Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN REKAYASA SEMIKONDUKTOR

Perancangan sistem security warning berbasis Laser Dioda dan sensor


Photodioda

Oleh

Bima Ilham Naufal (NIM : 1104150186)

Niki Adi Negoro (NIM : 1104152080)

Rafie Ramdhan (NIM : 1104140013)

Unggul Raya Pratama (NIM : 1104150030)

Dosen Akademik

Dr.Memoria Rossi,S.Si.,M.Si. (NIP : 14841399)

PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA


UNIVERSITAS TELKOM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya Kami dapat

Menyelesaikan laporan tentang Perancagan sistem menggunakan aplikasi dioda

Dalam penyusunan tugas kelompok ini kami tidak lupa mengucapkan banyak

Terimakasih pada semua para anggota yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas

Laporan ini sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Dan tidak lupa juga kami

Ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah mebimbing kami.

Dalam penyusunan tugas laporan ini semoga apa yang kami kerjakan dapat bermanfaat

Bagi kita semua

Bandung, 16 September 2019

i|Rekayasa Semikonduktor
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

BAB I .PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1


1.2 Ruang Lingkup ........................................................................ 1
1.3 Manfaat .................................................................................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 2

2.1 Alarm ........................................................................................ 2


2.2 Sensor ....................................................................................... 2
2.3 Sensor Photodioda ................................................................... 2
2.4 Laser Dioda .............................................................................. 3
2.5 Buzzer ....................................................................................... 5
2.6 Arduino Uno ............................................................................ 5

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 6

3.1 Metode Penelitian .................................................................... 6


3.2 Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning).............. 7
3.3 Penelitian (Research) ............................................................... 7

ii | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
3.4 Pengetesan Komponen (Parts Testing) .................................. 7
3.5 Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design) ....................... 7
3.6 Desain Sistem Listrik (Electrical Design) .............................. 9
3.7 Desain Software (Software Design) ........................................ 10
3.8 Tes Fungsional (Functional Test) ........................................... 10
3.9 Integrasi atau Perakitan (Integration) ................................... 10
3.10 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing)....... 10
3.11 Optimasi Sistem (Optimization) ............................................ 10
3.12 Aplikasi (Application))........................................................... 10

BAB IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ................................ 11

4.1 Penelitian (Research) ............................................................... 11


4.2 Gambaran Umum Sistem ....................................................... 11
4.3 Prinsip Kerja Sistem ............................................................... 12
4.4 Pengetesan Komponen ............................................................ 12
4.5 Desain Sistem Elektronik (Electric Design)........................... 12
4.6 Desain Software ....................................................................... 12
4.7 Test Fungsional ........................................................................ 13
4.8 Integrasi atau Perakitan ......................................................... 13
4.9 Material Collecting .................................................................. 13
4.10 Optimasi Sistem .................................................................... 13

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 13

5.1 Keterangan Alat dan Dimensi Alat........................................ 13


5.2 Pembahasan ............................................................................. 13
5.3 Langkah Kerja ......................................................................... 14
5.4 Pengujian Fungsional .............................................................. 14
5.5 Pengujian Validasi................................................................... 14
5.6 Optimasi (Optimization) .......................................................... 14

iii | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
BAB V. KESIMPULAN ............................................................................... 15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Photodioda................................................................................. 3


Gambar 2.2 Laser Dioda ............................................................................... 4
Gambar 2.3 Buzzer ........................................................................................ 5
Gambar 2.4 Arduino Uno ............................................................................. 6
Gambar 3.1 Skematik Sistem........................................................................ 8
Gambar 3.2 Skematik Sistem........................................................................ 9
Gambar 3.3 Skematik Sistem........................................................................ 9

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Anggaran........................................................................................ 7

iv | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek keamanan saat ini dan dimasa yang akan mendatang sangat dibutuhkan dalam
berbagai bidang kehidupan saat ini. Faktor privasi juga turut mempengaruhi akan pentingnya
suatu sistem kemanan. Kemajuan teknologi seiring dengan berkembangnya zaman khususnya
dalam bidang elektronika ikut membantu dalam pengembangan sistem keamanan yang mantap
dan handal. Salah satu aplikasi sistem keamanan adalah untuk pengaman ruangan. Kelebihan
sistem keamanan yang berbasiskan elektronika dibanding sistem kemanan konvensional seperti
manusia adalah kemampuan beroperasi terus menerus dan dapat secara otomatis terhubung
dengan perangkat lain.
Perancangan sistem keamanan elektronik dapat menggabungkan berbagai kombinasi
teknologi seperti penggunaan sensor Photodioda, Laser dioda, maupun Buzzer dengan tujuan
untuk mendapatkan suatu unjuk kerja sistem yang mampu mengamankan ruangan secara optimal

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana langkah kerja dari alarm anti maling dengan Photodioda sensor.
b. Apa saja alat dan bahan untuk membuat alarm anti maling dengan Photodioda sensor.
c. Manfaat dari alarm Security Warning dengan Photodioda sensor.
d. Cara kerja dari alarm Security Warning dengan Photodioda sensor.

1.3 Manfaat

Manfaat dengan adanya security warning dengan Photodioda sensor ini dapat membantu dalam
hal keamanan baik di rumah maupun pada tempat-tempat penyimpanan barang berharga.

1|Rekayasa Semikonduktor
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alarm

Alarm merupakan sebuah notifikasi untuk memberikan sebuah pesan pemberitahuan dengan
mengeluarkan bunyi peringatan. Banyak jenis pesan yang dapat diartikan dalam alarm salah
satunya yang kita bahas alarm untuk memperingatkan pemilik rumah akan adanya masalah
keamanan. Permasalahan yang paling sering ditemukan dilapangan jika pemilik rumah
meninggalkan rumahnya dalam keadaan sepi maka pemilik rumah akan merasa was – was dengan
keadaan rumahnya.

2.2 Sensor

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis,
panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk
pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.

2.3 Sensor Photodioda

Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah kalau cahaya yang jatuh
pada dioda berubahubah intensitasnya.Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis
tidak ada arus yang mengalir.Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai
tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin besar. Jika photodioda persambungan p-n
bertegangan balik disinari, maka arus akan berubah secara linier dengan kenaikan fluks cahaya
yang dikenakan pada persambungan tersebut.
Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya yang dipakai adalah silicon (Si) atau
gallium arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk indium antimonide (InSb), indium arsenide
(InAs), lead selenide (PbSe), dan timah sulfide (PBS). Bahan-bahan ini menyerap cahaya melalui
karakteristik jangkauan panjang gelombang, misalnya: 250 nm ke 1100 untuk nm silicon, dan
800 nm ke 2,0 μm untuk GaAs.

Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan diode biasa,
komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat
dideteksi oleh diode foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai
dengan sinar-X. Aplikasi diode foto mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara
otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis

2|Rekayasa Semikonduktor
Gambar 2.1 Photodioda

2.4 Laser Dioda

Pada dasarnya, Dioda Laser hampir sama dengan Lampu LED yaitu dapat mengkonversi energi
listrik menjadi energi cahaya, namun Dioda Laser dapat menghasilkan sinar/cahaya atau Beam
dengan Intensitas yang lebih tinggi. Berikut ini adalah Struktur Dioda Laser (Laser Diode) :

3|Rekayasa Semikonduktor
Gambar 2.2 Laser Dioda

Berdasarkan cara kerjanya, Dioda Laser dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Injection Laser
Diode (ILD) dan Optically Pumped Semiconductor Laser.

Injection Laser Diode (ILD)

Cara kerja Injection Laser Diode memiliki berbagai kemiripan dengan LED (Light Emitting
Diode). Kedua-duanya dibuat berdasarkan proses dan teknologi yang hampir sama. Perbedaan
utama pada Dioda Laser adalah adanya sebuah saluran atau kanal panjang yang sempit dengan
ujung yang reflektif. Kanal tersebut berfungsi sebagai penuntun gelombang pada cahaya. Kanal
tersebut biasanya disebut dengan Waveguide.

Pada pengoperasiannya, arus mengalir melalui persimpangan PN (PN Junction) dan


menghasilkan cahaya seperti pada LED (Light Emitting Diode). Pancaran Fotonnya (Photon)
disebabkan oleh bergabungnya kembali Elektron dan Lubang (Holes) di daerah persimpangan
PN. Namun cahaya tersebut hanya dibatasi didalam waveguide (penuntun cahaya) pada Dioda
Laser sendiri. Di Waveguide ini cahaya Laser direfleksikan dan kemudian diperkuat sehingga
menghasilkan emisi terstimulasi sebelum dipancar keluar.

Optically Pumped Semiconductor Laser

Optically Pumped Semiconductor Laser atau disingkat dengan OPSL ini menggunakan chip
semikonduktor III-V sebagai dasarnya, Chip semikonduktor ini bekerja sebagai media penguat
optik. Dioda Laser yang terdapat didalamnya berfungsi sebagai sumber pompa. Terdapat
beberapa Keuntungan dari Dioda Laser jenis Optically Pumped Semiconductor Laser ini,
terutama dalam pemilihan panjang gelombang (wavelenght) dan mengurangi gangguan dari
struktur elektroda internal

4|Rekayasa Semikonduktor
2.4 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker,
jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan yang tadi akan tertarik ke dalam
atau keluar sesuai dengan fungsi yan digunakan dan tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau
terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.3 Buzzer

2.5 Arduino Uno

Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada ATmega28.
Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler untuk bekerja, tinggal colokkan ke power suply atau sambungkan melalui kabel
USB ke PCmu Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14 pin digital
input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power
input, ICSP header, dan sebuah tombol reset.

5|Rekayasa Semikonduktor
Gambar 2.4 Arduino Uno

Untuk keunggulan board Arduino Uno antara lain:


a. pinout: ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua pin lainnya diletakkan
dekat tombol RESET, fungsi IOREF melindungi kelebihan tegangan pada papan rangkaian.
Keunggulan perlindungan ini akan kompatibel juga dengan dua jenis board yang menggunakan
jenis AVR yang beroperasi pada tegangan kerja 5V dan Arduino Due tegangan operasi 3.3V.
b. Rangkaian RESET yang lebih mantap.
c. Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.
Bahasa “UNO” berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai dengan peluncuran
pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi untuk Arduino yang selanjutnya, seri
Uno versi terbaru dilengkapi USB.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan hardware
dan software programming programming yang ditempuh melalui 12 tahapan., Tahapan tersebut
yaitu :

Project Planing – Research – Parts Testing – Mechanical Design – Electrical Design – Software
Design – Functional Test – Integration – Overall Testing – Optimization - Application

6|Rekayasa Semikonduktor
3.2 Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning)

Pada perencanaan proyek penelitian ini, menentukan topik penelitian yang akan dilaksanakan:
a. Topik penelitian ini adalah perencanaan untuk membuat smart home yaitu membuat suatu alat
sistem keamanan dengan menggunakan sensor Photodioda.
b. Estimasi kebutuhan alat dan bahan:
Untuk pembuatan alat ini dibutuhkan beberapa komponen hardware dan software, diantaranya:
Hardware
1) Arduino Uno
2) Kabel Jumper
3) Buzzer
4) Sensor Photodioda
5) Laser Dioda
Software
1) Windows 10
2) Arduino 1.6.5

Tabel 3.1 Anggaran

No Nama Komponen Harga


1 Arduino Uno Rp23.000
2 Kabel Jumper Rp5.000
3 Buzzer Rp7.000
4 Sensor Photodioda Rp12.000
5 Laser dioda Rp9.000
Jumlah Rp54.000

3.3 Penelitian (Research)

Setelah Setelah perencanaan telah matang dilanjutkan dengan penelitian awal dari aplikasi yang
akan dibuat, mulai dari pemilihan dan pengetesan komponen (alat dan bahan), kemungkinan
rancangan awal dan akhir dalam merancang.

3.4 Pengetesan Komponen (Parts Testing)

Dalam pengetesan komponen dilakukan pengetesan alat terhadap fungsi kerja komponen
berdasarkan kebutuhan sistem yang akan dibuat.

3.5 Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design)

Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal penting yang harus
dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan sebuah aplikasi terhadap desain mekanik yang akan
digunakan antara lain:

7|Rekayasa Semikonduktor
a. Dimensi dan massa keseluruhan sistem
b. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan
c. Penempatan modul-modul elektronik
d. Pengetesan sistem mekanik yang telah dirancang.

3.6 Desain Sistem Listrik (Electrical Design)

Dalam desain sistem listrik atau electrical design terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pembuatannya, antara lain:
a. Sumber daya
b. Catu daya yang akan digunakan pada rangkaian sebesar 5V
c. Kontroler yang akan digunakan
d. Pada aplikasi rangkaian i ni akan menggunakan Arduino 1.6.5
e. Desain sistem 8iode88 yang akan digunakan.
Sistem 8iode88 menggunakan 8iode8 basic untuk mengontrol nilai yang nantinya akan
dieksekusi sesuai dengan keadaan yang terjadi.

Skematik Alarm Security Warning Menggunakan Sensor Photodioda dan Laser 8iode Berbasis
Arduino Uno

Gambar 3.1 Skematik Sistem

8|Rekayasa Semikonduktor
Gambar 3.2 Skematik Sistem

Gambar 3.3 Skematik Sistem

3.7 Desain Software (Software Design)

Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan perancangan perangkat keras antara lain,
software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan software interface pada computer PC. Pada
apikasi standalone (berdiri sendiri) yang tidak membutuhkan kontrol ataupun dengan PC, hanya
dibutuhkan software untuk kontrol dalam alat yang didesain.

9|Rekayasa Semikonduktor
3.8 Tes Fungsional (Functional Test)

Tes fungsional dilakukan intregasi sistem listrik dan software yang telah di desain. Tes ini
dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak yang digunakan untuk
pengontrolan desain dari listrik dan mengeliminasi eror (Bug) dari software tersebut.

3.9 Integrasi atau Perakitan (Integration)

Modul listrik yang diintregrasi dengan software di dalam kontrollernya, diintregrasikan dalam
struktur mekanik yang telah dirancang. Lalu dilakukan tes fungsional keseluruhan sistem.

3.10 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing)

Pada tahapan tes fungsional ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem, apakah
sistem dapat berfungsi dengan baik atau masih ada kekurangan dalam merakit, jika masih ada
kekurangan maka dilakukan pengecekan komponen elektronika dan rangkaian.

3.11 Optimasi Sistem (Optimization)

Optimasi dilakukan untuk meningkatkan performa dari sistem yang dirancang, agar hasilnya
optimal

3.12 Aplikasi (Application)

Setelah proses optimasi sistem keseluruhan selesai tahap selanjutnya adalah penggunaan dari alat
yang dibut.

10 | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini akan membahas perancangan dan implementasi Sistem Alarm Anti Maling
Menggunakan Sensor Photodioda dan laserdioda Berbasis Arduino Uno berdasarkan metode
penelitian yang digunakan. Berdasarkan metode penelitian pada perancangan dan implementasi
sistem, tahapan yang digunakan dari perencanaan proyek penelitian sampai dengan integrasi
sistem.

4.1 Penelitian (Research)

Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal dari alat yang akan dibuat.
Mulai dari pemilihan dan pengetesan komponen (alat dan bahan) yang akan digunakan,
kemungkinan rancangan awal dan akhir dengan melakukan survey pada tempat penelitian.

4.2 Gambaran Umum Sistem

Alat yang telah dirancang dan iimplementasikan ini dapat menyalakan dan memadamkan Buzzer
sesuai dengan keadaan yang berada pada jarak dan ukuran tertentu. Berikut adalah gambaran
umum dari sistem alarm Security Warning menggunakan sensor Photodioda dan Laser dioda
berbasis arduino uno

Laser Dioda Adruino Uno Buzzer

Sensor Photodioda

Penjelasan Gambaran Umum Sistem:


1. Laser diode pada rangkaian bertindak sebagai Emmiter dimana memancarkan radiasi cahaya
sebagai input yang nantinya akan diterima oleh Receiver
2. Sensor Photodioda bertindak sebagai Receiver radiasi cahaya merah yang ditimbulkan laser
diode besar kecilnya mempengaruhi sinyal tegangan dan arus yang dihasilkan

11 | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
3. Arduino Uno diprogram untuk memberikan perintah pada Buzzer agar menyala sesuai
parameter pada sistem
4. Buzzer berbunyi sesuai perintah dari Arduino Uno

4.3 Prinsip Kerja Sistem

Prinsip kerja sistem dari penelitian ini yaitu saat pertama terdeteksi adanya objek maka akan ada
intruksi dari arduino ke Buzzer untuk menyala dan Buzzer menyala dengan waktu atau cara yang
telah ditentukan untuk mematikannya.

4.4 Pengetesan Komponen

Pada tahap ini ditentukan pengetesan komponen-komponen yang akan digunakan berfungsi
dengan baik atau sebaliknya. Pengetesan komponen dilakukan menggunakan 2 cara, yaitu :
a. Pengetesan Mikrokontroler Arduino Uno
Pengetesan pada modul mikrokontroler Arduino Uno ini dilakukan dengan cara merangkai atau
membuat skematik sistem minimum mikrokontroler. Kemudian dilakukan proses pembacaan dan
penulisan program pada mikrokontroler dengan menggunakan kabel USB to serial sekaligus
berfungsi sebagai modul downloader.

4.5 Desain Sistem Elektronik (Electric Design)

Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Mikrokontroller yang digunakan
Mikrokontroller yang akan digunakan dalam penelitian ini, mengunakan salah satu produk
Arduino yang memiliki pin analog, pin digital dan port serial.
b. Desain driver untuk mendukung aplikasi ini menggunakan beberapa software diantaranya :
1) Menggunakan IDE Arduino untuk menerjemahkan listing program dalam bentuk pemograman
basic kedalam bentuk bahasa (Serupa) C yang digunakan pada AVR. Hasil konversi bahasa basic
kemudian didownloadkan kedalam IC mikrokontroller.

4.6 Desain Software

Pembuatan perangkat lunak sistem harus mengutamakan cara kerja yang efisien

12 | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
4.7 Test Fungsional

Tes fungsional dilakukan terhadap intregrasi software yang telah didesain. Tes ini dilakukan
untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak untuk pengontrolan desain listrik dan
mengeliminasi error dari software tersebut.

4.8 Integrasi atau Perakitan

Pada proses ini dilakukan proses perakitan berdasarkan dari proses desain, baik desain mekanis,
elektronik maupun desain software.

4.9 Material Collecting

Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan
modul mikro berupa hardware yang meliputi komponen dasar. Dilakukan juga pengumpulan
software- software penunjangnya.

4.10 Optimasi Sistem

Tahap optimasi merupakan suatu tahap di mana dilakukan pencarian nilai – nilai variabel yang
terbaik tujuannya yaitu untuk meningkatkan performa dari aplikasi yang sudah dirancang agar
hasilnya dapat lebih memuaskan sesuai kebutuhan dan keinginan.

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam tahap ini akan dibahas mengenai dimensi keseluruhan alat, pembahasan dan pengujuan
sistem sebagai hasil implementasi sistem yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

5.1 Keterangan Alat dan Dimensi Alat

Sistem yang telah dibuat dipasang ditempat yang keamanannya akan ditingkatkan, mungkin bisa
ditempat penyimpanan benda yang sangat penting. Misalnya dalam hal ini pada sebuah rumah
terdapat penyimpanan barang berharga dari salah satu anggota keluarga tersebut.

5.2 Pembahasan

Pada tahap pembahasan ini akan dibahas mengenai bagaimana sistem bekerja mulai dari tahap
awal pemberian catu daya 5 volt bekerja. Pada tahap awal kondisi sensor Photodioda, Laser
Dioda, dan Buzzer dalam keadaan mati sensor Photodioda akan aktif, dan Buzzer akan bersiap
untuk menerima intruksi yang selanjutnya.
Buzzer akan menyala secara otomatis jika sensor Photodioda mendeteksi adanya objek dan
sekaligus akan mati secara otomatis bila sensor Photodioda tidak mendeteksi adanya objek.
Adanya perubahan sinyal radiasi dari Laser diode membangkitkan tegangan. Tegangan yang

13 | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
akan dibangkitkan oleh suatu Photodioda dikuatkan oleh suatu amplifier. Output amplifier
kemudian akan dibandingkan dengan tegangan pemicu.

5.3 Langkah Kerja

Berikut adalah langkah kerja dalam pembuatan Alarm Security Warning Menggunakan Sensor
Photodioda dan Laser Dioda berbasis Arduino Uno:
1) Siapkan Seluruh Alat dan Bahan
2) Susun Hardware rangkaian sesuai dengan gambar
3) Tuliskan program pada software Arduino di PC
4) Hubungkan kabel USB ke Arduino
5) Compile program dari software ke Board Arduino
6) Jalankan program

5.4 Pengujian Fungsional

Pada tahap ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah uji coba yang
dilakukan sudah berjalan baik sesuai fungsinya per modul dan sesuai dengan sistem yang ada.
Pada pengujian perangkat keras Arduino Uno, Buzzer, Kabel, Sensor Photodioda dan Laser
Dioda setelah dimasukan kodingan kedalam Arduino Uno dan dilakukan pengujian hasilnya
sesuai dengan yang ada pada kodingan.
Setelah dilakukan pengisian program pada Arduino Uno yang meliputi setiap komponen pada
sistem.

5.5 Pengujian Validasi

Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem yang dibuat sudah bekerja dengan
benar atau tidak pada saat integrasi. Dimana pengujiannya dilakukan dengan cara melakukan
pengetesan secara berulang-ulang dan dengan cara yang berbeda. Ketika sensor Photodioa aktif
dan tangan di dekatkan Laser Dioda menyala dan Buzzer mengeluarkan bunyi sesuai dengan
Parameter

5.6 Optimasi (Optimization)

Secara keseluruhan sistem berjalan dengan baik, namun dapat dilakukan optimasi untuk
meninikatkan performa dari alat yang telah dibuat.

14 | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r
BAB VI
KESIMPULAN

Dari hasil bahasan diatas dapat diambil kesimpulan menjadi beberapa poin, yaitu:

• Penggunaan sensor Photodioa untuk mendeteksi dan membaca data dari radiasi cahaya
cukup efisien karena dapat mengirimkan sinyal seara cepat.
• Perpaduan antara sensor Photodioda dan Laser Dioda di rasakan cukup tepat, karena
pengaplikasiannya akan berguna dan tidak sukar untuk di buat.
• Pengaplikasian alarm Security Warning ini dapat digunakan pada kehidupan sehari hari
sebagai alat sistem pengamanan.

15 | R e k a y a s a S e m i k o n d u k t o r

Anda mungkin juga menyukai