Disusun Oleh:
201669030015
i
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
2019
TANDA PERSETUJUAN
Pasuruan…………………………….
Menyetujui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
ii
TANDA PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Mengesahkan,
Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa penyusunan PKN ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
iv
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan PKN ini baik dalam teknik pemyajian
materi maupun pembahasan. Demi kesempurnaan PKN ini, saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini bermanfaat
dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
v
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Manfaat dan Tujuan ........................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................... 2
1.4 Metode PKN ....................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................... 3
vi
3.1.7 Mesin Head……………………………………………....24
3.1.8 Mesin Airdyer…………………………………………….25
3.2 Line Produksi Sanwich
3.2.1 Proses Awal .......................................................................... 21
3.2.2 Persiapan Proses Panel ......................................................... 22
3.2.3 Persiapan Inject .................................................................... 22
3.2.4 Kode Siap Inject ................................................................... 25
3.2.5 Cara Perhitungan Shoot Tmie ............................................... 30
3.2.6 Critical To Quality(CTQ)..................................................... 31
3.3 Segala Usaha dan Kegiatan
3.4 Kenadala yang Dihasilkan................................................................ 37
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 38
4.2 Saran ................................................................................................ 38
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Layout Perusahaan ................................................................... 9
Gambar 3.1: Sandwich Panel Wall/Partisi .................................................. 17
Gambar 3.2: Sandwich Panel Roofing ......................................................... 23
Gambar 3.3: Polyol dan Isosyanate ............................................................. 24
Gambar 3.4: Mold Panel Sandwich ............................................................. 25
Gambar 3.5: Camlock .................................................................................. 25
Gambar 3.6: Mesin Airdyer ......................................................................... 26
Gambar 3.7: Peralatan ................................................................................ 27
Gambar 3.8: Grafik Peta Kontrol P ............................................................. 27
Gambar 3.9: Diagram Pareto(CTQ) ............................................................ 28
Gambar 3.10: Digram Pencar ..................................................................... 29
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satunya seperti area clean room pada beberapa rumah sakit atau
bangunan kesehatan, industri elektronik dan farmasi, industri garmen, industri
food processing, dan lain sebagainya yang memang membutuhkan penutup atap
yang tahan terhadap panas matahari. Struktur panel Sandwich merupakan struktur
material alami atau buatan manusia yang memiliki geometri seperti sarang lebah
(Honeycomb Sandwich) untuk meminimalisir jumlah material yang digunakan
untuk mencapai bobot yang minimal dan biaya yang relatif murah, sehingga
didapatkan massa yang ringan terhadap konstruksi tersebut. Dengan latar
belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan Praktek Kerja Nyata
(PKN) tentang Proses Pembuatan Sandwich Panel yang dilakukan di PT. Starr
Panel Industri Kecamatan Beji Pasuruan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktek kerja nyata ini adalah:
1. Memenuhi salah satu mata kuliah mahasiswa yaitut kerja praktek jurusan
teknik industri Universitas Yudharta Pasuruan.
2. Mahasiswa dapat mengenal lebih jauh kondisi dalam dunia kerja
khususnya di PT. Starr panel industri, serta mahasiswa dapat mengetahui
1
proses kerja dan dapat menumbuhkan dan menciptakan pola berfikir
konstruktif yang lebih berwawasan bagi mahasiswa.
3. Melihat dan membandingkan hal-hal yang telah di pelajari di bangku
kuliah dengan yang ada di lapangan.
4. Menambah wawan dan pengetahuan tentang perusahaan manufaktur di
bidang proses pembuatan sandwich panel.
1.3 Manfaat
Manfaat pelaksanaan praktek kerja nyata di PT. Starr panel industri adalah
sebagai berikut:
2
1.5 Metode Praktek Kerja Nyata (PKN)
Selama PKN penulis hanya belajar sesuai topik yang diambil dengan terjun
langsung dalam pekerjaan proses pembuatan proses produksi sandwich panel
untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara sbb:
1. Wawancara (interview)
Adalah pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung
dengan karyawan (Operator) Dan supervisor di unit produksi mengenai
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung menjalankan Praktek Kerja
Nyata (PKN)
2. Pengamatan (Observasi)
Yaitu memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan dan
pencatatan secara langsung pada obyek penelitian untuk mendapatkan
gambaran nyata dari kegiatan yang diamati
3. Studi pustaka
Yaitu metode pengumpulan data dari sumber literatur dan jurnal yang
berhubungan dengan pembahasan
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan
Dalam penulisan laporan PKN yang dilakukan, penulis berpedoman pada
kriteria penyusunan laporan dan membaginya dalam empat bab yang saling
berkaitan dengan satu sama lain, yaitu dengan format sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup, dan metode PKN, serta sistematika penyusunan
laporan.
BAB II PENDAHULUAN
Memuat secara singkat berbagai dari perusahaan yang menjadi objek
penelitian, jenis produk dan spesifikasi, serta organisasi dan manajemen dari
perusahaan
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan aktivitas proses produksi dan alur pembuatan produk
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan yang di peroleh dari hasil PKN
3
4
BAB II
KONDISI EXISTING
5
Konsep dasar yang melandasi budaya kerja di PT. Starr Panel Industri adalah
kerjasama dan komitmen antara tim atau karyawan yang kuat dalam menjaga
kualitas produk yang sesuai dengan ketentuan perusahaan dan permintaan
pelanggan. Karena kualitas produk tidak hanya menjadi tanggung jawab QC
(Quality control). Pengiriman barang yang tepat waktu serta memberikan
pelayanan yang terbaik pada konsumen yang selalu senantiasa melakukan
perbaikan secara terus menerus di setiap tahunnya.
6
langsung dari direktur utama yang dibantu oleh beberapa manajer yang
kemudian diteruskan kepada supervisor, staff dan karyawan di bawahnya.
DIRECTOR
GENERAL
MANAGER
ENGINERING
SUPERVISIOR
HRD
LEADER PRODUKSI
- Memimpin perusahaan.
- Mengelola operasional harian perusahaan.
- Mengkoordinasi dan mengawasi semua aktfitas perusahaan.
- Mengelola perusahaan sesuai visi dan misis
3.) Factory Manager terdiri dari:
8
2.5 Layout Perusahaan
Ramah lingkungan
Bebas biaya perawatan
Standart mutu
9
Hemat energi dan biaya
1. Sandwich panel wall/partisi
Merupakan produk dinding yang di produki dengan standart ukuran tertentu
namun sangat fleksibel karena ukura panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Insulated panel wall sangat praktis digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti:
Dinding industri
Partisi kantor
Plafon
Gudang penyimpanan produk makanan dan farmasi
Processing room
Cold storage
Clean room
Dengan menggunakan saandwich panel wall/partisi dapat menciptakan
suhu ruangan lebih sejuk, menghemat energi, serta dapat digunakan sebagai
peredam suara.
1. Gaji Pokok
11
2. Tunjangan
3. Bonus
d. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sebagian besar bahan penunjang prodksi merupakan bahan-bahan
berbahaya dan mudah terbakar. Alat-alat yang digunakan pekerja untuk
melindungi diri antara lain:
1. Bahan-bahan Beracun Berbahaya (B3):
a. Masker: cotton masker, fullface masker
b. Sepatu: Safety shoes
c. Helm dan sarung tangan
2. Bahan-bahan mudah terbakar
Disediakan alat pemadam api seperti apar, air, dsb
PT. Starr Panel Industri melaksanakan program terpadu kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan memberikan penyuluhan kepada pekerja untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja yag mengacu pada undang-undang. Tim
safety dibentuk untuk menangani masalah K3. Adapun aktivitas tim safety antara
lain:
12
1. kesejahteraan: rekreasi tahunan, tempat ibadah, taman pakaian seragam
dan loker
2. komunikasi: serikat pekerja tingkat perusahaan
e. Pelayanan Karyawan
Untuk menunjang produktifitas kerja dan meningkatkan motivasi kerja,
diberikan fasilitas-fasilitas yang mendukung. Berikut ini beberapa fasilitas yang di
sediakan olet PT. Starr Panel Industri kepada tenaga kerjanya antara lain:
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatannya saja tapi juga memenuhi
penyimpanan, distribus, pengangkutan, pengeceran dan pengemaan kembali atau yang
lainnya (Millers dan Mieners, 2000).
Banyak jenis-jenis aktifitas yang terjadi didalam proses produksi, yang meliputi
perubahan-perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.
Masing-masing perubahan-perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk
menghasilkan output yang diinginkan. (Atje Partadirdja, 1979).
Proses produksi yang dilakukan di PT. Starr Panel Industri menghasilkan produk
sandwich panel. Proses pembuatan sandwich panel merupakan proses pencetakan panel
yang diasemmbly dengan Plat besi. Kemudian dalam proses assembly juga dilakukan
proses penyuntikan zat kimia yaitu Chemical Polyurethane ES125 (POLYOL), ES37
(ISOCYANATE), dan Cyclopentane (CP). Sehingga bisa menghasilkan lembaran panel
sandwich.
3.1.1 Aktifitas Proses Produksi
Proses produksi pembuatan panel sandwich di PT. Starr Panel Industri dibagi
menjadi 3 bagiaan yang masing di pimpin oleh Leader. Yaitu:
Bagian cutting, bertugas untuk memotong plat dan roll plat yang sudah di
tentukan sesuai model dan ukuran job yang ada.
Bagian inject bertugas repair atau menyiapkan untuk proses pembuatan sandwich
panel untuk pengisian Bahan chemical kedalam lapisan plat yang sudah di
tentukan jobnya.
Bagian Quality Control (QC) bertugas untuk mengecek panel yang sudah jadi,
dan memastikan bahwa panel tidak mengalami kerusakan atau reject.
3.1.2 Bahan Polyurethane (PU)
Polyurethane (PU) adalah sebuah bahan kimia yang digunakan untuk membuat
busa, dimana busa itu diletakkan pada bagian dalam sebuah sandwich panel.
14
Gambar 3.1.2 polyol dan isocyanate
Busa lentur polyurethane digunakan sebagai bahan pelembut pada karpet dan
kain pelapis furniture, kasur, dan mobil. Busa tersebut juga digunakan untuk bahan
pengepak barang, perekat dan penyekat polyurethane juga digunakan pada bagian
dalam dikandang ayam, konstruksi, transportasi, kapal, dan kegunaan lainnya yang
membutuhkan kekuatan tahan lembab, serta sifat tahan lama dari polyurethane
tersebut.
15
Dr. Otto Bayer (1920-1982). Beliau dikenal sebagai Bapak Industri polyurethane.
Karena beliaulah yang menemukan suatu penelitian tentang proses di isocyanate
polyaddition.
bahwa nilai koefisien rambatan panas yang dihasilkan oleh polyurethane hanya
sekita 0.017. Itu tanda bahwa setelah menggunakan polyurethane panas yang
diteruskan ke suatu bangunan sangat sedikit, adapun kegunaan bahan polyurethane
sebagai berikut:
- Insulation pipe line
- Dinding partisi
- Cold storage
- Clean room
- Atap penyerap panas
- Truck box pendingin
16
3.1.3 Mould Panel sandwich
Mould atau bisa disebut juga cetakan untuk pembuatan panel sandwich yang
memiliki beberapa ukuran ketebalan untuk proses produksi pembuatan panel sandwich.
Adapun ukuran ketebalan panel sandwich antara lain:
- 50mm
- 75mm
- 100mm
- 125mm
- 150mm
- 200mm
Untuk lebar ukuran panel 1200mm. Setiap mould memiliki pin sebagai penopang
camlock, jarak setiap pin 1000mm. Untuk panjang panel menyesuaikan dengan
pemesanan pelanggan.
3.1.4 Camlock
Camlock adalah alat untuk menggabungkan panel ke panel lain untuk
memudahkan konstruksi dalam mendirikan bangunan yang terbuat dari panel sandwich.
Ada dua macam camlock yaitu camlock L dan P, yang akan dipasangkan pada sisi
samping kanan dan kiri panel saat proses produksi.
17
Gambar 3.1.4 camlock L dan P
3.1.5 Macam-macam Plat
Beberapa macam-macam plat dan model bentuk plat yang digunakan untuk
sebagai bahan dasar luar pembuatan sandwich panel antara lain:
18
B. Model bentuk Plat (Facing)
Facing Uraian
R Ribs
D Diamond
F Flat
COR Corrugated
Ada beberapa sistem tekanan ketika menggunakan mesin press. Pada saat
pengepresan untuk unit jenis pintu menggunakan tekanan sebesar 110 Pa. Dan pada
saat pengepresan suatu unit jenis panel menggunakan tekanan sebesar 210 Pa.
B. Mesin Pentafoam
Mesin pentafoam adalah mesin yang digunakan untuk supply penyimpanan bahan
yang telah di pompa dari drum dan disimpan ke dalam tangki mesin pentafoam.
Mesin tersebut juga digunakan untuk mengatur pencampuran bahan yang akan di
suntikan kedalam sandwich panel yang akan di inject.
Mesin pentafoam juga di gunakan untuk pemrograman input dan output bahan
yang akan di lakukan untuk inject pengisian bahan ke dalam sebuah plat yang sudah
di repair di atas platen yg sudah di press oleh mesin manni press dan orma press.
19
3.1.8 Mesin Airdryer
Mesin airdryer digunakan untuk menyuplai tekanan angin dari kompresor ke
dalam mesin, angin tersebut digunakan untuk memompa bahan dari drum kedalam tangki
penyimpanan bahan, dan digunakan untuk pendorong bahan yang akan di keluarkan
untuk inject.
1. Proses awal
a. Menyiapkan peralatan, antara lain:
- Bor angin
- Obeng
- Tang kombinasi
- Masking tape
- Release agent
- Camlock
- Spacer
20
Gambar 3.2.1 peralatan
- memasang mould pada platen sesuai dengan ukuran job yang sudah di tentukan.
- bersihkan mould dan platen dari sisa kotoran PU
- bor semua air hole mould dan sekat dengan mata bor 4,5 mm.
- setting mall camlock sesuai job dan di kasih tanda dengan isolasi.
- untuk mengukur mall camlock, ukur dari as pin camlock, tarik kearah kiri.
- beri tanda panah ukuran mall dan ukuran panel pada isolasi.
- order plat pada ke cutting.
- angkat plat bawah sesuai ukuran.
- setting plat bawah sesuai mall camlock.
- isolasi semua sisi plat bawah.
- kunci platen, settting jika antara mould dan plat ada gap.
- cek jarak pin camlock (jarak antar pin 1000mm).
21
- buka tutup lubang inject.
- berikan release agent (R ) pada mould dan sekat dengan tipis dan merata.
- pasang camlock sesuai kebutuhan.
- pasang speacer sesuai kebutuhan.
- pastikan camlock yang terpasang tidak miring sebelum plat tutup dipasang.
- pasang plat tutup sesuai job dan isolasi plat tutup dengan rapi.
- pasang penahan setiap sekat secara tertata dan jangan terlalu rapat.
3.2.3 Persiapan Inject
Dalam proses ini merupakan pengisian bahan polyurethane (PU) pada sandwich
panel, antara lain:
menyiapkan selang inject ukuran diameter 1 1⁄2 inch panjang 50-60 cm.
cek ulang shoot time ukuran panel yang akan di inject.
masukan shooot time sesuai ukuran.
pastikan pada monitor recycle sudah di ubah menjadi manual pouring.
masukan selang inject pada mixing head.
pastikan nomer program sama dengan ukuran panel yang akan di inject.
tekan tombol start untuk memulai inject.
3.2.4 Code siap Inject
Sop penggunaan bendera untuk code bahwa sandwich panel siap untuk di inject:
- Bendera biru: digunakan oleh tim inject untuk meminta operator yanng berada di
mesin pentafoam untuk merubah mesin ke posisi manual pouring.
- Bendera kuning: menunjukan mesin pentafoam pada posisi Recycle.
- Bendera merah: stop semua aktifitas yang dilakukan di head
3.2.5 Cara penghitungan Shoot Time
Berikut adalah cara penghitungan shoot time output bahan chemical yang akan di
isikan kedalam panel yang akan siap untuk di inject.
100
Poly = × 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
100+𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜
OutPut= Poly+so
22
Keterangan:
1 drum Poly =210Kg
1 drum Iso= 250Kg
A. Density panel think
Tebal Panel Density
Panel 150 45
Panel 125 45
Panel 100 45
Panel 75 45
Panel 50 55
≤ 2.00 55
2.00-3.00
50
3.00-4.00
≥4.00 48
45
23
panel nantinya diharapkan dapat diketahui karakteristik kualitas atau critical to quality
(CTQ).
Hasil check sheet ini dapat dijadikan analisis pareto dimana data kemudian akan
diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil. Karakteristik kualitas (CTQ)
yang di tetapkan oleh PT. Starr Panel Industri dalam penentuan pengendalian kualitas
produk polyurethane sandwich panel antara lain adalah sebagai berikut:
Kriteria Panel NC
Berikut adalah beberapa macam panel NC antara lain:
Camlock miring/terbalik
Konfigurasi camlock salah
Salah pasang camlock (seharusnya tidak dipakai camlock atau sebaliknya)
plat panel marking tergores
salah facing(flat/cor)
salah shoot time (soft/overpack)
salah PE Film (blue/clear)
profile panel ada gap/PU pada bagian profile panel mengembang lebih besar dari 1
mm
panel bocor
skin panel/plat bergelombang
profile panel rusak atau tidak berbentuk sempurna
panel dekok
panel first cut dan and cut
panel twist
selisih diagonal panel lebih dari 3mm
plat atas dan plat bawah tidak sejajar
potongan panel tidak sempurna
panel crack
hasil panel dengan ratio bahan chemical yang tidak sesuai
panel delaminasi
panel bubble
24
Jumlah karakteristik kualitas (CTQ) yang berpengaruh terhadap kualitas dari
produk sandwich panel adalah tiga karakteristik kualitas (CTQ). Peta kontrol digunakan
untuk mengukur proporsi ketidak sesuaian (cacat/deffect) dari barang yang diamati dalam
pembuatan sandwich panel.
Dari peta kontrol P yang telah ditebar ditunjukan pada gambar diatas terlihat
bahwa sudah tidak terdapat data yang berada diluar batas penngendalian statistikal,
keseluruhan data pada proses ini sudah berada di dalam batas pengendalian atas maupun
batas pengendalian bawah, dari hasil pengamatan peta kontrol P, maka data pada proses
ini telah dinyatakan stabil.
Diagram pareto diatas memperlihatkan secara jelas bahwa CTQ atau karakteristik
kualitas ang terbanyak menghasilkan produk cacat selama satu bulan ada pada cacat
dengan jenis panel second grade yakni sebanyak 201 unit atau sebesar 38%. Kemudian
25
diikuti cacat dengan jenis panel stock sebanyak 130 unit jenis cacat 25%.berikut adalah
jenis cacat panel reject sebanyak 196 unit atau sebesaar 37%.
Jumlah unit cacat dengan jumlah cacat panel pada proses pembuatan sandwich panel.
Dari gambar diagram pencar tersebut juga terlihat bahwa dari dua variabel diatas
mempunyai hubungan yang bersifat positif atau negatif.
Hal ini menunjukan bahwa dimana nilai-nilai yang besar dari variabel X yaitu
jumlah unit cacat pada proses pembuatan sandwich panel, berhubungan dengan nilai Y
yaitu jumlah cacat mentah
Usulan Perbaikan
Panel-panel yang masuk kriteria panel NC akan dilakukan disposisi
status/perbaikan dengan batas waktu maksimal 3 hari untuk menentukan kategori panel
yaitu: panel stock, panel scond grade, panel reject dengan kriteria sebagai berikut:
A. PANEL STOCK
Panel sisa potongan atau panel utuh yang kondisinya masih bagus,
panjang panel lebih dari 2000mm dan salah jenis plat
Salah Facing (FLAT/COR)
B. PANEL SECOND GRADE
Panel overpack
plat panel marking, tergores
panel bubble, dekok
skin panel/plat bergelombang
panel crack
panel twist
C.PANEL REJECT
Panel Delaminasi (plat tidak lengket dengan PU)
26
Panel yang panjangnya kurang dari 2000mm dan lebarnya kurang dari
400mm.
Panel sisa potongan first cut dan end cut
Panel bocor dengan luasan lebih dari 20% luas panel
Hasil panel dengan ratio bahan chemical yang tidak sesuai
3.3 Skala Usaha dan Kegiatan
PT. Starr Panel Industri memproduksi sebuah panel sandwich yang digunakan
sebagai bahan bangunan seperti, cold storage, clean room, dinding industri , dan lain
sebagainya. Untuk proses produksi suatu material yang akan dicetak menggunakan 2
mesin press. Dimana dalam satu mesin dilakukan 5kali inject dan menghasilkan 40unit
dalam ukuran pendek (1800 mm x 1200mm x 100 mm). Untuk ukuran panjang dilakukan
5kali inject dan mendapatkan 10unit dalam satu mesin.
Bahan baku utama dari produk tersebut yaitu chemical polyurethane yang
menggunakan metode reaksi kimia sehingga bisa mengembang menjadi busa keras dan
plat yang digunakan untuk proses pembuatan sandwich panel.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan kerja praktek di PT. Starr panel penulis dapat menarik kesimpulan
dari yang didapatkan, yaitu:
28
DAFTAR PUSTAKA
29