Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SALURAN TRANSMISI

OLEH
FEBRIANA SERAN

1301131006

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

PRODI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala berkat dan rahmatNya serta bimbingan dan kekuatanNya, sehingga
penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini berisikan materi perkuliahan tentang VSWR (Voltage


Standing Wave Ratio) dan SMITH CHART yang merupakan penambahan
pengetahuan yang lebih mendasar bagi mahasiswa untuk mendukung dalam
memahami proses perkuliahan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-


besarnya kepada teman-teman yang turut serta dalam memberikan saran maupun
kritik yang sangat bermanfaat dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini tentu masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, dengan penuh harapan mudah-mudahan
makalah yang disusun ini dapat diterima dan dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Kupang, Mei 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin maju mengharapkan

Suatu sistem komunikasi yang handal dan dapat menyalurkan sinyal

informasi, dalam segalakondisi, dengan baik. Maka dalam penyalurannya

diperlukan suatu saluran yang harus dapat menyalurkan data dengan

baik pula. STT Telkom memberikan mata kuliah saluran Transmisi

agar para mahasiswa dapat mengerti dan memahami mengenai dasar

saluran transmisi sendiri dan dapat memecahkan masalah yang terjadi

didalamnya agar data dapat sampai ke receiver dengan baik. Oleh sebab

itu dibuat suatu simulasi yang dapat membantu para mahasiswa yang

mengambil mata kuliah ini. Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui

tentang karakteristik saluran transmisi dan dapat menghasilkan

penyepadanan impedansi saluran yang menjadi permasalahannya.

Dalam program simulasi alat bantu ajar ini, para mahasiswa

dapat mengetahui konsep dasar dari saluran transmisi dalam parameter

-parameter yang digunakan, serta dapat juga menentukan nilai-nilai

parameter saluran transmisi,yang diinginkan, agar terjadi penyepadanan

impedansi, dimana perancangan akan menggunkan parameter seperti

nilai VSWR, koefisien pantul, dan lain sebagainya. Dalam alat bantu

ajar ini pula mahasiswa dapat menemukan penggunaan.

Grafik Smith sebagai salah satu bentuk penyerderhanaan dari


definisi impedansi normal,sehingga dapat pula menyederhanakan dalam

perhitungan penyepadanan impedansi. Selain untuk membantu dalam

pembelajaran, Program simulasi ini juga diharapkan bertujuan dalam

membantu mahasiswa yang mengambil mata kuliah praktikum. Saluran

Transmisi atau Elegtromagnetika. Penggunaannya yang cukup sederhana

dapat memberikan gambaran mengenai saluran transmisi sendiri,terutama

Grafik Smith chart.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara kerja dari VSWR dan SMITH CHART.

2. Bagaimana cara perhitugan menggunakan VSWR dan SMITH

CHART.

3. Adakah pengaruh lain yang dapat mempengaruhi VSWR dan

SMITH CHART

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui dan


menganalisa adakah pengaruh lain dan cara kerja dari VSWR dan Smith
Chart.
D. Manfaat Makalah
1. Untuk mengetahui cara kerja dari VSWR dan SMITH CHART.
2. Untuk mengetahui cara perhitungan menggunakan VSWR dan
SMITH CHART.
3. Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang ada pada VSWR dan
SMITH CHART.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)

VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) VSWR adalah rasio

perbandingan antara gelombang datang dan gelombang pantul dimana

kedua gelombang tersebut membentuk gelombang berdiri. Gelombang

berdiri (Standing Wave)\ merupakan gabungan antara refleksi dan

interferensi yaitu geombang pantul menginterferensi gelombang datang

sehingga fasa gelombang datang terganggu oleh gelomabang pantul yang

mengakibatkan gelombang datang mengalami kerusakan. Semakin tinggi

nilai VSWR berarti performansi dari antena tersebut semakin tidak baik atau

gelombang yang terinterferensi semakin besar VSWR juga dapat di artikan

sebagai perbandingan antara gelombang maksimum dengan gelombang

minimum. VSWR merupakan parameter yang juga sebagai penentu

matching antara antena dan transmitter.Kondisi yang paling di harapkan

untuk nilai VSWR terbaik yaitu bernilai 1 namun untuk nilai VSWR paling

besar yang bisa di toleransi berdasarkan teori yaitu bernailai 2. Mengapa

demikian akan dijelaskan berdasarkan perumusan di bagian Retrun Loss :


Gambar 1

Grafik VSWR area yang bernilai 1 sampai dengan 2.

Berdasarkan perhitungan dan teori niali VSWR diproleh dengan rumus dasar

sebagai berikut :

Rumus-Rumus VSWR :

VR = Tegangan Pantul

VT = Teganagan yang di transmisikan

PR = Daya Pantul

PT = Daya yang di transmisikan

V0+ = Tegangan Gelomabang yang di transmisikan


V0- = Tegangan Gelomabng yang di pantulkan

Jawab :

2.2. Return loss

Return loss adalah salah satu parameter yang digunakan untuk

mengetahui berapa banyak daya yang hilang pada beban dan tidak kembali

sebagai pantulan. Retrurn loss pada dasarnya memiliki asal yang saling

bersinergi dengan VSWR yaitu terjadi disebabkan oleh pencampuran antara

gelombang yang ditransmisikan dan gelombang yang di panutulkan yang

sama-sama menentukan matching antara perangkat transmiter dengan antena.

Return loss juga dapat digunakan untuk melihat atau mengindikasi

hilangannya suatu daya yang ditransmisikan dan seberapa besar Recaiver


menerima daya yang di transmisikan. Dan juga dalam penentuan nilai

performansi berbanding lurus dengan VSWR yaitu semakin kecil nilai Return

lossnya maka akan semakin baik pula performansi antena tersebut. Hal ini

dapat di simpulkan bahwa semakin sedikit daya yang hilang pada

pentransmisian antena maka akan semakin bagus antena tersebut.

Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai Return loss terbaik yaitu

kurang dari -10dB karena menyatakan nilai kehilangan suatu daya namun

jika dilihat dalam pengolahan data matematis nilai dari return loss dinyatakan

dengan nilai positif. Jadi nilai return loss maksimum yang di perbolehkan

adalah bernilai 10dB. Lain halnya jika dilihat dalam grafik ukur maka yang di

pakai adalah kurang dari -10 dB, bisa kita lihat pada grafik

Gambar 2

Grafik Return Loss Nilai dibawah 10dB


Ada beberapa hal yang mempengaruhi return loss :

Tidak samnya Impedansi saluran dengan impedansi antena

Kerusakan pada feeder antena

Kerusakan pada conector media transmisi

Tidak sesuai antara conector ntena dengan conector media transmisi

Rumus-Rumus Return Loss :

Dalam perumusan, daya pantul maksimum antena berjumlah 10% = 10/100

dari daya yang ditransmisikan. Maka dapat di simpulkan dalam suatu

rumus, menggunkan rumus nilai daya, mengenai alasan mengapa niali

return loss maksimal adalah 10dB :

Dari teori yang di paparkan di atas di tunjukan bahwa rumus Return loss

adalah
darimana rumus tersebut berasal. Kita bisa membuktikanya dengan rumus-

rumus nilai daya dan koefisien pantul yang sebelumnya telah kita bahas :

Kemudaian yang belum terjawab yaitu alasan mengapa nilai VSWR

maksimum adalah 2. Dapat kita jawab dengan penurunan rumus berikut

yang nilanya berkaitan erat dengan nilai Return loss. Dengan asumsi nilai

VSWR maksimum =2 dan Return loss = 10dB.


2.3. Smith Chart

PH.Smith yang berasal dari Bell Telephone Laboratory mengembangkan bentuk

lain chart impedansipada tahun 1939 yang tidak mempunyai kekurangan dan

sebagai hasil dari Smith Chart secara luas menggantilan circle diagram. Circle

diagram akan dibahas sedikit pada materi berikutnya.Perbedaan mendasar antara ke

duanya adalah pada circle diagrm komponen resistif R dan komponen reaktif X

dari suatu impedansi telah digambarkan dalambentuk rectangular (persegi empat)

sedangkan pada smith chart R dan X digambarkan dalam bentuk circular

(lingkaran). Ini adalah alasan bahwa circle diagram impedansi sering dianggap

sebagai Rectangular ChartsedangkanSmith Chart adalah Circular Chart.

Sebagaimana seringterjadi,hubungan matemtis lebih mudah dibanding deskripsinya.

Asalnya berasal dari persamaan yang berhubungan dengan koefisien


sumbu Kr yang berisi bagian 0 hingga satu sebagaimana yang ditunjukkan

pada gambar 4.1. R = 0 merupakan lingkaran dengan pusat (0,0) pada

bidang K Lingkaran ini membentuk batas luar/keliling dari smith chart

.Semua konstan lingkaran R menyentuh titik (1,0) termasuk bahwa R =

dimanakan sama pada titik itu sendiri.


BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) VSWR adalah

rasio perbandingan antara gelombang datang dan gelombang

pantul dimana kedua gelombang tersebut membentuk

gelombang berdiri. Gelombang berdiri (Standing Wave)

merupakan gabungan antara refleksi dan interferensi yaitu

geombang pantul menginterferensi gelombang datang sehingga

fasa gelombang datang terganggu oleh gelomabang pantul yang

mengakibatkan gelombang datang mengalami kerusakan.

Semakin tinggi nilai VSWR berarti performansi dari antena

tersebut semakin tidak baik atau gelombang yang terinterferensi

semakin besar VSWR juga dapat di artikan sebagai perbandingan

antara gelombang maksimum dengan gelombang minimum.

Return loss adalah salah satu parameter yang digunakan

untuk mengetahui berapa banyak daya yang hilang pada beban

dan tidak kembali sebagai pantulan. Retrurn loss pada dasarnya

memiliki asal yang saling bersinergi dengan VSWR yaitu terjadi

disebabkan oleh pencampuran antara gelombang yang

ditransmisikan dan gelombang yang di panutulkan yang sama-

sama menentukan matching antara perangkat transmiter dengan


antena. Return loss juga dapat digunakan untuk melihat atau

mengindikasi hilangannya suatu daya yang ditransmisikan dan

seberapa besar Recaiver menerima daya yang di transmisikan.

Anda mungkin juga menyukai