Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

MULTIMETER

DOSEN PENGAMPU:
WINDA AGUSTIARMI,S.Pd,M.Pd.T

OLEH:
ALVIGO J.MOLINSKY
22076061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTER


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
MULTITESTER

1.TEORI

Multimeter adalah alat yang diperlukan saat memperbaiki atau membuat sirkuit listrik. Deteksi dini
kondisi yang terjadi pada komponen listrik perangkat elektronik dan di rumah sangat penting. Hal ini
untuk mengetahui apakah ada kerusakan atau gangguan untuk menghindari kemungkinan kebakaran
atau korsleting listrik.
Alat ukur rangkaian listrik ini terdiri dari 2 jenis yaitu kategori Analog dan Digital. Berikut penjelasan
singkat mengenai jenis-jenis tersebut.

 Analog

Jenis alat ukur yang pertama yaitu analog dengan ciri-ciri berupa tampilan jarum jam yang dilengkapi
dengan range-range angka hasil ukur. Dengan kata lain, jenis Analog lebih manual penghitungannya
sehingga dibutuhkan ketelitian terutama saat menentukan tegangan atau Voltase yang cukup besar.
Selain itu, akurasi hasil perhitungannya juga lebih rendah dibandingkan jenis Digital.

 Digital

Alat ukur jenis Digital lebih sering digunakan karena cara kerjanya jauh lebih mudah dan akurat.
Hasil alat ukur dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera. Istilah lain dari multitester
jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi Meter). Pada tipe
Digital, selain dapat mengukur Tegangan, Hambatan, serta Arus listrik, alat ukur ini juga mampu
melakukan pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.

Multimeter memiliki beberapa komponen atau bagain-bagian penting yang harus dipahami
1.Sekrup.
Sekrup berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum jam atau dikenal dengan istilah Zero Adjust
Screw. Sekrup ini bisa diputar ke kanan atau kiri mengunakan alat bantu obeng.
2.Tombol Pengatur Jarum Penunjuk.
Tombol ini berfungsi untuk mengatur jarum ukur agar berada di posisi nol atau zero.
3.Saklar Selector.
Bagian ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas pengukurannya. Biasanya alat ukur
ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu pengukuran resistansi, arus DC, tegangan DC, serta tegangan AC.
4.Lubang Kutub Positif (+) dan Negatif (-).
Lubang kutub tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya test lead + (warna merah) atau – (warna
hitam).
5.Saklar Selector Polaritas.

Saklar ini berfungsi untuk memilih polaritas arus DC atau AC.


6.Jarum Penunjuk.
Jarum ini digunakan untuk menunjukkan besaran yang diukur.
7.Skala.
Bagian yang terakhir yaitu skala yang berfungsi untuk membaca hasil akhir dari komponen listrik
yang diukur.

Cara Menggunakan Multimeter :

Langkah-langkah yang harus dilakukan saat menggunakan alat ukur ini adalah sebagai berikut:
Perhatikan terlebih dahulu jarum penunjuk yang memperlihatkan skala pengukuran.
1. Perhatikan pula pengaturan knob atau saklar yang digunakan untuk mengatur fungsi Ampere,
Voltage, ataupun Ohm. Lalu lakukan setting juga pada skala x1, x10 atau yang lainnya. Pastikan knob
pada posisi Off saat sudah tidak digunakan lagi.
2. Tentukan lubang untuk memasukkan kabel jack sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Terdapat
dua lubang yaitu (+) dan (–) yang nantinya menunjukkan polaritas dari tegangan atau probe.
3. Cek kembali apakah baterai telah terpasang dengan baik. Pastikan kondisi baterai tersebut masih
bagus dan berkualitas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan fungsi Ampere, Voltage, atau Ohm:
1. Saat mengukur arus (Ampere), pastikan saklar pada posisi DCA. Putarlah saklar selector pada
posisi atau skala di atas arus yang diukur. Hal ini untuk menghindari kerusakan sekring, Pastikan
Power Suplay terhubung ke beban. Silakan baca hasil pengukuran di layar display.
2. Untuk mengukur Tegangan, pastikan saklar berada di posisi AVC. Kemudian pilih skala
pengukuran yang tepat. Jika tidak mengetahui nilai tegangan yang akan diukur, sebaiknya memilih
skala tertinggi untuk menghindari kerusakan. Terakhir hubungkan Probe ke dalam terminal yang akan
diukur. Silakan baca hasilnya di display.
3. Pada saat mengukur Hambatan (Ohm), pastikan saklar di posisi tersebut. Lalu pilih skala yang
diukur. Hubungkan Probe ke dalam komponen Resistor dan bacalah hasilnya di display.
Cara Kerja Multimeter:
Alat ukur Multitester ini memiliki cara kerja yang cukup unik. Di dalam alat ini terdapat sebuah
kumparan yang terbuat dari bahan tembaga. Kumparan tersebut diletakkan di antara dua kutub yaitu
Utara dan Selatan. Pada kumparan tersebut terdapat sebuah jarum ukur atau jarum meter sebagai
penunjuk skala. Apabila dua ujung kumparan tersebut dialiri oleh arus lisrik, maka jarum jam akan
bergerak menuju skala tertentu.

Multimeter memiliki peran yang sangat penting karena dapat mengecek kondisi suatu rangkaian
listrik. Kesalahan yang terjadi dapat diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi. Oleh karena itu,
keberadaan alat ini begitu berharga bagi para ahli elektronika. Alat ini sangat ringan dan mudah untuk
dibawa kemana-mana.
2.ALAT DAN BAHAN
1. Multitester
2. Bateray D 1,5 Volt (4 Buah)
3. Trafo step down 220/12 Volt
4. Tahanan 10Ω, 47Ω, 68Ω, 100Ω, 150Ω, 1KΩ, 1K5, 2KΩ, 2K2, 3K3
5. Papan rangkaian
6. Kabel penghubung

3.PROSEDUR/LANGKAH

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV.


Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. ...
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. ...
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV.


Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. ...
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. ...
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3.cara mengukur arus DC

Hasil gambar untuk cara mengukur arus dc

1.Siapkan peralatan yang diperlukan.

2.Periksa Kondisi Voltmeter dalam kondisi Baik.

Pasang Probe Sesuai SOP.

3.Kalibrasi jarum penunjuk pastikan pada posisi Zero (Nol)

4.Putar Selector pada pilihan VDC paling tertinggi.

5.Hubungkan Probe dengan beban yang diukur secara "PARAREL"


4.. mengukur arus OHM

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)


2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang
artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.

4.Data
Pengukuran Tegangan DC

Tegangan AC
Mengukur arus dc(150 ohm)

Arus 100 0hm


5.Analisis
6.KESIMPULAN
Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuuk mengetahui
ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam perkembangannya, dapat
digunakan untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan lainnya. Saat melakukan
pengukuran menggunakan multimeter analog, perhitungannya harus dilakukan secara
manual. Sementara multimeter digital tidak perlu melaukan perhitungan lagi karena
hasil perhitungan sudah muncul secara otomatis di display multimeter digital tersebut.
Fungsi multimeter adalah :
a. Mengukur tegangan listrik
b. Mengukur arus listik
c. Mengukur hambatan
d. Menghitung nilai kapasitas
LAPORAN PRAKTIKUM 2 FISIKA TERAPAN
TAHANAN

DOSEN PENGAMPU:
WINDA AGUSTIARMI,S.Pd,M.Pd.T

OLEH:
ALVIGO J.MOLINSKY
22076061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTER


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022

A.TEORI PENDUKUNG
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Fungsi resistor dapat digambarkan sebagai sekeping papan
yang digunakan untuk menahan aliran air yang deras di selokan. Dengan memakai tahanan papan
ini, maka arus dapat terhambat alirannya. Makin besar papan yang dipergunakan untuk
menahan air, makin kecil air yang mengalir. Begitu pula kejadian ini dapat diterapkan dalam
pelajaran elektronika. Makin besar resistansi (tahanan), makin kecil arus listrik dan tegangan yang
melaluinya

1.TAHANAN KARBON

Nilai dari tahanan karbon dapat diketahui dengan membaca kode warna yang tercantum pada
tahan tersebut. Kode warna pada tahan terdiri atas 4 pita warna seperti gambar berikut.

1. Tahanan Geser
Nilai tahanan geser dapat dirobah-robah dengan menggeser kontak geser D. Terminal A
dan B digunakan untuk mengukur nilai tahanan dari minimum ke maksimum.
2. Potensiometer
Nilai tahanan dari suatu potensiometer dapat diubah dengan cara memutar saklar pemilih D
dari kiri ke kanan. Tahanan ini memiliki tiga terminal yaitu terminal A dan C sebagai
terminal maksimum dan minimum tahanan, dan terminal B sebagai terminal pengatur
variable tahanan.
3. Tahanan Dekade
Nilai tahanan dekade dapat diatur dengan memutar saklar pemilih ke posisi x1, x10,
x100, x1000 sesuai dengan kebutuhan. Tahanan ini memiliki tiga terminal dimana
tempat pengukuran adalah terminal A dan B.

ALAT DAN BAHAN


1. Multitester
2. Tahanan 220Ω, 330Ω, 390Ω, 470Ω, 680Ω, 3K9, 4K7, 6K8, 10K, 12KΩ
3. Tahanan geser
4. Tahanan decade
5. Potensiometer 5 KΩ dan 10 KΩ
6. Kabel penghubung

TABEL PENGUKURAN
TABEL 1
4k7 12k

330 390
220

470

680

3K9
6K8

10K

TABEL 2
MINIMUM
TENGAH

MAKSIMUM

TABEL 3
POTENSIOMETER 5K
1.MAKSIMUM
2.TENGAH

3.MAKSIMUM

POTENSIO 10K
1.MINIMUM

2.TENGAH
3.MAKSIMUM

TABEL 4
2200
0470

0068

1500

6800
ANALISIS
TABEL 1
TABEL 2
TABEL 3

TABEL 4.

Anda mungkin juga menyukai