SALURAN TRANSMISI
OLEH
FEBRIANA SERAN
1301131006
KUPANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala berkat dan rahmatNya serta bimbingan dan kekuatanNya, sehingga
penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini tentu masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, dengan penuh harapan mudah-mudahan
makalah yang disusun ini dapat diterima dan dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didalamnya agar data dapat sampai ke receiver dengan baik. Oleh sebab
itu dibuat suatu simulasi yang dapat membantu para mahasiswa yang
nilai VSWR, koefisien pantul, dan lain sebagainya. Dalam alat bantu
B. Rumusan Masalah
CHART.
SMITH CHART
C. Tujuan Makalah
nilai VSWR berarti performansi dari antena tersebut semakin tidak baik atau
untuk nilai VSWR terbaik yaitu bernilai 1 namun untuk nilai VSWR paling
Berdasarkan perhitungan dan teori niali VSWR diproleh dengan rumus dasar
sebagai berikut :
Rumus-Rumus VSWR :
VR = Tegangan Pantul
PR = Daya Pantul
Jawab :
mengetahui berapa banyak daya yang hilang pada beban dan tidak kembali
sebagai pantulan. Retrurn loss pada dasarnya memiliki asal yang saling
performansi berbanding lurus dengan VSWR yaitu semakin kecil nilai Return
lossnya maka akan semakin baik pula performansi antena tersebut. Hal ini
Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai Return loss terbaik yaitu
kurang dari -10dB karena menyatakan nilai kehilangan suatu daya namun
jika dilihat dalam pengolahan data matematis nilai dari return loss dinyatakan
dengan nilai positif. Jadi nilai return loss maksimum yang di perbolehkan
adalah bernilai 10dB. Lain halnya jika dilihat dalam grafik ukur maka yang di
pakai adalah kurang dari -10 dB, bisa kita lihat pada grafik
Gambar 2
Dari teori yang di paparkan di atas di tunjukan bahwa rumus Return loss
adalah
darimana rumus tersebut berasal. Kita bisa membuktikanya dengan rumus-
rumus nilai daya dan koefisien pantul yang sebelumnya telah kita bahas :
yang nilanya berkaitan erat dengan nilai Return loss. Dengan asumsi nilai
lain chart impedansipada tahun 1939 yang tidak mempunyai kekurangan dan
sebagai hasil dari Smith Chart secara luas menggantilan circle diagram. Circle
duanya adalah pada circle diagrm komponen resistif R dan komponen reaktif X
(lingkaran). Ini adalah alasan bahwa circle diagram impedansi sering dianggap
PENUTUP
3.1.Kesimpulan