Dianjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Otomasi
Guru Mapel : Muhammad Ubaidillah Azka Dimyathi, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
1. Budi Santoso 06
2. Dhafin Anofahhuda 08
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah–
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal “Alarm Anti Maling Dengan Sensor PIR”. Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Proposal ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
SMK Wisudha Karya Kudus. Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini penulis
mengucapkan rasa terima kasih atas bantuan dan dukungan kepada berbagai pihak
terutama kepada:
1. Muhammad Ubaidillah Azka Dimyathi, S.Pd.,M.Pd Selaku Guru Mapel Bahasa
Indonesia
2. Teman – teman Jurusan Teknik Elektronika Industri
Penulis menyadari bahwa proposal tentang Alarm Anti Maling dengan Sensor PIR
ini jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun. Semoga proposal tentang
Alarm Anti Maling dengan Sensor PIR ini berguna bagi pembaca dan bagi penulis
pada khususnya. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
5.3 Manfaat......................................................................................................1
2.1 Alarm.........................................................................................................2
2.2 Sensor........................................................................................................2
2.4 Buzzer........................................................................................................3
2.5 Keypad.......................................................................................................5
ii
3.1.7 Tes Fungsional (Functional Test)....................................................13
BAB VI KESIMPULAN.......................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat dengan adanya alarm anti maling dengan PIR sensor ini dapat
membantu dalam hal keamanan baik di rumah maupun pada tempat-tempat
penyimpanan barang berharga.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alarm
Alarm merupakan sebuah notifikasi untuk memberikan sebuah pesan
pemberitahuan dengan mengeluarkan bunyi peringatan. Banyak jenis pesan yang
dapat diartikan dalam alarm salah satunya yang kita bahas alarm untuk
memperingatkan pemilik rumah akan adanya masalah keamanan. Permasalahan
yang paling sering ditemukan dilapangan jika pemilik rumah meninggalkan
rumahnya dalam keadaan sepi maka pemilik rumah akan merasa was – was
dengan keadaan rumahnya. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan mencoba
membuat sebuah model alat untuk mendeteksi adanya hal – hal yang
mencurigakan didalam rumah.
2.2 Sensor
Sensor adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi,
mengukur atau menyimpan perubahan besaran fisika seperti panas, radiasi,
perpindahan posisi dan sejenisnya untuk selanjutnya diubah menjadi informasi
yang dapat diolah oleh peralatan berikutnya. Hasil informasi sensor dapat berupa
sinyal analog, sinyal digital dalam byte ataupun kodisi boolean. Sistem keamanan
ruangan yang dirancang ini menggunakan beberapa sensor antara lain: magnet
switch, Passive Infra Red (PIR) dan laser beam.
2
diperuntukkan penggunaan di dalam ruangan karena apabila di luar ruangan
(outdoor) perubahan suhu yang terjadi tidak hanya disebabkan dari panas tubuh
manusia, melainkan bisa dari cuaca (sinar matahari). Contoh bentuk PIR dan
cakupan area yang dapat dideteksi PIR seperti pada Gambar 2.2.
Namun saat ini sudah terdapat jenis lain dari produk sensor ini yang dapat
digunakan di luar ruangan. Jenis PIR ini mempunyai setting yang berbeda dengan
indoor type atau telah dikombinasikan dengan sensor microwave (PIR dual Tech),
selain mendeteksi perubahan suhu ruang karena panas tubuh sensor ini juga
mendeteksi gerakan. Untuk penempatannya tidak dianjurkan di depan Blower AC,
jendela atau daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Gambar 1. Sensor PIR (a) sensor passive infra red (b) cakupan area sensor PIR
Manusia yang berjalan di balik jendela kaca tidak dapat dideteksi oleh sensor PIR.
2.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara.
3
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi
suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Gambar 2. Buzzer
4
2.6 Keypad
Keypad berarti Sebuah keyboard miniatur atau set tombol untuk operasi
portabel perangkat elektronik, telepon, atau peralatan lainnya. Keypad merupakan
sebuah rangkaian tombol yang tersusun atau dapat disebut "pad" yang biasanya
terdiri dari huruf alfabet (A—Z) untuk mengetikkan kalimat, juga terdapat angka
serta simbol-simbol khusus lainnya. Keypad yang tersusun dari angka-angka
biasanya disebut sebagai numeric keypad. Keypad juga banyak dijumpai pada
alphanumeric keyboard dan alat lainnya seperti kalkulator, telepon, kunci
kombinasi, serta kunci pintu digital, di mana diperlukannya nomor untuk
dimasukkan. Dimana disini Keypad yang digunakan adalah tipe standar dengan 16
(4x4) tombol yang terdiri dari “1,2,3,A 4,5,6, B 7,8,9,C *,0,#,D” seperti pada
gambar dibawah.
Gambar 4. Keypad
5
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil
dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat
elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting
Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
b. Cara Kerja
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari
semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan dioda yang
memiliki dua kutub yaitu kutub positif (P) dan kutub negatif (N). LED
hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping
sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses
doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan
ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri
tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda
(K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah
yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-
Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika
dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang
dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
6
kaca, dengan jalur-jalur konduktor (conductive trace) berbahan tembaga. Jalur
konduktor tembaga menghubungkan komponen komponen pada PCB, dengan
membentuk suatu sirkuit.
PCB digunakan dalam komputer, baik laptop maupun desktop. PCB berperan
sebagai fondasi untuk berbagai macam komponen internal yang ada dalam
komputer seperti graphics card, controller card, network interface card, dan
expansion card. Semua komponen ini terhubung ke motherboard, yang juga
merupakan PCB.
PCB dapat berupa satu lapisan saja (single-layer) untuk perangkat-
perangkat elektronik sederhana. Sedangkan, PCB untuk perangkat keras
(hardware) yang kompleks seperti motherboard, dapat memiliki sampai sebanyak
12 lapisan. PCB biasanya memiliki warna hijau, akan tetapi PCB dapat dibuat
dengan warna apapun.
Meski PCB biasa dikaitkan dengan komputer pribadi atau laptop,
sebenarnya PCB juga digunakan di banyak perangkat-perangkat elektronik lain.
Kebanyakan televisi, kamera digital, radio, ponsel, dan tablet memiliki satu atau
lebih PCB. Meski PCB yang ditemukan di perangkat-perangkat mobile terlihat
mirip dengan yang ditemukan di perangkat elektronik dengan ukuran yang lebih
besar, PCB pada perangkat mobile biasanya lebih tipis dan memiliki sirkuit yang
lebih rapi.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
3.1.1 Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning)
Pada perencanaan proyek penelitian ini, menentukan topik penelitian yang
akan dilaksanakan:
a. Topik penelitian ini adalah perencanaan untuk membuat smart home yaitu
membuat suatu alat sistem keamanan dengan menggunakan sensor PIR.
b. Estimasi kebutuhan alat dan bahan:
Untuk pembuatan alat ini dibutuhkan beberapa komponen hardware dan
software, diantaranya:
Hardware
1) Arduino Uno R3
2) PCB
3) Kabel Jumper
4) Solder
5) Buzzer
6) Sensor PIR
7) Keypad
8) LED 3 warna
9) Timah
Software
1) Windows 8
2) Arduino 1.6.5
Tabel 1. Estimasi anggaran
9
3.1.2 Penelitian (Research)
Setelah Setelah perencanaan telah matang dilanjutkan dengan penelitian
awal dari aplikasi yang akan dibuat, mulai dari pemilihan dan pengetesan
komponen (alat dan bahan), kemungkinan rancangan awal dan akhir dalam
merancang.
10
Skematik Alarm Anti Malign Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno
11
Flowchart Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno
mulai
inisialisasi
kondisi sensor
PIR mati
masukan
passwor
N d
verifikasi
passwor
d
sensor PIR
aktif
N
apakah sensor
mendeteksi gerakan
dan suhu?
selesai
12
3.1.7 Tes Fungsional (Functional Test)
Tes fungsional dilakukan intregasi sistem listrik dan software yang telah di
desain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak
untuk pengontrolan desain listrik dan mengeliminasi eror (Bug) dari software
tersebut.
13
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
14
c. Kemungkinan penerapan aplikasi yang akan dirancang
Dalam penerapan sistem aplikasi ini menggunakan miniatur alat yang
terdapat sensor PIR untuk mendeteksi gerakan dan suhu.
InputProsesOutput
15
4.2.2 Prinsip Kerja Sistem
Prinsip kerja sistem dari penelitian ini yaitu saat pertama terdeteksi adanya
suhu maka akan ada intruksi dari arduino ke LED untuk menyala secara flip-flop
dan Buzzer menyala dengan waktu atau cara yang telah ditentukan untuk
mematikannya.
16
1) Menggunakan IDE Arduino untuk menerjemahkan listing program
dalam bentuk pemograman basic kedalam bentuk bahasa (Serupa)
C yang digunakan pada AVR. Hasil konversi bahasa basic
kemudian didownloadkan kedalam IC mikrokontroller.
17
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.2 Pembahasan
Pada tahap pembahasan ini akan dibahas mengenai bagaimana sistem
bekerja mulai dari tahap awal pemberian catu daya 5 volt bekerja. Pada tahap
awal kondisi sensor PIR, LED, dan Buzzer dalam keadaan mati dan kemudian
setelah dimasukan password melalui perantara keypad dan ketika di verifikasi
kemudian nilai validasinya benar maka sensor PIR akan aktif, dan LED serta
Buzzer akan bersiap untuk menerima intruksi yang selanjutnya.
Lampu akan menyala secara otomatis jika sensor PIR mendeteksi adanya
perubaan suhu tubuh manusia dan sekaligus akan mati secara otomatis bila sensor
PIR tidak mendeteksi adanya perubahan suhu tubuh manusia. Pancaran infra
merah dari tubuh manusia difocuskan oleh lensa fresnel kemudian disaring oleh
penyaring sinar infra merah. Sinar infra merah tersebut akan membangkitkan
tegangan. Tegangan yang dibangkitkan oleh pyroelectric sensor ini dikuatkan oleh
suatu amplifier. Output amplifier kemudian akan dibandingkan dengan tegangan
pemicu.
18
2) Susun Hardware rangkaian sesuai dengan gambar
3) Tuliskan program pada software Arduino di PC
4) Hubungkan kabel USB ke Arduino
5) Compile program dari software ke Board Arduino
6) Jalankan program
19
5.3 Optimasi (Optimization)
Secara keseluruhan sistem berjalan dengan baik, namun dapat dilakukan
optimasi untuk meninikatkan performa dari alat yang telah dibuat.
20
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil bahasan diatas dapat diambil kesimpulan menjadi beberapa poin, yaitu:
Penggunaan sensor passive infrared (PIR) untuk mendeteksi dan membaca
data dari gerakan cukup efisien karena dapat mengirimkan sinyal seara
cepat.
Perpaduan antara sensor PIR dan Buzzer di rasakan cukup tepat, karena
pengaplikasiannya akan berguna dan tidak sukar untuk di buat.
Pengaplikasian alat dapat digunakan pada kehidupan sehari hari sebagai
alat sistem pengamanan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22