Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

TETAPAN PEGAS

Disusun Oleh :
1. Lucky Aria Nugraha NPM. 062117066
2. Tini Octaviani NPM. 062117053

Tanggal Percobaan : 29 Oktober 2017


Rekan Kerja : 1. Khairunisa Inayah NPM. 062117009
2. Mutiara Citra K. NPM. 062117052
3. Silva Ayu P. NPM. 062117028
4. Sylvia Rosa NPM. 062117039
5. Ujang Hermawan NPM. 062117058
6. Yobi Sukresna NPM. 062117013

Asisten Praktikum : 1. Trirakhma Sofihidayati, M.Si


2. Rissa Ratimanjari, S.Si

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
KATA PENGANTAR

Tim penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah menganugerahi segala kepandaian dan segala yang baik. Sehingga
makalah ini dapat selesai pada waktunya. Ucapan terima kasih pantas disampaikan
kepada Asisten Praktikum Fisika Dasar yang telah memberikan kesempatan untuk
menyusun laporan ini. Tidak kalah pentingnya ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Laporan Praktikum Fisika Dasar yang berjudul Tetapan Pegas ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika Dasar. Khususnya mahasiswa
Universitas Pakuan Program Studi Kimia. Disamping itu juga untuk menambah
wawasan dalam mata kuliah Fisika khususnya mengenai tetapan pegas tersebut,
sehingga dapat membawa manfaat bagi kita semua.
Adapun sebagian besar isi makalah ini meliputi pendahuluan, data
pengamatan, perhitungan, pembahasan, serta lampiran tugas akhir yang terdapat di
modul praktikum fisika dasar.
Tim penyusun masih membuka pintu kritik dan saran atas isi laporan ini kepada
pembaca. Sehingga kritik dan saran tersebut dapat menjadi acuan demi kesempurnaan
laporan. Karena laporan ini tidak luput dari kesalahan.Karena kesempurnaan hanya
milik Tuhan.
Tim penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Serta
dengan rendah hati penyusun memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, November 2017 Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. TUJUAN PERCOBAAN ............................................................................................. 1
1.2. DASAR TEORI ............................................................................................................ 1
BAB II ALAT DAN BAHAN ................................................................................................. 3
2.1. ALAT ............................................................................................................................ 3
2.2. BAHAN ......................................................................................................................... 3
BAB III METODE PERCOBAAN ........................................................................................ 4
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN .................................................. 5
4.1. DATA PENGAMATAN .............................................................................................. 5
4.2. Perhitungan .................................................................................................................. 6
BAB V PEMBAHASAN ......................................................................................................... 8
BAB VI KESIMPULAN ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11
LAMPIRAN........................................................................................................................... 12

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. TUJUAN PERCOBAAN


Dengan dilakukannya percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Pengukuran dasar waktu
2. Mencari ketetapan pegas dengan menggunakan Hukum Hooke
3. Menentukan massa efektif pegas.

1.2. DASAR TEORI


Hubungan linier antara gaya dengan pertambahan panjang menurut Hooke tidak
hanya perlaku pada benda padat saja melainkan juga berlaku pada pegas. Hubungan
ini dapat dituliskan sebagai berikut :
F = - kx .............................. (1)
Jika pegas diletakkan vertikal lalu diberi massa M, maka berlaku hubungan :
Mg = kx ............................. (2)
Yang artinya bahwa gaya pegas F = -kx diimbangi oleh gaya gravitasi Mg, sehingga
massa M tetap dalam keadaan setimbang pada simpangan pegas x. Jika g, M, dan
x dapat diketahui/diukur, maka konstanta pegas dapat dihitung. Cara seperti ini
disebut cara statis. Jika M tergantung pada pegas dalam keadaan setimbang, lalu
kita simpangkan, misalnya dengan menarik massa M ke bawah, dan kita lepaskan
kembali, maka pada saat dilepaskan ada gaya pegas yang bekerja pada benda, yang
benda bergerak mula-mula ke arah titik setimbang semula dan selanjutnya massa
M akan bergerak harmonik. Gaya pegas ini menyebabkan benda mendapat
kecepatan yang arahnya selalu menuju ke titik setimbangnya yang diungkapkan
dalam persamaan
Ma = - kx ................................... (3)
Persamaan diatas berlaku jika massa pegas diabaikan. Gerak harmonik yang
dilakukan massa M mempunyai periode
M
T = 2 k ................................ (4)
Sebenarnya pegas ikut bergerak harmonik, hanya saja bagian yang dekat massa M
amplitudonya besar sesuai dengan amplitudo gerak harmonik massa M, tetapi
bagian yang jauh dari massa M mempunyai amplitudo yang kecil, malahan ujung
pegas yang jauh dari massa M merupakan bagian yang tidak ikut bergerak. Dengan
demikian sebenarnya massa pegas tidak dapat diabaikan hanya saja kalau harus
diperhitungkan, harga sebagian saja massa pegas yang harus diperhitungkan
sehingga persamaan (4) dapat ditulis kembali sebagai :
M M+Mef
T = 2 k = 2 ............ (5)
k

M = massa yang tergantung pada pegas


Mef = massa efektif pegas, yaitu sebagian dari massa pegas yang efektif bergerak
harmonik bersama-sama M. (0 < mef < mpegas). Harga k dan mef dapat ditentukan

1
dari grafik T2 terhadap M (gunakan metode kuadrat terkecil). Untuk menghitung k
dengan cara statis diperlukan harga g. g dapat ditentukan dengan percobaan
getaran zat cair dalam pipa U. Jika zat cair pada salah satu pipa U disimpangkan
sejauh x, dari titik setimbangnya maka beda tinggi zat cair pada kedua kaki pipa U
adalah 2x.
F = -2 x Asg ................... (6)
A= Luas penampang kolom zat cair
s = massa jenis zat cair
g = percepatan gravitasi
sesuai dengan hukum Newton F = ma
didapatkan ma = -2 Asg .................... (7)
m = massa seluruh zat cair
1
periode getar harmonik adalah T = 2 2 .................... (8)

2
BAB II ALAT DAN BAHAN

2.1. ALAT
1. Statip
2. Ember tempat beban
3. Stopwatch
4. Skala baca
5. Pipa U
6. Penggaris mal
7. Neraca Ohaus

2.2. BAHAN
1. Air
2. Beban-beban tambahan

3
BAB III METODE PERCOBAAN

A. Menentukan g dari getaran kolom zat cair


1. Panjang kolom zat cair di ukur menggunakan penggaris mal 4 kali
2. Membuat kedudukan zat cair pada salah satu kaki pipa U lebih tinggi dan
kemudian dilepaskan. Zat cair akan melakukan gaya harmonic
3. Mencatatatat waktu yang diperlukan untuk melakukan 5 getaran penuh
4. Mengulangi butir 2 dan 3 beberapa kali (4 kali).

B. Menentukan pegas secara statis


1. Ember kosong di gantungkan pada pegas, kedudukan jarum petunjuk pada
skala (table) di catat.
2. Menambahkan setiap kali keping-keping beban dan ini menyebabkan pegas
terantang; tiap-tiap perubahan beban dan perubahan panjang pegas di catat
3. Selanjutnya mengurangi keping-keping beban dan mencatat pula kedudukan
jarum petunjuk. Semuanya dalam bentuk tabel yang sesuai
4. Massa ember di timbang, tiap-tiap beban dan pegas (ingat nomor urut tiap-
tiap beban)

C. Menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas dengan cara dinamis
1. Ember kosong digantung pada pegas, kemudian digetarkan. Usahakan
getaran ayunan dari ember tidak goyang ke kiri/kanan
2. Tentukan waktu getar dari 20 kali ayunan. Catat massa dari tiap beban untuk
waktu yang sesuai
3. Tambahkan beban dalam ember dan sekali lagi ayunkan untuk 20 kali
ayunan penuh. Ulangi ini untuk tambahan beban yang lain (buat table). Ingat
nomor urut beban.

4
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1. DATA PENGAMATAN


Berdasarkan data percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan
tanggal 29 oktober 2017, maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut.

Keadaan ruangan P (cm)Hg T () C (%)


Sebelum
75,5 26 73
percobaan
Sesudah
75,6 26 73
percobaan

a. Menentukan Nilai Gravitasi (g)

No getaran t (s) l (cm) T g (cm/s2)


1 4,10 0,820 973,642
2 5 4,00 33,2 0,800 1022,934
3 4,10 0,820 973,642
990,073

b. Menentukan Tetapan Pegas

No Massa (gr) X (cm) K


1 Member : 61,3 0 0
2 M1 : 9,99 0,9 10989,810
3 M1+M2 :19,59 1,8 10775,294
4 M1+M2+M3 : 29,54 2,8 10445,270
8052,594

c. Menentukan Massa Efektif

No Massa (gr) getaran t (s) T Mef


1 Member : 61,3 11,20 0,560 2,730
2 M1+Me : 71,29 12,00 0,600 2,220
20
3 M1+M2+Me : 80,89 12,80 0,640 2,740
4 M1+M2+M3+ Me : 90,84 13,50 0,675 2,190
2,470

Keterangan :
Member = 61,3 gram

5
M1 = 9,99 gram
M2 = 9,60 gram
M3 = 9,95 gram

4.2. Perhitungan
a. Menghitung T (s) dan g(m/s2)
Jumlah getaran (n) = 5
t 2 2 l
T=n g= 2 T

T1 = 4,1 = 0,820 s g1 =
2 x (3,14)2 x 33,2
= 973,642 cm/s2
5 (0,820)2

T2 = 4,0 = 0,800 s g2 =
2 x (3,14)2 x 33,2
= 1022,934 cm/s2
5 (0,800)2

T3 = 4,1 = 0,820 s g3 =
2 x (3,14)2 x 33,2
= 973,642 cm/s2
5 (0,820)2

,+ , + ,
= = 990,073 cm/s2

b. Menghitung K dengan cara statis


mg
K= x

K1 61,3 990,073
= = 0 g/s2
0

K2 9,99 990,073
= = 10989,810 g/s2
0,9

K3 19,59 990,073
= = 10775,294 g/s2
1,8

K4 29,54 990,073
= = 10445,270 g/s2
2,8

+ ,+ ,+,
= = 8052,594 g/s2

6
c. Menghitung nilai massa efektif (Mef)

t k T2
T=n Mef = -m
4 2

T1 11,20 Mef1 8052.594 (0,560)2


= 20
= 0,560 = 61,3= 2,730
4 (3,14)2

T2 12,00 Mef2 8052.594 (0,600)2


= 20
= 0,600 = 71,29 = 2,220
4 (3,14)2

T3 12,80 Mef3 8052.594 (0,640)2


= 20
= 0,640 = 80,89 = 2,740
4 (3,14)2

T4 13,50 Mef4 8052.594 (0,675)2


= 20
= 0,675 = 90,84 = 2,190
4 (3,14)2

2,730 + 2,220 + 2,740 + 2,190


x = = 2,470
4

7
BAB V PEMBAHASAN

Percobaan tetapan pegas dilakukan untuk menentukan besar tetapan pegas


suatu benda. Prinsip pada percobaan ini adalah menggunakan prinsip Hukum Hooke
yaitu dengan cara mengantungkan sebuah pegas dengan variasi beban, panjang pegas
mula-mula dan pertambahan panjang akibat beban diukur, kemudian konstanta pegas
dapat ditentukan. Wadah kosong yang digantungkan pada pegas kemudian diatur pada
posisi 0 cm dan diisi beban secara beruntun (satu persatu) sehingga pegas bergetar dan
ukur waktu dengan 20 kali getaran tiap beban.

Jika sebuah pegas diberi gaya berat dengan besar tertentu, maka secara otomatis
pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Hubungan antara besar gaya
yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas adalah konsep dasar dari
hukum Hooke. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Sifat elastisitas adalah
kemampuan sebuah benda untuk kembali kebentuk semula. F = - k . x (1)
Dengan :
F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m).

Jika suatu pegas diberikan beban kemudian beban itu ditarik dalam keadaan
seimbangnya lalu dilepaskan, maka benda diujung pegas ini akan bergetar (berosilasi).
Diperoleh :
4 2
=

8
Dengan m = Mbeban+ Member + Mef , jadi :
4 2
=

4 2
= ( + )

2 = 4 2 ( + )
2
=
4 2

Nilai tetapan pegas (k) pada setiap pegas itu dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang mengakibatkan nili k pada setiap pegas itu berbeda. Faktor-faktor tersebut adalah
suhu lingkungan, rapat masa, diameter pegas, lilitan, dan luas penampang pegas. Suhu
lingkungan sangat berpengaruh pada nilai tetapan pegas, pada saat suhu tinggi maka
pegas akan memuai atau merenggang. Sedangkan pada suhu rendah pegas akan
merapat, hal ini kan memberi efek pada kerapatan massa. Semakin tinggi suhu maka
kerapatan massanya rendah maka nilai k nya kecil dan sebaliknya. Lilitan pada pegas
juga mempengaruhi nilai k, jika lilitannya semakin banyak maka pegas akan semakin
kaku sehingga nilai k nya semakin tinggi. Selain itu, luas permukaan pegas juga
mempengaruhi nilai k, jika luas penampang semakin besar maka nilai k nya juga
semakin besar. Sedangkan pada diameter pegas, jika semakin lebar diameter pegas
maka semakin besar pula daerah pergeseran elemen pegas sehingga menghasilkan
pertambahan panjang yang semakin besar yang akibatnya nilai konstanta pegas
semakin kecil.

9
BAB VI KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Dalam penelitian gaya pegas dan konstanta pegas terbukti bahwa Hukum
Hooke adalah benar. Yaitu hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas
serbanding dengan pertambahan panjang pegas ( F = k . x )
2. Konstanta pegas adalah ukuran elastisitas pegas. Jadi apabila pegas makin
kaku maka konstanta pegas besar.
3. Semakin banyak getaran yang dilakukan pad sistem getaran, waktu yang
diperlukan semakin banyak sehingga periodenya semakin besar.
4. Makin besar massa yang dipergunakan maka pertambahan panjang pada
sistem pembebanan akan semakin besar.
5. Pada sistem getaran nilai k. ditentukan banyaknya getaran, massa,dan
periode.

10
DAFTAR PUSTAKA

Oktaviana.Tri.2016. http://physicsokta68.blogspot.co.id/2016/01/praktikum-fisika-dasar-1-
tetapan-pegas.html.Senin, 13 November 2017. Pukul 17:05.
Hajar Fisika.2017. https://hajarfisika.blogspot.co.id/2017/09/laporan-praktikum-pegas.html
.Kamis, 16 November 2017. Pukul 20:45
https://www.academia.edu/9948668/laporan_praktikum_tetapan_pegas
2017. Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan:Bogor.
Tiper, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta

11
LAMPIRAN

Tugas Akhir
1. Dari percobaan A tentukan harga G menggunakan persamaan (8)
2. Dari percobaan B tentukan harga k dengan menggunakan persamaan (2)
Gunakan dua cara yaitu:
1. Dengan menggunakan grafik (metode kwadrat terkecil)
2. Dengan merata-ratakan harga k dari tiap kali penambahan beban
3. Dari percobaan C buat grafik antara T2 terhadap M dan dari grafik ini tentukan
harga k dan massa efektif pegas (pakai metode kwadrat terkecil)
4. Pada umumnya hasil yang diperoleh untuk harga k dari percobaan B dan C
berbeda. Apakah penyebanya? Terangkan!
Jawaban:
l 22 l
1. Persamaan (8): T = 2 menjadi g =
2g T2
2 x (3,14)2 x 33,2
g1 = (0,820)2
= 973,642 cm/s2

2 x (3,14)2 x 33,2
g2 = (0,800)2
= 1022,934 cm/s2

2 x (3,14)2 x 33,2
g3 = = 973,642 cm/s2
(0,820)2

973,642+ 1022,974 + 973,642


x = 3
= 990,073 cm/s2
m.g
2. Persamaan (2): mg = kx menjadi k =
x
1. Grafik

70

60 0, 61.3

50
Massa (gram)

40 2.8, 29.54
30

20 0.9, 9.99
10 1.8, 19.59

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
x Panjang Pegas (cm)

12
2. Nilai k rata- rata
mg
K= x

K1 , ,
= = 0 g/s2

K2 9,99 990,073
= = 10989,810 g/s2
0,9

K3 19,59 990,073
= = 10775,294 g/s2
1,8

K4 29,54 990,073
= = 10445,270 g/s2
2,8

+ ,+ ,+,
= = 8052,594 g/s2

3. Grafik T2 terhadap M dengan menentukan harga k dan Mef..

100 0.456, 90.84

80 0.36, 71.29
0.409, 80.89
Massa (gram)

60
0.314, 61.3

40

20

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T2 (Perioda)

13
4. Hasil yang diperoleh untuk k pada percobaan B (statis) dan C (dinamis)
berbeda. Hal tersebut dikarenakan pengaruhnya massa ember kosong
diabaikann yang dihitung hanya massa beban. Sedangkan, pada percobaan
dinamis massa ember kosong dihitung dan ditambah dengan massa beban.

14

Anda mungkin juga menyukai