus yang disebabkan oleh setiap sumber
tegangan yang diambil secara terpisah.
Jadi apabila suatu sumber tegangan dipasang sebagai sumber tegangan
yang lainnya diganti tahanan dalamnya, biala pada suatu sumber tegangan
dipasang sumber arus, maka sumber arus tersebut dibuka. Misalkan rangkaian
gambar 7.1 berikut:
R1 I1 I2 R2
I3
V1 R3 V2
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1 R2
I1 I2
I3
V1 R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
R2 xR 3
R t ' =R1 +
R 2 + R3 ..........................................................................
(7.1)
V1
I ′= '
1 Rt .......................................................................................
(7.2)
R3
I ′= I
2 R2 + R 3 1′
.............................................................................
(7.3)
R2
I ′= I
3 R2 + R 3 1′
.............................................................................
(7.4)
R1 I1 I2 R2
I3
R3 V2
Cpoyright(c)2008 by nazar
(7.5)
V2
I ″= ''
2 Rt ..........................................................................................
(7.6)
R3
I ″= I
1 R 1 + R3 2″
..................................................................................
(7.7)
R1
I ″= I
3 R1 + R 3 2″
................................................................................
(7.8)
C. DAFTAR PERALATAN
V V
A A
R1 R2
A
10 V V1 V2 10 V
V
R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
V V
A A
R1 R2
A
10 V V1
V
R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
V V
A A
R1 R2
A
V2 10 V
V
R3
Cpoyright(c)2008 by nazar
10 Volt 10 Volt
10 Volt
10 Volt
G. KESELAMATAN KERJA
H. PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 7.1, 7.2 dan 7.3 dengan teorema
superposisi, bagaimana analisis anda??
2. Apa kesimpulan anda dari percobaan ini?
RANGKAIAN
9 PEMBAGI TEGANGAN
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
a. Dapat menghitung tegangan pada tiap-tiap resistor dari pembagi
tegangan resistif tetap tanpa beban.
b. Dapat menentukan secara analitis tegangan pada tiap-tiap titik ke
comon(ground) dari pembagi tegangan tanpa beban.
c. Dapat membuktikan hasil perhitungan dengan melakukan
percobaan (pengukuran) untuk rangkaian pembagi tegangan
tanpa beban.
d. Dapat menentukan secara analitis pengaruh beban terhadap
tegangan pada rangkaian pembagi tegangan resistif.
B. DASAR TEORI
a. Pembagi Tegangan Tanpa Beban
Dalam bidang teknik listrik maupun elektronika sangat sering diperlukan
sumber tegangan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Sebuah
pembagi tegangan diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai sumber
tegangan dengan tegangan keluar dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan. Gambar 8.1 menunjukkan rangklaian pembagi tegangan DC
yang terdiri dari dua buah resistor R1 dan R2:
R1
Vin
R2 Vout
Gambar 8.1
Vin
I=
R 1 + R2 ............................................................................................
(8.1)
V1 adalah tegangan pada R1, maka dapat ditulis:
V 1 =I .R 1 .................................................................................................
(8.2)
V2 adalah tegangan pada R2, maka dapat ditulis:
V 2 =I .R 2 ................................................................................................
(8.3)
(8.4)
(8.5)
MisalkanVout adalah tegangan pada R2, maka:
R2
Vout =Vin
R1 + R2 ....................................................................................
(8.6)
R1
Vin
R2 Vout Rb
Gambar 8.2
Rp
Vout=Vin
R1 +R p ....................................................................................
(8.7)
.........................................................................................(8.8)
C. DAFTAR PERALATAN
R1 V1
Vs
R2 V2
Cpoyright(c)2008 by nazar
V1
Vs R Variabel
V2
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1
Vs
R2 Vo
Rb
Cpoyright(c)2008 by nazar
V1
Vs R Variabel
V2
Rb
Cpoyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 8.3, untuk Vs = 10 Volt. Ukur V1 dan
V2 dan atur R1 dan R2 sesuai dengan tabel 8.1.
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 8.4, untuk Vs = 10 Volt. Ukur V1 dan
V2 untuk tiga posisi potensiometer. Catat hasil dalam tabel 8.2.
3. Buatlah rangkaian seperti gambar 8.5, untuk Vs = 10 Volt. Ukur Vout dan
catat hasil sesuai dengan tabel 8.3.
4. Buatlah rangkaian seperti gambar 8.6, untuk Vs = 10 Volt. Ukur V1 dan
V2 untuk tiga posisi potensiometer. Catat hasil dalam tabel 8.4.
Vs V1 V2
Posisi Potensiometer
(Volt) (Volt) (Volt)
minimun
10 pertengahan
maksimun
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum saklar S ditutup.
2. Perhatikan pemasangan Amperemeter dan Voltmeter yang benat untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
3. Mulai dari batas ukur yang besar kemudian turunkan sampai terbaca
hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
H. PERTANYAAN
1. Dari rangkaian pembagi tegangan tanpa beban bagaimana pengaruh
hasil pengukuran dan perhitungan.
2. Dari rangkaian pembagi tegangan berbeban bagaimana pengaruh hasil
pengukuran dan perhitungan.
3. Apa kesimpulan anda tentang percobaan ini?
TEOREMA
10 THEVENIN DAN NORTHON
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. Dapat membuat rangkaian ekivalen Thevenin dengan menentukan Vth
dan Rth.
2. Dapat menerapkan teorema thevenin untuk penyelesaian rangkaian
jembatan seimbang.
B. DASAR TEORI
I. TEOREMA THEVENIN
a. Teorema Thevenin adalah salah satu teorema jaringan yang sangat
membantu dalam penyelesaian soal-soal jaringan linear kompleks.
Teknik yang dipakai adalah dengan menyederhanakan rangkaian
menjadi rangkaian ekivalen yang bekerja seperti rangkaian aslinya.
b. Teorema Thevenin menyatakan suatu jaringan aktif linear yang terdiri
dari terminal dengan beban Rl (gambar 9.1.a) dapat diganti dengan
rangkaian ekivalen yang sederhana yang terdiri atas tegangan Thevenin
(Vth) yang duhubngkan secara seri dengan tahanan Thevenin (Rth)
seperti gambar 9.1.b berikut ini:
Rth
A
A
RANGKAIAN Vth
AKTIF RL RL
LINEAR
B
B
(a) (b)
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1 R3 A R1 R3
R2 R2
RL
Vs Vs
(a) (b)
Cpoyright(c)2008 by nazar
R1 R3 A Rth A
R2 RL
Vth
B B
(9.1)
Maka tegangan pada terminal AB:
V AB =I x R 2 ……………………..…………………………………….
(9.2)
R3
V BC = x Vs
R 2+R 3 ………………………………………….......…….
(9.6)
R1
R2 Rth B
RL
Vs B C RL
R3
R4
C
D
(a) (b)
Cpoyright(c)2008 by nazar
(9.7)
A
A
RANGKAIAN
AKTIF RL IN RN RL
LINEAR
B
B
(a) (b)
Cpoyright(c)2008 by nazar
C. DAFTAR PERALATAN
S1
330Ω 100Ω A
12 V S2
470Ω
RL=1KΩ V
B
Cpoyright(c)2008 by nazar
Rth
A
Vth RL=1KΩ V
Cpoyright(c)2008 by nazar
S1
A
R1 = 330Ω
R2 = 3300Ω
RL = 10K S2
12 V B A C
V
R3 = 1K
R4 = 470Ω
D Cpoyright(c)2008 by nazar
Rth
A
Vth RL=10KΩ V
Cpoyright(c)2008 by nazar
TEOREMA NORTHON
S1
330Ω 100Ω A
12 V
470Ω
RL=1KΩ
S2 V
B
Cpoyright(c)2008 by nazar
A
A
Vs
RN
RL=1KΩ V
S1
B
Cpoyright(c)2008 by nazar
S1
A
R1 = 330Ω
S2 R2 = 3300Ω
RL = 10K
12 V B A C
V
R3 = 1K
R4 = 470Ω
D Cpoyright(c)2008 by nazar
A
A
Vs
RN
RL=10KΩ V
S1
B
Cpoyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
TEOREMA THEVENIN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 9.5 dengan saklar S1 dan S2 dalam
keadaan terbuka.
Program Teknologi Listrik 73
Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Lhokseumawe
Copyright©2020 by Nazar
Petunjuk Praktikum Rangkaian Listrik oleh: Nazaruddin, ST. MT
Laboratorium Pengukuran Listrik
2. Tutup saklar S1 dan S2 catat harga arus dan tegangan pada beban R L.
3. Bukalah saklar S2 sehingga terminal AB terbuka. Ukurlah tegangan (Vth)
pada terminal AB.
4. Sementara S2 masih dalam keadaan terbuka (S1 masih tertutup).
Lepaskan sumber tegangan dan hubung singkatkan, ukurlah tahanan
thevenin pada terminal AB dengan ohmmeter.
5. Gantilah rangkaian seperti gambar 9.6.
6. Atur tegangan sumber sama dengan Vth pengukuran langkah 3 dan
gunakan resistor variabel sama dengan Rth pengukuran langkah 4.
7. Catat harga arus dan tegangan pada beban RL
8. Ulangi langkah 2 sampai 4 untuk gambar 9.7
9. Ulangi langkah 5 sampai 7 untuk gambar 9.8.
TEOREMA NORTHON
10. Buatlah rangkaian seperti gambar 9.9, tutup saklar S1 sementara S2
dalam keadaan terbuka, ukur tegangan dan arus yang mengalir pada
beban RL.
11. Tutup saklar S2 ukur arus IN yang mengalir pada terminal AB.
12. Ukur tahanan Northon (RN), caranya sama seperti mengukur tahanan
Thevenin.
13. Ganti rangkaian seperti gambar 9.10.
14. Tutup saklar S1 dan atur tegangan Vs sehingga arus pada ampermeter
menunjukaan harga seperti pengukuran pada langkah 9. Dengan R N
adalah potensiometer yang diatur nilainya sama dengan pengukuran
langkah 10.
15. Ukur tegangan dan arus pada beban RL
16. Ulangi langkah 8 sampai 10 untuk gambar 9.11.
17. Ulangi langkah 12 dan 13 untuk gambar dan 9.12.
12 V
12 V
TEOREMA NORTHON
Tabel 9.3 Percobaan untuk gambar 9.9 dan 9.10
Gambar 9.9 Gambar 9.10
Vs VL IL IN RN VL IL
12 V
12 V
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum saklar S ditutup.
2. Perhatikan pemasangan Amperemeter dan Voltmeter yang benat untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
H. PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 9.5 dan 9.6.
2. Bandingkan hasil pengukuran gambar 9.7 dan 9.8.
3. Dapatkan rangkaian pengganti thevenin untuk gambar 9.5 dan 9.7 berdasarkan
perhitungan.
4. Bandingkan hasil pengukuran gambar 9.9 dan 9.10.
5. Bandingkan hasil pengukuran gambar 9.11dan 9.12.
6. Dapatkan rangkaian pengganti thevenin untuk gambar 9.9 dan
9.11berdasarkan perhitungan.
7. Apa kesimpulan anda tentang percbaan ini
DAYA
11 LISTRIK ARUS SEARAH
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. menentukan daya dari tahanan-tahanan yang dihubungkan secara seri
dan paraler,
2. menganalisis grafik/karakteristik P=f(I)suatu tahanan,
3. menganalisis grafik/karakteristik P=f(V) suatu tahanan,
B. DASAR TEORI
Sebelum tahanan digunakan dalam rangkaian listrik, maka terlebih
dahulu kita harus mengetahui berapa besar resistansi dan daya tahanan
(10.1)
2
V
P=
atau R ...........................................................................................
....(10.2)
2
P=I . R ...............................................................................................
(10.3)
dengan,
P : daya listrik (watt)
V : tegangan listrik (Volt)
I : arus listrik (Ampere)
R : tahanan listrik (Ohm)
C. DAFTAR PERALATAN
S + -
A
+
R 100Ω/ 5 W
Vs V
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
S + -
A
+
R1= 100Ω V1
-
Vs
+
R2= 100Ω V2
Cpoyright(c)2008 by nazar
S + -
A3
+ +
A1 A2
- - +
Vs V1
R1 R2
-
100Ω 100Ω
Cpoyright(c)2008 by nazar
E. LANGKAH KERJA
1. Periksa semua komponen sebelum dilaksanakan percobaan.
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 11.1
3. Hitung tegangan maksimun yang digunakan dalam percobaan ini
berdasarkan berdasarkan data tahanan.
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum saklar S ditutup.
2. Perhatikan pemasangan Amperemeter dan Voltmeter yang benat untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
3. Mulai dari batas ukur yang besar kemudian turunkan sampai terbaca
hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
H. PERTANYAAN
1. Bandingkan ketiga percobaan untuk gambar 11.1, 11.2. dan 11.3 serta
analisis jika R1=R2.
2. Gambarkan karakteristik P = f(I) dan P = f(V) dari ketiga percobaan dan
buatlah analisis dari grafik tersebut..
3. Jelaskan apa yang terjadi pada lampu L1 dan L2 bila saklar S ditutup dari
gambar berikut, berikan komentar anda terkait dengan percobaan yang
barus dikerjakan.
L1=100W/110V
220 V AC
L2=10W/110V
Cpoyright(c)2008 by nazar
KAPASITOR PADA
12 RANGKAIAN ARUS SEARAH
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat:
1. menghitung harga kapasitor pengganti dari rangkaian atau
kombinasi.
2. menerangkan proses pengisian dan pengosongan kapasitor pada
rangkaian arus searah.
B. DASAR TEORI
Copyright(c)2008 by nazar
Dasar teori :
A
C=ε r . ε o ( Farad )
d ......................................................................................
(11.1)
Dengan.
A= luas penampang plat (m2)
D= jarak kerapatan plat (m)
C= besar kapasitansi (Farad)
K= kontanta dielectric
Hubungan antara tegangan kapasitor dengan muatan listrik dan kapasitansi
Q
V=
C ...........................................................................................................
(11.2)
Dengan
S
I/V
A
V R1
R2 V
t1 t2 t
Copyright(c)2008 by nazar
2. Pengisian Kapasitor
Hubungan antara tegangan, arus dengan waktu pada rangkaian kapasitor
dapat dilihat pada gambar:
S R
Vc
E C V
-
t
Gambar a Gambar b
Cpoyright(c)2008 by nazar
Im= E/R
t
Cpoyright(c)2008 by nazar
Vc
R
E
+
C
-
Gambar a Gambar b
Cpoyright(c)2008 by nazar
Im= -E/R
t
Cpoyright(c)2008 by nazar
Hubungan Kapasitor
QT
Q1 Q2 Q3
+ +
E C1 C2 C3
- -
Cpoyright(c)2008 by nazar
QT +
C1 V1
-
+
E C2 V2
-
+
C3
V3
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
(11.10)
a S R = 100 K
A
b
+
C= 470 µF V
0-35 V E 50V
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
a S R = 100 K
A
b
+
C= 1000 µF V
0-35 V E 50V
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
a S R = 100 K
A
b +
C1=470 F/50V
-
0-35 V E V
+
C1=1000 F/50V
-
Cpoyright(c)2008 by nazar
a S R = 100 K
A
b
C= 470 µF + +
C= 1000 µF
50V 50V V
0-35 V E
- -
Cpoyright(c)2008 by nazar
D. DAFTAR PERALATAN
Nomor Nama Peralatan Jumlah
1 Power Supply DC 1 buah
2 Multimeter 2 buah
3 Resistor 100 KΩ 1 buah
4 Kapasitor 470 µF/50V 1 buah
5 Kapasitor 1000 µF/50V 1 buah
6 Saklar/tougle 1 buah
7 Kit Board 1 buah
8 Kabel Penghubung secukupnya
E. LANGKAH KERJA
1. Periksa semua komponen sebelum dilaksanakan percobaan.
Program Teknologi Listrik 91
Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Lhokseumawe
Copyright©2020 by Nazar
Petunjuk Praktikum Rangkaian Listrik oleh: Nazaruddin, ST. MT
Laboratorium Pengukuran Listrik
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 11.9.
3. Tegangan sumber pada 35 V, posisi saklar pada kedudukan b.
4. Pindahkan saklar pada kedudukan a, lakukan percobaan pengisian
kapasitor tersebut untuk variabel waktu yang telah ditentukan dan isikan
ke dalam tabel 11.1.
5. Ubahlah posisi saklar pada posisi b.
6. Lakukan percobaan pengosongan kapasitor dan isikan ke dalam tabel
11.2
7. Buatlah rangkaian seperti gambar 11.10.
8. Tegangan pada 35 V, posisikan saklar pada kedudukan a, lakukan
percobaan pengisian kapasitor tersebut untuk variabel waktu yang telah
ditentukan dan isikan ke dalam tabel 11.3.
9. Ubahlah posisi saklar pada posisi b.
10. Lakukan percobaan pengosongan kapasitor dan isikan ke dalam tabel
11.4
11. Ulangi langkah 2 sampai dengan 6 untuk gambar rangkaian 11.11,
isikan hasil pengukuran ke dalam tabel 11.5 dan 11.6.
12. Ulangi langkah 2 sampai dengan 6 untuk gambar rangkaian 11.12,
isikan hasil pengukuran ke dalam tabel 11.7 dan 11.8.
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum saklar S ditutup.
2. Perhatikan pemasangan Amperemeter dan Voltmeter yang benat untuk
skala, batas ukur dan pilih tegangan/arus VDC atau IDC.
3. Mulai dari batas ukur yang besar kemudian turunkan sampai terbaca
hasil pengukuran dengan jelas, teliti dan benar.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
H. PERTANYAAN
B C3=1,2µF C
A
C2=0,2µF
100 V
Cpoyright(c)2008 by nazar
Hitunglah:
a. Kapasitansi total dari rangkaian di atas?
b. Tegangan masing-masing kapasitor?
c. Muatan masing-masing kapasitor?
PENGOPERASIAN
13 OSCILOSCOPE
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan:
1. dapat mengetahui kegunaan osciloscope.
2. dapat menggunaka osciloscope untuk pengukuran tegangan DC
maupun tegangan AC.
3. dapat menggunakan osciloscope untuk pengukuran frekuensi.
4. dapat menggunakan osciloscope untuk pengukuran beda fasa
dari dua gelombang.
B. DASAR TEORI
Osciloscope adalah suatu alat ukur yang dapat mengukur besaran lsitrik dan
dapat memvisualisasikan bentuk gelombang.
Kegunaan osciloscope antara lain:
Mengukur tegangan DC maupun AC
Mengukur waktu perioda
2. Kalibrasi Frekuensi
Pada kalibrasi ini kedua chanel terkalibrasi sekaligus, caranya terminal input
CH1 deberi masukan dari terminal Cal. Harga standard yang keluar dari
terminal ini adalah 1 KHz, maka pada layar akan muncul gelombang sebagai
berikut:
1. Pengukuran Tegangan
2
2 div
Vp
1 Vp-p
2. Pengukuran Frekuensi
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1
α= x 360 °=72 °
5
Selain dengan cara di atas beda fasa dapat juga di cari dengan gambar
lisoyus yaitu dengan meletakkan posisi slektor time/div pada posisi EXT HOR
atau X-Y, sehingga pada layar akan muncul gambar:
d
c
nx
ny
Dari pengukuran dengan lisoyus harus ada salah satu frekuensi refernsi,
misalnya frekuensi PLN 50 Hz.
Dari gambar 12.7 di atas dapat dirumuskan:
Fx ny
=
Fy nx
Dengan:
Fx= harga frekuensi dari gelombang CH X
Fy= harga frekuensi dari gelombang CH Y
nx= jumlah titik yang menyinggung sumbu horizontal
nx= jumlah titik yang menyinggung sumbu vertikal
CH1
CRO
AFG V 10 Ω
GRD
Copyright(c)2008 by nazar
CH1
CRO
470 µF
AFG GRD
V
10 Ω
CH2
Copyright(c)2008 by nazar
CH1
CRO
220 V
GRD
AFG -
CH2
Copyright(c)2008 by nazar
D. DAFTAR PERALATAN
E. LANGKAH KERJA
1. Periksa semua komponen sebelum dilaksanakan percobaan.
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 12.8.
3. Ukur harga Vp dan frekuensi dengan menggunakan osiloscope.
4. Gambar bentuk gelombang keluaran osiloscope pada kertas milligrafik.
Copyright(c)2008 by nazar
II
III
IV
G. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa terlebih dahulu rangkaian sebelum dihubungkan dengan
sumber.
2. Kalau rangkaian sudah benar, osiloscope dapat di hidupkan .
3. Atur slektor osiloscope per step, lihat bentuk gelombang sehingga
tampak dengan jelas dan dapat dihitung div nya.
4. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan pada instruktur.
H. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan bentuk gelombang pada Resistor dan
kapasitor.
CONTOH COVER
LAPORAN PRAKTIKUM
CH1
CRO
GRD
AFG -
CH2
Copyright(c)2008 by nazar
Oleh:
Nama: Nurul Husna
NIM:060413051
2008
Sampul Dalam
Isinya:
Nama Percobaan :
Nomor Percobaan :
Nama Praktikan :
Nama Partner Kerja :
1. .................................
2. .................................
3. .................................
4. ..................................
Tanggal Percobaan :
Tanggal Penyerahan Laporan :
Nilai :
Pemeriksa :
Buketrata,............................
Dosen Pengasuh, Praktikan,
(.......................................) (.......................................)
ISI LAPORAN
I. TUJUAN
Mengambil dari buku petunjuk praktikum.
V. LANGKAH KERJA
Sesuai dengan buku petunjuk praktikum, akan tetapi tidak boleh
menggunakan kalimat perintah. Misalnya:
Menggambarkan rangkaian...
Mengukur tegangan...
Mengukur arus...
VII. PERHITUNGAN
Semua perhitungan diberikan contoh dengan rumus-rumus secara teori.
VIII. GRAFIK
Ganbar grafik dengan rapi.
Setiap sumbu x dan y diberi besaran dan satuannya.
Tidak ada garis patah-patah, kalau didapatkan titik-titik yang
kurang tepat, cari titik-titik pendekatannya.
X. KESIMPULAN
Apa yang yang diperolehn dari hasil praktikum, sesuaikan dengan
tujuan praktikum.
Kesimpulan harus jelas.
Menggunakan kalimat uyang singkat, bukan berupa penjelasan.
PROGRAM STUDI :
TEKNIK LSITRIK
TEKNIK ELEKTRONIKA
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
ISTRUMENTASI OTOMASI INDUSTRI (IOI)
DAFTAR PUSTAKA