Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA(PKM)

PEMBUATAN LAMPU HEMAT LISTRIK MENGGUNAKAN SENSOR


GERAK.

Disusun oleh:
1. Shintia melati : 4193540002
2. Intan siagian : 4193230010
3. Randini dwi fahira : 4193131030

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkah dan rahmat
Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini sebagai tugas “Proposal PKM” yang telah
ditanggung jawabkan oleh dosen pengampu kami dari mata kuliah Rangkaian Listri,dalam
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pengampu Dr.Rita Juliani ,M.Si yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan proposal pkm ini.
2. Orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan dukungannya kepada
kami untuk menyelesaikan tugas proposal pkm ini.
kami menyadari bahwa proposal pkm masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bisa membangun kami menjadi lebih
baik lagi.

Medan, 9 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
Pengesahan pkm.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................1
D. Manfaat.....................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................2


A. Kajian Teori.............................................................................................2

BAB III metodelogi.................................................................................................3


A. Metode program......................................................................................3
B. Alat dan Bahan.........................................................................................3
C. Waktu penelitian......................................................................................3

BAB IV biaya dan jadwal kegiatan.......................................................................4


A.Anggaran biaya ...........................................................................................
4
B. Jadwal kegiatan...........................................................................................
4
BAB V ...................................................................................................................5
Kesimpulan..............................................................................................5
Saran........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................6

ii
PENGESAHAN PROPOSAL PKM

1. Judul Kegiatan : Pembuatan lampu hemat listrik menggunakan sensor


gerak.
2. Bidang Kegiatan : Penelitian
3. Ketua Pelaksanaan Kegiatan
a. Nama : Shintia melati
b. NIM : 4193540002
c. Jurusan : Fisika
d. Universitas : Universitas Negeri Medan
e. Alamat Rumah : JL. Dewi sartika perm DL.sitorus 28,Rantau prapat
f. No. HP : 081390273291
g. Alamat Email : Shintiamelati8@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama : Dr. Rita Juliani, M.Si
b. NIDN : 0015076905
6. Jangka Waktu Pelaksaan : 2 bulan

Medan, 9 maret 2020


Menyetujui:
Wakil Rektor Bidang penilitian Dosen Pendamping
Universitas Negeri Medan

(Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd) (Dr. Rita Juliani,MSi


NIP. 196101041987031017 NIP.196907151997022001

Ketua Pelaksana Kegiatan


(shintia melati)

NIM. 4193540002

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Penelitian ini mengambil topik tentang perancangan saklar otomatis untuk
mengoperasikan beban lampu penerangan suatu ruangan. Saklar otomatis ini
menggunakan masukan berupa sensor kehadiran orang jenis passive infrared (PIR)
dan sensor intensitas cahaya jenis light dependent resistor (LDR). PIR termasuk
sensor pyroelectric yang mempunyai respon sesaat ada perubahan panas. Sumber
panas diradiasikan dengan infra merah. Tubuh manusia menghasilkan energi panas
yang diradiasikan dengan infra merah. Radiasi panas tubuh manusia akan diterima
sensor untuk respon masukan rangkaian. Rangkaian lengkap terdiri dari passive
infrared sensor, lensa fresnel, rangkaian utama, power supply, LDR dan beban
lampu penerangan. Pada intinya PIR dan LDR ini akan menjadi driver transistor.
Transistor yang berfungsi sebagai saklar elektronik yang akan memutus dan
menghubungkan beban lampu penerangan.

B. PERUMUSAN MASALAH
Sejalan dengan perkembangan pembangunan, jumlah kebutuhan daya listrik di
Indonesia cenderung naik pesat. Peningkatan kebutuhan daya listrik dapat
diakibatkan oleh penambahan beban baru, dapat juga disebabkan karena borosnya
pemakaian daya listrik. Pemborosan energi listrik harus dicegah, karena pasokan
daya listrik PLN semakin terbatas. Penghematan energi listrik dapat
menguntungkan konsumen dan produsen. Penelitian ini mengambil topik tentang
perancangan saklar otomatis berdasarkan sensor PIR dan sensor LDR. Sensor PIR
akan mendeteksi kehadiran orang dalam suatu ruangan dan sensor LDR akan
mendeteksi kuatnya intensitas cahaya yang ada didalam ruangan.

C. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu rancang bangun sistem otomatis
lampu penerangan ruangan berdasarkan keberadaan manusia dengan
mempertimbangkan intensitas cahaya dalam suatu ruangan dalam upaya untuk
membantu penghematan penggunaan energi listrik.

D. MANFAAT.
1. Menghemat listrik yang dipakai untuk lampu.
2. Lampu mati dan hidup otomatis dan tidak perlu dimatikan secara manual
karena sudah berbasis sensor gerak.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORITIS
Sensor Passive Infrared Receiver (PIR), sensor ini merupakan sensor berbasis infrared
namun tidak sama dengan IR LED dan fototransistor. Perbedaan dengan IR LED adalah
sensor PIR tidak memancarkan apapun, namun sensor ini merespon energi dari pancaran
infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Salah satu benda yang
memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh
benda dengan suhu diatas nol mutlak akan dapat ditangkap oleh sensor tersebut. Bagian-
bagian dari PIR adalah Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan
comparator. Modul sensor gerak PIR HC-SR501 adalah sebuah modul yang berfungsi untuk
mendeteksi gerakan di sekitar sensor dengan memanfaatkan teknologi infrared. Modul ini
dapat diatur tingkat sensitifitas dan juga tingkat delay sensor. Tegangan kerja dari modul ini
adalah +5 volt DC ( Sutono,2014 ).

Di era ini perkembangan teknologi pun kian pesat hingga pengembangan ilmu teknologi
dikembangkan menjadi suatu yang dapat mempermudah manusia dalam kegiatan sehari-hari.
Dengan maraknya pengembangan teknologi dalam bidang otomasi dan sistem kontrol ini,
sangat memudahkan kegiatan/aktifitas manusia sehari-hari, terlebih dalam penggunaan
lampu. Sejak ditemukannya lampu pijar oleh Alessandro Volta pada tahun 1802 yang
kemudian Thomas Alva Edison menemukan Bola lampu (lampu bohlam) pada tahun 1879,
sehingga lampu merupakan kebutuhan primer untuk saat ini. Penggunaan lampu berguna
untuk sektor industri, pendidikan, rumah tangga, Mikrokontroler merupakan sebuah sistem
komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor,
memori (sejumlah kecil RAM,memori program, atau keduanya), dan perlengkapan
input/output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem
komputer(Virginia, Handoko,Hermawan,2018).

Sensor Panas memiliki definisi utama sebagai alat yang dirancang khusus untuk
mengukur panas suatu objek. Pada dasarnya, sensor panas sebenarnya mengukur aktivitas
dan gerakan atom dari suatu objek. Sensor PIR atau disebut juga Passive Infra Red
merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari
suatu object. sensor PIR dan Sensor MLX 90614 ESF sebagai alat yang akan mendeteksi
keberadaan seseorang berdasarkan gerak dan suhu pada suatu ruangan kemudian akan
memberi output keadaan lampu mati atau hidup pada ruangan tersebut. Hasil deteksi oleh
sensor tersebut kemudian akan mengaktifkan relay yang berguna sebagai saklar otomatis
untuk menghindari penggunaan lampu yang menyala sia sia tanpa adanya aktifitas di dalam
ruangan tersebut (Suprayogi, Rosdiana,Siregar,2019).

2
BAB III

METODE PENELITIAN

A. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


1. Perancangan Sistem
Perancangan sistem pada penelitian ini, dibagi menjadi 2, yaitu perancangan
hardware dan software. Untuk blok diagram bisa dilihat pada tubuh manusia
merupakan sumber panas yang memancarkan radiasi energi berupa sinar
inframerah yang mempunyai panjang gelombang 6,5 sampai 14 μm pada suhu
lingkungan 27oC (300 K). Apabila manusia bergerak maka akan terdapat
perbedaan antara temperatur yang dipancarkan tubuh manusia dengan temperatur
lingkungan di sekitarnya. Perubahan temperatur ini dideteksi oleh sensor
pyroelectric (PIR) yang peka terhadap radiasi inframerah. Selain sensor
pyroelectric (PIR), terdapat juga sensor cahaya (LDR) yang akan memberikan
informasi tentang intensitas cahaya di dalam ruangan. Informasi ini nantinya akan
digunakan oleh mikrokontroler untuk mengambil keputusan perlu tidaknya lampu
dihidupkan meskipun sensor pyroelectric telah mendeteksi kehadiran seseorang di
dalam ruangan.

2. Desain Saklar Otomatis


Dalam pembuatan suatu alat, tentunya hal pertama kali yang dilihat oleh para
pengguna adalah kemasan yang menarik dan tidak memakan banyak space
sehingga dapat dengan mudah diletakkan dan digunakan dimana saja. hal itu yang
mendasari peneliti untuk melakukan desain pada case box dari tester yang peneliti
rancang.
3. Pengujian dan analisa
Dari hasil uji coba yang dilakukan langsung pada Lampu otomatis ternyata hasil
yang didapat sesuai dengan yang diharapkan, dimana bila intensitas cahaya
kurang mencukupi dan terdapat aktivitas didalam suatu ruangan maka
mikroprosesor akan memerintahkan lampu penerangan ruangan tersebut untuk
dinyalakan tanpa pengguna mencari-cari Lampu yang ada didalam ruangan
tersebut, begitu pula saat pengguna meninggalkan ruangan tersebut maka dalam
durasi yang telah ditentukan lampu penerangan ruangan tersebut akan dimatikan
secara otomatis, sehingga penghematan energi dapat tercapai saat pengguna lupa
mematikan lampu penerangan yang telah selesai digunakan.
B. Alat dan bahan
yaitu sensor PIR,modul relay,breadboard,kabel,fitting dan lampu,adaptor 5v,kabel
AC.
C. Waktu penelitian
Waktunya penelitian pembuatan ini membutuhkan waktu 2 bulan.

3
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran biaya

No Bahan Harga
.
1. Sensor pir Rp 25000
2. Modul relay 1 channel Rp 17000
3. Kabel Rp 2000
4. Beardboard Rp 15000
5. Fitting lampu Rp 9000
6. Lampu Rp 40000
7. Kabel AC Rp 37000
8. Adaptor 5V Rp 42500

B. Jadwal kegiatan

Kegiatan Bulan Ke1 Bula Ke 2


n
1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan konsep dan
keuangan
Pembelian bahan dan alat

Pembuatan lampu otomatis

Pembuatan laporan
pelaksanaan

4
BAB V
Penutup

A. KESIMPULAN
Jarak maksimum untuk pembacaan PIR yang stabil yaitu 7 meter, dimana lebih dari
pada itu pembacaan kurang sensitive.
B. SARAN
Adapun saran untuk pengembangan selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk sumber tegangan pada lat lampu otomatis dapat dikolaborasi dengan
sumber tegangan PLN agar perangkat lampu otomatis tidak hanya bergantung
pada baterai 9 volt saja dan juga dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian
baterai.
2. Bentuk fisik dari Lampu otomatis ini dapat dibuat lebih minimalis lagi agar
pengguna bisa lebih tertarik untuk membelinya.
3. Untuk penghematan energi listrik sebaiknya menggunakan lampu penerangan
berbasis LED yang sudah banyak dijual dipasaran, bahkan jika mau kita dapat
membuat sendiri lampu penerangan ini menggunakan beberapa dioda dan resistor
dengan menggunakan sumber tegangan sekitar 4,5 volt dc.

5
DAFTAR PUSTAKA
Suprayogi,Endang Rosdiana,F Timothy siregar.2019.perbandingan kinerja sensor
gerak,sensor suhu,dan kombinasinya pada sistem pengontrolan lampu ruangan.e-proceeding
of engineering.vol 6(2) : ISSN 2355-9365.
Sutono.2014.perancangan sistem aplikasi otomatis lampu penenrangan menggunakan
sensor gerak dan sensor cahaya berbasis arduino uno (atmega328). Majalah ilmiah
unikom.vol 12(2).
Virginia,Anathasya,Prio Handoko, Hendi Hermawan.2018. Rancang bangun sistem
kontrol lampu berbasis arduino uno meda 2560.widyakala.vol 5(2): ISSN 2337-7313.

6
LAMPIRAN BIODATA PELAKSANA PKM

1. Nama lengkap Shintia melati


2. Jenis kelamin Perempuan
3. Prodi Fisika
4. Nim 4193540002
5. Tempat tanggal lahir Lima puluh,16 september 2001
6. Alamat email Shintiamelati8@gmail.com

1. Nama lengkap Intan siagian


2. Jenis kelamin Perempuan
3. Prodi Matematika
4. Nim 4193230010
5. Tempat tanggal lahir Rantau prapat,21 november 1999
6. Alamat email Intansiagian0121@gmail.com

1. Nama lengkap Randini dwi fahira


2. Jenis kelamin Perempuan
3. Prodi Pendidikan kimia
4. Nim 4193131030
5. Tempat tanggal lahir Tanjung gading, 4 Februari 2002
6. Alamat email Randinidwifahira@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai