Disusun oleh:
1. Shintia melati : 4193540002
2. Intan siagian : 4193230010
3. Randini dwi fahira : 4193131030
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkah dan rahmat
Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini sebagai tugas “Proposal PKM” yang telah
ditanggung jawabkan oleh dosen pengampu kami dari mata kuliah Rangkaian Listri,dalam
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pengampu Dr.Rita Juliani ,M.Si yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan proposal pkm ini.
2. Orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan dukungannya kepada
kami untuk menyelesaikan tugas proposal pkm ini.
kami menyadari bahwa proposal pkm masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bisa membangun kami menjadi lebih
baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
Pengesahan pkm.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................1
D. Manfaat.....................................................................................................1
ii
PENGESAHAN PROPOSAL PKM
NIM. 4193540002
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. PERUMUSAN MASALAH
Sejalan dengan perkembangan pembangunan, jumlah kebutuhan daya listrik di
Indonesia cenderung naik pesat. Peningkatan kebutuhan daya listrik dapat
diakibatkan oleh penambahan beban baru, dapat juga disebabkan karena borosnya
pemakaian daya listrik. Pemborosan energi listrik harus dicegah, karena pasokan
daya listrik PLN semakin terbatas. Penghematan energi listrik dapat
menguntungkan konsumen dan produsen. Penelitian ini mengambil topik tentang
perancangan saklar otomatis berdasarkan sensor PIR dan sensor LDR. Sensor PIR
akan mendeteksi kehadiran orang dalam suatu ruangan dan sensor LDR akan
mendeteksi kuatnya intensitas cahaya yang ada didalam ruangan.
C. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu rancang bangun sistem otomatis
lampu penerangan ruangan berdasarkan keberadaan manusia dengan
mempertimbangkan intensitas cahaya dalam suatu ruangan dalam upaya untuk
membantu penghematan penggunaan energi listrik.
D. MANFAAT.
1. Menghemat listrik yang dipakai untuk lampu.
2. Lampu mati dan hidup otomatis dan tidak perlu dimatikan secara manual
karena sudah berbasis sensor gerak.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORITIS
Sensor Passive Infrared Receiver (PIR), sensor ini merupakan sensor berbasis infrared
namun tidak sama dengan IR LED dan fototransistor. Perbedaan dengan IR LED adalah
sensor PIR tidak memancarkan apapun, namun sensor ini merespon energi dari pancaran
infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Salah satu benda yang
memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh
benda dengan suhu diatas nol mutlak akan dapat ditangkap oleh sensor tersebut. Bagian-
bagian dari PIR adalah Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan
comparator. Modul sensor gerak PIR HC-SR501 adalah sebuah modul yang berfungsi untuk
mendeteksi gerakan di sekitar sensor dengan memanfaatkan teknologi infrared. Modul ini
dapat diatur tingkat sensitifitas dan juga tingkat delay sensor. Tegangan kerja dari modul ini
adalah +5 volt DC ( Sutono,2014 ).
Di era ini perkembangan teknologi pun kian pesat hingga pengembangan ilmu teknologi
dikembangkan menjadi suatu yang dapat mempermudah manusia dalam kegiatan sehari-hari.
Dengan maraknya pengembangan teknologi dalam bidang otomasi dan sistem kontrol ini,
sangat memudahkan kegiatan/aktifitas manusia sehari-hari, terlebih dalam penggunaan
lampu. Sejak ditemukannya lampu pijar oleh Alessandro Volta pada tahun 1802 yang
kemudian Thomas Alva Edison menemukan Bola lampu (lampu bohlam) pada tahun 1879,
sehingga lampu merupakan kebutuhan primer untuk saat ini. Penggunaan lampu berguna
untuk sektor industri, pendidikan, rumah tangga, Mikrokontroler merupakan sebuah sistem
komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor,
memori (sejumlah kecil RAM,memori program, atau keduanya), dan perlengkapan
input/output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem
komputer(Virginia, Handoko,Hermawan,2018).
Sensor Panas memiliki definisi utama sebagai alat yang dirancang khusus untuk
mengukur panas suatu objek. Pada dasarnya, sensor panas sebenarnya mengukur aktivitas
dan gerakan atom dari suatu objek. Sensor PIR atau disebut juga Passive Infra Red
merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari
suatu object. sensor PIR dan Sensor MLX 90614 ESF sebagai alat yang akan mendeteksi
keberadaan seseorang berdasarkan gerak dan suhu pada suatu ruangan kemudian akan
memberi output keadaan lampu mati atau hidup pada ruangan tersebut. Hasil deteksi oleh
sensor tersebut kemudian akan mengaktifkan relay yang berguna sebagai saklar otomatis
untuk menghindari penggunaan lampu yang menyala sia sia tanpa adanya aktifitas di dalam
ruangan tersebut (Suprayogi, Rosdiana,Siregar,2019).
2
BAB III
METODE PENELITIAN
3
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran biaya
No Bahan Harga
.
1. Sensor pir Rp 25000
2. Modul relay 1 channel Rp 17000
3. Kabel Rp 2000
4. Beardboard Rp 15000
5. Fitting lampu Rp 9000
6. Lampu Rp 40000
7. Kabel AC Rp 37000
8. Adaptor 5V Rp 42500
B. Jadwal kegiatan
Pembuatan laporan
pelaksanaan
4
BAB V
Penutup
A. KESIMPULAN
Jarak maksimum untuk pembacaan PIR yang stabil yaitu 7 meter, dimana lebih dari
pada itu pembacaan kurang sensitive.
B. SARAN
Adapun saran untuk pengembangan selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk sumber tegangan pada lat lampu otomatis dapat dikolaborasi dengan
sumber tegangan PLN agar perangkat lampu otomatis tidak hanya bergantung
pada baterai 9 volt saja dan juga dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian
baterai.
2. Bentuk fisik dari Lampu otomatis ini dapat dibuat lebih minimalis lagi agar
pengguna bisa lebih tertarik untuk membelinya.
3. Untuk penghematan energi listrik sebaiknya menggunakan lampu penerangan
berbasis LED yang sudah banyak dijual dipasaran, bahkan jika mau kita dapat
membuat sendiri lampu penerangan ini menggunakan beberapa dioda dan resistor
dengan menggunakan sumber tegangan sekitar 4,5 volt dc.
5
DAFTAR PUSTAKA
Suprayogi,Endang Rosdiana,F Timothy siregar.2019.perbandingan kinerja sensor
gerak,sensor suhu,dan kombinasinya pada sistem pengontrolan lampu ruangan.e-proceeding
of engineering.vol 6(2) : ISSN 2355-9365.
Sutono.2014.perancangan sistem aplikasi otomatis lampu penenrangan menggunakan
sensor gerak dan sensor cahaya berbasis arduino uno (atmega328). Majalah ilmiah
unikom.vol 12(2).
Virginia,Anathasya,Prio Handoko, Hendi Hermawan.2018. Rancang bangun sistem
kontrol lampu berbasis arduino uno meda 2560.widyakala.vol 5(2): ISSN 2337-7313.
6
LAMPIRAN BIODATA PELAKSANA PKM