Anda di halaman 1dari 9

RANCANG BANGUN SMART WATCH UNTUK DETEKSI

GANGGUAN JANTUNG OTOMATIS

ABSTRAK

Saat ini teknologi memudahkan kita dalam berbagai hal, terutama


monitoring kesehatan jantung yang berfungsi sebagai motor sirkulasi darah pada
manusia, tapi seringkali kita lupa melakukan pengecekan terhadap kesehatan
jantung sehingga tanpa kita sadari jantung kita mulai terserang penyakit, untuk itu
diciptakan smart watch untuk deteksi gangguan pada jangtung dengan sistem
pembacaan sensor heart pulse dan menampilkan monitoring kondisi jantung pada
OLED, serta integrasid dengan SIM800 untuk mengirimkan lokasi terkini
pemakai apabila sensor mendeteksi bahaya pada pasien.

I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Kesehaan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia, terutama


kesehatan jantung yang merupakan pusat dari sistem peredaran darah manusia.
Jantung merupakan salah satu faktor terpenting dalam menetukan kesehatan
jasmani manusia, laju detak jantung merupakan salah satu parameter yang sangat
penting dalam sistem kardiovaskular manusia. Setiap orang memiliki laju detak
jantung yang berbeda-beda tergantung pada kebugaran, usia dan genetika. Ketika
laju detak jantung tidak beraturan, hal tersebut bisa menjadi tanda kritis.
Banyaknya penderita penyakit jantung pada saat ini menjadi suatu alasan
mengapa kita harus selalu mengukur keadaan laju detak jantung.

Penyakit jantung seringkali tidak terdeteksi dari awal sehingga


kebanyakan orang baru mengetahui adanya penyakit tersebut setelah mengalami
serangan jantung. Untuk memastikan ada tidaknya penyakit ini biasanya
diperlukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kolesterol, gula darah, laju
detak jantung diukur dalam satuan waktu yang dinyatakan dalam beats per minute
(bpm). Laju detak jantung orang dewasa yang normal berkisar antara 60 sampai
100 bpm. Kelainan detak jantung dapat terjadi ketika lajunya kurang dari 60 bpm
yang dikenal sebagai bradikardia. Selain itu, kelainan detak jantung juga dapat
terjadi ketika lajunya melebihi 100 bpm yang dikenal sebagai takikardia.
Tetapi dikarenakan biaya pemeriksaan jantung yang mahal, maka
masyarakat jarang melakukan pemeriksaan jantung secara rutin dan berkala untuk
megetahui apakah kondisi jantungnya dalam keadaan baik, untuk menciptakan
efisiensi dalam pemeriksaan kesehatan jantung, maka penulis merancang alat
yang dapat melakukan pengecekan kondisi jantung yaitu “Rancang Bangun
Smart Watch Untuk Deteksi Gangguan Jantung Otomatis ”. Dengan adanya alat
ini, dapat memudahkan kita dalam melakukan pengecekan terhadap kesehatan
jantung serta memudahkan pemeriksaan serta analisa medis untuk dilaporkan saat
check up medis.

1.2. Tujuan

Merancang sebuah jam tangan pintar (smart watch) untuk mendeteksi detak
jantung yang dapat ditampilkan pada OLED serta peberitahuan lokasi pasien
apabila terjadi gangguan parah pada jantung melalui smartphone.

1.3. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah pembuatan alat ini
sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang alat monitoring detak jantung mengunakan heart


pulse sensor.
2. Bagaimana menampilkan data pembacaan pada heart pulse sensor
menggunakan OLED.
3. Bagaimana mengintegrasikan alat ke perangkat lain seperti smartphone.
1.4. Batasan Masalah

Dalam pembuatan alat ini penulis membatasi masalah, agar tidak


meluasnya pembahasan-pembahasan yang timbul. Adapun batasan masalah dalam
pembuatan alat ini adalah:

1. Menentukan batas BPM sebagai ambang batas kondisi dari pengguna


smart watch.
2. Menggunakan prinsip kerja sensor heart pulse untuk mengukur BPM pada
jantung.

1.5. Metode

Metoda penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir adalah:

1. Studi literatur.
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku
yang berhubungan dengan dasar teori. Teori tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Teori mengenai Arduino Nano dan pemrogramannya.
b. Teori mengenai sensor heart pulse dan pengaplikasiannya.
c. Teori tentang SIM800 dan pengaplikasiannya.
d. Teori mengenai hubungan antara BPM jantung dengan gangguan
pada jantung.
2. Konsultasi.
Mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing maupun dengan pihak
yang mendukung.
3. Metode Cyber
Yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan
data melalui internet sebagai bahan referensi.
4. Observasi.
Dilakukan dengan cara pengamatan terhadap alat yang dibuat sebagai
acuan pengambil informasi.

5. Pembuatan Alat
Perakitan Rangkaian alat dari bahan-bahan dan komponen-komponen
yang di gunakan.

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Heart Pulse Sensor

Pulse sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mengukur


banyaknya detak jantung dengan satuan menit atau BPM (Beats Per
Minutes). Pada manusia detak jantung normal berkisar antara 60-100 menit sekali
dengan catatan tidak sedang melakukan kegiatan yang dapat memacu detak
jantung bekerja lebih cepat misalnya lari, marah, dan lain sebagainya. Tampilan
dari pulse sensor dapat dilihat pada gambar.

Gambar 1. Heart Pulse Sensor


Sensor ini menggunakan Photodiode yang sudah terintegrasi dalam
komponen APDS 9008 digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh Infra Red (IR). Metoda pengukuran detak jantung pada
pembuluh darah jari tangan pada sistem ini menggunakan metoda refleksi, dimana
IR sebagai sumber cahaya dipasangkan sejajar dengan Photodiode sebagai sensor
cahaya. Sinyal atau perubahan yang diterima oleh Photodiode adalah pantulan
cahaya dari IR. Photodiode mengubah besarnya intensitas cahaya yang diterima
menjadi arus listrik. Besar kecilnya cahaya yang diterima berdasarkan pantulan
cahaya dari IR yang dipancarkan ke pembuluh darah pada jari tangan.
Arus listrik yang dihasilkan oleh komponen APDS-9008 kemudian diubah
menjadi tegangan listrik di titik TP0 dengan menggunakan sebuah resistor 12 kO.
Tegangan listrik ini kemudian disaring untuk menghilangkan tegangan DC dan
diperkecil tegangannya dengan menggunakan kapasitor C1 dan C2. Sinyal ini
kemudian dihubungkan rangkaian differensiator op-amp dengan frekuensi cut-off
3,38 Hz yang dihasilkan oleh kapasitor C3 dan R5. Rangkaian differensiator ini
akan berfungsi ganda yaitu sebagai differensiator dan sebagai penguat inverting.
Rangkaian akan berfungsi sebagai differensiator jika frekuensi sinyal input pada
TP1 lebih kecil dari frekuensi cut-off atau rangkaian akan berfungsi sebagai
penguat inverting jika frekuensi sinyal input pada TP1 lebih besar dari frekuensi
cut-off. Sinyal pada TP1 kemudian dihubungkan dengan komponen C4 dan
resistor R3 untuk difilter kembali dengan frekuensi cut-off 0,72 Hz. Dengan kata
lain, rangkaian ini akan menfilter sinyal sesuai dengan detak jantung manusia
pada umumnya yaitu lebih kurang 43 sampai dengan 200 beat per minute (bpm).
Komponen resistor R3 dan R4, berfungsi juga sebagai pembagi tegangan untuk
menghasilkan tegangan bias untuk sinyal TP1 sehingga memiliki sinyal dengan
tegangan offset sebesar setengah dari tegangan catu daya (Vcc) yang diberikan.
Sinyal tersebut kemudian dikondisikan dengan rangkaian differensiator op-amp
sesuai dengan frekuensi sinyal input yang mengalir pada rangkaian. Jika
rangkaian differensiator ini berfungsi sebagai penguat, maka akan menghasilkan
penguat inverting dengan penguatan sebesar 330 kali. Tegangan keluaran (Vout)
dari modul ini berupa level tegangan DC yang memenuhi persyaratan untuk
diproses lebih lanjut oleh modul pemroses sinyal Arduino Nano melalui pin input
analog (A0). Modul sensor ini juga dilengkapi dengan pengaman berupa diode D2
untuk mencegah terbaliknya polaritas catu daya yang diberikan agar menghindari
kerusakan pada komponen. Diode D2 akan bersifat forward bias jika polaritas
catu daya dalam posisi yang benar, sedangkan Diode D2 akan bersifat reverse bias
jika polaritas catu daya dalam posisi yang salah.
2.2 OLED

OLED 0.96 atau Organic Led adalah display grafik dengan ukuran 0.96 inci
dan resolusi 128x64 pixel menggunakan teknologi OLED, Display OLED
biasanya terbuat dari karbon dan hidrogen. Untuk komunikasi dengan
Mikrokontroler Arduino menggunakan Komunikasi I2C, menggunakan 2 pin
yaitu pin Sda dan Pin Scl, sehingga Menghemat Pin.
Berbeda dengan teknologi LCD, layar OLED dapat menghasilkan cahaya sendiri
dari masing2 pikselnya dan tidak membutuhkan tambahan backlight lagi,
sehingga tampilan dari layar OLED terlihat lebih terang dan jernih dan warna
hitamnya benar2 hitam pekat. Sehingga pemakaian daya relatif lebih Hemat
OLED di banding LCD.

Saat pertama kali keluar module ini hanya menyediakan warna Putih, tapi
Untuk saat ini module ini untuk warna sudah ada beberapa variasi , misalnya
warna Blue dan Warna Kombinasi Yellow Blue, jadi bisa memilih warna yg
sesuai dengan project yang sedang di buat.

Gambar 2. OLED

2.3 Arduino Nano


Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang
bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini
adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman
dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah
sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile
menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller Arduino
Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran
kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard.Arduino Nano diciptakan
dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau
ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki
fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda.
Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan
dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano
dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.

Gambar 4. Arduino Nano


Arduino Nano memiliki 30 Pin dengan konfigurasi sebagai berikut :
1.VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya
digital.
2. GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.
3. AREF merupakan Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan
dengan fungsi analogReference().
4.RESET merupakan Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset
(menghidupkan ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk
menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama
Arduino
5.Serial RX (0) merupakan pin yang berfungsi sebagai penerima TTL data
serial.
6. Serial TX (1) merupakan pin yang berfungsi sebagai pengirim TT data
serial.
7. External Interrupt (Interupsi Eksternal) merupakan pin yang dapat
dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,
meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.
8. Output PWM 8-Bitmerupakan pin yang berfungsi untuk analogWrite( ).
9. SPI merupakan pin yang berfungsi sebagai pendukung komunikasi.
10. LED merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai HIGH,
maka LED akan menyala, ketika pin diset bernilai LOW maka LED padam. LED
Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano.
11. Input Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagi pin yang dapat
diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan
untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan
fungsi analogReference().
2.4 SIM800l

Sim800l digunakan sebagai komunikasi data antara server dan client. Sim800l
merupakan suatu modul GSM yang dapat mengakses GPRS untuk pengiriman data ke
internet dengan sistem M2M. AT-Command yang digunakan pada Sim800l mirip dengan
AT-Command untuk modul-modul GSM lain. Modul Sim800l memiliki dimensi yang
kecil sehingga lebih cocok untuk diaplikasikan pada perancangan alat yang didesain
portable. Sim800l memiliki Quad Band 850/900/1800/1900 MHz dengan dimensi kecil
yaitu ukuran 15.8 x 17.8 x 2.4 mm dan berat: 1.35g. Sim800l memiliki konsumsi daya
yang rendah dengan rentang tegangan power supply 3.4 ~ 4.4 v.

Gambar . SIM800L beserta pin

2.5 RTC

RTC merupakan alat yang digunakan untuk mengakses data waktu dan kalender.
RTC yang digunakan adalah DS3231yang merupakan pengganti dari serial RTC
tipe DS1307 dan DS1302. RTC mampu mengakses informasi data waktu mulai
dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun. Akhir tanggal pada setiap
bulan akan disesuaikan secara otomatis dengan kurang dari 31 hari dan juga
mampu mengoreksi tahun kabisat. Pada DS3231Operasi jam bisa diformat dalam
24 jam atau 12 jam (AM/ PM). Untuk tatap muka dengan suatu mikroprosesor
dapat disederhanakan dengan menggunakan sinkronisasi komunikasi serial
I2Cdengan kecepatan clock 400Khz. Hanya membutuhkan 2 saluran untuk
komunikasi dengan clock/RAM: SCL (serial clock), SDA (Serial I/O data), dan
juga dilengkapi dengan keluaran SQW/Outyang dapat deprogram untuk
mengetahui perubaaan data waktu pada RTCdan pin RST. DS3231 didesain untuk
mengoperasi pada power yang sangat rendah dan mempertahankan data dan
informasi waktu 1 microwatt.Adapun karakteristik dari RTC tipe DS3231 yaitu:
 RTC menghitung detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari setiap minggu dan
tahun dengan benar sampai tahun 2100
 Serial I2C untuk pin minimum proses komunikasi RTC
 –5.5 Volt full operation
 Mempunyai kemasan 16pin SOICs
 3 simple wire interface ( I2C dan SQW/Out)
 Square wave output yang dapat diprogram
 Mempunyai sensor temperatur dengan akurasi ± 3oCelcius

III.Perancangan dan Pembuatan Alat


3.1. Definisi Smart Watch Pendeteksi Gangguan Jantung
Teknologi smart watch mulai cukup banyak digunakan saat ini sebagai
monitoring kesehatan tubuh dikarenakan fisik yang portable serta memiliki
sisi ergonomis yang mudah digunakan oleh user/pemakai alat. Alat ini
menggunakan sumber baterai Li-Ion 2 cell dengan tegangan 5 volt dan arus
2,2A.

Anda mungkin juga menyukai