KELOMPOK 1
Faisal Rizki Nasution Eldi Saputra
Annofrianto Fadillah Ahdiyant
Putri Alvitha
1. Dapat mengidentifikasi potensi bahaya listrik
di lingkungan kerja
Tujuan 2.
3.
Mencegah Kecelakaan dan sakit akibat kerja
dari sumber bahaya listrik
Menjamin kehandalan dan keamanan
Instalasi listrik
4. Memenuhi persyaratan pembinaan Calon Ahli
K3 Listrik sesuai peraturan perundangan yg
berlaku
Regulasi & Standard
Standard Kelistrikan
1. SNI: 0225: 2011 (PUIL 2011)
2. PUIL 2020
3. NFPA 70E
4. National Electrical Code Handbook – 1996
5. IEC 60076 Power Transformator
TRANSMISI LISTRIK
Menjelaskan Sistem Transmisi Listrik dari Pembangkit
Menuju Distribusi
DISTRIBUSI LISTRIK
Pembagian Distribusi listrik melalui panel PHB yang ter-
pasang
PENYALUR PETIR
Sistem Penyaluran Petir menuju Grounding
Pemeriksaan dan Pengujian
PT.Kunango Jantan – Rimbo Panjang
PEMERIKSAAN VISUAL
•Kondisi Pembangkit, Panel Transmisi, Distribusi,Penyalur Petir
•Komponen-komponen dalam panel instrumen
•Rambu tanda peringatan & Sarana Fire Protection
•Penandaan phasa, penandaan komponen-komponen
•Perlindungan terhadap kejutan listrik dan benda asing
Overview Transformator
Overview Trafo
R–S 393 V
S–T 395,4 V
R=T 393,5 V
Nilai ketidakseimbangan Tegangan 0.3 % Standard PLN max = 1%
Penyalur Petir
Umum
Lokasi : PT. Kunango Jantan
Objek : Sistem Pembumian Workshop Shelter 4 KJ
Layout : Tidak Ada
Gambar Detail : Tidak Ada
Laporan Berkala : Tidak Ada
Prosedur Uji : Ada
APD : Ada
Kondisi Peralatan
Kondisi Sambungan : Baik
Kondisi Elektroda : Kurang baik, berkarat
Kondisi Down Conductor : Baik
Pengukuran Resistansi Pembumian
Metode Sejajar
Pengukuran Resistansi Pembumian
Metode Sejajar
1. Buat rangkaian pengukuran seperti gambar pada slide sebelumnya.
a. Terminal E dihubungkan dengan Elektroda pentanahan
b. Terminal P dihubungkan dengan Elektroda sementara
c. Terminal C dihubungkan dengan Elektroda Bantu
2. Cek Batere alat ukur dengan memindah selector switch pada titik Batt. Check, kemudian tekan
tombol push-on. Bila jarum menunju pada bagian warna hijau pada skala maka berarti kondisi
batere bagus.
3. Atur selector switch pindah ke range pengukuran Ohm, dan pilih angka yang tepat ( dimulai dari
posisi X10 ).
4. Pastikan bahwa kabel-kabel penghubung telah terpasang dengan benar (lihat gambar 7).
5. Bila telah siap mulailah pengukuran dengan menekan tombol push-on dan atur penunjukan angka
hingga galvano-meter menunjuk angka nol, kemudian penekanan tombol push-on dilepas.
6. Tekan sekali lagi tombol push-on tanpa mengatur saklar posisi angka. Bila jarum tidak bergerak
( tetap pada angka nol ) berarti pengukuran sudah selesai. Catat angka pengukuran Ohm,
misalkan penunjukan pada Ohm 1,5 dan selector switch pada posisi X10, maka masukkan
dalam table hasil pengukurannya yaitu 10 x 1,5 = 15 Ohm ( hasil pengukuran = 15 Ohm ).
7. Lakukan pengukuran di atas mulai dari langkah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dengan jarak bervariasi untuk
memperoleh hasil pengukuran yang akurat.
Data & Hasil Pengukuran
POSITIF FINDING
Data & Hasil Pengukuran
NEGATIF FINDING
Kesimpulan & Saran
KESIMPULAN
1. Hasil pengujian tahanan pentanahan didapatkan 4,17 Ohm yang sudah sesuai dengan standart SNI
yaitu max 5 Ohm. Sedangkan menurut hasil perhitungan KHA sesuai standart PUIL 2000 yaitu
125%xIn dengan hasil sebesar 3612 A tidak sesuai dengan kabel penghantar yang terpasang yaitu
Kabel NYY 3x300mm2 dengan Arus max Kabel terpasang 4500 A. Begitu juga dengan hasil
perhitungan CB sesuai standart PUIL 2000 yaitu 115%xIn dengan hasil sebesar 3323 A sudah sesuai
dengan CB yang terpasang yaitu ACB 4000 A.
2. Perhitungan prosentase pemakaian trafo dan kesimbangan beban sudah sesuai. Didapatkan
perhitungan prosentase pemakaian trafo 72,25% dengan standart maks 80%, dan keseimbangan
beban trafo 0,67%, dengan standar maks 8%.
3. Hasil pengujian tahanan pentanahan tidak bisa dilakukan pengukuran karena mengalami kesulitan
karena daerah di sekitar tiang penyalur petir sudah di semen permanen dan beberapa area tanah
berpasir, sehingga jarang ada lokasi tanah.
Kesimpulan & Saran
SARAN
1. Pembangkitan
a. Pasang single line diagram dan buku pemeliharaan pada generator
b. Ganti lampu mercury dengan lampu LED untuk hemat energy
c. Rubah Arah Pintu masuk ruangan menjadi membuka ke arah luar ruangan untuk mempermudah apabila ada
emergency
d. Sediakan pemadam api APAR di depan ruang generator
e. Bersihkan ruang generator dari barang yang tidak digunakan dan juga dari debu dan sawang
Kesimpulan & Saran
SARAN
2. Trafo
a. Cek kembali instalasi kabel pentanahan body trafo yang tidak tersambung/putus
b. Pasang pagar penghalang ekstra di depan trafo
c. Pasang cover pada konduktor bertegangan
d. Instalasi segera alarm/sensor apabila terjadi beban berlebih atau kebakaran
e. Sediakan Alat pemadam api (APAR) dalam ruangan trafo
f. Pasang sekat antara ruangan trafo dan panel, cubicel.
g. Bersihkan ruang trafo dari barang yang tidak digunakan dan juga dari debu dan sawang
h. Lakukan maintenance rutin pada terminasi trafo baik pada sisi primer maupun sekunder untuk mencegah
adanya loss connection pada terminasi.
Kesimpulan & Saran
SARAN
3. Penyalur Petir
a. Pasang tanda peringatan bahaya pada tiang maupun area penyalur petir.
b. Membuat titik pengecekan elektroda bantu untuk pengukuran tahanan pentanahan untuk penyalur pe-
tir.
c. Memperbaiki air terminal yang buruk, down conductor dan penyangganya yang tidak tersedia, juga
koneksi antara down konduktor dengan elektroda yang kurang baik
Thank You