Anda di halaman 1dari 18

Oleh :

Galang Ananta Putra


D411 13 514
TTI Elektro
Fakultas Teknik Gowa, Universitas Hasanuddin

2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah FIBER OPTIC ini dengan
tepat waktu. Proses penyusunan makalah ini telah menjadi sebuah pelajaran untuk
meningkatkan kinerja penyusun sehingga makalah ini diharapkan dapat lebih baik lagi dari
sebelumnya.
Keberhasilan penyusunan makalah ini merupakan kerja keras yang tentunya tidak
lepas dari dukungan dan bantuan yang berupa moril maupun materil dari berbagai pihak.
Untuk itu selaku tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen bidang studi Pengantar teknik Elektro
2. Mahasiswa/mahasiswa Universitas Hasanuddin,
3. dan pihak-pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung telah terlibat
dalam pembuatan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat membuat para pembaca lebih mudah untuk
mengetahui hal yang berhubungan dengan Fiber optic. Selain itu saya berharap makalah ini
dapat menjadi jendela kecil untuk teman-teman mengenal hasil jerih payah dari perjuangan
saya. Tetapi saya juga menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa,
untuk itu saya selalu menerima kritik dan saran yang membangun.

Makassar, 23 Maret 2016

Penyusun

Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB I :

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Manfaat Penulisan

BABA II
A. Pengertian fiber optic
B. Sejarah
C. Bagian serat optic
D. Karekteristik Fiber Optic
E. Kelebihan dan Kekurangan Fiber optic
BAB III

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Pendahuluan
Saat ini komputer bukan hanya perangkat yang beridiri secara tunggal, untuk
keperluan akses data yang lebih efisien dan tasks yang melibatkan komputer lain,
komputer bekerja pada sistem jaringan yang kompak saling terhubung. Lebih jauh,
setelah adanya internet, saat ini, jaringan bukan hanya untuk sekedar menghubungkan
komputer-komputer pada area yang terbatas, tapi jaringan telah berkembang menjadi
level yang lebih tinggi, yaitu memungkinkan komputer menjadi perangkat yang dapat
menghubungkan pada dua tempat yang berjarak jauh, maupun sebagai media pertukaran
informasi. Dalam jaringan, terjadi transfer data antar komputer, sehingga task yang
dijalankan sangat tergantung pada hal ini. Setiap komputer yang ada dalam jaringan
saling terhubung dengan suatu pola hubungan. Arus data yang mengalir ditentukan dari
hal pola hubungan yang dapat berbeda sesuai dengan tipologi jaringan tersebut.
Khususnya pada proses pertukaran informasi yang membutuhkan jalur transmisi yang
bisa dihandalkan, hal itu sangat dimungkinkan setelah perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. memungkinkan data dikirimkan dari suatu negara ke negara yang lain
hanya dalam hitungan detik itu bisa terjadi setelah

ditemukanya "Fiber Optik".

Penggunaan fiber optic atau yang lebih dikenal dengan kabel optic saat ini sangat
dibutuhkan karena kebutuhan akan informasi yang semakin meluas dan dituntut dalam
waktu singkat. Indonesia adalah Negara berkembang yang sangat membutuhkannya

BAB I
Latar Belakang
Latar belakang dari penulisan ini karena penulis ingin mengetahui apa itu fiber
optic bagaimana cara kerja dan apa saja komponenya. Karena saya pernah mendengar
tentang fiber optic yang katanya dapat menghantarkan data dengan cepat walaupun
berbeda benua sekali pun, dari sinilah saya tertarik untuk memilih topik fiber optic
dengan berbagai keunggulanya yang belum saya ketahui dan membuat saya tertarik.
Tujuan
Tujuan dari penulisan artikel ini
1 Untuk mengetahui secara lebih jelas apa yang dimaksud dengan fiber optic.
2. Untuk mengetahui aturan dan cara keja fiber optic.
3. Untuk mengetahui komponen dari fiber optic.
Manfaat
Manfaat dari penulisan artikel ini adalah.
1. Agar mengetahui secara lebih jelas apa yang dimaksud dengan fiber optic.
2. Agar mengetahui aturan dan cara kerja fiber optic.
3. Agar mengetahui komponen dari fiber optic.

BAB II
Fiber Optik
A. Pengertian fiber optic
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter
sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu
dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan
data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih
besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser
karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik
sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Kabel fiber optic merupakan kabel jaringanyang dapat mentransmisi cahaya.
Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel ini lebih mahal. Namun, fiber optic
memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan
terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang
lebih tinggi dari jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik,
seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang
mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah
selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari padacore akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core
lagi. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
B. Sejarah
Sejarah dari serat optik bermula pada masa Victoria, ketika fisikawan John
Tyndall menemukan cahaya yang dapat berjalan dalam garis lengkung dalam bahan air

dengan jumlah refleksi internal. Prinsip ini digunakan untuk mencerahkan aliran air
dalam prinsip kerja air mancur.

Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak


digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman
mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama
serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai
tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan
penyempurnaan lebih lanjut lagi.
Pada tahun 1952, fisikawan Narinder Singh Kapany memimpin eksperimen
pada penemuan serat optik. Penelitian ini didasarkan pada studi Tyndall. Perkembangan
selanjutnya, pada pertengahan abad-20, penelitian berfokus pada pembungkus serat
(fiber) untuk mentransmisikan gambar, dengan peralatan utamanya ialah gastroscope di
bidang kedokteran. Fiber optic semi-flexible gastroscope pertama dipatenkan oleh Basil
Hirschowitz, C. Wilbur Peters, dan Lawrence E. Curtisspeneliti di Universitas
Michiganpada tahun 1956. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan
Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang
dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya.
Dalam proses perkembangan gastroscope, Curtis memproduksi fiber glass-clad
pertamaserat optik sebelumnya yang baik pada udara atau minyak yang tidak berguna
dan lilin sebagai bahan tambahan low-index. Variasi dari peralatan transmisi gambarnya
segera mengikuti. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu
ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu
mentransmisikan gambar.
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati
gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk menjinakkan cahaya. Kerja keras itu
pun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah

frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi
gelombang mikro.
Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan.
Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum
terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliukliuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km,
bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan
meter.
Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi,
kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat
bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon,
seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup kita dapat
menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan
awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun
1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi
pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui
pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran
dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1
dB/km.
Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar.
Nama-nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan. Charles K. Kao
diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang muncul Yasuharu
Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas punya banyak sekali
peranan dalam mendalami riset-riset serat optik.
Indonesia sendiri sejak tahun 1986 telah menggunakan kabel serat optik sebagai
jaringan penghubung antar sentral lokal di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
sedang yang terjauh adalah pembangunan kabel opitk Jakarta- Surabaya oleh NKF.
Pada tahun 1996 dimulai penggunaan secara massal tipe serat optik single mode di
Indonesia oleh PT Telkom dan Indosat. Untuk menggantikan Tipe Multimode, karena
pertimbangan redaman pada tipe singlemode lebih kecil daripada tipe multimode.

Pada tahun 1999 di Indonesia dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang
menghubungkan Surabaya Banjarmasin, Surabaya Makassar, Banjarmasin
Makassar menggunakan topologi SDH.

C. Bagian serat optik


Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan Mode yang dirambatkan :
a. Single mode fiber optic
Single mode fiber optic memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik. Dilihat
dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem transmisi
data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa
terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang
tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu
ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak
gangguan

yang

berasal

dari

luar

maupun

gangguan

fisik

saja.

Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang
bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang
diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang
sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja.
Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550
nanometer.
Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar
dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber

cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem yang
mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh
dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk
penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode
dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa
sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi
lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
Modem serat tunggal digunakan dalam banyak aplikasi mana data dikirim pada
multi frekuensi (WDM Wave-Division Multiplexing-) sehingga hanya satu kabel yang
dibutuhkan (single-mode pada satu serat tunggal)
Kabel Single mode diameter intinya sangat sempit mendekati panjang
gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding
selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan
kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan
indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk
ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron).

b.

Multi

mode

fiber

optic

Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki kelebihan dan
kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang berada di
dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya sudah pasti lebih dari satu
buah. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, multi mode fiber optic merupakan
teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah
indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami
pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.
Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga
100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini
bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang diberi
nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran core dan
membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam komunikasi inijuga bertambah.
Dilihat dari faktor strukturalnya, teknologi Multi mode ini merupakan teknologi

fiber optikyang menggunakan ukuran core yang cukup besar dibandingkan dengan
single mode. Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar antara 50
sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel
Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. Dengan ukuran
yang besar dan NA yang tinggi, maka terciptalah teknologi fiber optik Multi mode ini.
Ukuran core besar dan NA yang tinggi ini membawa beberapa keuntungan bagi
penggunanya. Yang pertama, sinar informasi akan bergerak dengan lebih leluasa di
dalam kabel fiber optik tersebut. Ukuran besar dan NA tinggi juga membuat para
penggunanya mudah dalam melakukan penyambungan core-core tersebut jika perlu
disambung. Di dalam penyambungan atau yang lebih dikenal dengan istilah splicing,
keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua core yang ingin disambung menjadi hal
yang tidak begitu kritis terhadap lajunya cahaya data.

Keuntungan lainnya, teknologi ini memungkinkan Anda untuk menggunakan


LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan single mode mengharuskan Anda
menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang perlu diketahui, LED merupakan
komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber
cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam penggunaan dan
penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan laser. Jadi teknologi ini
cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan dengan single mode.
Namun, teknologi ini juga membawa ketidaknyamanan bagi penggunanya.
Ketika jumlah dari mode tersebut bertambah, pengaruh dari efek Modal dispersion juga
meningkat. Modal dispersion (intermodal dispersion) adalah sebuah efek di mana modemode cahaya yang berjumlah banyak tadi tiba di ujung penerimanya dengan waktu yang
tidak sinkron satu dengan yang lainnya. Perbedaan waktu ini akan menyebabkan pulsapulsa cahaya menjadi tersebar penerimaannya.
Pengaruh yang ditimbulkan dari efek ini adalah bandwidth yang dicapai tidak
dapat meningkat, sehingga komunikasi tersebut menjadi terbatas bandwidthnya. Para
pembuat kabel fiber optik memodifikasi sedemikian rupa kabel yang dibuatnya
sehingga bandwidth yang dihasilkan oleh Multi mode fiber optic ini menjadi paling
maksimal.
2. Berdasarkan indeks bias core :
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
Cladding
Cor
e
Cladding
Step
Index

Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil.
Cladding
Cor
e
Cladding
Grade
Index

Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar.
Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar,

karena

pelebaran

pulsa

yang

terjadi

dapat

diminimalkan.

Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error
Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain
mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat
mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan
persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah
kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan
besarnya
D. KARAKTERISTIK SERAT OPTIK
a. Ukuran kecil
Diameter luar serat optik berkisar antara 100-250 m. Diameter maksimum setelah
dilapisi/dibungkus dengan plastick/nilon sebagai jaket menjadi 1 mm. Ukuran ini
masih sangat kecil dibandingkan dengan konduktor kabel coaxial (1- 10 mm).
b. Ringan
Dibandingkan dengan kabel transmisi biasa (Spesifigravity 9.8) maka specifigravity
bahan silica sebagai serat optik yaitu 2.2, sehingga beratnya menjadi 1/2 1/3 berat
kabel transmisi biasa.
c. Lentur
Pada umumnya serat optik tidak akan patah bila dilengkungkan dengan radius 5mm.
Oleh karenanya kabel serat optik mempunyai kelenturan yang sama dengan kabel
transmisi biasa, sehingga teknis pemasangannya tidak jauh berbeda dengan teknik
pemasangan kabel biasa.
d. Tidak berkarat
Bahan silica sebagai bahan dasar serat optik mempunyai sifat kimia yang sangat stabil
oleh karenanya tidak mungkin berkarat.
e. Rugi-rugi rendah
Serat optik dengan bahan silica mempunyai rugi-rugi transmisi rendah, besarnya
berkisar 2-8 dB/km dengan panjang gelombang 830 nm. Dibandingkan dengan kabel
coaksial yang mempunyai rugi-rugi transmisi sebesar 19 dB/km pada frekuensi 60 Mhz.
f. Kapasitas tinggi

Kapasitas dalam menyalurkan informasi per cross section area sangat besar disamping
mempunyai bandwidth yang lebar (Broadband). Sebagai contoh : Kapasitas penyaluran
per cross section area 100 x dibandngkan dengan multi pair cable dan 10 x
dibandingkan dengan coaxial cable.
g. Bebas induksi
Serat optik menggunakan bahan dasar silica yang pada dasarnya merupakan bahan
dielektrik yang sangat baik dan kebal terhadap induksi elektromagnet dan juga terhadap
kilat/petir.
h. Cross Talk rendah
Kemungkinan terjadinya kebocoran sinar antar serat optik sangat kecil, demikian pula
kebocoran akibat masuknya sinar dari luar kemudian ikut merambat dalam serat optik.
i. Tahan temperatur tinggi
Bahan silica mempuyai titik leleh 1900 C dan ini sangat jauh diatas titik leleh capper
dan plastik. Sangat ideal bila dipergunakakn sebagai sarana komunikasi pada daerah
yang rawan terhadap tenperatur tinggi.
j. Tidak menimbulkan bunga api
Pada titik sambung tidak mungkin terjadi bunga api (discharge), oleh karenanya sangat
ideal bila digunakan pada tempat-tempat yang peka terhadap ledakan/kebakaran.
k. Tidak dapat dicabangkan
Serat optik mempunyai ukuran sangat kecil/sangat tipis. Oleh karenanya sangat sulit
bahkan tidak mungkin untuk dicabangkan. Bila harus dicabangkan maka harus
dilakukan perubahan terlebih dahulu dari sinyal optik ke sinyal elektrik.
l. Tidak menggunakan bahan tembaga
Serat optik menggunakan bahan silica yang tidak mengandung unsur logam bahkan
serat optik yang menggunakan Multicomponent Glass, unsur campuran logam (copper)
sangat kecil. Tembaga hanya digunakan sebagai pelapis pelidung pada kabel fiber optik
untuk komunikasi kabel laut dan sebagai lewatnya arus DC untuk mencatu tegangan
pada repeater-repeater di bawah laut.
m. Rapuh
Meskipun rapuh, namun masih mempunyai daya peregangan kurang lebih sebesar 5%

untuk menghindarkan kerusakan serat optik pada waktu pemasangan/penarikan, maka


pada waktu disusun menjadi kabel optik diberi penguat.

E. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan :
Tahan terhadap gangguan RFI (Radio Frequency Interference) dan EMI
(ElectroMagnetic Interference)
Keamanan, tidak bisa disadap melaui kabel biasa
Bandwith yang besar
Tidak berkarat
Jangkauan lebih jauh dibanding kabel tembaga
Kecepatan transfer lebih tinggi
Kemampuannya yang baik dalam mengantarkan data dengan kapasitas
yang lebih besar dalam jarak transmisi yang cukup jauh.
Kecepatan transmisi yang tinggi hingga mencapai ukuran gigabits,
tingkat kemungkinan hilangnya data yang sangat rendah.
Keamanan fiber optic yang tinggi, aman dari pengaruh interferensi sinyal
radio,motor, maupun kabel-kabel yang berada di sekitarnya, membuat
fiber optic lebih banyak digunakan dalam infrastruktur perbankan atau
perusahaan yang membutuhkan jaringan dengan tingkat keamanan yang
tinggi.
Kelebihan lainnya, fiber optic aman digunakan dalam lingkungan yang
mudah terbakar dan panas .
Dalam hal ukuran, fiber optic juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan
kabel tembaga, sehingga lebih menghemat tempat dalamruangan
network data center dimana pun.
Tidak Mahal- Beberapa mil kabel optik dapat dibuat lebih murah
daripada setara panjang kawat tembaga. This saves your provider (cable

TV, Internet) and you money. Ini menghemat selular Anda (TV kabel,
Internet) dan uang.
Non-flammable - Karena tidak ada listrik dilewatkan melalui serat optik,
tidak ada bahaya kebakaran.
Ringan - Sebuah kabel optik berat kurang dari kawat tembaga yang
sebanding kabel. Serat-optik kabel mengambil banyak ruang di dalam
tanah.

Kekurangan :
Goncangan fisik akan menjadi gangguan terhadap signal
Sulit dalam instalasi dibanding kabel tembaga :
o Penyambungan untuk instalasi atau apabila putus
o Pembelokan yang tajam bisa menyebabkan patah
Harganya yang cukup mahal jika dibandingkan dengan teknologi kabel tembaga.
Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk
pengadaan sumber daya manusia yang andal, karena tingkat kesulitan
implementasi dan deployment fiber optic yang cukup tinggi

Kesimpulan
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih
besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser
karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik
sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Penggabungan ciri beberapa generasi teknologi serat optik akan mampu
menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang memiliki
kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan yang sekecilkecilnya, meskipun dengan berbagai kekuranganya. dunia komunikasi abad 21
mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optic.

DAFTAR PUSTAKA

Afif, Izzuddin Muh.Fiber Optik.2014. Makalah fiber optik


Pengantar Telekomunikasi.Penerapan Sistem Serat Optik.2011.Institut Teknologi
Bandung

Anda mungkin juga menyukai